Nginx adalah satu di antara web server yang populer. Web server merupakan perangkat lunak yang bertugas untuk menjembatani antara pengguna dengan server. Peran tersebut sangat penting bagi sebuah website.
Tanpa adanya web server, website tidak bisa Anda akses. Pemilihan web server harus menjadi prioritas sebelum Anda membangun website. Di antara banyaknya web server yang ada, salah satu yang bisa Anda gunakan adalah Nginx.
Berikut ini kami akan menjelaskan berbagai hal seputar Nginx. Termasuk perbedaannya dengan web server lainnya.
Apa Itu Nginx?
Nginx adalah software atau perangkat lunak open source yang di dalamnya terdapat banyak fungsi. Ini merupakan sebuah web server yang terkenal karena mempunyai performa yang powerful serta fitur yang lengkap. Selain itu, pengaturannya yang mudah membuat para penggunanya tidak membutuhkan waktu lama ketika ingin melakukan konfigurasi.
Beberapa fungsi yang terdapat pada Nginx antara lain:
- Web server
- Caching
- Reverse proxying
- Load balancing
- Media streaming
- dan lain-lain
Sebenarnya Nginx adalah sebuah web server yang dibuat dengan fokus pada stabilitas serta performanya saja. Akan tetapi, seiring dengan berkembangnya teknologi membuat web server ini kemudian menjadi sebuah proxy server bagi email (POP3, IMAP, SMTP), load balancer bagi server TCP, HTTP, UDP, serta menjadi reserve proxy.
Terdapat banyak perusahaan besar yang ternyata menggunakan Nginx, seperti:
- Microsoft
- Adobe
- Cisco
- VMWare
- Apple
- dan lain-lain
Software web server ini dikembangkan oleh Software Engineer. Adapun seseorang yang berjasa dalam menghadirkan web server ini adalah Igo Sysoev, seorang developer asal Rusia yang berhasil merilisnya pada Oktober 2014. Pada awalnya, Igor membangun software tersebut agar bisa memecahkan permasalahan yang terjadi pada web server pada saat menangani big request atau permintaan besar.
Pada waktu itu jumlah permintaan besar mencapai 10 ribu dalam waktu yang bersamaan. Kemudian masalah ini terkenal dengan istilah C10K. Istilah tersebut diciptakan pada 1999 untuk memberikan gambaran tentang seperti apa sulitnya sebuah web server di dalam menangani koneksi atau permintaan berjumlah besar dan dalam waktu yang bersamaan.
Performanya yang tidak membutuhkan banyak resource serta mampu mengatasi masalah permintaan besar menjadikannya unggul dari pada web server yang lainnya. Web server ini menjadi solusi untuk bisa menangani jumlah permintaan yang tinggi dalam waktu yang bersamaan.
Cara Kerja Nginx
Bagaimana cara kerjanya? Cara kerja Nginx adalah menawarkan pemakaian memori rendah dan konkurensi yang tinggi. Inilah yang membuatnya mampu mengatasi jumlah permintaan yang tinggi di waktu yang sama.
Di dalam menangani permintaan tersebut, software ini akan menerapkan metode bernama asynchronous. Metode ini membuatnya bisa menangani banyak permintaan hanya dengan sekali proses.
Jadi, pada saat seseorang mengirim permintaan agar bisa membuka halaman sebuah website, nanti browser menghubungi server dari website tersebut. Selanjutnya, server akan mencari file halaman sesuai yang diminta user lalu mengirimkannya kepada browser. Ini merupakan sebuah proses sederhana terkait cara kerja dari sebuah server.
Ilustrasi di atas juga bisa Anda sebut sebagai single thread. Biasanya web server akan membuat single thread pada setiap permintaan. Namun berbeda dengan yang dilakukan oleh Nginx. Software open source ini akan menjalankan arsitektur yang bersifat event-driven serta asinkron.
Hal ini menunjukkan bahwa software tersebut akan mengelola thread yang serupa pada satu worker process. Kemudian masing-masing worker process tersebut terdiri dari unit yang lebih kecil (connection). Keseluruhan unit tersebut akan menangani permintaan thread.
Worker connection akan mengirimkan request ke worker process. Lalu worker process akan mengirimkannya kepada master process. Di bagian master process inilah Anda akan melihat tampilan atau hasil dari permintaan tersebut.
Kelebihan Nginx
Setelah memahami cara kerjanya, lalu apa saja yang menjadi kelebihannya? Berikut ini beberapa kelebihan yang ada pada Nginx adalah seperti berikut:
- Mengutamakan performa
- Konfigurasi yang mudah
- Merupakan pengganti dari hardware load balancer
- Minim resource sehingga tidak butuh RAM tinggi
- Mempunyai banyak addons
- Dokumentasi penggunaan lengkap
- Selalu berkembang
- dan lain-lain
Nginx vs Apache
Membahas perbedaan antara Nginx dengan Apache maupun web server lainnya adalah pada cara kerjanya. Seperti yang sudah kami bahas bahwa Nginx lebih berfokus pada performa dari pada faktor lainnya. Sekarang kita akan membandingkan antara Nginx dengan salah satu web server yang juga populer yaitu Apache.
Baik Apache maupun Nginx adalah web server yang bersifat open source. Memang dulu dalam segi popularitas, Apache menempati posisi teratas dan di bawahnya ada Nginx. Akan tetapi, berdasarkan data yang rilis pada 28 April 2022 dari W3Techs, Nginx merupakan web server paling populer.
Untuk lebih mengenal perbedaan di antara kedua web server ini, kami akan membaginya dalam beberapa kategori:
1. Dukungan Sistem Operasi (OS)
Kompabilitas menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan sebelum Anda memutuskan menggunakan sebuah web server. Baik Apache atau Nginx, keduanya bisa Anda jalankan pada beragam sistem operasi yang sudah support sistem Unix. Akan tetapi, untuk performa dari Nginx di sistem operasi Windows cenderung tidak sebagus ketika Anda menerapkannya pada platform yang lainnya.
2. User Support
Berkaitan dengan pengguna, apakah mereka pemula maupun yang telah berpengalaman akan membutuhkan panduan atau guide dari komunitas nline yang solid dan besar. Manfaatnya adalah ketika Anda mengalami masalah, maka Anda bisa bertanya kepada komunitas tersebut dan mereka akan membantu menemukan solusi.
Kedua web server tersebut memang sudah sama-sama memiliki mailing support serta forum Stack Overflow. Akan tetapi, pada Apache tidak terdapat fitur bantuan pelanggan. Padahal fitur ini sudah seharusnya ada dari perusahaan yaitu Apache Foundation untuk memudahkan pengguna ketika mereka mengalami masalah.
3. Performa
Perbedaan berikutnya antara Apache dan Nginx adalah pada performanya. Untuk web server Nginx mampu menjalankan koneksi atau permintaan hingga mencapai 1000 dalam waktu yang sama. Kecepatannya pun bahkan lebih tinggi dari pada Apache.
Selain itu, Nginx juga tidak memerlukan kapasitas memori yang besar. Jadi, ketika Anda membandingkan keduanya berdasarkan performanya maka sudah tentu Nginx juaranya. Maka dari itu, jika Anda ingin mencari sebuah web server yang statis, maka jawabannya adalah Nginx.
Kesimpulan
Melalui artikel ini, Anda sudah memahami apa itu Nginx, kelebihan, dan cara kerjanya. Kesimpulannya, ini merupakan sebuah web server yang memiliki beberapa fungsi seperti reverse proxy, email proxy, serta load balancer. Struktur dari perangkat lunak tersebut bersifat asinkron serta event-driven. Ini membuatnya mampu menjalankan banyak permintaan dalam waktu yang bersamaan.
Bukan hanya itu, Anda juga dapat menskalakan web server tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa layanannya tumbuh serta berkembang seiring dengan tingginya jumlah trafik pada sebuah website. Semoga bermanfaat.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development