Psikologi warna memiliki kemampuan untuk saling terhubung antara manusia dan caranya mempersepsikan warna sekitarnya. Dengan filosofi warna, akan membuat warna menjadi simbol penting dalam menciptakan nuansa tertentu.
Apa Itu Psikologi Warna?
Psikologi warna merupakan cabang dari ilmu psikologi yang bisa Anda gunakan untuk mengetahui pengaruh warna terhadap perasaan, emosi, dan suasana hati. Tidak hanya perihal emosi saja, warna juga bisa mempengaruhi perilaku manusia dan reaksi fisiologis.
Persepsi manusia terhadap warna ini pada umumnya berbeda-beda. Namun, ada beberapa jenis warna yang memiliki arti cukup umum. Warna sendiri merupakan elemen yang paling dominan dan aspek yang paling relatif dalam desain dan kehidupan.
Warna bukan hanya bisa Anda lihat dengan mata, melainkan juga bisa menyampaikan pesan. Pesan ini bisa mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka atau tidaknya seseorang pada sebuah benda.
Filosofi dalam warna ternyata juga bisa memberikan kesan tertentu pada seseorang.
Mengapa Psikologi Warna Itu Penting?
Pentingnya psikologi warna ini akan sangat berpengaruh terhadap perasaan, emosi dan suasana hati seseorang. Warna ini sendiri juga akan memberikan persepsi yang berbeda-beda bagi setiap orang.
Terlebih dengan perilaku dan reaksi fisiologis dari seseorang akan sangat terpengaruh oleh adanya warna ini.
Perlu Anda ketahui, bahwa respons otak terhadap paparan warna ini akan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang.
Warna secara langsung akan menargetkan sistem saraf otonom manusia yang berfungsi untuk mengontrol aktivitas yang Anda lakukan secara sadar, seperti bernafas, mendetakkan jantung, hingga menjalani proses metabolisme.
Sistem saraf otonom sendiri akan mengatur otot jantung, otot polos, organ dalam, kelenjar, dan pembuluh darah. Hal ini terjadi melalui sistem saraf simpatis atau sistem saraf parasimpatis.
Warna sendiri bisa mempengaruhi keseimbangan sistem saraf otonom. Sebab, panjang gelombang warna tertentu ini akan menciptakan impuls listrik yang sangat besar.
Impuls inilah yang akan mengaktifkan fotoreseptor, sel mata yang berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan mengirimkannya ke otak.
Ketika warna sudah tervisualisasikan, fotoreseptor akan menyampaikan pesan ke hipotalamus yang ada pada otak.
Hipotalamus akan mengirimkan impuls ke sumsum tulang belakang dan memicu kerja saraf simpatik. Kemudian, akan muncul efek seperti peningkatan atau penurunan denyut jantung, tergantung dari warna yang Anda lihat.
Respon fisiologis ini nantinya akan diwujudkan menjadi reaksi psikologis ketika melihat warna tertentu. Disisi lain, ketika Anda memandang warna biru, maka melatonin yang dilepaskan ke dalam aliran darah akan membuat Anda tenang.
Arti Setiap Warna
Arti warna sangatlah beragam. Warna ini adalah sebuah elemen yang paling dominan. Setiap warna memiliki filosofi dan arti berbeda-beda, terlebih dalam psikologi seseorang. Berikut ini adalah beberapa arti psikologi warna dalam desain.
1. Merah
Merah merupakan warna yang terlihat berani. Psikologi warna merah ini sering dihubungkan dengan beberapa hal, seperti kekerasan, hingga peperangan. Selain itu, merah juga sering dihubungkan dengan gairah dan rasa cinta.
Warna ini memiliki efek fisik terhadap manusia, seperti meningkatkan tingkat pernapasan dan tekanan darah. Selain itu, merah juga disebut bisa meningkatkan metabolisme tubuh.
Sebenarnya, banyak orang yang mengaitkan warna merah dengan kemarahan dan acara penting. Beberapa orang juga mengartikan warna merah sebagai suatu bahaya.
Namun, hal ini berbeda dengan dunia barat yang mengartikan warna merah sebagai sebuah kebahagiaan dan kemakmuran. Selain itu, warna merah juga bisa menandakan keberuntungan.
Pada budaya timur sendiri, warna merah sering digunakan oleh pengantin wanita di hari pernikahannya. Sementara di Afrika Selatan melambangkan situasi berkabung.
Merah juga merupakan salah satu dari metode penggambaran warna atau RGB untuk grafis komputer.
2. Biru
Dalam ranah desain interior, warna biru sering digunakan untuk menciptakan kesan luas, sejuk, dan relaksasi pada ruangan.
Dari segi kesehatan, penggunaan warna biru mampu meningkatkan konsentrasi, mengatasi rasa cemas, tekanan darah tinggi, hingga insomnia.
Warna biru juga melambangkan suatu hubungan profesionalitas, kecerdasan, kepercayaan diri, hingga simbol kekuatan.
Namun sayangnya, warna biru juga sering berasosiasi dengan sikap yang dingin, keras kepala, tidak ramah, hingga kurangnya rasa empati.
3. Putih
Psikologi warna putih memiliki arti yang sangat kontras dengan warna hitam. Arti warna putih ini sangat erat kaitannya dengan kesan yang suci dan bersih.
Selain itu, warna putih juga memiliki kesan yang terang dan ringan. Warna ini diyakini memiliki kekuatan untuk meredakan rasa sakit.
Hal ini tidak mengherankan, terlebih dengan dunia kesehatan yang memiliki banyak warna putih. Sementara itu, warna putih dalam jumlah yang pas tentunya bisa memberikan kesan kebebasan dan keterbukaan.
Akan tetapi, penggunaan dari warna putih yang berlebihan justru akan berdampak pada kesehatan, seperti nyeri pada kepala hingga menjadikan mata lelah.
Putih juga mewakili sifat polos dan murni. Warna putih cerah bisa menciptakan kesan yang luas, sehingga membuat ruangan tampak lebih lega dan besar.
Warna putih ini juga tergambar sebagai sesuatu yang dingin, dan hambar. Seperti halnya kamar yang dicat dengan warna putih akan terlihat luas namun terkesan kosong.
4. Hitam
Sebagian besar, warna hitam merupakan warna yang mendominasi industri kemasan kosmetik kelas atas. Hitam dalam psikologi warna ini memiliki arti kecanggihan, misteri, kekuatan, dan kontrol.
Oleh karena itu, warna hitam ini banyak digunakan oleh brand untuk menjual barang mewah. Hal ini juga merupakan warna yang bagus untuk Anda gunakan, karena warna ini menarik perhatian dengan cara yang halus dan lembut.
Ketika Anda memilih warna hitam untuk menciptakan identitas brand, Anda perlu memperhatikan kombinasi warna lain agar tepat dalam penggunaannya.
Sebab, ketika Anda menggunakan warna hitam terlalu banyak, maka akan cukup menjijikkan secara subliminal, karena akan menunjukkan negativitas dan penindasan.
Warna yang paling umum untuk Anda padukan dengan hitam dalam menciptakan identitas brand adalah putih, silver, atau gold.
5. Kuning
Kuning merupakan warna cmyk yang sering dianggap sebagai warna kehangatan. Arti warna kuning ini adalah sesuatu yang bisa memberikan energi dan kecerahan.
Hal tersebut tentunya sangat berkaitan dengan sinar matahari. Warna kuning ini juga melambangkan sebuah kebahagiaan.
Akan tetapi, warna kuning ini justru erat hubungannya dengan tipu daya. Beberapa juga menyebut bahwa kuning memiliki arti pengecut.
Psikologi warna kuning sering dikaitkan juga dengan sebuah harapan. Warna ini juga sering ditujukan pada orang yang memiliki anggota keluarga yang sedang berada dalam sebuah perang.
Warna ini juga bisa dikaitkan dengan bahaya, namun tidak sekuat warna merah. Pada beberapa negara, warna kuning ternyata memiliki konotasi yang cukup berbeda.
Contohnya, Mesir mengartikan warna kuning sebagai warna yang melanmbangkan sesuatu yang berkabung. Sementara Jepang mengartikan warna kuning sebagai sebuah keberanian.
Akan tetapi, dalam sebuah desain logo yang terdapat warna kuning, maka akan memberikan kesan ceria dan rasa bahagia.
Warna kuning lembut ini pada umumnya bisa Anda gunakan sebagai warna netral gender untuk para bayi dan anak kecil.
Arti warna kuning muda juga bisa memberikan kesan lebih tenang dan perasaan bahagia. Terkadang, warna kuning tua dan kuning emas ini akan terlihat sebagai sesuatu yang antik.
6. Hijau
Warna hijau ini melambangkan harmoni dan keseimbangan. Hal ini karena warna hijau sangat identik dengan alam.
Ketika Anda melihat warna hijau, maka Anda bisa merasakan efek yang menenangkan. Hal ini terbukti bahwa menghabiskan waktu dengan lingkungan hijau ini bisa membantu Anda dalam menghilangkan stress.
Serupa dengan warna abu-abu, warna hijau ini menargetkan hipotalamus anterior, yakni bagian otak yang berkomunikasi dengan saraf parasimpatis untuk memicu efek anestesi yang membuat Anda merasa mengantuk.
Cukup Dalam Bukan Arti Warna dalam Psikologi Warna Ini?
Ketertarikan pada psikologi warna ini semakin meningkat, terutama menyangkut pengaruhnya terhadap perilaku dalam dunia nyata.
Filosofi warna ini juga sering digunakan oleh produsen untuk menghasilkan dan memasarkan produknya. Meski begitu, sebaiknya Anda tidak sepenuhnya bergantung pada teori warna ini.
Sebab, setiap orang pastinya memiliki interpretasi warna yang berbeda-beda. Persepsi Anda mengenai suatu warna jelas belum tentu sama dengan persepsi orang lain.
Bahkan, beberapa ahli menyatakan bahwa warna belum tentu bisa memberikan dampak yang signifikan pada emosi manusia. Dampak yang sering muncul hanya bersifat sementara.
Makinrajin menyediakan jasa desain logo murah dengan pemilihan warna yang sesuai dengan karakter bisnis Anda.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development