Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Penyebab Iklan Tidak Efektif, Contoh, dan Cara Memperbaikinya

4 min read

Penyebab Iklan Tidak Efektif, Contoh, dan Cara Memperbaikinya

Iklan menjadi hal krusial, ketika Anda melakukan promosi atau kampanye. Namun, terkadang iklan tidak terlalu efektif, sehingga pesan yang ingin disampaikan gagal. Contoh iklan tidak efektif bisa berupa promosi yang terlalu umum hingga visual yang tidak menarik. Kesalahan ini tentu dapat merusak citra merek di mata konsumen.

Lantas, mengapa suatu iklan dikatakan tidak efektif? Iklan dianggap gagal, jika tidak mampu menarik perhatian, mempengaruhi keputusan audiens, atau mendorong tindakan yang diinginkan. Selain itu, banyak faktor yang menyebabkan hal ini. Simak artikel di bawah untuk tahu penyebabnya!

4 Penyebab Iklan Tidak Efektif

Sebelum mengetahui contoh iklan tidak efektif, terdapat beberapa alasan yang sering membuat iklan tidak efektif dan gagal menarik perhatian audiens, antara lain

1. Target Terlalu Luas

Iklan yang tidak efektif sering kali disebabkan oleh target yang terlalu luas. Kami sering menemui pengiklan yang mengeluh karena iklan mereka banyak dilihat, tapi jarang menghasilkan konversi. Masalah utamanya adalah sasaran yang tidak spesifik.

Jika produk atau layanan Anda hanya cocok untuk kelompok tertentu dengan kebutuhan unik, fokuslah pada mereka, bukan ke semua orang. Selain itu, gunakan data demografis, psikografis, dan perilaku untuk menyempurnakan target iklan.

2. Pesan Tidak Jelas

Iklan yang gagal sering kali memiliki pesan yang membingungkan, termasuk iklan yang kata kata nya tidak efektif​. Jika audiens harus menebak-nebak maksud iklan Anda, mereka akan langsung mengabaikannya begitu saja. Maka dari itu, pesan harus jelas, langsung ke inti, dan mudah dipahami.

Iklan tidak efektif yang memiliki pesan tidak jelas, yaitu iklan kosmetik dengan model ber-makeup dan tagline “Think Differently” tanpa konteks yang jelas. Tanpa pesan yang konkret, audiens tidak tahu harus melakukan apa, dan iklan pun sia-sia.

3. Kurang CTA

Iklan yang menarik, tapi tanpa ajakan bertindak (call to action) yang jelas, hanya akan membuat audiens bingung. Oleh karena itu, jangan biarkan mereka menebak langkah selanjutnya. Gunakan CTA yang tegas seperti “Beli Sekarang”, “Daftar Gratis”, atau “Unduh di Sini”, agar mereka tahu apa yang harus dilakukan.

Bahkan, jika iklan banner bisa diklik, tetap sertakan CTA yang kuat, karena terbukti meningkatkan jumlah klik. Iklan yang tampil menarik, tapi tanpa ajakan yang jelas, akhirnya hanya dilihat tanpa menghasilkan tindakan.

4. Kurang Kreatif

Penyebab iklan tidak efektif berikutnya yaitu tidak dikemas dengan kreatif. Banyak iklan gagal, karena kontennya buruk dan tidak menarik perhatian audiens. Biasanya kesalahan tersebut karena visual yang tidak punya makna, pesan yang tidak relevan, dan gaya komunikasi yang terlalu “jualan”, tanpa membangun koneksi.

Jika Anda ingin iklan yang efektif, buatlah konten yang benar-benar berbicara kepada audiens Anda. Gunakan visual yang menarik, cerita yang emosional, dan pesan yang sesuai dengan minat mereka.

Selain itu, sebaiknya Anda rutin memantau respons audiens di media sosial. Perhatikan komentar, keterlibatan, dan apakah iklan benar-benar mendorong orang untuk membeli.

Baca Juga: Jenis Iklan Advertorial, Ciri, Fungsi, dan Cara Membuat yang Benar

Contoh Iklan Tidak Efektif

Di bawah ini adalah contoh iklan kurang efektif, yang bisa Anda jadikan pembelajaran sebelum membuatnya, antara lain

1. Airbnb

Pada 2015, Airbnb kesal dengan kebijakan pajak hotel di San Francisco, yang membuat tuan rumah dan tamu mereka harus membayar pajak tinggi. Sebagai respon, mereka memasang iklan bernada sindiran di seluruh kota, menyarankan bagaimana pemerintah seharusnya menggunakan uang pajak tersebut.

Bukannya mendapatkan simpati, kampanye ini justru membuat Airbnb terlihat arogan dan tidak peduli dengan kebijakan lokal. Bahkan CEO Airbnb, Brian Chesky, mengakui bahwa iklan tersebut membuat mereka terlihat buruk di mata publik.

2. Fiat

Pada tahun 1992, Fiat mengirimkan surat kepada 50.000 wanita Spanyol yang berisi kalimat-kalimat seperti “Kemarin kita bertemu di jalan dan aku melihat kamu melirik dengan penuh perhatian.” Ternyata, surat tersebut bukan dari seorang stalker, melainkan dari Fiat yang berusaha membuat iklan unik.

Namun, tanpa penjelasan yang jelas, banyak orang merasa bingung dan terancam. Jika Fiat menyertakan logo mereka atau pesan yang jelas seperti reaksi terhadap iklan tersebut, mungkin hasilnya akan berbeda. Inilah contoh iklan tidak efektif yang justru menimbulkan kebingungan, karena pesannya tidak jelas.

3. Rebook

Reebok pernah merilis kampanye yang justru menuai kontroversi besar. Mereka mencoba menarik perhatian dengan slogan provokatif: “Cheat on your girlfriend, not on your workout”. Alih-alih mendorong disiplin dalam berolahraga, iklan ini malah dianggap mendukung perselingkuhan.

Hasilnya, kampanye ini mendapat kecaman luas, terutama di Jerman, tempat billboard tersebut dipasang. Bukannya membangun citra positif, Reebok justru mendapat reaksi negatif yang merusak reputasi brand mereka.

4. Under Armour

Contoh iklan tidak efektif berikutnya yaitu Under Armour. Under Armour mengalami kegagalan, bahkan sebelum iklan mereka tayang. Pada 2008, mereka merilis iklan Super Bowl (Pertandingan Final American Football) yang menampilkan atlet berlatih, tanpa alur cerita yang unik.

Saat akhirnya tayang, respon audiens pun beragam. Konsep futuristiknya dianggap terlalu niche dan tidak terhubung dengan konsumen umum.

Cara Memperbaiki Iklan yang Tidak Efektif

Ada 4 cara untuk meningkatkan memperbaiki iklan yang kurang efektif. Berikut caranya.

1. Targeting yang Tepat

Targeting yang buruk bisa membuat iklan Anda sia-sia, karena menjangkau orang yang tidak tertarik dengan produk atau layanan Anda. Solusinya yaitu buat strategi targeting yang lebih tajam dan berbasis data. Pertama, lakukan riset pasar mendalam untuk memahami siapa audiens Anda.

Gunakan analisis lanjutan, agar segmentasi lebih akurat berdasarkan perilaku dan preferensi mereka. Selain itu, pilih platform yang tepat—fokus pada tempat di mana audiens Anda paling aktif, bukan sekadar mengikuti tren.

2. Riset Kata Kunci

Lakukan riset kata kunci dengan teliti, untuk memastikan Anda menargetkan kata kunci yang relevan dan dapat meningkatkan konversi. Anda bisa menggunakan alat seperti Google Keyword Planner untuk menemukan kata kunci yang tepat. Selain itu, terus pantau performa kata kunci Anda dan lakukan optimasi secara berkala, agar hasil iklan semakin maksimal.

3. CTA Jelas

Pastikan Call-to-Action (CTA) Anda jelas dan mudah dipahami, karena ini kunci untuk mendorong audiens bertindak. Gunakan kata kerja kuat seperti “Beli” atau “Daftar” dan ciptakan urgensi dengan kata seperti “Sekarang” atau “Segera”. Selain itu, jangan gunakan CTA yang tidak jelas.

Contoh kalimat tidak efektif pada iklan pada CTA seperti​ “Jelajahi lebih banyak”. Karena maknanya terlalu luas, sehingga membingungkan pembaca apa yang harus dijelajahi.

Jaga CTA tetap singkat dan fokus pada satu tindakan saja. Tempatkan CTA di posisi yang mudah ditemukan dan gunakan desain yang menarik, agar menonjol, sesuai dengan konteks iklan, dan tahap perjalanan pembelian audiens.

4. Gunakan Iklan yang Menarik

Gunakan format iklan yang benar-benar menarik perhatian. Iklan yang tampil sepenuhnya di layar, terbukti lima kali lebih efektif dibanding format mobile lainnya dan meningkatkan daya ingat brand hingga 36%. Iklan ini tidak mengganggu, sehingga audiens bisa memilih untuk menontonnya atau melewatkannya.

Bagi pengiklan, brand recall adalah kunci membangun kesadaran merek. Dengan format yang memenuhi seluruh layar, pesan Anda akan lebih mudah terserap dan menciptakan dampak maksimal.

Baca Juga: 10 Contoh Iklan Jasa yang Menarik, Cocok untuk Promosi

Sudah Tau Contoh Iklan Tidak Efektif?

Iklan yang tidak efektif disebabkan oleh target yang terlalu luas, pesan tidak jelas, kurang CTA, dan kurang kreatif. Agar terhindar dari iklan tidak efektif, sesuaikan pesan dengan kebutuhan audiens, gunakan visual yang menarik, serta tempatkan call-to-action yang jelas. Selain itu, analisis data dan pengujian A/B dapat membantu menemukan iklan dengan struktur terbaik.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development