Dalam industri penerbitan, ada beberapa tahapan akhir yang harus dilakukan oleh seorang korektor. Proofreading adalah aktivitas yang dimaksud dan menjadi proses yang membutuhkan tingkat ketelitian tinggi. Hal tersebut terjadi karena korektor harus mengoreksi ulang penataan kalimat dan memperbaiki kesalahan penulisan.
Lantas apakah proses proofreading hanya bisa dilakukan oleh seorang yang sudah profesional saja? Ataukah pemula juga bisa mencobanya? Agar dapat mengetahui jawabannya, silahkan simak penjelasan berikut ini!
Apa Itu Proofreading?
Secara umum, proofreading adalah kegiatan pemeriksaan terhadap kesalahan yang ada di teks dengan cermat dan teliti sebelum dipublikasikan. Tujuan utama kegiatan ini ialah untuk menemukan kesalahan yang dilakukan penulis.
Contoh kesalahan tersebut adalah mulai dari salah ketik, inkonsistensi, salah format, tanda baca, dan hal-hal yang berhubungan dengan teks tersebut. Meski melakukan perbaikan, namun proofread adalah kegiatan menyempurnakan. Jadi, bukan mengubah struktur tulisan atau bahasanya.
Kegiatan membaca ulang ini dilakukan menggunakan salinan teks, kemudian korektor akan memberikan tanda khusus untuk koreksinya. Namun, ada beberapa korektor professional yang menggunakan teks digital untuk pemeriksaan. Cara ini membutuhkan aplikasi, seperti Microsoft Word atau Google Documents.
Perbedaan Proofreading dan Editing
Setelah mengetahui apa itu proofreading sebagai kegiatan memperbaiki teks yang salah. Lantas, bagaimana dengan editing? Apakah keduanya sama atau merupakan kegiatan yang berbeda? Berikut adalah perbedaan antara proofreading dan editing yang perlu Anda ketahui:
- Editing merupakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas naskah agar lebih sempurna. Misalnya saja dengan membuat struktur tulisan yang baik dan enak dibaca.
Sedangkan proofreading adalah aktivitas untuk mengoreksi sesuatu hal atau kesalahan yang tampak di luar dan permukaan. Misalnya saja kesalahan penulisan dan tata bahasa.
- Editing membuat isi naskah lebih mudah dipahami dan dicerna pembaca. Serta akan melibatkan perubahan yang besar terhadap struktur dan bahasa pada suatu konten atau teks lainnya. Sedangkan proofreading artinya membuat naskah agar terlihat benar dan jelas tanpa mengubah strukturnya.
Mengapa Perlu Melakukan Proofreading?
Ciri tulisan berkualitas adalah yang mampu dipahami oleh khalayak umum dan tidak ada kesalahaan ejaan ataupun tanda baca. Maka dari itu, Anda sebaiknya tidak mengunggah teks atau tulisan sebelum Anda melakukan proofreading. Adapun alasan melakukan proofreading adalah sebagai berikut:
1. Memastikan Tulisan dan Tata Bahasa Benar
Naskah yang sudah ditulis tidak menjamin kesempurnaannya. Maka dari itu, proses proofreading diperlukan untuk mengetahui letak kesalahan penulisan. Melalui kegiatan membaca ulang ini, tulisan bisa tersortir secara keseluruhan.
Hanya saja, prosesnya memerlukan fokus yang ekstra agar semua isi teks bisa tersortir dengan baik. Kalimat-kalimat yang salah tentu tidak akan sesuai dengan aturan gramatikal bahasa. Selain kurang nyaman dibaca, kesalahan tersebut bisa membuat pembaca tidak memahami kalimat yang hendak disampaikan.
2. Meminimalisir Kesalahpahaman Pembaca
Alasan pertama melakukan proofreading adalah untuk meminimalisir adanya kesalahpahaman pembaca. Menulis teks yang banyak sangat memungkinkan penulis melakukan kesalahan dalam tata bahasa atau gramatika. Kesalahan inilah yang membuat pembaca bisa salah tangkap terhadap tulisan tersebut.
Oleh karena itu, kegiatan membaca ulang diperlukan agar kesalahan bisa lebih diminimalisir. Sehingga, naskah tulisan tidak akan memiliki banyak kesalahan. Hasilnya, naskah yang dibaca oleh orang lain akan bersifat lebih netral.
3. Membuat Tulisan Menjadi Lebih Berkualitas
Baik naskah, teks, ataupun artikel membutuhkan kegiatan koreksi ulang. Alasannya ialah untuk membuat tulisan menjadi lebih berkualitas dan sesuai dengan kaidahnya. Ketelitian dalam menyunting kalimat membuat pekerjaan ini harus dikerjakan oleh manusia dan bukan mesin atau teknologi kecerdasan buatan.
Hal tersebut terjadi karena manusia memiliki logika dan akal, sehingga lebih mengetahui struktur mana yang perlu mendapat perbaikan. Setidaknya melalui proses tersebut, tulisan yang berantakan bisa lebih rapi dan bagus.
4. Menjadi Bukti Kepedulian Penulis
Proofreading adalah bukti bahwa seorang penulis memiliki kepedulian pada pembaca, baik itu untuk editor maupun masyarakat. Sebab, meski sudah menulis bertahun-tahun, namun tidak menutup kemungkinan bahwa penulis akan tetap melakukan kesalahan.
Demi mencegah kesalahan ini mengganggu pembaca dalam menikmati karyanya, maka penulis akan melakukan proofreading. Selain itu, kegiatan ini juga memiliki peran yang krusial sehingga tidak bisa Anda lewatkan begitu saja.
5. Menghindarkan Pembaca dari Distraksi
Distraksi merupakan proses mengalihkan perhatian pembaca ke hal lain, sehingga kehilangan fokus pada alur utamanya. Alasan penulis harus melakukan proofreading yang terakhir adalah menghindarkan pembaca dari kondisi ini. Sebab, ketika muncul istilah-istilah aneh yang tidak dipahami, pembaca akan kehilangan fokus.
Alhasil, mereka tidak lagi mengikuti alur yang seharusnya diselesaikan dan malah fokus pada kesalahan tersebut. Orang memiliki intuisi yang kuat untuk mengetahui hal-hal yang dianggap aneh atau nyeleneh. Jadi, menghilangkan kata-kata yang menyebabkan distraksi sangat penting untuk penulis.
Tips Melakukan Proofreading
Memiliki keterampilan dalam pengoreksian adalah pengetahuan penting yang wajib diketahui oleh orang-orang yang memiliki pekerjaan menulis atau suka menulis. Tak hanya laporan-laporan besar saja, melainkan juga artikel, jurnal, cerpen, hingga tulisan-tulisan lain. Adapun berikut tips melakukan koreksi atau membaca ulang:
1. Istirahatlah dari Membaca Teks
Fokus dalam melakukan kegiatan proofread adalah poin utama yang harus Anda terapkan. Mengingat tulisan yang Anda koreksi sangat banyak, tentu butuh waktu berjam-jam untuk menyelesaikannya. Maka dari itu, istirahatlah sejenak dari membaca ulang kata-kata yang sama.
Istirahatlah hingga tenaga Anda kembali normal. Idealnya, Anda harus menunggu satu hingga dua hari untuk melanjutkannya. Namun, jika Anda memiliki tenggang waktu yang ketat, setidaknya sisihkan istirahat 30 hingga 60 menit agar membantu mengembalikan fokus Anda.
2. Koreksilah Cetakan dan Pakai Shortcut Digital
Tips proofreading berikutnya adalah koreksi cetakan dan menggunakan shortcut digital. Setelah teks dicetak, Anda bisa mengoreksi ulang tulisan tersebut mulai dari halaman pertama hingga akhir. Cek format-formatnya dan pastikan semua tulisan sudah sesuai dengan ketentuannya.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan shortcut digital. Meski sudah melakukan sortir terhadap keseluruhan teks, perangkat lunak pengolah kata dapat memperbaiki tulisan secara efisien. Jalankan spell check, tetapi jangan hanya mengandalkan komputer untuk mengetahui setiap kesalahan yang muncul di teks.
Apabila mengetahui ada kesalahan mengeja kata tertentu, huruf besar yang tidak konsisten, atau beralih pada kata bahasa Inggris, maka Anda bisa memakai fungsi find dan replace. Kedua tools ini bisa membantu Anda dalam memperbaiki kesalahan yang sama pada seluruh dokumen.
3. Belajar dari Kesalahan yang Berulang
Semakin sering Anda mengetahui kesalahan pengejaan dalam dokumen, maka semakin mudah pula Anda belajar dari kesalahan yang berulang. Dengan begitu, Anda bisa menghindarinya saat mengecek dokumen di masa depan. Mengetahui apa yang harus Anda waspadai bisa meringankan beban pekerjaan Anda.
Pasalnya sudah ada pengalaman yang pernah Anda lakukan. Perlu Anda ketahui, dalam proofreading mencari kesalahan dalam teks merupakan tantangan yang harus diselesaikan. Anda harus jeli agar mengetahui kesalahan skala kecil hingga paling besar.
4. Gunakan Layanan Proofreading
Kegiatan ini sebenarnya bisa dilakukan siapa saja. Namun, apabila merasa kurang percaya diri dengan kemampuan proofreading, maka Anda bisa menyewa jasa profesional untuk membantu menyelesaikan pekerjaan. Melalui layanan ini Anda akan mendapatkan hasil yang memuaskan dengan kualitas terbaik.
Ada dua pilihan yang bisa Anda pilih. Pertama, sewa proofreader lepas atau kirimkan dokumen ke perusahaan pengoreksian dan pengeditan. Ada beberapa hal yang wajib Anda pertimbangkan dalam memilih layanannya. Maka dari itu, perhatikan baik-baik dan sesuaikan dengan kebutuhan Anda.
Anda Sudah Tahu Proofreading Artinya Apa?
Kesimpulannya, proofreading adalah bagian akhir dari pengeditan yang penting untuk Anda lakukan. Sebelum mengoreksi tulisan, pahami ciri artikel berkualitas terbaik agar prosesnya tidak membutuhkan lama dan memperoleh hasil yang memuaskan. Semoga membantu!
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development