Google Analytics (GA) dan Google Search Console (GSC) adalah tool wajib untuk mereka yang mengelola website. Pasalnya, kedua tool ini memiliki fungsi untuk memantau performa website di SERP Google. Meskipun terbilang mirip secara fungsional, terdapat perbedaan Google Analytics dan Google Search Console ini.
Namun, apa saja perbedaan tersebut? Pada ulasan kali ini, kami telah merangkum ulasan singkat yang dapat menjelaskan perbedaan antara kedua tool gratis besutan Google ini. Langsung saja, simak pembahasan lengkap yang telah kami siapkan di bawah ini!
Apa Perbedaan Google Analytics dan Google Search Console?
Secara umum, perbedaan keduanya sebenarnya dapat Anda temukan dari beberapa aspek. Berikut adalah penjelasannya!
1. Tujuan Penggunaan
Salah satu aspek yang membedakan GSC dengan Analytics adalah terdapat pada perbedaan tujuan Google Analytics dan Google Search Console. Hal ini sendiri terkait dengan fungsi dasar dari masing-masing tool.
Di dalam hal ini GSC memiliki fungsi dasar untuk memberikan gambaran struktur website, relevansi kata kunci dan juga sejumlah error yang terkait dengan user experience atau interaksi pengunjung terhadap website.
Selain itu, melalui GSC Anda juga dapat mengetahui pengaruh artikel SEO untuk website Anda. Di dalam hal ini, Anda akan dapat menilai, apakah artikel SEO di website Anda memberikan performa yang baik di SERP atau tidak?
Di lain sisi, Google Analytics memiliki fungsi dasar untuk mengukur interaksi pengguna pada suatu website. Melalui tool ini, Anda akan mendapatkan informasi detail berapa lama waktu yang pengunjung habiskan di website Anda, acquisition, demografi, dan lainnya.
Perbedaan tujuan Google Analytics dan Google Search Console inilah yang membuat kedua tool ini harus saling melengkapi untuk mendapatkan data performa website yang detail.
Baca Juga: Google Analytics: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menggunakannya
2. Sumber Data
Aspek perbedaan Google Analytics dan Google Search Console yang kedua adalah sumber data. Pada GSC, data yang disajikan kepada pengguna diambil dari database repository Google Search.
Sementara pada Google Analytic, data yang dihitung dan disajikan hanya ketika script GA Anda berhasil dimuat ke dalam browser (berdasarkan sesi klik dan lainnya).
3. Metrik yang Dipantau
Google Analytics dan GSC juga memiliki perbedaan dari sisi metrik performa yang mereka pantau. Lebih lengkapnya, berikut adalah penjelasan perbedaan metrik Google Analytics dan Google Search Console tersebut!
A. Metrik yang GSC Pantau
Berikut adalah beberapa metrik website yang GSC dapat pantau melalui dashboard GSC pengguna.
- Penelusuran: Metrik ini menunjukkan berapa kali website Anda muncul di hasil penelusuran Google.
- Trafik: Metrik ini menunjukkan berapa banyak pengguna internet yang mengunjungi suatu website dari hasil penelusuran Google.
- Klik: Metrik ini menunjukkan berapa kali pengguna internet mengklik website Anda dari hasil penelusuran Google.
- CTR (Click Through Rate): Metrik ini menunjukkan persentase pengguna internet yang mengklik website dari hasil penelusuran Google.
- Peringkat: Metrik ini menunjukkan peringkat website di hasil penelusuran Google.
- Rilis Indeks: Metrik ini menunjukkan kapan suatu website di index oleh Google. Selain itu, metrik ini juga mencakup daftar halaman dan artikel terkena deindex Google.
B. Metrik yang GA Pantau
Berikut adalah beberapa metrik website yang GA dapat pantau dan akses di dashboard GA.
- Jumlah pengguna unik: Metrik yang menunjukkan jumlah pengguna berbeda, yang mengunjungi suatu website dalam periode tertentu.
- Jumlah pengguna baru: Metrik yang menunjukkan jumlah pengguna yang mengunjungi website baru pertama kali dalam periode waktu tertentu.
- Frekuensi kunjungan: Metrik yang menunjukkan kunjungan rata-rata setiap pengguna dalam kurun waktu tertentu.
- Durasi sesi: Metrik yang menunjukkan jumlah waktu rata-rata yang pengguna habiskan di suatu website per satu sesi.
- Rasio pantulan (bounce rate): Metrik yang menunjukkan persentase kunjungan dari pengguna yang langsung meninggalkan halaman website tanpa melakukan aksi apapun.
- Jumlah sesi: Metrik yang menunjukkan jumlah kunjungan yang pengguna lakukan dalam satu periode waktu.
- Durasi sesi rata-rata: Metrik yang menunjukkan jumlah waktu rata-rata yang pengguna habiskan di website dalam satu sesi.
- Halaman per sesi: Metrik yang menujukkan jumlah rata-rata halaman yang dilihat oleh pengguna dalam satu sesi.
- Sumber lalu lintas (traffic source): Metrik yang menunjukkan cara pengguna menemukan halaman website (sumber trafik).
- Jumlah konversi: Metrik yang menunjukkan jumlah tujuan bisnis yang tercapai dalam satu periode waktu (konversi).
- Rasio konversi: Metrik yang menunjukkan persentase sesi di website yang berhasil menghasilkan konversi.
- Nilai konversi: Metrik yang menunjukkan penghasilan rata-rata yang dihasilkan dari setiap konversi.
- Tayangan halaman: Metrik yang menunjukkan jumlah halaman website yang pengguna lihat.
- Waktu di halaman: Metrik yang menunjukkan jumlah waktu yang pengguna habiskan di setiap halaman.
- Kedalaman scroll (Scroll Depth): Metrik yang menunjukkan persentase halaman yang di scroll oleh pengguna.
- Tautan keluar: Metrik yang menunjukkan jumlah tautan yang pengguna klik untuk meninggalkan website.
- Unduh file: Metrik yang menunjukkan jumlah file yang pengguna unduh dari website.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Add New Sitemap di Google Search Console?
4. Cara Integrasi
Selain perbedaan metrik Google Analytics dan Google Search Console, kedua tool ini juga memiliki perbedaan dalam hal pengintegrasian. Pengintegrasian yang kami maksud di sini adalah bagaimana cara menghubungkan website Anda dengan kedua tool ini. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing metode integrasi dari GA dan GSC.
A. Integrasi Website dengan GSC
Perihal mengintegrasikan website Anda dengan layanan GSC, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut.
- Akses halaman resmi Google Search Console.
- Selanjutnya, masukkan URL website Anda ke salah satu pilihan tabel yang tersedia (domain atau URL prefix).
- Selanjutnya, Anda dapat melakukan verifikasi website Anda dengan metode yang tersedia. Umumnya, para blogger menggunakan kode Google site verification untuk tahap ini.
- Jika Anda menggunakan metode tersebut, pasang kode site verification yang Anda dapatkan pada bagian header halaman Beranda website Anda, sebelum section body.
- Setelah memasang kode tersebut, kembali ke GSC dan klik Verify.
Catatan:
Jika Anda ingin mendaftarkan semua URL di website Anda, termasuk subdomain, Anda dapat memilih domain. Namun, jika Anda hanya ingin memantau performa website di bawah satu nama domain, Anda dapat memilih URL prefix (pilihan ini terbilang yang paling banyak digunakan).
B. Integrasi Website dengan GA
Sementara untuk mengintegrasi website ke tool GA, Anda dapat mengikuti beberapa langkah berikut.
- Kunjungi halaman resmi Google Analytic.
- Pilih Sign in to Analytics.
- Selanjutnya, login menggunakan alamat email Anda dan klik “Next”.
- Lanjutkan dengan memasukkan kata sandi akun Gmail Anda dan klik “Sign in”.
- Jika Anda belum pernah membuat akun GA, Anda akan diarahkan ke proses pendaftaran akun.
- Masukkan informasi yang diperlukan untuk pendaftaran website Anda, seperti nama akun GA, nama website, URL website, zona waktu, dan kategori.
- Selanjutnya, klik lambang centang pada “data sharing setting” yang Google rekomendasikan.
- Setelahnya, klik “Get Tracking ID” dan klik “I Accept”.
- Terakhir, Anda akan mendapatkan tracking code GA berbentuk kode HTML. Pasang kode ini ke website Anda dan kemudian verifikasi di GA.
- Website Anda pun telah terhubung dengan Google Analytics.
5. Orientasi
Aspek perbedaan Google Analytics dan Google Search Console yang terakhir adalah dari sisi orientasi. Di dalam hal ini, GSC cenderung lebih berorientasi pada informasi yang fokus pada performa SEO dan hasil penelusuran.
Sementara GA cenderung lebih berorientasi pada pengguna, yang mana informasi yang disajikan tool ini lebih berfokus pada pengunjung dan tindakan mereka di halaman website.
Baca Juga: Cara Mudah Disavow Link Menggunakan Google Search Console
Telah Paham Apa Perbedaan Google Analytics dan Google Search Console?
Jadi, perbedaan Google Analytics dan Google Search Console pada dasarnya dapat Anda lihat dari 5 aspek, yang meliputi tujuan penggunaan/fungsi, sumber data, metik data yang dipantau, cara integrasi, dan juga orientasi.
Di dalam praktik SEO, strategi optimasi Google Analytics dan Google Search Console sendiri termasuk hal yang harus Anda pahami. Strategi optimasi di sini adalah tentang bagaimana Anda memanfaatkan data dari kedua tool ini untuk perbaikan website Anda ke depannya, agar lebih optimal di SERP Google.
Selain memahami tentang perbedaan keduanya, Anda juga sebaiknya memahami beberapa dasar SEO penting lainnya untuk menunjang proses optimasi website Anda. Adapun beberapa dasar yang kami maksud seperti optimasi kata kunci, CTR, bounce rate, struktur artikel SEO, hingga Zero click Google.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development