Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa Itu Parafrase? Pengertian, Jenis, Contoh, dan Tips Melakukannya

4 min read

Apa Itu Parafrase? Pengertian, Jenis, Contoh, dan Tips Melakukannya

Saat ini, sudah banyak orang yang tertarik dengan aktivitas menulis. Ada yang menjadikannya sebagai hobi atau bahkan pekerjaan. Jika Anda juga termasuk salah satu orang yang tertarik untuk menulis, maka parafrase adalah hal yang perlu Anda ketahui. Artikel ini akan menjelaskan apa itu parafrase, jenis, dan contoh parafrase.

Apa Itu Parafrase? 

Dalam bahasa Yunani, parafrase artinya cara ekspresi tambahan atau pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara lain, tetapi tidak mengubah makna. Atau penguraian kembali teks atau kalimat dalam susunan kata lain untuk menjelaskan makna tersembunyi. 

Jenis Parafrase

Secara garis besar, parafrase merupakan upaya menyajikan kembali konten orang lain menggunakan kata-kata sendiri, tanpa mengubah makna dari konten tersebut. Berikut ini jenis-jenis parafrase yang perlu Anda ketahui: 

1. Perubahan Tata Bahasa

Perubahan tata bahasa pada teks, mulai dari kata kerja, kata sifat, kata benda, hingga kata keterangan bisa Anda ganti dengan kata yang baru. Namun, perubahan kata tersebut tidak sampai mengganti makna dari kalimatnya.

2. Perubahan Struktur Kalimat

Selanjutnya, parafrase adalah perubahan pada struktur kalimat, seperti dari kalimat aktif menjadi pasif maupun sebaliknya. Dengan adanya parafrase, perubahan berfungsi untuk menginterpretasi penulis terhadap isi konten aslinya. 

3. Pengurangan Klausul

Jenis yang satu ini hanya fokus pada pengurangan jumlah klausa dalam suatu kalimat dengan cara memasukkan frase ke kalimat tersebut. Tetapi dengan cara ini, Anda tetap tidak boleh mengubah makna dari kalimat. 

4. Pergantian Sinonim

Pergantian sinonim ini merupakan perubahan yang paling sederhana, yaitu dengan mengganti kata dalam kalimat menjadi sinonim atau persamaan dari kata tersebut. Sehingga, hal itu tidak akan mengubah makna dari kalimat yang sudah tersusun sebelumnya. 

5. Parafrase Bebas

Dalam hal ini, Anda tidak wajib menggunakan kata asli dari karya penulis lain. Anda bebas memilih kata baru untuk mengganti kata yang sudah ada, namun tetap mempertahankan inti dari kalimatnya.

6. Parafrase Terikat

Nama lain parafrase terikat, yaitu parafrase otomatis yang mewajibkan Anda sebagai penulis baru menggunakan kata asli dalam karya rujukan. Kemudian, Anda perlu menambahkan kata lain untuk membangun karya baru dalam bentuk lain, meskipun maknanya tetap sama. 

Contoh Parafrase 

Agar Anda lebih memahaminya, sebaiknya perhatikan contoh parafrase berikut ini:

1. Perubahan Tata Bahasa

Contoh kalimatnya adalah “Wanita itu bisa berlari cepat hingga berhasil meraih kemenangan”. Kemudian, kalimat setelah dibuat parafrase adalah “Wanita itu berhasil menang, karena larinya cepat”.

2. Perubahan Struktur Kalimat

Contoh kalimat awal “Selama kegiatan kemah berlangsung, banyak peserta yang ingin mengikuti pesta api unggun”. Setelah berubah, menjadi “Pesta api unggun diikuti oleh banyak peserta kemah”. Perubahan ini terletak pada kalimat aktif menjadi kalimat pasif.

3. Pengulangan Klausa

Contoh kalimat awalnya, yaitu “Aku paham dari mana asal kalian dan menghargai keputusan kalian semua. Tetapi, aku harus melerai pertengkaran ini agar tidak terjadi kerusuhan yang semakin besar”. Kalimat berubah menjadi “Aku pun paham asal dan keputusan kalian. Aku hanya mencoba melerai pertengkaran ini”.

4. Pergantian Sinonim

Bentuk ini paling sederhana dan banyak dipilih oleh penulis. Contoh kalimat awal “Orang yang lebih tua pantas mendapat penghormatan dalam acara pendidikan karakter ini”. Lalu, berubah menjadi “Senior pantas mendapatkan penghormatan dalam acara ini”.

Tips Melakukan Parafrase

Setelah mengetahui contoh parafrase, orisinalitas dalam menulis menjadi hal yang sangat penting saat membuat karya. Oleh sebab itu, dalam melakukan parafrase, Anda perlu memperhatikan tips berikut agar terhindar dari plagiarisme:

1. Memahami Konsep Dasar Penulisan

Hal pertama yang harus Anda perhatikan dalam parafrase adalah memahami konsep dasar kepenulisan. Pastikan Anda paham penggunaan struktur kalimat dari penulis asli. Cara memahaminya adalah dengan membaca secara berulang-ulang, hingga Anda bisa memastikan bahwa sudah paham isinya. 

Jika Anda memahami tentang gagasan yang disampaikan penulis asli, maka akan lebih mudah menyampaikannya kembali dengan bahasa sendiri. Penulisan ulang dengan memahami konsep terlebih dahulu, tentu akan memperkaya kosa kata Anda sebagai penulis baru.

2. Memperkaya Kosa Kata dan Istilah

Hal yang cukup sulit dalam menulis adalah saat ingin mengubah kalimat, tetapi tidak mengetahui sinonimnya. Jika Anda mengalami masalah tersebut, maka harus sering menggunakan kata pengganti yang memiliki arti serupa, terutama jika terdapat banyak bacaan yang harus Anda tulis kembali. 

Selain itu, perbanyaklah referensi dari berbagai sumber, kemudian carilah istilah yang menjadi trend dalam konsep tertentu. Anda juga bisa memanfaatkan platform tertentu untuk mencari sinonim. 

3. Mempelajari Pengetahuan Umum

Pada umumnya, masih banyak orang yang mengalami kesulitan saat menyusun sebuah parafrase. Oleh sebab itu, tips selanjutnya adalah mempelajari pengetahuan umum agar lebih mudah dalam memahami konten yang ingin Anda tulis. 

Misalnya, saat sedang trend pembahasan kondisi perekonomian di Indonesia, maka Anda harus banyak membaca referensi tentang informasi tersebut. Hal ini bertujuan agar lebih mudah dalam melakukan perubahan kalimat dari penulis aslinya. 

4. Menulis Gagasan dengan Ringkas

Bacalah teks asli secara keseluruhan hingga Anda memahami dengan baik. Setelah itu, tulis gagasan dalam teks tersebut secara ringkas.

5. Memulai Kalimat Pertama

Langkah dalam melakukan parafrase adalah dengan kalimat yang bisa memperkenalkan konteks, kemudian tambahkan kalimat asli serta informasi berupa fakta. Informasi penting yang Anda sebutkan bisa dalam urutan berbeda-beda sesuai dengan tingkat pentingnya informasi tersebut. 

6. Pemilihan Sinonim yang Tepat

Sinonim adalah kata yang memiliki arti sama, namun bukan berarti Anda bebas memilih sinonim tanpa memperhatikan kesesuaian dalam makna kalimatnya. Oleh sebab itu, pilihlah persamaan kata yang tepat dan baca tulisan Anda secara berulang-ulang untuk memastikan tidak ada kesalahan. 

7. Mengubah Struktur Kalimat

Jika kalimat asli menggunakan kalimat aktif, maka Anda bisa mengubahnya menjadi kalimat pasif, seperti pada contoh parafrase di atas. Kalimat aktif, yaitu kalimat yang didahului oleh subjek atau hal yang melakukan tindakan, sedangkan kalimat pasif didahului dengan objek atau hal yang menerima tindakan. 

8. Pisahkan Informasi Menjadi Kalimat Terpisah

Meskipun saat menulis biasanya terdapat upaya untuk menghasilkan jumlah kata yang sama dari kutipan asli. Namun, terkadang sebagai penulis ingin bermain kata untuk menghasilkan kalimat yang berbeda, sehingga menjadi lebih panjang atau sebaliknya. Untuk mengatasi hal itu, sebaiknya pecah kalimat tersebut menjadi dua. 

9. Memperhatikan Kaidah Penulisan

Sebelum menulis, Anda sebaiknya memperhatikan beberapa hal dalam kaidah penulisan. Jika Anda menulis dalam bahasa Indonesia, sebaiknya gunakan Panduan Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Hal ini bertujuan untuk menjaga tulisan Anda agar tetap terlihat rapi dan ilmiah. 

10. Tulis Teks Tanpa Melihat Teks Asli

Setelah Anda berhasil memahami isi teks aslinya dan menulis gagasan pentingnya. Cobalah untuk menulis sendiri tanpa melihat konten asli, gunakan bahasa sendiri, namun tetap perhatikan aturan EYD. 

Kemudian, jika Anda sudah berhasil menulis ulang tanpa melihat teks aslinya. Coba bandingkan teks parafrase Anda dengan konten asli. Jika Anda menemukan kalimat yang terlalu mirip, maka buatlah perubahan. 

11. Buatlah Kutipan

Hal penting lain dalam penulisan parafrase adalah membuat kutipan. Pastikan Anda memahami terlebih dahulu kaidah-kaidah dalam menulis kutipan. Jika kesulitan, manfaatkanlah software manajemen referensi seperti Mendeley. 

Berikut ini langkah menulis kutipan langsung: 

  • Jarak spasi kutipan yaitu 2,5 kali lebar antara teks asli dan kutipan. 
  • Menyatakan kutipan dan teks asli, kemudian nama penulis, tanggal, dan halaman buku harus Anda tulis sebelum kutipan tersebut.
  • Menggunakan tanda titik untuk mempersingkat penulisan kutipan. Cara ini bisa Anda lakukan saat ingin meringkas kutipan menjadi satu baris. 
  • Menyisipkan tanda kurung kurawal jika Anda ingin menambahkan keterangan dalam kutipan. 

Langkah menulis kutipan tidak langsung: 

  • Kutipan ditulis ulang sesuai bahasa penulis.
  • Tidak memerlukan tanda petik, namun tetap diikuti sumber kutipan.
  • Jika terdapat beberapa penulis, maka tulis saja satu nama penulis dan tahun terbit tulisan atau buku.

Sudah Paham Apa Itu Parafrase?

Itulah penjelasan tentang apa itu parafrase, jenis, contoh parafrase, dan cara melakukannya. Pastikan Anda memahami setiap langkah pembuatannya. Kemudian, Anda juga bisa mempelajari cara membuat artikel sebelum menerapkan parafrase ini, demi menambah pengetahuan tentang tata cara penulisan yang baik.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development