Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa Itu Content Plan? Contoh serta Cara Membuatnya

5 min read

Apa Itu Content Plan Contoh serta Cara Membuatnya

Content plan adalah bagian penting dalam dunia konten digital marketing yang tidak boleh Anda lewatkan. Hal ini karena dengan adanya perencanaan konten tersebut, Anda akan lebih mudah dalam mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.

Lantas, sebenarnya apa itu content plan? Bagaimana cara membuatnya yang benar? Yuk, simak ulasan lengkap tentang content plan di bawah ini, ya!

Apa Itu Content Plan?

Content plan adalah perencanaan dalam pengembangan konten, yang dilakukan agar tujuan perusahaan bisa tercapai. Proses perencanaan ini bisa dimulai dari menentukan jenis konten seperti apa yang ingin Anda buat, menggunakan platform apa, hingga waktu terbit atau tayangnya.

Proses perumusan content plan ini wajib Anda lakukan secara detail, agar mendapatkan output yang maksimal. Sebab, perencanaan konten mencakup pengumpulan berbagai aset-aset marketing dan data dari target pasar yang berperan penting bagi keberlangsungan suatu bisnis.

Penerapan content plan memang menjadi bagian yang sangat penting, khususnya dalam content marketing. Hal ini karena perencanaan konten tersebut dapat membantu Anda untuk lebih fokus melakukan cara-cara, agar tujuan bisnis bisa tercapai.

Umumnya, perencanaan konten ini berkaitan dengan engagement dan feedback konsumen. Oleh karena itulah, Anda harus melakukan sejumlah pertimbangan ketika merumuskannya. 

Dengan kata lain, content plan adalah salah satu teknik dalam digital marketing yang wajib Anda lakukan pada setiap proses pembuatan konten. Baik itu konten untuk media sosial maupun website.

Mengapa Content Plan Itu Penting?

Para pebisnis pemula pasti bertanya-tanya, mengapa membuat content plan menjadi sebuah keharusan dan bersifat penting? Sebenarnya, content plan ini memiliki berbagai manfaat yang bisa Anda rasakan, jika diterapkan pada suatu bisnis. 

Makanya, tak heran jika banyak pelaku bisnis yang percaya bahwa perencanaan konten bersifat krusial. Adapun berbagai manfaat content plan adalah sebagai berikut:

1. Membuat Proses Penyusunan Konten Jadi Lebih Konsisten

Salah satu manfaat pertama dari pembuatan content plan adalah dapat membuat proses penyusunan konten menjadi lebih konsisten. Hal ini terjadi karena pada perumusan konten, Anda sudah mencantumkan jadwal dan juga waktu secara mendetail.

Dengan begitu, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan posting konten tersebut sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah tersusun dengan jelas.

2. Memperjelas Alur Pendistribusian Konten

Dalam content marketing, perencanaan konten ini juga dapat membantu memperjelas alur pendistribusian konten, lho. Jadi, nantinya Anda bisa tahu dengan jelas kapan dan dimana konten tersebut akan disebarluaskan. Hal ini tentu saja berkaitan dengan pembuatan jadwal yang sudah Anda tetapkan sejak awal sebelumnya.

3. Membuat Performa Konten Jadi Lebih Efektif

Manfaat content plan bagi bisnis yang terakhir adalah dapat membuat performa konten menjadi lebih efektif. Pada dasarnya, penyusunan perencanaan konten ini akan menyesuaikan aspek-aspek yang sesuai dengan target pasar.

Oleh karena itulah, proses perumusannya telah melalui sejumlah pertimbangan yang matang. Dengan begitu, maka konten yang dihasilkan pun akan memiliki performa yang lebih maksimal dan efektif menyasar target pasar bisnis.

Misalnya, jika target pasar bisnis Anda adalah pekerja kantoran, maka bisa mengunggah konten di jam makan siang atau setelah jam kerja mereka. Pada waktu-waktu tersebut, Anda bisa mendapatkan performa konten yang lebih besar.

Contoh Content Plan

Sebenarnya, sekarang ini banyak sekali contoh content plan yang bisa Anda temukan di internet. Bahkan, ada juga contoh content plan yang tersedia secara gratis. Nah, berikut ini adalah beberapa contohnya yang bisa Anda gunakan:

1. HubSpot

HubSpot merupakan salah satu platform marketing terbaik kelas dunia yang sudah banyak digunakan oleh banyak perusahaan di berbagai bidang. Secara umum, platform marketing ini digunakan untuk membantu menganalisis konten dengan template yang sudah ada.

2. HootSuite

HootSuite menjadi contoh content plan lainnya yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan performa konten. Platform marketing yang satu ini berfungsi untuk mengatur konten yang akan diunggah di beberapa media sosial. Contohnya seperti Twitter, Facebook, LinkedIn, WordPress, dan lain sebagainya.

Cara Membuat Content Plan yang Efektif

Setelah menyimak penjelasan tentang apa itu content plan dan contohnya, berikut adalah panduan cara membuat content plan yang efektif dan bisa Anda ikuti:

1. Menentukan Target Audiens

Hal pertama yang wajib Anda lakukan saat membuat content plan adalah dengan menentukan target audiens. Dengan kata lain, Anda harus memahami siapa target pasar bisnis Anda, yang nantinya akan melihat konten tersebut.

Agar dapat mengetahui target audiens, Anda dapat mengumpulkan data pelanggan yang pernah menggunakan produk dan/atau layanan bisnis Anda. Cara ini terbukti dapat membantu Anda dalam memahami kebutuhan target pasar.

Namun, perlu Anda pahami juga bahwa satu jenis konten tidak selalu efektif dengan semua audiens. Artinya, Anda tidak bisa mengandalkan satu jenis konten untuk menjangkau audiens di seluruh platform.

Oleh karena itu, Anda perlu menyesuaikan jenis konten yang bisa diunggah sesuai dengan platform media sosial yang digunakan.

2. Menentukan Tema Konten

Langkah selanjutnya dalam pembuatan content plan adalah menentukan tema konten. Proses penentuan tema ini harus menyesuaikan dengan ciri khas dan niche dari brand bisnis yang Anda jalani.

Jika sudah berhasil menentukan tema, nantinya Anda akan lebih mudah dalam merumuskan hal-hal apa saja yang harus ada dalam perencanaan konten tersebut.

Baca juga: Apa itu Content Brief? Pengertian, Manfaat, dan Cara Membuatnya

3. Melakukan Riset Topik

Riset menjadi bagian yang tak kalah penting dalam proses perencanaan konten. Makanya, Anda juga harus melakukan riset terhadap topik, yang nantinya akan diulas lagi secara mendetail.

Misalnya, Anda berencana untuk membuat konten artikel di website, maka bisa melakukan riset keyword sesuai dengan produk yang akan ditawarkan. Biasanya, jika konten yang Anda buat memberi manfaat bagi pembaca dan informatif, maka engagement yang diperoleh akan meningkat secara otomatis.

4. Menetapkan Platform yang akan Digunakan

Selanjutnya, sangat penting bagi Anda untuk menetapkan platform atau media yang akan digunakan untuk mengunggah konten. Hal ini karena pada setiap platform memiliki ketentuan dan karakteristiknya masing-masing. Jadi, pastikan Anda telah memahami karakteristik platform yang digunakan sebelum mengunggah konten, ya.

Apabila Anda sudah selesai menentukan platform yang akan digunakan, selanjutnya bisa langsung memilih jenis-jenis konten yang cocok untuk diunggah pada platform tersebut.

Sebagai contoh, platform Instagram yang mayoritas penggunanya adalah anak muda. Jika menggunakan platform ini, maka Anda harus membuat konten yang kekinian dan up to date dengan tren terbaru. Kemudian, Anda bisa mengemasnya dalam bentuk video reels, Instagram Story, ataupun unggahan feeds dengan desain menarik.

5. Menentukan Jenis Konten yang akan Dibuat

Masih berkaitan dengan poin sebelumnya, Anda perlu menentukan jenis konten yang akan dibuat pada platform tersebut. Dalam content marketing, jenis konten ini bergantung dari tahapan marketing funnel yang Anda targetkan.

Sebab, setiap jenis konten akan dikelompokkan ke dalam tiga tujuan yang berbeda. Berikut adalah penjelasan selengkapnya yang bisa Anda simak:

a. Brand Awareness

Tujuan pertama dalam pembuatan konten bisnis adalah untuk meningkatkan brand awareness. Pembuatan konten ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran pasar terhadap merek bisnis.

Jika ingin membuat konten brand awareness, maka Anda dapat menerapkan top of the funnel atau TOFU. Dengan begitu, maka brand bisnis Anda dapat tampil maksimal, sehingga mampu menarik perhatian audiens.

Dengan menerapkan top of the funnel, Anda juga dapat memberikan pengetahuan ke audiens terkait dengan hal-hal yang berkaitan dengan produk dan merek bisnis.

Tak hanya itu saja, Anda bisa sekaligus menampilkan nilai perusahaan, menampilkan fungsi produk, dan juga menyajikan informasi sebagai wujud solusi terhadap permasalahan audiens.

b. Conversions

Pada dasarnya, jenis konten yang Anda sajikan juga harus memuat tujuan conversions, agar jumlah penjualan bisa meningkat. Pembuatan jenis konten seperti ini akan menggunakan konten bottom of the funnel atau BOFU.

Nantinya, diharapkan target audiens bersedia untuk mengambil tindakan ataupun membeli produk yang Anda tawarkan. Melalui konten seperti ini, Anda bisa melakukan penjualan secara langsung.

Dengan begitu, audiens pun semakin yakin bahwa produk Anda merupakan solusi yang tepat bagi mereka.

c. Keyword Ranking

Terakhir, konten yang Anda buat dalam content plan harus bertujuan untuk meningkatkan jumlah dari keyword ranking. Jadi, nantinya akan lebih mudah bagi Anda untuk mengarahkan organic traffic melalui search bar yang ada di Google.

Oleh karena itulah, bisa dibilang bahwa konten yang dimuat tidak hanya tentang cara untuk menjual brand suatu produk kepada target audiens. Akan tetapi, cenderung lebih fokus pada bagaimana cara menjual konten tersebut di halaman Google.

Dengan kata lain, jenis konten ini bertujuan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang dicari oleh target audiens di Google dengan menggunakan keyword tersebut.

6. Menetapkan Penanggung Jawab Konten

Proses eksekusi content plan tidak bisa berjalan maksimal, jika tidak ada penanggung jawab yang mengatur segala kebutuhan konten. Oleh karena itulah, Anda wajib menetapkan seorang penanggung jawab.

Nantinya, orang tersebut akan bertanggung jawab pada produksi konten. Segala proses, mulai dari mengatur hingga mengontrol keseluruhan aktivitas pembuatan konten akan menjadi tugasnya.

7. Membuat Content Calendar

Cara terakhir yang harus Anda lakukan dalam membuat content plan adalah dengan membuat content calendar. Langkah terakhir ini tentu saja berkaitan erat dengan waktu unggah dari konten-konten yang sudah Anda buat sebelumnya.

Perlu Anda pahami, bahwa waktu pengunggahan konten di setiap platform dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap engagement yang dihasilkan. 

Sebagai contoh, pada beberapa konten untuk media sosial cenderung mendapatkan engagement yang tinggi, ketika diunggah pada jam istirahat makan siang atau di akhir pekan.

Agar penerapannya lebih mudah, Anda dapat membuat worksheet yang di dalamnya berisi jadwal, prioritas konten, deadline, platform, hingga konfirmasi status. Namun, sebenarnya komponen tersebut masih bisa Anda sesuaikan kembali dengan kebutuhan pembuatan konten bisnis Anda.

Sudah Paham Tentang Content Plan?

Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang content plan. Mulai dari pengertian hingga contoh content plan yang menarik untuk Anda ketahui lebih jauh. Dengan membuat perencanaan konten tersebut, maka diharapkan Anda akan lebih mudah dalam memantau engagement dan perkembangan platform bisnis.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development