Database adalah informasi tentang data yang tersimpan dengan cara yang sistematis pada perangkat lunak. Era informasi yang semakin maju, membuat orang-orang membutuhkan perangkat keras, seperti komputer, laptop, dan ponsel. Mulai dari urusan pekerjaan, pendidikan, dan hal-hal online lainnya.
Perangkat tersebut tentu memiliki beberapa aplikasi yang bisa Anda akses dengan baik. Akan tetapi, proses penggunaan aplikasi akan berjalan setelah sistem penyimpanan data tersedia. Sistem ini biasa disebut dengan database.
Apa Itu Database?
Basis data atau biasa disebut database adalah sekumpulan data dengan proses pengelolaan berdasarkan ketentuan tertentu. Selain itu, setiap data akan saling berhubungan. Dengan demikian, proses pengelolaan akan lebih mudah. Adanya pengelolaan ini, Anda bisa dengan mudah mendapatkan informasi.
Mulai dari pencarian, penyimpanan, dan bahkan pembuangan informasi sekalipun. Melalui database, Anda dapat mengumpul file, arsip, atau tabel yang terhubung dengan mudah. Setelah itu, Anda bisa menyimpannya dalam media elektronik.
Database dapat membuat ruang penyimpanan data menjadi lebih efisien dikelola. Sebagai contoh, ada database yang bisa dilihat dari situs web. Untuk database yang berwujud tabel akan berisi kolom dan baris. Jumlah kolom dan baris pada database akan tergantung jenis informasi yang perlu Anda simpan.
Fungsi Database
Database adalah sarana untuk menyimpan data pada server perangkat keras, misalnya seperti komputer dan laptop. Basis data ini memiliki fungsi seperti perpustakaan, yakni dapat menyimpan banyak buku. Sama halnya dengan perpustakaan, basis data juga bisa menyimpan berbagai data dari semua kategori.
Ruang penyimpanan data ini juga menyimpan informasi secara menyeluruh, bahkan hingga serpihan-serpihan yang terkandung dalam data. Jika informasi tersebut berupa profil milik seseorang, maka yang tersimpan adalah data tentang nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, umur, no KTP, pekerjaan, dan hal lainnya.
Pada perangkat keras khususnya komputer, basis data sering dijadikan sebagai sistem yang mengolah berbagai informasi. Penyimpanan datanya juga secara sistematis dengan akurasi yang tinggi. Tidak sedikit perusahaan yang mulai menerapkan database sebagai penyokong mereka dalam mengelola bisnis.
Hampir seluruh industri yang ada di dunia menggunakan teknologi data ini. Teknologi digital yang semakin bervariasi, tentu membuat database memiliki fungsi dan spesifikasinya masing-masing. Berikut beberapa fungsi database yang harus Anda ketahui dan pahami secara menyeluruh.
1. Untuk Mengelompokkan Data
Dengan menggunakan basis data, Anda dapat dengan mudah mengelompokkan data. Sehingga, identifikasi data pun lebih mudah untuk Anda lakukan. Database akan memberikan data yang sesuai permintaan pengguna, informasi yang diberikan akurat dan prosesnya cepat.
Database adalah cara yang tepat untuk Anda yang kesusahan mengelompokkan data. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan software Database Management Systems (DBMS). Ini bertujuan untuk mencari informasi lengkap tentang profil yang Anda inginkan.
2. Memberikan Informasi Akurat Pada User
DBMS adalah software yang memiliki kemampuan untuk menjalankan basis data di komputer dengan benar. DBMS akan memberikan informasi akurat kepada user ketika input data terjadi.
Duplikasi atau data ganda bisa saja terjadi, hal ini karena database banyak yang mengaksesnya lebih dari satu komputer dan tersambung dengan sistem basis data tersebut.
3. Akses Lebih Mudah
Database adalah ruang yang mampu memudahkan akses dalam penyimpanan data. Oleh sebab itu, user akan lebih mudah mengedit dan menghapus data. User juga menjadi pemegang otoritas teratas data, sehingga editing data akan lebih mudah dilakukan. Dengan begitu, user juga bisa menentukan data palsu secara cepat.
4. Dapat Menjaga Kualitas dan Informasi Data
Basis data dapat menjaga kualitas dan informasi data dengan baik. Ini bertujuan agar data tetap sesuai ketika entry maupun setelah entry. Dengan demikian, data tidak hilang selama penyimpanan dalam database.
Selain itu, software data ini juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan data. Khususnya dari kemungkinan terjadinya resiko kerusakan data saat dalam penyimpanan.
5. Mampu Memecahkan Masalah Penyimpanan Data
Penyimpanan data yang memakan ruang secara konvensional pada database adalah masalah yang harus segera Anda pecahkan. Jika data konvensional tersebut berbasis kertas, tentu akan sangat memakan ruang penyimpanan.
Oleh sebab itu, pemilik data harus memiliki ruang penyimpanan yang cukup untuk menumpuk data tersebut. Nah, dengan menggunakan teknologi data ini, Anda dapat mentransfer data kertas menjadi file digital. Selain itu, Anda juga bisa menyimpannya pada server basis data.
6. Dapat Menjadi Pendukung Aplikasi
Biasanya, aplikasi membutuhkan ruang penyimpanan yang lebih. Ruang penyimpanan yang besar berfungsi untuk memberikan keoptimalan jalannya aplikasi.
Database sendiri berperan sebagai penyedia ruang penyimpanan data-data yang ada di aplikasi maupun komputer. Teknologi data ini terus berkembang dalam peningkatan fungsi menjadi pendukung aplikasi dan sistem komputer.
Bahkan pada perusahaan atau lembaga besar, penerapan database mirroring sudah dilakukan. Teknologi akan menyimpan data dalam aplikasi server database pada tempat lain, tanpa harus menurunkan kualitas data tersebut.
Duplikasi bertujuan untuk menyiapkan data cadangan, jika server utama dari basis data mengalami masalah. Teknologi database mirroring bisa Anda temukan pada situs layanan yang menyediakan penyimpanan file.
Jenis Database
Pada dunia IT, database memiliki model atau jenis yang bercabang. Mengapa demikian? Karena fungsi dan tujuan dari sistem database tersebut memiliki perbedaannya masing-masing.
Database adalah sistem berbasis data. Secara umum, basis data ini memiliki tipe yang bervariasi. Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Relational
Structured Query Language (SQL) merupakan bahasa pemrograman yang sering digunakan dalam program RDBMS. Berbagai fitur canggih tersedia, antara lain seperti pemberian perintah untuk menyisipkan, memperbaharui, menghapus, dan mencari informasi tertentu.
Relational database adalah jenis basis data yang paling sering digunakan oleh banyak orang. Untuk produk yang biasa digunakan, antara lain SQL Server, SQLite, Oracle, MySQL, dan IBM DB2.
2. Operational
Basis data operasional biasa digunakan dalam proses untuk memperbaharui data secara real-time. Bukan hanya data saja, database ini juga dapat membuat penggunanya memodifikasi isi data. Misalnya seperti melakukan penambahan, memperbaharui, maupun menghapus data.
Operational database telah dikuasai oleh sistem Structured Query Language (SQL) sejak tahun 1990. Sekarang ini, pasar DBMS operasional telah mengalami perkembangan yang drastis. Tentu dengan pendatang baru yang lebih inovatif dan kreatif.
Tidak hanya itu saja, mereka juga mendukung adanya pertumbuhan pada penggunaan data tidak terstruktur atau NoSQL.
3. Data Warehouse
Data warehouse berfungsi untuk menyimpan data secara signifikan, yakni dari waktu ke waktu. Nah, data-data yang sudah disimpan tersebut adalah basis data berupa operasional.
Tipe basis data ini dapat menjadi sumber utama dalam pencariaan informasi. Mulai dari pemeriksaan, mengubah, dan juga integrasi informasi. Jenis ini biasa digunakan oleh user lain yang telah memiliki izin akses,
Database adalah sistem yang memiliki perkembangan secara drastis. Salah satunya adalah data warehouse yang berkembang dengan fungsinya. Basis data yang satu ini dapat memberikan fasilitas, yakni pembagian data tanpa adanya arsitektur yang ekstrim.
4. Analytical
Pada tipe ini, basis data akan menyimpan dan mengelola data yang besar. Antara lain seperti pasar, bisnis, data pelanggan. Ini bertujuan untuk menganalisis proses terjadinya Business Intelligence (BI). BI berisi tentang data dan informasi yang sudah diringkas, jadi Anda bisa membacanya dengan mudah.
Selain itu, BI juga sudah dioptimalkan untuk membuat query dan skalabilitasnya semakin cepat. Basis data jenis ini sangat dibutuhkan oleh organisasi yang bergerak dalam manajemen dan pengguna lainnya.
5. Real-Time
Real-time database adalah jenis basis data yang memiliki sistem pengolahan untuk menangani lembaga besar. Pengolahan data ini pun bisa berubah, karena menyesuaikan permintaan yang datang. Perubahannya hampir mirip dengan harga mata uang dollar yang dapat berganti setiap menitnya.
Namun, basis data real-time ada di balik itu semua. Berbagai lembaga biasa menggunakan data ini untuk menunjang pekerjaan mereka. Mulai dari lembaga hukum, akuntansi, multimedia, analisis data ilmiah, perbankan, bahkan medis sekalipun.
6. End-User
Data ini dikembangkan oleh end-user dengan menggunakan workstation milik mereka sendiri. Berbagai data mereka buat sendiri dengan menggunakan prosedur sesuai kemauan mereka. Untuk contoh dari jenis data ini adalah download file, word processing, spreadsheet, dan lain sebagainya.
7. Distributed
Tipe ini terdiri dari dua berkas bahkan lebih, namun letaknya berada di situs yang tidak sama. Baik itu pada jaringan sama maupun yang berbeda. Distributed berfungsi untuk menggabungkan setiap departemen dengan menggunakan fungsi divisi yang ada.
Untuk proses penerapannya, data ini akan digunakan dalam distribusi basis data pada workgroup local. Antara lain kantor regional, kantor cabang, dan lokasi kerja lainnya yang masih berhubungan dengan kantor utama.
Distributed mencakup beberapa segmen secara operasional dan sesuai user data. Untuk hasil data hanya pengguna situs tersebut yang bisa mengaksesnya.
8. Hypermedia
Dengan menggunakan basis data ini, memungkinkan berbagai laman situs saling terhubung dan dapat Anda akses menggunakan hyperlink. Jika melalui homepage, laman situs bisa berkaitan karena penambahan alamat URL. Medianya bisa berupa grafik, musik, video, gambar, teks, dan lain sebagainya.
9. External
External database adalah sistem data yang menyediakan akses khusus untuk pihak eksternal. Ini terlihat seperti layanan komersial dengan permintaan feedback biaya agar dapat mengakses produk jasa mereka.
Ini bertujuan untuk memberikan penghargaan berupa akses terhadap sumber informasi. Mengapa demikian? Karena informasi data memang penting untuk end-user.
10. In Memory
In memory sendiri terletak pada perangkat keras dan memiliki ketergantungan terhadap memori utama. Sistem kerja dari basis data ini sedikit berbeda, karena penggunaan disk berupa manajemen dengan penyimpanan.
Tipe ini akan bekerja lebih cepat ketika algoritma internalnya melalui optimasi yang sederhana dalam memori utama. Hal ini karena penggunaan CPU nya yang ringan, sehingga eksekusi instruksinya juga berjalan lebih mudah.
Secara implementasi, In Memory dapat Anda gunakan untuk mengoperasikan jaringan telekomunikasi secara darurat. Kemudian memori akan meresponnya secepat mungkin, karena memori akan menganggapnya sebagai hal yang penting.
Sudah Paham Mengenai Database?
Database adalah sistem data yang perlu Anda ketahui fungsinya, sehingga Anda akan lebih mudah ketika mengaksesnya. Jenis-jenis basis datanya pun sering tersedia pada jaringan komputer dan internet. Oleh sebab itu, informasi akan Anda dapatkan dengan lebih cepat.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development