Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Backend Developer: 14 Skill yang Harus Dikuasai untuk Menjadi Handal

13 min read

14 Skill yang Harus Dikuasai untuk Menjadi Backend Developer Handal

Akhir-akhir ini banyak perusahaan besar mencari profesi web developer. Itu karena kebutuhan untuk membuat website semakin meningkat, namun hanya sedikit orang yang memenuhi persyaratan menjadi seorang backend developer.

Lantas, bagaimana cara agar semakin profesional dalam dunia pengembangan situs ini? Oleh karena itu, sebelum belajar menjadi backend dengan skill mumpuni, Anda perlu mengetahui tentang apa itu backend developer dan yang harus dikuasai. Berikut ulasannya!

Apa Itu Backend Developer?

Backend developer adalah profesi yang bertanggung jawab atas halaman belakang dari suatu website. Pekerjaan ini cenderung tidak tampak karena bersifat “di balik layar”. Meskipun begitu peran kinerjanya penting untuk mewujudkan tampilan website yang menarik.

Seorang backend developer harus menguasai berbagai kemampuan mengelola teknologi yang termasuk dalam komponennya yaitu server, database, serta aplikasi. Selain itu programmer backend perlu menjalin kerjasama dengan frontend developer untuk dapat menjalankan website secara maksimal.

Agar menjadi seorang Backend developer yang profesional, Anda harus mempelajari banyak hal. Mulai dari cara kerja internet, sistem operasi komputer hingga web server. Simak ulasan lengkap mengenai beberapa hal tersebut di bawah ini.

1. Cara Kerja Internet

Cara kerja internet berawal dari menghubungkan perangkat komputer dengan IP address. Sebelumnya alamat itu harus terkonfigurasi oleh ISP sehingga bisa relevan ke servernya. Setelah itu, DNS akan menerjemahkan semua menjadi kode atau kata-kata dari sebuah website.

Izin akses diberikan oleh perusahaan penyedia layanan seperti Telkom, Indosat dan lain-lain sebagai Internet Service provider (ISP). Begitulah bagaimana Anda dapat mengakses situs-situs seperti Google, Yahoo dan lain-lain. Simak penjelasan cara kerja masing-masing komponennya.

a. Cara Kerja DNS (Domain Name System)

Domain Name System berfungsi sebagai buku telepon internet. Cara kerjanya yaitu mencari alamat host pada file HOSTS. Jika belum menemukan hasil maka akan melakukan pencarian pada data cache. Selain itu DNS juga akan mencarinya pada alamat server pertama yang telah ditentukan.

Disana server DNS bertugas untuk mencari nama domain pada cache-nya. Saat gagal menemukan maka pencarian berlanjut dengan melihat file database. Jika belum membuahkan hasil selanjutnya akan terkoneksi dengan server lain yang masih berhubungan dan memberikannya pada client melalui web browser.

b. Cara Kerja Hosting

Server hosting bertugas menerima permintaan akses dari Anda saat hendak menuju ke suatu situs melalui browser network network HTTP. Kemudian browser akan menerjemahkan informasi tersebut dalam tampilan gambar dan tulisan. Sederhananya, hosting berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan website Anda beserta aset yang dibutuhkan.Cara Kerja Domain

Domain merupakan alamat untuk mengirimkan informasi website menuju akses hosting. Anda dapat menjalankan cara kerjanya dengan melakukan setting manual menggunakan DNS Management. Hal ini mencakup beberapa record seperti A, CNAME serta menambahnya jika perlu dengan TXT dan MX.

c. Cara Kerja HTTP

Cara kerja HTTP dalam mentransmisi data yaitu menyambung sekaligus mengirim permintaan file klien kepada web browser. Kemudian server akan memproses informasi tersebut dan responnya melalui kode status data. Setelah proses selesai sambungan akan menutup secara otomatis.

d. Cara Kerja Browser

Cara kerja browser berawal dari user yang mengetikkan alamat situs pada address bar. Selanjutnya web akan menerima permintaan tersebut dengan mengambil data IP pada DNS Server.

Setelah itu web browser barulah mengaksesnya menuju ke server. Hasil dari akses tersebut yaitu konten dari www.google.com yang tampil sesuai permintaan user user dalam bentuk HTML dan file lain, seperti CSS, PHP, dan lain lain.

2. Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan software antarmuka yang mengatur semua sumber daya pada komputer. Peran utamanya yaitu sebagai jembatan untuk menghubungkan komponen perangkat lunak, hardware dan brainware. Seorang backend developer harus mengetahui hal-hal mengenai OS di bawah ini:

a. Memori

Memori adalah pusat kegiatan operasi sistem komputer. Selain itu juga merupakan array besar dari word atau byte yang disebut alamat. CPU mengambil perintah darinya sesuai dengan nilai program konter.

Perintah seperti itu akan menambah isi muatan dari dan menuju alamat memori tertentu. Setelah mengeksekusi kode instruksi pada operand, hasil outputnya nya juga ada yang kembali lagi ke sana.

b. Thread

Thread adalah yang melaksanakan perintah paling sederhana dari program komputer. Tugasnya yaitu mengelola instruksi secara independen berdasarkan jadwal.

Sifat Thread cenderung ringan saat menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Prosesnya berawal dari membaca lalu menulis dalam variabel identik dengan struktur data, sehingga mudah menjalin komunikasi dengan sesama.

c. Terminal

Terminal merupakan wrapper dari shell yaitu program yang memproses perintah dan mengembalikan output. Terminologi unix mengkategorikannya sebagai jenis khusus dokumen perangkat dengan tugas mengimplementasikan instruksi tambahan selain bacaan atau tulisan.

Kernel menyediakan beberapa terminal atas nama hardware. Contohnya seperti input dari keyboard lalu outputnya layar mode teks. Selain itu, juga tersedia dalam software bernama pseudo-ttys oleh program emulator meliputi Aplikasi GUI, screen dan tmux, Ssh serta Harapkan untuk interaksi scripting.

d. Command Line Interface (CLI)

CLI merupakan sistem user interface berbentuk teks program untuk menjalankan instruksi komputer. Operation System mengimplementasikannya dalam shell untuk melakukan akses interaktif menuju fungsi atau layanan OS. Selanjutnya terminal komputer akan memberikannya kepada user.

Umumnya perangkat terminal yang menerapkan CLI juga mampu menghandle Text User Interface menggunakan kursor saat menempatkan simbolnya pada layar.

3. Algoritma

Algoritma adalah struktur universal berisi konsep logis dan sistematis yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah. Secara teknis cara kerjanya terkadang berseberangan dengan alur logika meskipun tujuan keduanya sama.

Secara kronologis, langkah awal algoritma dalam menyelesaikan masalah adalah mengecek kebenaran logikanya. Setelah itu lanjut memproses prosedur untuk memberi feedback sesuai dengan flowchart. Hal ini dalam dunia pemrograman identik dengan class/function.

Contoh input permasalahan: berapakah jumlah bilangan ganjil dalam deret 1 sampai 1000? Secara logika penyelesaiannya adalah menulis satu per satu angka selain genap. Sedangkan algoritma menemukan jawabannya melalui konsep sistematis yaitu dengan mengkategorikan semua bilangan yang tidak habis jika terbagi 2.

4. Basic Frontend

Frontend yaitu bagian depan website yang tampak oleh user. Mempelajari basic ini berguna untuk mengatur tampilan dasar seperti struktur dan dekorasi supaya situs tampak menarik di mata pengunjung. Secara kasar komponenya terbagi menjadi tiga meliputi HTML, CSS, dan JavaScript.

HTML adalah singkatan dari HyperText Markup Language yaitu bahasa untuk membuat struktur dasar sebuah website. Misalnya seperti menampilkan text, gambar, video serta elemen lainnya.

CSS merupakan bahasa untuk menghias website sebagai pelengkap HTML. Keduanya dapat terhubung melalui cara inline, internal dan external. Struktur pada setiap bagian yang telah dibuat sebelumnya bisa Anda tambahkan dengan hiasan berupa warna, ukuran dan animasi.

JavaScript adalah bahasa pemrograman untuk membuat website menjadi lebih interaktif dan mempunya logika untuk berpikir. Isinya meliputi variabel cara menyimpan dokumen dan berbagai tipe data seperti angka termasuk desimal dan koma serta string untuk menulis text atau karakter.

5. Bahasa Pemrograman

Para backend developer wajib menguasai bahasa pemrograman. Bagi pemula tidak perlu menguasai semua jenisnya, cukup pahami beberapa yang paling populer dalam industri ini saja. Berikut adalah beberapa bahasa pemrograman yang populer untuk membuat backend website:

a. PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP adalah singkatan dari Hypertext preprocessor yang sebelumnya bernama Personal Home Page. Bahasa pemrograman ini berguna untuk mengembangkan aplikasi web server-side, standalone dan sistem CMS.

Ada banyak perusahaan besar yang menggunakan PHP contohnya yaitu Facebook dan WordPress. Bahasa pemrograman ini memiliki beberapa kelebihan seperti memiliki framework canggih, menawarkan kemudahan membuat page situs, menyediakan beragam alat otomatisasi untuk menguji aplikasi.

b. Javascript (Node.Js)

Awalnya JavaScript tercipta sebagai bahasa pemrograman di atas browser saja. Seiring perkembangan teknologi sekarang Anda juga dapat menggunakannya untuk mengembangkan berbagai aplikasi seperti desktop, web, back-end berbasis integrasi data bahkan pada mobile.

Node.js sendiri adalah server side gratis karena bersifat open source. Ada banyak framework yang bisa Anda gunakan. Berikut beberapa pilihan paling recommended, yaitu:

  • Express.js: fiturnya minimalis, cepat, flexibel dan dapat Anda gunakan untuk mengembangkan aplikasi seperti Yummly, MySpace, dan segment.io.
  • Sails.js: cocok digunakan untuk membuat aplikasi multiplayers game atau web berbasis data real time.
  • Socket.IO: Daya tariknya yaitu dapat berjalan lancar di berbagai device, OS, serta browser modern sehingga banyak perusahaan besar yang menggunakannya seperti Microsoft, Trello, Yammer, dan Zendesk.

c. Python

Python adalah bahasa pemrograman untuk mengoperasikan pembangunan aplikasi sekaligus menggali machine learning lebih dalam. Meskipun begitu, Phyton juga termasuk bahasa pemrograman yang cukup bagus bagi backend web.

Keunggulan lainnya yaitu memiliki konsep desain sederhana yang terfokus untuk kemudahan user. Menawarkan kemudahan dalam mempelajari dan membaca kode di dalamnya. Selain itu, juga mendukung berbagai pemrograman fungsional dan berorientasi pada objek.

d. Golang

Golang adalah bahasa pemrograman open source dari Google. Go memberi kemudahan pada pendatang baru untuk memahami software sederhana karena sintaksnya clean. Selain itu daya tarik lainnya yaitu termasuk kategori kelas satu untuk concurrency.

Go atau Golang bukan hanya mendukung multi-threading. Bahasa pemrograman ini merupakan pilihan tepat bagi Anda yang ingin melakukan eksekusi dan pengembangan cepat namun ringan.

e. Ruby

Pengembangan Ruby telah berjalan sejak tahun 1990-an hingga kini menjadi bahasa pemrograman yang cukup powerful. Sintaksnya yang sederhana membuat developer perusahaan besar banyak menggunakannya termasuk Twitter, Airbnb, GitHub, Soundcloud, dan Groupon.

Ruby cocok bagi Anda yang sedang mengembangkan website. Kelebihannya yaitu memiliki tooling dan framework cukup bagus serta mampu melegakan memori menggunakan fitur garbage collector untuk menghapus informasi tak terpakai.

6. Framework Backend

Para developer memerlukan bantuan framework sebagai kerangka program untuk mengembangkan kode secara konsisten. Pengembang memanfaatkan fungsi dan variabel yang tersedia di dalamnya agar mengurangi jumlah bug pada aplikasi berbasis desktop atau website.

Framework juga akan mempermudah Anda dalam membuat aplikasi karena komponen pemrogramannya sudah jadi dan terstruktur MVC (Model View Controller) sehingga hanya perlu menyusunnya saja. Hal ini membebaskan developer serta programmer dari pengerjaan coding program yang berulang.

Perlu diingat, setiap framework memiliki dasar bahasa pemrograman yang berbeda. Jadi, sangat disarankan untuk memilih framework yang sesuai dengan bahasa yang ingin Anda kuasai.

Ada beberapa framework terbaik yang bisa Anda pelajari untuk membangun sebuah website maupun sistem aplikasi. Berikut ulasannya:

a. PHP

Laravel: Merupakan salah satu framework PHP yang memiliki kelebihan, yaitu menawarkan syntax yang mudah dipahami dan digunakan. Framework ini juga menyediakan semua fungsionalitas penting seperti manajemen sesi, otentikasi user dan caching.

CodeIgniter: menawarkan metode yang dapat mempermudah skala pengembangkan aplikasi web tanpa menyita ruang. Selain itu juga mengadopsi arsitektur MVC sehingga menggunakan komponen berbeda untuk mengelola task development secara spesifik.

b. Python

Django: terkenal dengan stabilitas, dokumentasi yang baik dan memiliki dukungan kuat dari komunitas. Banyak Backend menggunakannya untuk membangun hampir seluruh jenis aplikasi website seperti CRM, CMS, dan Booking engines.

Flask: mempunyai lebih dari 363 kontributor, framework ini fleksibel terhadap semua library phyton dan menawarkan dokumentasi yang jelas.

c. Ruby

Rails: memiliki task yang mudah dengan DRY dan CoC. Framework open source ini fokus pada fleksibilitas dan percepatan dalam memodifikasi aplikasi web.

d. Go

Echo: memiliki sintaks minimalis dengan fitur cukup lengkap bagi pemula. Para developer juga dapat memanfaatkan fitur Forum and chat yang ada.

e. JavaScript

Express.js: memiliki beberapa fitur penting meliputi routing tangguh, content negotiation, fokus pada performa tinggi, mendukung lebih dari 14 template engine, dan lain-lain.

7. Version Control System

Version control system adalah infrastruktur yang menyimpan semua catatan perubahan pada file. Secara kolaboratif setiap anggota tim pengembangan software dapat menulis program masing-masing lalu menyatukan keseluruhannya menuju server VCS.

VCS mendukung pengembangan software secara kolaboratif sehingga antar programmer satu dengan lainnya dapat bekerja sama dalam tim. Selain itu,

VCS memiliki kemampuan reversibility untuk memantau perubahan pada sebuah file sehingga programmer dapat melihat versi kodingan sebelumnya. Bagian mana serta siapa yang merubah dokumen akan nampak, sehingga pengerjaan perangkat lunak lebih terukur sekaligus transparan. Version Control System set komplit sendiri telah ada dalam bentuk git dan github.

Git merupakan sistem kontrol secara distribusi. Misalnya Anda menjadi bagian dari tim pengembang dan programmer lain, maka semua anggota dapat mengetahui perubahan pada codingan. Fitur seperti ini cocok bagi perusahaan bidang software.

Sebab, memungkinkan segala informasi menyebar lebih cepat dan koordinasi alur kerja non-linier lancar. Untuk level fundamental mendefinisikan GitHub sebagai layanan untuk menghosting proyek Git. Fungsinya yaitu melacak perubahan dan mengubah kode sumber tertentu.

8. Database

Database adalah kumpulan data yang tersimpan di dalam komputer secara sistematis dan dapat melalui proses pengolahan dan manipulasi menggunakan software. Anda wajib memahaminya supaya dapat mengorganisasi data, mencegah duplikasi, menghindari hubungan tidak jelas dan rumitnya update.

Dengan bantuan database, website dapat menyimpan berbagai data yang dibutuhkan untuk operasional website, seperti data pengunjung, dan lain-lain.

Anda dapat memanipulasi data menggunakan Object-Relational Mapping. Teknik ORM memungkinkan user melakukan query dengan berorientasi objek. Berikut contoh beberapa database:

a. SQL (Relational Database)

SQL merupakan singkatan dari Structured Query Language yaitu sistem manajemen database relasional untuk aplikasi dengan arsitektur klien atau server. Umumnya pada database ini memuat tiga jenis instruksi meliputi DDL (Data Definition Language), DML (Data Manipulation Language), dan DCL (Data Control Language).

Beberapa rekomendasi SQL relasional yaitu:

  • PostgreSQL: efisien dalam menulis data jumlah besar dan mampu menangani konkurensi secara lebih baik
  • MySQL: merupakan basis data dalam platform pengembangan web terbuka LAMP bekerja sama dengan Linux sebagai sistem operasi, Apache bagian Web Server, dan PHP untuk bahasa skripnya.
  • MariaDB: adalah versi mini dari MySQL standar. Basis data ini terkenal dengan kemampuannya mendeteksi sekaligus menghindari serangan melalui kontrol akses Key Management Services dan authentication
  • Oracle: kinerja dan skalabilitasnya lebih baik dibandingkan dengan basis data komersial lainnya.

b. NoSQL

NOSQL merupakan database khusus untuk membuat aplikasi modern dengan model data spesifik dan skema fleksibel. Basis data ini terkenal memiliki beberapa kelebihan seperti memberi kemudahan dalam pengembangan, fungsionalitas, serta kinerja dalam berbagai skala.

Beberapa rekomendasi database NoSQL yaitu:

  • MongoDB: menyediakan API yang mumpuni dan intuitif untuk mendukung fleksibilitas pengembangan berulang. Jika Anda ingin mempelajari NoSQL, disarankan untuk menggunakan MongoDB karena cukup populer di kalangannya.
  • RethinkDB: mendukung aplikasi real time dengan mendorong hasil permintaan paling update pada yang berlangganan untuk mengalami perubahan.
  • CouchDB: mampu menampung bigdata atau cloud dan mampu menyebarkan data secara merata ke seluruh server dengan auto sharding.
  • DynamoDB: basis data multi master sekaligus wilayah. Mampu mengelola database secara aman lengkap dengan cadangan pemulihannya.

9. API (Application Programming Interface)

API termasuk skill backend developer yang penting untuk Anda kuasai supaya dapat berkomunikasi dengan bahasa maupun aplikasi lain. Selain itu, juga mengintegrasikan kedua bagian berbeda itu secara bersamaan.

Application Programming Interface merupakan kumpulan aturan yang ada di server kemudian memungkinkan client berinteraksi dengannya. Pada sistem operasi, API membantu antar aplikasi untuk berinteraksi satu sama lain pada library sesuai protokol dan spesifikasi yang telah ditentukan.

Dengan begitu, pendekatan tersebut mempermudah pengembang perangkat lunak karena tidak perlu memikirkan ulang strategi baru. Untuk melakukan komunikasi Anda harus paham mengenai:

a. Rest (Representational State Transfer)

Representational State Transfer merupakan gambaran dari seperti apa bentuk API itu sendiri. REST berisi kumpulan aturan yang akan dipatuhi oleh pengembang.

REST dalam API dapat dikatakan sebagai jembatan antara klien dan database sehingga mampu berkomunikasi dengan server. Aturan tersebut akan membatasi client hanya untuk mengambil serta memanipulasi data tanpa mampu merusak dan mengubahnya.

b. JSON (JavaScript Object Notation)

JSON merupakan format data yang berfungsi untuk pertukaran dan menyimpan data. Ini masih termasuk bagian dari sistem Javascript. JSON sangat populer untuk bertukar data dari aplikasi atau bahasa satu ke bahasa lainnya..

10. Caching

Cache berfungsi sebagai tempat penyimpanan data sementara atau page HTML untuk meminimalisir bandwidth dan loading server. Definisi sederhananya yaitu teknologi yang membantu halaman tampil lebih cepat. Jadi, Anda harus menggunakan ini jika ingin mempercepat proses situs terbuka.

Kategorinya terbagi menjadi 2, yang pertama berupa client side caching yaitu proses cache yang ada pada browser user. Pengguna dapat mengelolanya dalam pengaturan. Kategori kedua yaitu server side caching, yaitu proses cache yang terjadi di server dan website.

11. Web Security

Keamanan website merupakan upaya menjaga dan melindungi website dari hacker maupun virus. Web security terdiri dari berbagai macam jenis pencegahan bukan hanya satu saja. Beberapa cara supaya sistemnya dapat berjalan baik yaitu dengan Confidentiality, Integrity, dan Availability.

Backend developer biasanya mengamankan situs menggunakan:

  • HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure): melindungi keaslian dan rahasia data user antara komputer pengguna dan situs. Memberi 3 lapis perlindungan melalui TLS berupa enkripsi, autentikasi, dan integritas file.
  • CORS (Continuously Operating Reference Stations): mengamankan permintaan khusus bagi aplikasi web domain lain yang diizinkan saja.
  • Hashing: mampu menciptakan karakter unik dari setiap data yang masuk. sehingga seorang peretas kesulitan membobol sistem karena perlu mengkombinasi banyak kata sandi terlebih dahulu.

12. Prinsip Clean Code

Clean code adalah kode dalam software yang formatnya tersusun dengan baik, sehingga mudah untuk membaca dan memodifikasinya. Anda perlu mempelajari hal ini supaya tidak timbul salah paham antar programmer lain mengenai maksud dan fungsi kodenya.

Clean Code dapat Anda kuasai dengan menerapkan prinsip-prinsip berikut:

  • SOLID: prinsip ini membuat program lebih fleksibel, maintenance, bisa bertambah, dan terukur.
  • YAGNI: Prinsip ini mengajarkan Anda untuk menulis kode seperlunya saja dan mengabaikan fungsi-fungsi yang tidak penting.
  • KISS: prinsip ini mengarahkan Anda memikirkan solusi paling simple untuk masalah sederhana. Jangan berpikir terlalu kompleks saat menghadapi permasalahan sepele.
  • DRY: Jangan mengulang kode yang sama di berbagai tempat karena jika berulang maka akan sulit memainkannya.

13. Web Socket

Web socket adalah penyedia saluran komunikasi full-duplex melalui koneksi TCP tunggal. Rancangan awalnya hanya dapat diterapkan pada browser dan server. Perkembangan teknologi saat ini membawanya menjadi standar baru untuk komunikasi real time web dan aplikasi seluler.

Websocket masih termasuk dalam bagian HTML5. Kehadirannya mampu mengurangi traffic jaringan yang tidak penting dan memperkecil latency dalam bandwith. Beberapa manfaat lainnya yaitu:

  • Websocket mengizinkan server mengarahkan data kepada klien yang terhubung.
  • Memperkecil latency menggunakan full duplex melalui koneksi tunggal.
  • Mendukung komunikasi simultan hulu dan hilir saat pengguna melakukan streaming melalui proxy dan firewall.
  • Kompatibel dengan pre-WebSocket dunia saat user mengalihkan koneksi dari HTTP ke WebSockets.

14. Web Server

Web server adalah sistem perangkat komputer yang memproses permintaan HTTP klien saat membuka situs melalui mesin pencari seperti Google, Chrome dan sebagainya. Tugasnya yaitu mencari halaman itu lalu mengirim respon pada web browser. Selanjutnya, layar akan menampilkan page tertentu sesuai request dari user.

Rekomendasi beberapa web server yang sedang populer yaitu:

  • NGINX (Engine X): web server open source yang bisa menerima jutaan permintaan dengan resource lebih sedikit. Fiturnya tidak banyak namun semua berguna seperti SSL/TLS, Static file serving, Access Controls, Server-side includes dan lan-lain.
  • Apache: berguna pada banyak sistem operasi meliputi: Linux, Windows, Unix, Novell Netware, dan OS lainnya. Selain itu memudahkan user karena telah mendukung tampilan GUI (Graphic User Interface).
  • Ms. IIS (Internet Information Service): mendukung sistem operasi Windows, mendukung teknologi Microsoft, dan memiliki dukungan bahasa pemrograman seperti: PHP, Python, dan lain-lain.
  • Caddy: Web server ini memiliki konfigurasi humanis yang cocok untuk para web developer. Selain itu juga mendukung protokol dan teknologi baru seperti: Virtual Host, Clean URL, Gzip, Logging dan lain-lain.

Tugas Backend Developer

Tugas backend developer mencakup hal-hal yang bersifat di balik layar. Meskipun begitu, juga harus melibatkan kerjasama dengan frontend untuk membangun dan memberi pengalaman terbaik pada pengunjung situs. Selengkapnya simak deskripsi tanggung jawab pekerjaannya berikut.

1. Membuat Alur pada Website

Alur yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah website. Dengan memiliki alur yang terstruktur, maka website dapat berjalan dan berinteraksi sesuai yang diharapkan.

Contoh proses bisnis pada website toko online adalah konsumen mengunjungi situs. Setelah menemukan item yang sesuai keinginan pelanggan, maka akan memasukkan data berupa jumlah barang dan biodata pembeli.

Selanjutnya, backend akan memproses data dari konsumen tersebut secara otomatis lalu memberikan hasilnya dalam bentuk tagihan pembayaran. Dengan begitu, semua data yang dibutuhkan tersusun dan terperinci dengan rapi.

2. Membuat Sistem Security yang Baik

Memastikan keamanan suatu web juga menjadi tugas seorang back end developer. Saat penyusup berhasil masuk server website, maka dia juga bisa merusak konten, mengacak database bahkan mengganti sistem.

Keamanan website tersusun berdasarkan tiga pondasi pembentuknya.

Pertama adalah melakukan proteksi dengan cara selektif dalam memilih penyedia layanan hosting. Kedua, mendeteksi kemungkinan adanya masalah sejak awal menggunakan bantuan aplikasi atau software khusus. Ketiga yaitu melakukan pemulihan dengan mengatur ulang atau reboot sistem website, tentunya setelah membackup data-data situs tersebut.

3. Akses dan Manajemen Database

Manajemen database dan konten website juga menjadi tugas backend developer. Backend dapat menggunakan database management system untuk membuat serta mengelola database. DBMS sendiri merupakan software berisi kumpulan data dan set program yang menentukan bagaimana mengorganisasi, menyimpan, mengubah dan mengambil kembali data.

Untuk melakukan komunikasi data dengan database bisa menggunakan model, jika Anda menggunakan konsep MVC.

Tugas akses dan manajemen database bagi backend developer mengarah pada bagaimana website bisa menyimpan, mengecek dan mengubah data. Misalnya, saat user mengubah profil maka tugas backend adalah mengirim data baru ke database.

4. Manajemen Server

Umumnya server menggunakan bahasa pemrograman seperti penjelasan yang telah disebut sebelumnya yaitu PHP, JavaScript, Python, dan Ruby. Backend developer bertanggung jawab untuk mengoptimalkan server jika tiba-tiba down atau sulit diakses maka harus mencari tahu penyebabnya.

Penyebab umum dari masalah tersebut yaitu DNS bermasalah, lalu lintas membludak, data center nge-down, single point of failure, serangan hacker atau pemadaman listrik mendadak.

Setelah mengetahui penyebabnya, tugas backend selanjutnya yaitu menyelesaikan masalah tersebut. Salah satu caranya yaitu dengan mengupgrade server hosting dengan yang memiliki keamanan tinggi. Selain itu, backend juga perlu melakukan perbaikan dari segi keamanan pada kode yang telah dibangunnya.

5. Mengelola API

Menjadi backend developer juga harus mahir mengelola API. Umumnya Application Programming Interface berfungsi sebagai media komunikasi berbagai bahasa pemrograman dan dapat digunakan untuk berkolaborasi dengan frontend

Backend bertanggung jawab menyediakan data, sedangkan frontend bertugas untuk mengambilnya lalu menampilkan hasilnya kepada pengunjung. Jadi, kedua developer ini harus berkolaborasi supaya dapat memberi pengalaman akses website terbaik.

Baca Juga: Mengenal Full Stack Developer – Tanggung Jawab dan Skill yang Harus Dikuasai

Misalnya seseorang membuka Google Maps untuk menemukan cara tercepat menuju suatu tempat. Dia mengetikkan lokasi awal dan tujuan pada bagian frontend kemudian mengirim permintaan tersebut kepada backend.

Selanjutnya backend lah yang akan menghitung berapa biaya transport serta mencarikan rute paling efisien, antara lokasi awal dan tujuan lalu mengirimkan hasilnya kembali ke komputer. Setelah itu frontend mengambil informasi tersebut dan menampilkannya di peta lokasi Google Maps.

Gaji Backend Developer

Tugas seorang backend developer memang cukup rumit dan kompleks. Meskipun begitu sebanding dengan gaji yang akan diterima.

Gaji paling rendah seorang pengembang backend di Indonesia mulai dari angka Rp2.835.634. Sedangkan upah tertingginya bisa mencapai Rp11.606.510.

Dari data terhitung bahwa rata-rata gaji seorang backend developer setiap bulannya yaitu sebesar Rp6.663.948.

Sudah Siap Menjadi Backend Developer?

Setelah memahami semua poin di atas, pastinya kita sudah tahu apa saja skill yang harus dimiliki seorang Backend Developer profesional. Intinya, semua itu harus melalui proses yang cukup panjang disertai dengan kerja keras.

Untuk itulah Anda perlu menguasai salah satu bahasa pemrograman backend hingga benar-benar mahir. Jika Anda baru saja belajar pemrograman, sangat disarankan untuk belajar bahasa PHP. Itu karena PHP memiliki penulisan yang cukup mudah dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.

Untungnya, kami memiliki panduan belajar PHP lengkap yang bisa Anda pelajari untuk dapat menjadi seorang backend developer yang profesional. Tetap semangat dan jangan menyerah!

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development