Tips Memilih Laptop Desain Grafis
Desain grafis termasuk menjadi salah satu hobi bagi sebagian orang. Untuk melakukan desain grafis secara digital, maka Anda bisa saja memerlukan laptop. Sekarang itu sudah banyak laptop di mana-mana. Tetapi, perlu Anda ingat bahwa tidak semua laptop bisa digunakan untuk desain grafis. Untuk itulah, baiknya Anda memperhatikan tips memilih laptop desain grafis di bawah ini
-
Pertimbangkan Soal Budget
Tips memilih laptop desain grafis yang terpenting adalah budget. Ketahui terlebih dahulu berapa budget Anda. Pas-kan harga laptop dengan budget. Jangan sampai kurang, jangan sampai kelebihan, dan harus ada sisa sedikit. Soalnya kalo budget kurang. Kalau budget-nya sisa banyak, rugi dong beli laptop ngga beli yang bagus sekalian.
Setelah budget sudah pasti berapa, sebagai contoh budget kita 5 juta, tentukan tempat dimana mau beli laptop? Usahakan men-survei harganya dulu di beberapa tempat/toko dan pilih yang harganya terkenal murah dan punya banyak testimoni bintang 5. Walaupun agak jauh gapapa, yang penting murah dan pasti kualitasnya jempol.
-
Ukuran dan Resolusi Layar
Ngomong soal desain, pasti visual. Dan satu-satunya visualisasi dari laptop adalah layar. Cuma layar yang dilihat. Jadi, buat senyaman mungkin ketika menatap layar laptop. Agar nyaman, pilihlah laptop yang ukuran dan resolusi layarnya terbaik.
Baca : 16 Tips Memilih Laptop Yang Cocok Untuk Kebutuhan
Terbaik ini bukan berarti sangat gede, tapi yang pas di mata, biar mata gak pegel melirik dari ujung ke ujung. Dan resolusinya itu yang pas, biar outputnya memiliki kerapatan yang maksimal. Resolusi layar yang paling pas adalah 1600px × 900px.
-
Graphic Card
Tips memilih laptop desain grafis yang satu ini tidak boleh dilewatkan lho ya. Dalam dunia editing, GPU (Graphic Card) merupakan komponen yang sangat penting. GPU dipakai saat proses mengedit gambar, video, atau desain 3D. Ketika kita bikin sketsa gambar, gabung-ngefek-in video, atau membuat objek benda 3D, saat ini-lah graphic card bekerja.
Yang harus dicatat adalah memilih laptop yang VGA-nya tidak on-board. Kenapa? Karena kalau VGA on-board, kinerjanya akan berbagi dengan RAM, alhasil kerjanya tidak maksimal. Selain itu, dia tidak bisa dimodify, ngga bisa diganti VGA lain. Penggantian VGA ini dilakukan untuk menyesuaikan perangkat dengan minimum system requirements dari software yang dipakai, yang pastinya semakin lama akan semakin berat.
Untuk saran Graphic Card, saya lebih memilih Nvidia GeForce, pamornya di alam VGA sudah sangat terkenal. Biar ngiler sedikit, vga Nvidia paling jos saat artikel ini ditulis adalah GeForce GTX 1080Ti. Atau kalau ngga mau pakai Nvidia bisa memakai merk ATI Radeon. Dan usahakan memorinya paling tidak 1 atau 2GB lah, biar lega ketika proses editing.
-
Prosesor yang Tangguh
Selain GPU, Prosesor juga hardware yang menjadi ‘tulang punggung’ dalam laptop desain. Kerjaan desain ngga akan lancar kalau prosesornya jelek, meskipun pakai GeForce GTX1080i. Prosesor menjadi juru kunci saat proses rendering. Semakin baik prosesornya semakin cepat dan bagus hasil renderannya.
Baca : 19 Tips dan Cara Merawat Laptop Supaya Awet dan Tidak Mudah Rusak
Buat desain, disarankan untuk memakai prosesor bermerek Intel, yang seri core-core-an, seperti Core i5, Core i3, Core i7. Dan frekuensinya tinggi, paling tidak 2,4GHz lah biar ngga lag lag amat pas running aplikasi desain.
Sedikit gambaran, jika laptop yang prosesor-nya kurang bagus, hasil renderannya tidak akan bagus, terutama buat merender video. Pas proses editing, timing-nya sudah pas banget. Tapi setelah dirender, timing-nya biasanya berubah. Meskipun cuma agak “miring” beberapa milisecond, tapi ini ngaruh banget. Udah gitu ngerender-nya lama.
-
RAM
freepik.com
Walaupun tidak begitu menjadi ‘tulang-punggung’, saya rasa RAM juga penting. Meskipun prosesor dan VGA-nya bagus, kalau RAM-nya Cuma 2GB, tetap saja masih kurang powerful pas dipakai ngedit video. Paling tidak pakai RAM dengan kapasitas 6GB lah, biar bisa ngewes. Dan kalau bisa pakai yang versi DDR4 agar performanya semakin mantab.
Masalah harga RAM tergantung pada kapasitas memori dan merk. Sebagai contoh, ada RAM merk V-gen dengan kapasitas memori 16GB (DDR4) harganya itu Rp 2.3jutaan. Kalau merk-nya lebih bagus lagi ya harganya bisa lebih mahal dari itu.
-
Sistem Pendinginan yang Adem
Anda pasti tau kan bagaimana kejamnya minimum system requirement aplikasi buat desain? Keras, Man! Kerasnya spek tentu membuat laptop akan lebih panas daripada ketika menjalankan app lain. Ketika panasnya laptop dibiarkan terus tanpa melakukan upaya apapun, bisa bahaya. Poin ini cukup penting bagi Anda yang sedang butuh tips memilih laptop desain grafis.
Baca : 20 Aplikasi Edit Foto Terbaik Android dan PC Yang Keren dan Kekinian
Panas yang dibiarkan ini akan jadi overheat. Jika masih dibiarkan panas, bisa merusak komponen-komponen yang lain. Makanya tiap laptop harus punya sistem pendinginan guna menghambat kenaikan suhu. Kalau bisa, laptop punya liquid cooler biar suhu-nya terkendali. Atau paling ngga ada kipasnya lah, agar nggak panas-panas amat.
Tips ekstrim dari saya kalau laptop sedang mengalami overheat. Ambil / korek bunga es dari freezer lemari es. Oleskan ke bagian bawah laptop yang terasa panas, gosok-gosokkan hingga mencair. Setelah itu, secepat mungkin di-lap dengan kain biar air-nya nggak masuk ke dalam yang bisa mengkonsletkan laptop.
-
Hard Disk-nya Lega
Tips memilih laptop desain grafis yang ketujuh adalah soal harddisk. Masih ngobrol soal minimum system requirement, disitu pasti disebutkan Free Space-nya harus ada berapa Gigabytes gitu, dan pastinya lebih dari 10GB. Itu kalo cuma satu aplikasi, kalau ada 5? Belum lagi aplikasi lain. Belum lagi sistem. Paling tidak harus ada 1TB. Kalau soal SSD, itu opsional sih.
Baca : 12 Tips Memilih Laptop Gaming yang Tepat
Tapi kalau ada rejeki lebih mending beli yang ada SSD-nya sih, biar waktu proses-nya lebih cepat. Tapi ya gitu, harganya lebih mahal daripada yang pakai HDD aja. Kalau saya pribadi lebih baik beli yang sebagian SSD aja biar ngga overpriced kayak macbook.
Selain soal ruang untuk instalasi aplikasi, ruang penyimpanan yang lega ini difungsikan untuk membackup pekerjaan kita sebelumnya apabila ingin ada yang diubah. Buat jaga-jaga aja, takutnya kalau sudah diubah, hasilnya malah jelek. Misalkan, satu video yang ukurannya 400MB, pengen diedit lagi, video ini harus dibackup terlebih dahulu yang berarti harus ada ruang penyimpanan paling tidak 800MB. Itulah kenapa hard disk dari laptop yang akan kita beli itu harus masih lega. Kalau bisa ya kosongan, biar makin lega.
-
Baterai Tahan Lama
Mendesain itu pekerjaan yang merepotkan. Harus gini, harus gitu, nggak cocok minta revisi. Mendesain itu butuh waktu yang lama, tidak bisa 20 menit setelah duduk langsung selesai. Makanya kalau memilih laptop buat desain itu harus yang kapasitas baterainya besar.
Rata-rata kalau laptop baru bisa tahan sekitar 3-4 jam. Tapi ada juga loh yang bisa tahan hingga 6jam. Kalau ada yang bisa tahan lama kenapa pilih yang ‘lemes’? Tapi yang 4jam gapapa sih. Siapa juga yang mau mantengin corel selama 4 jam?
-
Touchpad Masih Akurat
Proses editing, khususnya mengedit gambar, sangat tidak nyaman kita memakai mouse. Ya mungkin-mungkin saja kita menggambar pakai mouse, tapi hasilnya tidak akan bagus. Lebih bagus kalau memakai touchpad, alternatif pengganti pen tab yang harganya tidak murah.
Hal ini opsional saja sih, jika memang lebih suka memakai pen tab. Meski begitu apa salahnya sih ngecek fungsionalitas dari sebuah touchpad pada laptop yang akan kita beli? Jangan sampai touchpad-nya itu kurang sinkron sama pointer. Atau malah pointer-nya geter-geter sendiri kalau touchpad-nya dinyalakan.
-
Garansi
freepik.com
Garansi, ini masalah sepele, tapi gede. Sepelenya, gak ngaruh sama kinerja laptop. Ada tidaknya garansi tidak akan mempengaruhi hasil desain kita. Tapi akan menjadi masalah gede ketika laptop mengalami kecelakaan dan rusak. Mau servis tapi bingung gak ada duit.
Baca : 15 Rekomendasi Laptop Gaming Murah Terbaik dengan Harga 2 Jutaan
Pas kita lagi gak ada duit, gak ada angin gak ada gerimis, tiba-tiba laptop rusak ga tau kenapa. Disinilah kartu garansi berperan. Kalau ada garansi kita bisa langsung meluncur ke service center terdekat, kemudian tunjukkan data-data yang diperlukan. Beres deh, laptop diperbaiki dan tinggal nunggu selesai aja.
Ada segelintir orang yang tidak terlalu mempedulikan garansi ketika membeli barang. Mereka berdalih kartu garansi itu gak penting karena seringkali pelayanan jauh dari kata memuaskan. Berbeda jika membayar seperti semestinya, barang yang diperbaiki jauh lebih cepat selesai dibandingkan dengan memakai garansi. Kalau bayar, seminggu atau 2 minggu sudah beres, tapi kalau pakai garansi bisa berbulan-bulan.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development