Pernahkah Anda merasa buntu saat menulis artikel? Atau, Anda mungkin sudah menulis panjang lebar tapi pembahasannya terasa loncat-loncat? Tenang, Anda tidak sendirian dan solusinya ternyata sederhana, yakni dengan memahami contoh outline artikel dan membuatnya sebelum mulai menulis.
Ya, dengan memulai dari outline, Anda tidak hanya bisa menulis lebih terstruktur, melainkan juga berpotensi untuk menghasilkan artikel yang jauh lebih nyaman dibaca, mengalir, dan berpeluang tinggi tampil di hasil pencarian. Mau tahu bagaimana membuat outline yang baik? Beginilah strategi yang sudah kami rangkung untuk Anda!
Pengertian Outline Artikel
Outline artikel adalah suatu kerangka atau rancangan yang dibuat sebelum artikel ditulis secara utuh. Lewat outline, Anda akan lebih mudah untuk mengetahui topik-topik apa saja yang akan dibahas, urutannya seperti apa, dan bagian mana yang harus dihilangkan.
Dengan begitu, saat menulis, Anda hanya perlu mengikuti alurnya agar tulisan lebih sistematis. Tak perlu lagi bingung dan berputar-putar pada pembahasan yang sama.
Baca Juga: 6 Pengaruh Artikel untuk SEO, Apa Saja?
Mengapa Outline Artikel Itu Penting?
Contoh outline artikel sama dengan peta. Tanpa adanya peta yang jelas, Anda bisa tersesat dan isi artikelnya pasti berakhir berantakan. Nah, berikut beberapa alasan mengapa outline itu penting.
1. Memudahkan Riset
Ketika Anda sudah mengetahui topik dan sub topik yang akan dibahas, proses mendapatkan informasi pun bisa lebih terfokus. Sebab, Anda sudah tahu persis informasi seperti apa yang dibutuhkan untuk mendukung setiap bagian artikel.
Outline sendiri berfungsi seperti daftar belanjaan ketika Anda pergi ke pasar. Keberadaannya membuat pekerjaan lebih efektif, tidak boros waktu, dan minim distraksi. Hasilnya, artikel akan lebih padat dan relevan, mulai dari awal sampai akhir.
2. Menghindari Perubahan Alur
Salah satu masalah yang paling sering terjadi ketika menulis artikel tanpa perencanaan adalah alur yang tidak bisa konsisten. Bisa saja, Anda tiba-tiba membahas kesimpulan di bagian awal, lalu kembali ke topik umum, dan kembali ke bagian yang tidak penting. Sangat membingungkan, bukan?
Namun, dengan adanya outline, Anda bisa mengatur urutan yang logis. Mulai dari pembukaan, pembahasan utama, hingga penutup. Bahkan, jika topiknya kompleks sekalipun, struktur yang dirancang di awal akan mampu menjaga isi tetap rapi dan saling terhubung satu sama lain.
3. Artikel Lebih Cepat Selesai
Seringkali, menulis tanpa arah akan membuat proses menjadi lebih lama. Di sini, Anda diharuskan berpikir ulang setiap kali ingin menambah paragraf. Akan tetapi, jika Anda sudah memiliki contoh outline artikel, Anda hanya perlu mengembangkan setiap poin menjadi paragraf yang lebih terstruktur.
Hal tersebut akan menjadikan proses menulis menjadi lebih cepat dan minim terjadi revisi. Ingat! Outline bukan pekerjaan tambahan untuk Anda, melainkan bantuan untuk mempermudah pekerjaan menulis, seperti melengkapi bagian-bagian yang kosong dalam sebuah template.
4. Tulisan Lebih Terarah
Artikel yang berkualitas adalah artikel yang memiliki pola, arah, dan tujuan yang jelas. Sebab, sejak awal pembukaan, artikel pasti akan mengajak pembaca untuk menelusuri semua topik yang dibahas. Alhasil, bahasa, struktur kata, dan tone artikel harus membuat audience lebih nyaman.
Bayangkan jika artikel melompat-lompat dari satu ide ke ide yang lain secara acak, bisa dipastikan pembaca akan bingung atau bahkan memilih untuk skip. Jadi, dengan adanya outline, tulisan Anda dipastikan memiliki tujuan yang pasti dan mencakup keseluruhan topik.
Manfaat Outline untuk Artikel SEO Friendly
Lebih jauh, mungkin Anda masih bertanya-tanya mengenai manfaat outline artikel SEO friendly. Berikut adalah penjelasan rincinya.
1. Menyusun Karangan Secara Teratur
Artikel SEO friendly tidak hanya diukur dari kata kunci, melainkan juga struktur yang ada dalam artikel. Google sendiri lebih menyukai artikel yang mempunyai struktur dan alur logis karena lebih mudah dipindai dan nyaman dibaca secara keseluruhan.
Nah, dengan membuat outline, Anda bisa memastikan bahwa ide-ide ditulis dari yang paling mendasar sampai kompleks. Anda bisa tahu kapan harus memberi penjelasan, contoh, dan kapan mengajak pembaca untuk mengambil kesimpulan.
2. Memudahkan Penulis Mendapatkan Materi
Banyak yang berfikir bahwa outline hanya sebatas alat bantu untuk menyusun isi, padahal faktanya tidak demikian. Sebab, outline juga akan memudahkan Anda mengetahui semua topik yang akan dibahas pada setiap bagian artikel.
Misalnya, Anda membuat contoh outline artikel berjudul “Dampak Game Online untuk Gen Z”. Maka, Anda juga perlu mendapatkan data pendukung beserta kutipan yang relevan dengan artikel yang dibahas, bukan melebar ke informasi lain.
3. Menghindari Penggarapan Topik Ganda
Salah satu kesalahan yang umum terjadi ketika menulis tanpa outline atau peta ialah membahas poin yang sama pada satu artikel, hanya berbeda tempat. Meski terdengar sepele, tapi ini bisa membuat artikel berputar-putar, monoton, tidak efektif, dan mengganggu pembaca. Anda pasti tidak mau hal ini terjadi, bukan?
Baca Juga: 7 Langkah Membuat Content Mapping untuk Optimalkan SEO
Langkah Sederhana Membuat Outline Artikel
Berikut adalah cara membuat outline artikel yang bisa langsung Anda terapkan.
1. Menentukan Topik serta Tujuan
Apa yang akan Anda sampaikan dalam artikel? Siapa target audience Anda? Jika mampu menjawab dua pertanyaan tersebut, maka Anda sudah berada di jalan yang tepat untuk menulis bagian yang lain.
2. Lakukan Riset Keyword dan Mengumpulkan Ide
Selanjutnya, cek apa saja yang digemari orang mengenai topik tersebut. Singkatnya, manfaatkan trend yang muncul. Anda bisa menggunakan Google, forum, hingga media sosial untuk mendapatkan pertanyaan yang paling umum dicari.
3. Menyusun Struktur Dasar
Aspek ini sangat penting dan jangan sampai Anda abaikan. Pada umumnya, struktur dasar terdiri dari 3 aspek, yakni pembuka, subjudul, dan penutup. Lalu, pada bagian subjudul, gunakan listicle dan H2, H3 supaya strukturnya lebih jelas.
4. Tambahkan Poin Pendukung dan Review
Setelah strukturnya siap, tuliskan poin-poin utama yang akan Anda bahas. Langkah ini akan membantu Anda untuk fokus ketika menulis. Jika sudah selsai, cek kembali alurnya dan pastikan setiap bagian sudah terhubung dan tidak ada yang ambigu.
Contoh Outline Artikel
Agar dapat memudahkan pembuatan, berikut adalah contoh outline artikel sederhana untuk topik “Tips Bekerja dari Rumah ala Gen Z”.
1. Pembuka
- Tantangan gen Z saat memulai bekerja di rumah.
- Kenapa pekerjaan WFH semakin diminati, khususnya oleh Gen Z.
2. Tantangan saat Memulai
- Belum ada pengalaman.
- Distraksi lebih banyak.
- Jam kerja tidak jelas.
- Banyak saingan.
3. Tips untuk Memulai
- Tingkatkan skill dengan kursus.
- Lebih banyak belajar.
- Menyiapkan ruang kerja khusus.
- Menyiapkan strategi.
4. Kesimpulan
- Ringkasan tips.
- Ajakan untuk mencoba.
Sudahkan Tahu Bagaimana Contoh Outline Artikel?
Membuat contoh outline artikel memang membutuhkan lebih banyak waktu di awal penulisan. Namun, keberadaannya akan sangat membantu Anda dalam menciptakan artikel yang lebih kompleks dan berkualitas.Outline akan membimbing, menjadikan Anda lebih produktif, dan mampu membawa tulisan ke halaman utama mesin pencari. Ayo, coba buat outline untuk artikel Anda berikutnya dan rasakan manfaatnya!

I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development