Mau tahu cara meyakinkan konsumen supaya memilih produk atau layanan Anda? Jawabannya adalah dengan menggunakan iklan persuasif. Metode periklanan yang satu ini sangat cocok bagi Anda yang ingin mengajak konsumen melalui kesan yang positif.
Metode dengan kekuatan daya bujuk ini mampu mengubah keputusan konsumen dari yang enggan menjadi mau. Nah, bagaimana cara membuatnya? Yuk, simak terus artikel berikut ini!
Apa itu Iklan Persuasif?
Iklan persuasif adalah salah satu bentuk metode pemasaran digital yang bertujuan untuk mengajak, merayu, atau membujuk konsumen agar tertarik dan akhirnya membeli produk atau jasa yang bisnis tawarkan.
Metode pemasaran persuasif ini mempunyai tiga kategori ajakan emosi terhadap konsumen, seperti berikut ini:
1. Ethos
Kategori Ethos mengedepankan kredibilitas dan kepercayaan kepada konsumen. Anda bisa memanfaatkan reputasi publik figur terpercaya di mata masyarakat untuk memperkuat penyampaian pesan bisnis, seperti seorang ahli terhormat yang bergerak di bidang yang sama dengan bisnis.
2. Logos
Berbeda dengan Ethos, Logos adalah kategori persuasif yang memanfaatkan logika dan rasionalitas untuk mengajak konsumen. Kategori ini bisa menggunakan fakta kuat, statistik, data, grafik, serta tabel dalam pendekatan ke logika konsumen.
3. Pathos
Pathos merupakan metode iklan persuasif yang menargetkan koneksi antara konsumen dan produk atau layanan melalui compassion atau simpati yang mendalam. Baik itu dalam pendekatan yang positif ataupun negatif. Metode ini diharapkan mampu meyakinkan konsumen untuk mengambil aksi setelah tersihir ke dalam iklan.
Manfaat Menggunakan Iklan Persuasif
Penyampaian pesan yang tersirat di dalam iklan persuasif tidak bersifat memaksa, melainkan soft selling melalui rayuan terhadap emosi konsumen. Segala sesuatu tentang angka, fakta, manfaat dari produk atau layanan pun tidak menjadi fokus. Oleh sebab itu, metode pemasaran ini menghasilkan berbagai manfaat sebagai berikut:
1. Pendekatan User-Oriented
Metode pemasaran ini sangat memperhatikan kepuasan konsumen ke tingkat pribadi. Katakanlah bisnis Anda bergerak di dunia kuliner dan ingin meningkatkan penjualan dengan menargetkan kalangan konsumen pekerja kantoran.
Untuk menarik perhatian kalangan ini, bisnis Anda menggunakan kata-kata spesifik yang mengerti keadaan seorang pekerja kantor yang ingin makan enak, tapi kekurangan budget. Seperti “Hai, Anda sedang kere?” atau “Mau makan enak tapi tanggal tua?”.
Strategi bahasa ini bertujuan untuk mengerti keadaan konsumen secara tidak langsung. Akan tetapi, Anda juga harus memberikan solusi, seperti memberikan harga diskon atau promo khusus hari tertentu.
Segala upaya ini pun menunjukkan bahwa metode iklan ini memberikan kesempatan agar terdengar lebih dekat dengan para konsumen.
2. Kesempatan Membangun Kredibilitas
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, iklan persuasif berusaha melakukan pendekatan emosional dibandingkan menawarkan fakta kepada konsumen. Metode ini lebih mengajak para konsumen untuk membeli produk ataupun layanan berdasarkan apa yang mereka rasakan.
Strategi ini sangatlah bermanfaat untuk membangun kredibilitas melalui upaya dalam menanamkan ide yang bisa berevolusi menjadi kepercayaan. Sebagai contoh, banyak konsumen yang membeli produk dari Starbucks, karena brand besar ini selalu peduli akan konsumen dan memenuhi tingkat kepuasan yang tinggi walau harga cukup mahal.
3. Peluang untuk Membangun Brand Loyalty
Brand loyalty menunjukkan perilaku konsumen yang setia kepada satu brand, meskipun banyak kompetitor yang menawarkan produk atau layanan yang serupa. Perilaku ini terbentuk karena adanya rasa kepercayaan. Jadi, konsumen bisa kembali membeli produk atau layanan tanpa peduli apapun yang terjadi, seperti kenaikan harga.
Sebagai contoh, Apple termasuk brand yang menawarkan produk yang eksklusif, termasuk harganya. Akan tetapi, banyak konsumen yang bersedia mengantri untuk mendapatkan produknya, karena Apple memasarkan produk berkualitas tinggi dan nyata melalui iklan-iklan pemasarannya.
Contoh Iklan Persuasif Berdasarkan Teknik
Iklan persuasif bergantung kepada copywriting atau rangkaian kata-kata yang memberikan pesan kepada konsumen. Ini adalah beberapa teknik umum yang biasanya digunakan dalam pemasaran iklan beserta contohnya:
1. The Carrot and The Stick
Siapa yang tidak suka mendapatkan penghargaan? Teknik yang satu ini fokus pada dua keuntungan, yaitu carrot dan stick. Carrot adalah pemanfaatan kecenderungan konsumen yang tertarik pada penghargaan atau hadiah. Sedangkan stick bertujuan untuk memberikan kesan takut atau kehilangan pada konsumen terhadap produk.
Berikut adalah contoh kalimat persuasif iklan untuk teknik satu ini:
- Yuk, lengkapi stempel Bakmi GM spesial Valentine, supaya dapat paket makan gratis buat berdua.
- Mau dapat kupon minuman Starbucks 1 Liter? Ayo, buruan download aplikasinya di Playstore.
- Isi survei ini untuk dapat kuota gratis nonton YouTube sebanyak 2 GB.
2. Prinsip Kelangkaan
Prinsip ini cukup umum di dalam iklan persuasif dengan memanfaatkan kecenderungan konsumen yang menghargai produk atau layanan langka. Kalau Anda mempunyai sesuatu yang tidak didapatkan orang lain, bukankah Anda akan merasa bangga? Berikut adalah contoh kalimat persuasif iklan yang Anda bisa jadikan inspirasi:
- Yuk, makan menu terbaru McDonalds spesial nasi uduk hanya di hari lebaran!
- Limited Offer, beli 2, harga lebih murah.
- Sudah keluar loh album special edition BlackPink.
3. One Message Per Advertisement
Terkadang, konsumen tidak mempunyai waktu untuk membaca seluruh keuntungan dari membeli produk atau layanan Anda. Jadi, teknik ini sangat berguna, karena pesan yang Anda ingin sampaikan sudah terkandung di dalam satu kalimat. Mulai dari apa yang konsumen harus lakukan hingga apa yang akan mereka dapatkan.
Menggunakan satu kalimat singkat bisa menghemat waktu konsumen dan memberikan dampak besar secara langsung. Berikut adalah contoh kalimat yang umum digunakan:
- Pakai Doughlas Insurance dan Tabung 20%.
- “Bayarnya Sebulan, Dapat 2 Bulan”
- “Open Coke, Open Happiness”
4. Sudut Pandang ke-2
Iklan persuasif sering menggunakan teknik ini. Menggunakan sudut pandang kedua, secara tidak langsung mengajak konsumen untuk tetap fokus kepada upaya pemasaran Anda. Selain itu, kata “Anda” memberikan kesan bahwa para konsumen juga terlibat seperti berbicara empat mata.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat persuasif yang menggunakan sudut pandang ke 2:
- Anda bisa menggapai mimpi dengan Super Learning Online Tutoring
- “Anda ganteng ketika pakai masker”
- “Hidupkan semangat Anda dengan Coca Cola.”
Tips Membuat Iklan Persuasif
Banyak perusahaan yang memilih metode ini untuk membangun hubungan pribadi antara konsumen dan brand produk atau layanan. Karena bisa menumbuhkan loyalitas konsumen akan brand. Berikut adalah tips membuat iklan persuasif, supaya teknik-teknik di atas bisa mendapatkan hasil yang maksimal:
1. Fokus Kepada Manfaat
Konsumen ingin tahu alasan kenapa mereka harus membeli produk atau menggunakan layanan. Jadi, Anda harus memberitahu secara lengkap, tapi tetap sederhana dan jelas walau dilihat dengan sekilas.
2. Buat Copy yang Spesifik
Kalimat persuasif untuk pemasaran sulit mendapatkan hasil jika menggunakan generalisasi. Anda harus menargetkan iklan ke kalangan konsumen yang spesifik yang sesuai dengan tujuan penjualan bisnis. Sebagai contoh, Anda bisa memakai bahasa kasual jika target audiens Anda adalah kalangan anak muda, seperti loe dan baper.
3. Jangan Lupa Pikat Emosi Konsumen
Konsumen akan cenderung mengingat iklan persuasif yang mengena ke emosi. Dampak ini bisa membentuk hubungan emosional yang sangat kuat antara konsumen dan produk Anda. Jadi, konsumen bisa merasakan koneksi tidak terlihat, walau iklan Anda sudah menghilang dari layar televisi atau handphone mereka.
4. Pakai Word of Mouth
Strategi word of mouth adalah testimoni dari konsumen yang sudah pernah menggunakan produk atau layanan Anda. Para calon konsumen cenderung lebih mendengarkan kata-kata dari orang yang sudah pernah menggunakan sebagai reference.
Kalau ulasan terhadap brand Anda positif, reputasi bisnis tentu terlihat lebih berpengalaman, kompeten, dan profesional di bidangnya.
5. Jangan Lupa Review dan Introspeksi
Kalau Anda belum merasakan tujuan emosi iklan, kemungkinan besar para konsumen Anda juga tidak akan merasakannya. Oleh sebab itu, Anda bisa mempertimbangkan kembali kalimat pada iklan Anda setelah pembuatan. Anda bisa menganalisa kembali jika ada yang bisa diperbaiki di dalam unsur-unsur iklan.
Ingin Buat Iklan Persuasif Anti Ribet?
Kata-kata pada iklan persuasif harus sesuai dengan tujuan bisnis. Selain itu, isi dari iklan harus padat, jelas, dan spesifik. Tetapi, memang sulit merangkai kata-kata untuk pemasaran digital. Namun, jangan khawatir! Makinrajin menyediakan solusinya melalui jasa copywriting yang berkualitas, harga terjangkau, dan hasil efektif!
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development