Tren penggunaan dunia digital memang hampir berimbas pada semua hal. Termasuk salah satunya adalah dunia marketing. Jika dulu marketing dan promosi ini dilakukan langsung dengan bertemu calon pembeli, maka sekarang cara yang digunakan adalah dengan menggunakan dunia digital atau biasa disebut dengan digital marketing.
Dan dalam dunia digital marketing ada satu hal yang sangat penting, hal itu adalah conversion rate. Lalu, apa sih conversion rate itu?
Apa itu Conversion Rate?
Mungkin masih banyak yang bingung dengan apa itu conversion rate. Secara sederhana conversion rate adalah sebuah ukuran apakah cara marketing yang dilakukan di dunia digital sudah benar atau belum. Ini merupakan cara untuk menentukan apakah marketing tersebut berhasil atau tidak.
Melakukan marketing di dunia digital memang mudah namun apakah cara tersebut memberikan efek positif terhadap bisnis atau tidak. Tentu dalam hal ini diperlukan cara yang pasti dan tidak boleh dengan asal tebak saja. Dan untuk menilai hal tersebut digunakanlah conversion rate ini.
Jika diartikan, conversion sendiri berarti kondisi di mana orang yang melihat iklan Anda melakukan langkah yang Anda inginkan. Tidak hanya langsung membeli, bisa saja langkah yang dimaksud adalah mendaftar, mendownload, menyebarkan informasi, atau yang lainnya.
Sementara conversion rate adalah perbandingan antara orang yang melihat iklan dan melakukan apa yang diminta dengan jumlah keseluruhan orang yang telah melihat iklan tersebut. Cara ini akan memberikan nilai yang pasti.
Rumus yang digunakan untuk menentukan conversion rate ini adalah
CR = Jumlah pengunjung yang melakukan tindakan / jumlah total pengunjung x 100.
Sebagai contoh, jika ada 1000 orang yang melihat iklan yang Anda buat. Lalu ada 600 orang yang melakukan apa yang diminta pada iklan tersebut. Maka nilai conversion ratenya adalah 60. Biasanya nilai conversion rate ini dituliskan dengan satuan persen.
Pentingnya Conversion Rate Bagi Suatu Bisnis
Dalam digital marketing maka conversion rate ini merupakan elemen yang sangat penting. Sebagai pelaku bisnis tentu Anda tidak bisa hanya mengandalkan banyak orang yang melihat produk Anda. Tentu yang diharapkan lebih dari sekedar melihat tetapi juga melakukan apa yang diminta.
Analoginya adalah, ada 500 orang yang melihat iklan dan ada 250 orang yang membeli. Ini lebih baik dari pada, ada 1000 orang yang melihat iklan namun hanya ada 100 orang yang membeli. Di sinilah nilai dari conversion rate akan sangat penting.
Tujuan dari promosi dan marketing tentu adalah penjualan. Jika marketing sudah baik namun penjualan masih kurang tentu perlu ada yang dioptimalkan kembali. Dan conversion rate akan memberikan Anda nilai yang pasti apakah cara marketing Anda sudah tepat atau belum.
conversion rate ini juga akan menentukan strategi marketing yang akan dilakukan ke depannya. Cara ini merupakan patokan yang bisa dipakai dari pada sekedar menebak tanpa angka yang pasti.
Berapa Angka Conversion Rate yang Baik?
Semakin tinggi angka conversion rate tentu akan semakin baik. Namun, adakah standar untuk menilai apakah conversion rate itu sudah baik atau belum? Jawabannya ada. Dalam beberapa kasus, angka ini bukanlah angka mutlak. Sebagian bisnis memiliki target tersendiri, sehingga akan ada perbedaan dalam menentukan angka konversi yang baik.
Secara rata – rata, angka conversion rate di hampir semua bisnis online adalah 2,3 persen. Ini adalah angka yang hampir dimiliki oleh seluruh bisnis online. Beberapa usaha online yang sudah lebih mapan bisa mencapai angka konversi sampai 5,3 persen.
Angka ini menjadi semakin besar tentu karena budget melakukan promo dan pengembangan produk yang lebih besar. Sebagian bisnis juga bisa mendapat angka konversi sampai 11 persen.
Tentu nilai dari konversi ini akan berbeda. Tergantung dari bagaimana marketing tersebut dilakukan. Ada banyak marketing viral namun sepi pembeli begitu juga sebaliknya. Conversion rate juga akan sangat disesuaikan dengan target bisnis Anda.
Untuk mendapatkan angka yang lebih baik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Selain itu, angka konversi ini juga bisa dianalisa dan diuji dengan beberapa tools.
Tools yang Digunakan untuk Menguji Conversion Rate
Tools ini berfungsi untuk menganalisa tentang hasil dari konversi. Dengan tools ini Anda akan mendapatkan gambaran tentang mengapa angkanya menjadi naik atau turun, atau apakah target akan tercapai atau tidak.
Setidaknya, tools yang biasa digunakan akan dibedakan menjadi 3 macam
1. Analytics Tools
Ini merupakan sekumpulan tools yang akan berfungsi untuk memberikan data akurat tentang target pasar yang akan Anda tuju. Tools ini akan memberikan data seperti kata apa yang sedang banyak dicari, kejadian apa yang sedang ramai, dan lainnya. Beberapa tools yang biasa digunakan untuk analytics adalah:
- Google Analytics
- Mixpanel
- SEMrush
2. User Survey Tools
Tools ini digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat tentang target pasar. Data seperti apa yang disukai dan tidak, apa yang diinginkan, dan lainnya bisa didapatkan dengan menggunakan tools ini. beberapa tools yang biasa digunakan antara lain adalah :
- Survey Monkey
- PolDaddy
- Io
3. User Behaviour Testing Tools
Ini merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan data yang akurat tentang interaksi pengguna ketika mengunjungi website atau konten digital. Beberapa alat yang biasa digunakan untuk hal ini diantaranya adalah :
- Click Tale
- Balsamiq
- Cacoo
Faktor Penyebab Conversion Rate Naik Turun
Pada prakteknya, conversion rate yang Anda dapat pasti akan naik turun. Nilai tersebut tidak akan sama setiap kali Anda melakukan promo atau campaign. Ada beberapa faktor yang berperan untuk menentukan tingkat conversion rate ini. Beberapa faktor tersebut diantaranya adalah :
1. Proposisi Nilai
Faktor pertama yang bisa memengaruhi tingkat konversi ini adalah Proposisi nilai bagi pengunjung atau calon konsumen. Proposisi ini adalah penawaran atau manfaat yang akan konsumen dapatkan ketika mereka mau melakukan apa yang Anda harapkan. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan kepada konsumen jika mereka akan mendapat hal lain ketika mereka melakukan apa yang Anda minta.
Misal yang Anda harapkan adalah konsumen mengisi data diri mereka. Maka Anda bisa membuat proposisi seperti “daftarkan diri Anda dan dapatkan diskon menarik lainnya”. Diskon menarik merupakan proposisi nilai yang akan konsumen dapatkan.
Dalam hal ini penentuan proposisi nilai akan menentukan tingkat konversi. Jika proposisi nilai ini sesuai dengan apa yang konsumen inginkan maka hasilnya akan baik. Itulah mengapa dalam penentuan preposisi nilai juga sering dilakukan A/B testing.
2. Relevansi dengan Target yang Ingin Dicapai
Tingkat konversi juga akan sangat ditentukan dengan apakah cara Anda melakukan promosi sesuai dengan target pasar Anda. Jika target pasar Anda adalah anak SMA namun gaya bahasa pada saat promosi menggunakan bahasa yang rumit tentu target malah akan menjadi bingung.
Relevansi ini akan berkaitan dengan banyak hal. Dengan proposisi nilai misalnya, Jika yang Anda jual adalah alat masak maka Anda bisa menawarkan proposisi berupa ebook tentang berbagai resep makanan. Semakin relevan apa yang Anda tawarkan dengan kondisi target pasar Anda maka kemungkinan tingginya tingkat konversi juga menjadi lebih besar.
3. Penawaran yang Jelas
Semakin jelas apa yang Anda tawarkan maka kemungkinan nilai konversinya semakin baik. Penawaran yang jelas akan membantu meyakinkan calon konsumen untuk melakukan tindakan yang Anda harapkan. Seringkali konsumen tidak jadi menggunakan produk yang ditawarkan karena bingung dengan penawaran yang ada.
Dalam pembuatan penawaran ini, buatlah dengan singkat namun sejelas mungkin. Jangan gunakan kalimat yang rumit. Gunakan juga kalimat yang persuasif.
4. Kualitas dan Desain
Digital marketing tentu tidak akan lepas dari konten. Entah itu video, artikel, atau yang lain. Dalam hal tersebut maka yang penting adalah masalah kualitas dan desain yang dibuat. Jika kualitas kontennya dinilai buruk maka konsumen pun tidak akan melirik. Begitu juga dengan desain.
Inilah mengapa dalam tren dunia digital marketing dua hal ini menjadi sangat penting. Membuat konten yang berkuaitas memang membutuhkan usaha lebih. Perlu banyak percobaan yang dilakukan. Begitu juga dengan pembuatan desain. Tidak harus selalu desain yang mewah. Yang penting adalah desain tersebut sesuai.
Cara Meningkatkan Conversion Rate
Lalu apakah conversion rate yang buruk bisa diperbaiki? Jawabannya tentu bisa. conversion rate yang buruk bisa berarti ada yang salah dengan cara marketing yang dilakukan. Ada beberapa cara untuk meningkatkan conversion rate. Beberapa cara tersebut diantaranya adalah :
1. Menggunakan CTA dalam Bentuk Teks
Pada dasarnya, penggunaan CTA ini bisa dalam berbagai bentuk seperti teks, gambar, button, atau yang lain. Namun menggunakan CTA dalam format teks dinilai lebih efektif dan mudah dipahami. Tentu penggunaan teksnya pun tidak bisa sembarang.
Dalam pembuatannya teks yang diperlukan adalah kalimat persuasif dan sugestif yang bisa mempengaruhi pembeli. Jangan gunakan teks yang hardselling, ini akan membuat kesan Anda memaksa calon pembeli untuk melakukan apa yang Anda mau. Gunakan kalimat yang terkesan softselling namun bisa mempengaruhi.
2. Memaksimalkan Pop Up
Cara lain untuk bisa meningkatkan conversion rate adalah dengan memanfaatkan pop up. Kemunculan pop up relatif akan mudah disadari. Cobalah buat pop up pada website yang memiliki traffic dan conversion rate yang baik.
Yang perlu diperhatikan ketika membuat pop up adalah masalah desain. Buatlah pop up dengan desain yang simpel namun menarik. Pastikan juga informasi bisa tersampaikan dengan baik. Desain pop up yang asal hanya akan membuat orang menganggapnya sebagai gangguan. Untuk percobaa, Anda bisa membuat beberapa desain pop up dan memasang pada 1 halaman web yang sama. Lalu perhatikan desain pop up mana yang memiliki conversion rate yang lebih baik.
3. Manfaatkan Landing Page
Landing page ini merupakan sebuah halaman yang dibuat khusus agar calon pelanggan bisa langsung menentukan apakah mereka mau menjadi konsumen atau tidak. Landing page merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan conversion rate.
Sama seperti pop up, dalam pembuatannya landing page juga harus berisi informasi yang jelas. Dalam landing page calon konsumen tidak harus berpikir lagi tentang apa yang perlu mereka lakukan. Penggunaan landing page yang baik akan sangat membantu calon konsumen dan ini bisa meningkatkan conversion rate.
4. Optimalkan Peran Customer Service
Meskipun Anda sudah membuat deskripsi produk dengan sejelas mungkin. Namun tidak ada salahnya jika Anda juga mengoptimalkan peran dari customer service. Selain akan memudahkan, peran ini juga akan membuat bisnis Anda lebih terpercaya dan profesional. Dan yang terpenting cara ini juga meningkatkan conversion rate.
Ada banyak cara untuk meningkatkan peran customer service ini. Anda bisa memberikan no telp yang bisa dihubungi, Anda bisa menjelaskan jika customer service siap melayani 24 jam, atau cara lainnya. Semakin mudah calon konsumen untuk mendapatkan kejelasan maka kemungkinan produk Anda terjual juga semakin meningkat.
5. Iklan Lewar Chat Bantuan
Masih berkaitan dengan customer service. Anda juga bisa mengoptimalkan perannya lewat fitur chat langsung via web. Selain itu, fitur ini juga bisa Anda manfaatkan untuk memberikan info tentang promo yang sedang berlangsung. Manfaatnya, tentu saja Anda bisa menjelaskan dengan lebih detail dan jelas.
6. Optimasi Lewat Artikel
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menaikan conversion rate adalah melalui artikel pada website. Artikel ini berisi manfaat, kelebihan, atau apapun yang berhubungan dengan produk atau layanan yang Anda tawarkan. Jika artikel tersebut memiliki traffic yang tinggi maka kemungkinan meningkatnya conversion rate pun bisa terjadi.
Tidak hanya itu, Anda juga bisa memanfaatkan teknik copywriting yang baik supaya pengunjung Anda bisa melakukan sesuatu, seperti membeli produk Anda, melakukan klik iklan, mengisi form, ataupun lainnya.
7. Memanfaatkan Customer Journey
Cara lain untuk bisa memaksimalkan conversion rate adalah dengan memanfaatkan customer journey. Customer journey sendiri merupakan sebuah data tentang bagaimana perilaku calon konsumen ketika mengakses konten digital yang Anda buat.
Misal seberapa lama mereka mengunjungi web, konten mana saja yang menarik, berapa lama mereka menonton video yang Anda buat, dan lainnya. Data tentang hal inilah yang nantinya akan menjadi patokan untuk membuat konten marketing yang sesuai. Untuk mendapatkan data yang akurat untuk hal ini ada banyak tools tentang user behaviour yang bisa Anda gunakan.
8. Jangan Gunakan Asumsi Tanpa Data
Yang paling penting dari penggunaan conversion rate ini adalah Anda tidak akan asal dalam memberikan hasil. Tidak akan ada kalimat “sepertinya berhasil” atau “sepertinya gagal”. Semua hasil akhir akan didukung oleh angka yang berdasarkan dengan perhitungan.
Dengan data yang benar dan akurat, tentu akan memudahkan ketika harus dilakukan evaluasi. Ini juga tentu akan memudahkan ketika akan melakukan optimalisasi pada konten marketing yang digunakan. Dengan data yang tepat juga maka setiap keputusan yang diambil akan memiliki dasar.
9. Berikan Banyak Kemudahan
Hal lain yang juga bisa dilakukan untuk meningkatkan angka konversi ini adalah dengan memberikan banyak kemudahan bagi pelanggan. Misalkan sediakan banyak opsi pembayaran atau Anda menyediakan banyak no rekening dari bank berbeda untuk pembayaran via transfer. Kemudahan yang ada ini akan membuat konsumen merasa nyaman dan yakin untuk melakukan transaksi dengan bisnis Anda.
Siap Tingkatkan Conversion Rate Bisnis Anda?
Itulah beberapa hal tentang conversion rate yang perlu Anda pahami. Dengan mengerti tentang conversion rate maka Anda akan lebih mudah untuk menilai apakah sebuah content marketing yang Anda buat berhasil atau tidak.
Angka konversi ini juga bisa menjadi patokan untuk melakukan optimalisasi ke depannya. Angka ini akan menjadi data yang akurat sehingga setiap keputusan selanjutnya akan memiliki dasar yang kuat. conversion rate juga sangat penting dalam menentukan strategi marketing dan target pasar. Untuk mengoptimalisasi angka konversi ini juga ada banyak tools yang bisa membantu Anda.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development