Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Mengatasi Tantangan Penulisan Konten untuk Niche Kompetitif

6 min read

Mengatasi Tantangan Penulisan Konten untuk Niche Kompetitif

Menulis konten untuk niche atau kata kunci kompetitif adalah tantangan tersendiri bagi seorang content writer. Pasalnya, pada niche kompetitif, persaingan di SERP terbilang lebih ketat, karena hasil penelusurannya didominasi oleh website besar. Pertanyaannya, bagaimana cara mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif ini?

Bagi Anda, blogger yang sedang struggle menulis konten untuk niche kompetitif, kami telah merangkum beberapa tips yang dapat Anda gunakan untuk menghasilkan konten yang berpotensi mendapatkan peringkat tinggi di SERP. Mari simak!

Bagaimana Mengatasi Tantangan Penulisan Konten untuk Niche Kompetitif?

Demi mengatasi persaingan penulisan konten untuk niche kompetitif dan menghasilkan produk konten potensial mendapatkan peringkat tinggi di SERP, terdapat beberapa tips yang dapat Anda coba. Adapun beberapa tips penulisan konten untuk niche kompetitif tersebut adalah sebagai berikut.

1. Lakukan Riset Kata Kunci Mendalam

Salah satu cara mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif adalah dengan memilih kata kunci yang tepat. Di dalam hal ini, Anda harus mengetahui kata kunci yang dapat dimenangkan oleh website Anda.

Jika website Anda termasuk masih baru dan masih memiliki domain authority rendah, kami menyarankan untuk Anda menargetkan long tail keyword terlebih dahulu. Meskipun long tail keyword, namun pastikan bahwa kata kunci tersebut tetap memiliki volume pencarian yang lumayan.

Khusus riset kata kunci ini, Anda dapat memanfaatkan sejumlah tool riset kata kunci, seperti Ahrefs, Semrush, Ubersuggest, dan lainnya. Di sini, kami sendiri lebih sering menggunakan tool riset kata kunci dari Ahrefs.

Baca Juga: 5 Alasan Kuat Mengapa Diperlukan Riset Kata Kunci

2. Buat Pembahasan Konten Memiliki Value Lebih

Setelah Google melakukan update core di bulan Oktober lalu, Google saat ini sangat menjunjung tinggi value dari sebuah konten. Dengan kata lain, Google lebih mendahulukan konten berkualitas, yang memberikan manfaat kepada penggunanya (helpful content).

Maka dari itulah, seorang blogger harus dapat membuat konten yang menawarkan value tersebut. Di dalam hal ini, kami menyarankan agar Anda membuat konten dengan pembahasan lebih segar (kesegaran informasi) dan mendalam, ketimbang halaman website kompetitor Anda. 

Sementara dalam dunia SEO, teknik pembuatan konten dengan menambahkan informasi yang lebih baik dari halaman kompetitor ini juga dikenal dengan teknik skyscraper.

Misalnya, Anda ingin membuat konten seputar cara membuat backlink. Daripada mencantumkan pembahasan lama yang telah dijelaskan di banyak halaman. Pertimbangkan untuk menyajikan informasi yang lebih baru, seperti trik baru membangun backlink.

Di dalam hal ini, Anda dapat mencoba mengulik informasi baru tersebut dari sejumlah sumber asing. Pasalnya, biasanya informasi dari sumber asing terbilang lebih update dari kebanyakan halaman atau artikel Indonesia.

3. Penerapan Kata Kunci Turunan

Selain menyajikan informasi fresh di halaman konten Anda, penerapan kata kunci turunan juga bagian esensial dalam penulisan konten. 

Dengan menambahkan kata kunci turunan ke dalam halaman konten atau artikel, maka Anda akan memberikan potensi kepada halaman tersebut untuk mendapatkan peringkat untuk penelusuran lain, dengan intent yang sama.

Misalnya, jika Anda membuat artikel dengan kata kunci backlink, maka Anda sebaiknya juga memasukkan beberapa kata kunci turunan yang berkaitan dengan backlink ini, seperti “backlink adalah, fungsi backlink, cara membuat backlink” dan lainnya.

Dengan memasukkan kata kunci turunan tersebut, maka halaman konten Anda berpotensi juga untuk mendapatkan peringkat untuk kata kunci turunan tersebut. Adapun jumlah ideal dari kata kunci yang terdapat pada sebuah halaman konten sendiri adalah antara 3-5 kata kunci turunan.

4. Perhatikan Struktur Penulisan Anda

Struktur penulisan juga menjadi bagian penting dalam mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif. Pasalnya, dengan menyajikan struktur penulisan yang baik, maka pembaca akan lebih mudah menangkap informasi penting dari halaman konten Anda.

Di dalam hal ini, kami sendiri menyarankan agar Anda menerapkan struktur penulisan piramida terbalik untuk konten yang Anda sajikan. Struktur piramida terbalik sendiri merujuk pada struktur artikel, di mana informasi disajikan dari yang paling penting ke yang kurang penting.

Struktur artikel ini umumnya digunakan dalam pembuatan konten artikel berita. Namun, saat ini banyak blogger yang menyarankan praktik ini, demi menyampaikan informasi lebih baik dan cepat kepada pembaca.

5. Terhubung dengan Sumber Terpercaya

Di dalam penulisan konten artikel atau halaman website adalah hal wajib untuk terhubung dengan sumber terpercaya. Pasalnya, Google juga menilai kredibilitas suatu halaman dari sumber yang terhubung dengan halaman tersebut.

Misalnya, Anda membuat artikel tentang algoritma Google. Demi mendukung data atau informasi yang Anda sajikan, maka Anda dapat mengutip beberapa sumber terpercaya yang memiliki kapasitas di topik tersebut, misalnya TOS Google dan juga website digital marketer terpercaya.

Hindari untuk mengutip data dari sumber yang tidak kredibel. Pasalnya, hal tersebut akan mempengaruhi value dari informasi yang Anda sajikan.

6. Penerapan Internal Link

Internal link adalah salah satu bagian penting dalam pembuatan konten website. Bukan hanya sekadar link, internal link memainkan peran sebagai navigasi yang mempermudah para pengguna untuk mengakses halaman konten lain di website Anda yang terkait dengan konten yang mereka baca.

Di dalam penerapan internal link, aplikasi terbaik yang dapat Anda lakukan adalah dengan memasukkan internal link dalam bentuk anchor text di dalam konten Anda (in-content).

Namun, jika memang membuat internal linking di dalam konten terbilang sulit, maka Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan cara lain, seperti menggunakan metode “Baca Juga”. 

Artikel kami ini adalah contoh, bagaimana Anda menggunakan internal linking menggunakan konsep “Baca Juga”. Sebagai catatan, ketika Anda menerbitkan halaman atau konten di website Anda, pastikan internal linking Anda bersifat dofollow.

Hal ini menjadi semacam sinyal untuk Google, bahwa halaman lain yang terhubung melalui internal link tersebut adalah halaman penting.

Baca Juga: Mengenal Internal Link: Tips dan Trik Untuk SEO yang Lebih Optimal

7. Tambahkan Infografik

Masih membahas mengenai cara mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif. Menambahkan infografik ke dalam halaman konten juga termasuk langkah yang dapat Anda coba.

Infografik sendiri pada dasarnya adalah media informasi yang memadukan penyajian data melalui tulisan, yang dipadukan dengan sejumlah elemen visual, seperti grafik, tipografik, ilustrasi, dan lainnya.

Menambahkan infografik ke dalam halaman konten dapat mempermudah pembaca untuk memahami informasi yang Anda coba sajikan. Selain itu, infografik yang informatif sendiri adalah termasuk linkable assets yang potensial mendatangkan backlink alami ke halaman website Anda.

Di dalam hal ini, jika pembaca menggunakan aset infografik Anda dan mencantumkan halaman website Anda sebagai sumbernya, maka halaman konten Anda pun akan mendapatkan backlink alami.

Tidak hanya itu, infografik ini juga dapat Anda gunakan sebagai konten untuk media sosial Anda dan menjadi saluran untuk mendatangkan lebih banyak trafik kunjungan ke website Anda.

8. Membuat Content Hub

Ketimbang membuat halaman artikel biasa, content hub adalah jenis halaman yang memiliki potensi besar untuk mendapatkan peringkat untuk kata kunci kompetitif. Content hub sendiri telah banyak diterapkan oleh para praktisi SEO dan blogger asing, namun prakteknya masih sangat jarang di Indonesia.

Content hub sendiri merujuk pada halaman yang memuat materi atau informasi lengkap terkait dengan suatu topik. Biasanya, content hub ini dibuat untuk menyasar topik atau kata kunci yang persaingannya sangat ketat.

Di dalam content hub, umumnya terdapat sejumlah internal link dan juga navigasi yang membantu para pengunjung untuk menemukan konten terkait dengan topik utama yang dibahas.

Misalnya, Anda membuat content hub tentang apa itu backlink. Di dalam halaman content hub ini, Anda dapat mencantumkan internal link secara kontekstual ke beberapa halaman website atau artikel yang berkaitan dengan backlink

Selain itu, Anda juga dapat menyediakan navigasi yang mempermudah pengguna membaca topik lain yang berkaitan dengan backlink.

Supaya lebih memahaminya, Anda dapat melihat contoh penulisan konten untuk niche kompetitif berformat content hub dari drift.com.

Contoh content hub
Contoh content hub I Sumber gambar: Tangkapan layar drift.com

9. Konsistensi Dalam Menulis

Membangun website yang mampu bersaing dengan niche kompetitif memang bukanlah hal mudah. Maka dari itu, konsistensi menjadi bagian yang Anda perlukan untuk dapat bersaing dengan website kompetitor.

Google sendiri lebih menyukai website yang rutin mengupdate kontennya. Pasalnya, menunjukkan bahwa website tersebut aktif dan memang fokus di niche yang ia targetkan. Namun, tentu saja, Anda juga tetap harus menjaga kualitas halaman konten yang Anda sajikan.

10. Sederhanakan URL Halaman

Ketika melakukan publikasi konten di website, menyederhanakan slug atau URL halaman termasuk hal yang sebaiknya Anda lakukan. Pasalnya, slug atau URL halaman yang terlalu panjang akan menyulitkan pengunjung untuk mengingat halaman website Anda, khususnya untuk returnee visitor. 

Biasanya, URL halaman website sendiri adalah kata kunci utama yang halaman tersebut targetkan. 

Misalnya, halaman website domainx.com menerbitkan halaman atau artikel yang menargetkan kata kunci “apa itu backlink”. Maka, umumnya slug nya adalah domainx.com/apa-itu-backlink.

11. Bangun Link Building

Strategi mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif yang terakhir dari kami adalah terkait dengan link building. Seperti yang diketahui, untuk dapat mendapatkan peringkat di SERP Google, konten berkualitas saja tidak cukup.

Supaya lebih meningkatkan potensi halaman website Anda mendapatkan peringkat di SERP Google, Anda juga harus membangun otoritas dari website Anda. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi link building.

Link building sendiri adalah istilah untuk kegiatan membangun link ke suatu halaman website (backlink). Keberadaan link tersebut akan berfungsi sebagai vote yang dapat menaikkan page authority (PA) website di mata Google.

Ketika PA sebuah website telah cukup tinggi, maka potensi halaman tersebut untuk mendapatkan peringkat tinggi di SERP Google pun akan meningkat. Pasalnya, sebagian besar website yang menempati peringkat atas di SERP untuk kata kunci kompetitif sendiri umumnya memiliki PA yang tinggi.

DA/PA website
DA/PA website I Sumber gambar: Tangkapan layar

Tools untuk Membantu Membuat Artikel untuk Niche Kompetitif

Demi dapat membuat konten yang mampu bersaing di niche kompetitif, Anda akan membutuhkan sejumlah tools tertentu untuk proses produksinya. Kami sendiri menggunakan beberapa tool premium untuk menunjang proses produksi konten di website kami. Ini 3 rekomendasinya!

1. Tool Riset Kata Kunci

Tool riset kata kunci adalah salah satu tool wajib dalam proses produksi konten. Seperti sebutannya, tool ini dapat membantu Anda menemukan kata kunci atau topik yang dapat Anda garap menjadi konten untuk website Anda.

Sekarang ini, terdapat cukup banyak tool riset kata kunci gratis yang dapat Anda manfaatkan, mulai dari Google Trends, Semrush, Ubersuggest, Ahrefs, dan lainnya. Namun, jika Anda ingin performa riset kata kunci Anda semakin optimal, kami menyarankan Anda menggunakan tool premium.

Pasalnya, tool premium menawarkan lebih banyak data yang dapat Anda jadikan pertimbangan dalam memilih kata kunci, seperti volume persaingan, keyword difficulty, persaingan di SERP, dan lainnya.

2. Tool Plagiarism Checker

Tool plagiarism checker juga menjadi tool penting lainnya yang Anda butuhkan dalam proses produksi konten. Keberadaan tool ini berfungsi untuk membantu proses pengecekan orisinalitas konten yang Anda buat.

Seperti yang Anda ketahui, Google tidak menyukai konten yang tidak orisinil. Oleh sebab itulah, melakukan pengecekan orisinalitas, wajib bagi seorang blogger atau writer lakukan sebelum menerbitkan konten.

Jika ingin melakukan pengecekan orisinalitas konten ini, terdapat banyak opsi tool plagiarism checker yang dapat Anda andalkan. Beberapa yang cukup terkenal di kalangan para blogger adalah Duplicate Checker, Smallseotools, dan Search Engine Reports

3. Pengecekan SEO

Oleh karena diperuntukan untuk keperluan website, sebuah konten harus menerapkan pendekatan SEO. Bila ingin mengecek sebuah konten telah memenuhi kriteria pendekatan Google apa belum, diperlukan sebuah plugin atau tool SEO tertentu.

Di sini, tool yang paling banyak digunakan adalah plugin SEO untuk WordPress, seperti Yoast SEO dan juga RankMath. Kedua plugin ini menawarkan fitur yang memungkinkan Anda menyesuaikan konten Anda dengan sejumlah parameter wajib SEO.

Baca Juga: 12 SEO Tools Terbaik untuk Menganalisis Website Anda

Telah Paham Cara Mengatasi Tantangan Penulisan Konten untuk Niche Kompetitif?

Menulis konten untuk niche dengan persaingan ketat di SERP memang bukanlah hal mudah. Pasalnya, konten Anda nantinya akan bersaing dengan sejumlah halaman konten dari website besar. Alhasil, kemungkinan halaman konten Anda mendapatkan peringkat pun menjadi rendah.

Namun, Anda dapat mengatasi tantangan penulisan konten untuk niche kompetitif tersebut dengan meningkatkan kualitas konten yang Anda produksi. 

Di dalam hal ini, Anda dapat mengikuti sejumlah strategi penulisan konten untuk niche kompetitif yang kami bagikan di atas. Mulai dari riset kata kunci hingga membangun link building dalam proses produksi konten Anda. Semoga bermanfaat.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development