Press releases atau siaran pers adalah salah satu cara efektif bagi bisnis untuk mendapatkan perhatian media dan meningkatkan kredibilitas. Namun, tidak semua siaran pers berhasil mencapai tujuan tersebut. Alih-alih memberikan manfaat, sebagian justru menjadi bad press releases yang membuat brand terlihat buruk.
Dalam artikel ini, kami akan membahas apa itu press releases yang buruk, bagaimana ciri-cirinya, cara menghindarinya, serta contohnya!
Apa Itu Bad Press Releases?
Secara sederhana, bad press releases adalah siaran pers yang gagal mencapai tujuannya. Alih-alih menarik perhatian media dan pembaca, siaran pers ini justru diabaikan atau bahkan merusak reputasi brand yang menerbitkannya.
Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari isi yang tidak menarik, bahasa yang bertele-tele, hingga informasi yang tidak relevan bagi pembaca. Oleh karena itu, penting untuk memahami ciri-ciri bad press releases agar Anda tidak melakukan atau mengulang kesalahan yang sama.
Baca Juga: 5 Jenis dan Contoh Press Release Produk, Event, Perusahaan
Ciri-Ciri Bad Press releases
Menulis siaran pers yang efektif adalah salah satu strategi penting di bidang komunikasi dan pemasaran. Jika Anda tidak melakukannya dengan baik, siaran pers bisa menjadi buruk dan gagal menarik perhatian pembaca. Berikut adalah beberapa ciri press releases yang gagal.
1. Judul Tidak Menarik dan Kurang Informatif
Judul adalah hal pertama yang dilihat oleh jurnalis dan pembaca. Jika judul tidak menarik atau tidak menyampaikan informasi yang jelas, kemungkinan besar siaran pers tersebut akan diabaikan.
Judul yang terlalu umum, membingungkan, atau tidak menggugah rasa ingin tahu akan gagal menarik perhatian. Sebaliknya, gunakan judul yang spesifik, langsung ke inti, dan memberikan gambaran jelas tentang isi siaran pers.
Contoh judul yang buruk:
- “Perusahaan XYZ Mengumumkan Pengembangan Baru”
- “Sesuatu yang Baru Akan Datang”
Contoh judul yang baik:
- “Perusahaan XYZ Luncurkan Teknologi AI untuk Meningkatkan Efisiensi Produksi”
- “Aplikasi Baru XYZ Membantu UMKM Meningkatkan Penjualan Hingga 50%”
2. Naskah Terlalu Panjang dan Bertele-tele
Ciri bad press releases berikutnya adalah memiliki naskah yang terlalu panjang dan berbelit-belit. Siaran yang ideal memiliki panjang sekitar satu halaman atau kurang.
Oleh karena itu, informasi harus disampaikan secara ringkas dan langsung ke pokok permasalahan. Anda bisa menggunakan teknik piramida terbalik, yaitu menempatkan informasi utama di bagian awal dan diikuti detail pendukung di paragraf berikutnya.
3. Terlalu Banyak Jargon dan Istilah Teknis
Jargon dan istilah teknis memang berguna dalam konteks tertentu. Akan tetapi, penggunaan yang berlebihan akan membuat pembaca kesulitan memahami pesan di baliknya. Maka dari itu, sebisa mungkin gunakan bahasa yang sederhana dan lugas.
Jika memang harus mencantumkan jargon dan istilah teknis, berikan penjelasan yang mudah dipahami oleh semua orang.
4. Tidak Ada Kutipan atau Sumber yang Mendukung
Ciri bad press releases beirkutnya adalah tidak adanya kutipan atau sumber yang mendukung pernyataan di dalamnya. Kutipan dari perwakilan perusahaan, pakar, atau pelanggan dapat memberikan kredibilitas tambahan pada siaran pers. Tanpa kutipan, rilis berita akan terasa kurang otoritatif dan kurang menarik bagi media.
Contoh kutipan yang baik:
“Penggunaan bahan baku dari UMKM lokal mampu mendorong peningkatan pendapatan daerah hingga 30%,” kata AA, kepala Dinas UMKM kota Solo.
5. Kurangnya Informasi Penting
Siaran pers yang baik harus menjawab 5W + 1H secara jelas. Tanpa informasi ini, siaran pers akan terasa tidak lengkap dan membingungkan pembaca. Berikut adalah pertanyaan 5W + 1H yang wajib Anda jawab dalam siaran pers.
- Siapa yang terlibat?
- Apa yang terjadi?
- Kapan peristiwa ini berlangsung?
- Di mana hal ini terjadi?
- Mengapa ini penting?
- Bagaimana proses atau dampaknya?
6. Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan
Tata bahasa dan ejaan yang kurang tepat juga menjadi ciri bad press releases, sebab bisa merusak profesionalisme Anda. Maka dari itu, pastikan siaran pers telah melalui proses proofreading agar bebas dari kesalahan ketik atau struktur kalimat yang buruk.
Baca Juga: Struktur Penulisan Press Release yang Mampu Meningkatkan Popularitas!
Cara Menghindari Bad Press Releases
Setelah mengetahui ciri-ciri siaran pers yang buruk, berikut adalah cara agar siaran pers Anda efektif dan menarik perhatian media.
1. Tentukan Tujuan yang Jelas
Sebelum mulai menulis, tentukan tujuan dari siaran pers tersebut. Apakah siaran pers bertujuan untuk mengumumkan produk baru, mengundang ke acara tertentu, atau meningkatkan kesadaran tentang suatu isu. Dengan tujuan yang jelas, isi siaran pers akan lebih terarah.
2. Kenali Target Audiens
Untuk menghindari bad press releases, pastikan Anda memahami benar siapa yang akan menjadi targetnya. Apakah target tersebut adalah jurnalis, pelanggan, investor, atau masyarakat umum. Dengan memahami target, Anda bisa menyesuaikan gaya bahasa dan isi berita agar lebih relevan.
3. Buat Judul yang Menarik dan Informatif
Selanjutnya, pastikan Anda membuat judul yang mencerminkan isi siaran pers dengan jelas. Gunakan kata-kata yang kuat dan spesifik agar lebih menarik perhatian media. Selain itu, hindari kata yang bertele-tele atau kurang informatif.
4. Gaya Penulisan yang Jelas dan Masukkan Informasi Penting
Cara menghindari bad press releases selanjutnya adalah menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami oleh semua kalangan. Jangan gunakan jargon yang berlebihan dan pastikan informasi utama ada di paragraf awal.
Selain itu, gunakan pendekatan 5W + 1H agar semua informasi penting tersampaikan. Informasi yang jelas dan lengkap akan membuat siaran pers Anda menjadi lebih efektif dan menarik.
5. Tambahkan Kutipan dari Narasumber yang Kredibel
Kutipan dari CEO, manajer, pelanggan, atau pakar dapat menambah nilai berita dan membuat press releases lebih menarik bagi media. Jika Anda memiliki nilai yang terukur, cantumkan dalam siaran pers agar informasi menjadi lebih kredibel.
6. Periksa dan Koreksi Kesalahan
Terakhir, pastikan Anda telah memeriksa ulang siaran pers untuk menghindari kesalahan tata bahasa dan ejaan. Jika memungkinkan, mintalah rekan kerja atau editor profesional untuk melakukan review.
Contoh Bad Press Releases
Berikut adalah beberapa contoh siaran pers yang gagal dan penyebabnya.
1. Terlalu Panjang dan Tidak Fokus
“Kami dengan bangga mengumumkan bahwa perusahaan kami, yang didirikan pada tahun 1995 oleh seorang visioner, telah mencapai banyak hal dalam perjalanannya. Kami telah meluncurkan berbagai produk, mendapatkan banyak penghargaan, dan sekarang ingin membagikan kabar baik tentang rencana ekspansi kami.”
Penyebab bad press releases tersebut adalah informasi yang terlalu panjang, tanpa jelas intinya.
2. Judul Kurang Jelas
“Produk Baru Kami Akan Mengubah Dunia! Jangan Lewatkan!”
Kesalahan siaran pers ini adalah tidak menjelaskan apa yang membuat produk tersebut unik atau bermanfaat bagi masyarakat.
3. Terlalu Banyak Istilah Teknis
“Dengan pendekatan disruptif berbasis AI yang revolusioner, solusi omnichannel kami menawarkan UX yang tak tertandingi dalam ranah digital.”
Kesalahan siaran pers ini adalah menggunakan terlalu banyak istilah teknis yang kurang familiar bagi pembaca awam.
Baca Juga: 7 Perbedaan Press Release dan Berita, Jangan Sampai Salah!
Sudah Tahu Tentang Bad Press Releases?
Bad press releases atau siaran pers yang buruk dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi peluang publikasi di media. Dengan menghindari kesalahan umum seperti judul yang kurang menarik hingga naskah yang bertele-tele, Anda dapat meningkatkan efektivitas siaran pers.
Jika ingin siaran pers Anda terpublikasi di media ternama dengan harga terjangkau, jasa press releases di media nasional dari Makinrajin adalah solusi terbaik. Dengan harga mulai 1 jutaan, Anda bisa mendapatkan eksposur luas dan meningkatkan peringkat SEO dengan backlink berkualitas.
Tersedia pula garansi 100% jika artikel gagal tayang. Mulailah konsultasi gratis terkait strategi SEO terbaik untuk bisnis Anda!

I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development