Buyer persona adalah hal yang penting bagi suatu bisnis. Hal ini karena Anda bisa mengetahui target market dari produk Anda tersebut. Jadi, Anda bisa membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
Tanpa adanya buyer persona, maka Anda tidak akan mengetahui secara pasti dalam proses pembuatan produk akan seperti apa. Itulah mengapa sangat penting bagi Anda untuk menentukan buyer persona pada produk Anda.
Lalu, apa itu buyer persona? Simak penjelasan dibawah.
Apa Itu Buyer Persona?
Buyer persona adalah representasi dari tipikal target pelanggan dalam sebuah bisnis yang didapatkan dari hasil riset.
Nah, para pelanggan ini merupakan gambaran fiktif dari pelanggan ideal yang Anda miliki. Oleh sebab itu, untuk penentuan buyer personanya sendiri tidaklah gampang.
Anda perlu melakukan pengumpulan data demografis terlebih dahulu. Selain itu, Anda juga harus mengumpulkan data mengenai tingkah laku, kepribadian, hingga bagaimana cara pelanggan dalam mengambil keputusan untuk pembelian.
Contoh buyer persona adalah ketika Anda mencoba untuk menjual permen kepada anak-anak. Anda mungkin akan memberikan selebaran yang bertuliskan “Kembalikan kebahagiaan dengan kunyahan menyenangkan – permen”.
Sementara itu, jika Anda menjual permen kepada para pekerja, maka Anda bisa mengirimkan email kepada para pelanggan dengan mengatakan “Jadikan hari anak Anda lebih istimewa dengan kunyahan menyenangkan – permen”.
Mengapa Harus Membuat Buyer Persona?
Membuat, menentukan, hingga memahami mengenai pengertian buyer persona dalam suatu bisnis merupakan salah satu langkah yang bisa membantu Anda dalam memahami pelanggan.
Dengan begitu, maka Anda pun bisa lebih memastikan pada pelanggan bahwa brand Anda tersebut memiliki kelebihan yang bisa menawarkan solusi atas permasalahannya.
Meskipun memang dalam kenyataannya Anda tidak bisa mengenal semua pelanggan secara individu. Namun, Anda tetap bisa menciptakan customer journey yang baik.
Perlu Anda ketahui, bahwa menciptakan buyer persona adalah upaya strategis dalam menentukan target pasar secara lebih terperinci.
Lantas mengapa harus membuat buyer persona? Sebab, Anda bisa mendapatkan beberapa manfaat dari menciptakan buyer persona ini.
1. Penyesuaian Produk
Hal ini bisa membantu Anda dalam menentukan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan begitu, maka Anda akan mampu menyesuaikan dengan layanan yang Anda berikan.
2. Strategi Marketing
Anda akan menemukan perilaku dari para pelanggan ketika sedang mengambil suatu keputusan. Hal ini tentunya sangat penting untuk dijadikan sebagai bahan dalam menciptakan strategi marketing yang baik.
3. Peluang Produk Baru
Dengan Anda mengetahui apa yang para pelanggan sukai, maka Anda pun akan memiliki peluang dalam menciptakan produk terbaru yang lebih baik.
4. Meningkatkan Interaksi
Pada dasarnya, model dari buyer persona ini terbagi menjadi 4 model, yakni Competitive Persona, Spontaneous Persona, Methodical Persona dan Humanistic Persona.
Nah, masing-masing dari kelompok ini bisa membantu Anda untuk menciptakan adanya interaksi yang berbeda pada setiap karakternya.
Parameter dalam Membuat Buyer Persona
Jika sebelumnya Anda sudah memahami bahwa buyer persona adalah representasi dari karakter target konsumen dalam menentukan bisnis.
Ada beberapa informasi yang perlu Anda ketahui dalam menciptakan buyer persona ini.
- Data pribadi yang terdiri dari nama, jenis kelamin, usia, penghasilan, hingga status perkawinan.
- Hal yang disukai pelanggan, mulai dari hobi, makanan dan minuman favorit, forum online, hingga perilaku saat berbelanja.
- Kebiasaan saat berbelanja, misalnya lebih suka melalui email, order secara online melalui website, atau melalui WhatsApp.
- Aktivitas digital, misalnya bagaimana pelanggan mengenal dan menggunakan suatu produk, apakah itu dari internet, atau iklan YouTube.
Cara Membuat Buyer Persona
Setelah Anda memahami parameter dalam membuat buyer persona ini. Maka Anda juga harus memahami cara membuatnya.
1. Lakukan Riset
Perlu Anda ingat, bahwa dalam melakukan riset tentu membutuhkan banyak data. Langkah ini harus Anda lakukan dalam mengumpulkan berbagai macam informasi mengenai target pasar Anda.
Jadi, dalam mengumpulkan data Anda membutuhkan informasi terkait usia, tempat tinggal, pendapatan, perilaku saat berbelanja, hingga apa saja yang pelanggan sukai.
Untuk mendapatkan informasi tersebut, tentunya ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan Google Analytics.
Namun, jika Anda belum memiliki basis pelanggan yang utuh, maka Anda bisa melakukan riset buyer persona melalui target pasar dari kompetitor Anda.
2. Pahami Masalah Pelanggan
Pada cara ini, cobalah untuk menjawab pertanyaan seperti, masalah apa yang sedang ingin diselesaikan oleh pelanggan Anda? Atau apa yang membuat pelanggan merasa kesulitan dalam mencapai tujuannya?
Cara yang bisa Anda lakukan untuk menjawab pertanyaan ini adalah dengan melakukan pemantauan secara langsung menggunakan tools khusus.
Selain itu, Anda juga bisa melakukan berbagai metode lainnya, seperti melakukan survey online via email, interview untuk mendapatkan informasi yang spesifik.
Baca Juga: Social Media Marketing – Pengertian dan Tips Menerapkannya (Lengkap)
3. Identifikasi Tujuan Pelanggan
Cara selanjutnya dalam membuat buyer persona adalah mengidentifikasi tujuan dari para pelanggan. Cara ini dilakukan untuk mencari tahu mengenai tujuan apa yang sebenarnya ingin dicapai pelanggan.
Masing-masing dari tujuan tersebut tentunya ada yang tidak mencerminkan kepribadiannya dan tidak juga selamanya akan berkaitan dengan kelebihan yang bisnis Anda tawarkan.
Namun, tentunya hal ini tetap memiliki peranan yang sangat penting. Setidaknya, Anda bisa melakukan berbagai jenis pendekatan yang lebih baik ketika Anda menjalankan strategi marketing.
4. Mengetahui Bagaimana Bisnis Anda Bisa Membantu
Dengan menciptakan buyer persona, maka Anda juga akan mendapatkan berbagai bahan untuk mengembangkan produk maupun layanan yang Anda tawarkan.
Secara sederhananya, Anda bisa lebih menyadari bahwa diluar dari produk yang sedang Anda ciptakan saat ini, masih ada prospek bisnis lain yang bisa Anda berikan untuk memenuhi target pelanggan Anda.
5. Kategori Setiap Persona
Dalam poin ini, Anda bisa mengkategorikan setiap persona yang sudah Anda dapatkan dari setiap cara yang sebelumnya sudah Anda lakukan.
Terdapat 4 model buyer persona yang perlu Anda ketahui, berikut beberapa diantaranya.
- Competitive Persona – model ini lebih menyukai berbagai hal yang berhubungan dengan kompetisi. Dengan begitu, maka pelanggan ini akan lebih cenderung mencari produk maupun layanan yang bisa meningkatkan kualitasnya melebihi pelanggan lain yang belum menggunakannya.
- Spontaneous Persona – model ini akan sangat mudah terpengaruh dan mempengaruhi. Sebab, para pelanggan ini akan melibatkan emosinya dalam pengambilan keputusan. Artinya, pelanggan ini akan lebih mudah dibujuk untuk melakukan pembelian. Terlebih ketika ada temannya yang sudah menjadi pelanggan.
- Methodical Persona – karakter ini merupakan karakter yang logis dan sangat teliti ketika mengambil suatu keputusan. Untuk menarik perhatian pelanggan, pastikan bisnis Anda bisa menawarkan produk yang lebih unggul daripada kompetitor lain.
- Humanistic Persona – model ini akan sangat sedikit lambat ketika mengambil keputusan. Dengan begitu, maka Anda membutuhkan usaha yang lebih banyak dalam membuat pelanggan kagum ketika sedang menawarkan produk atau jasa dari layanan yang Anda tawarkan.
Kesimpulan
Mengenal dan menciptakan buyer persona adalah sebuah peranan yang cukup penting bagi sebuah bisnis. Dengan mengetahui pelanggan ideal, maka akan mengarahkan Anda untuk bisa membuat strategi marketing yang tepat sasaran dan efektif.
Jadi, lakukan riset dan tahapan lain yang sudah disebutkan diatas untuk menentukan persona pelanggan Anda.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development