Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Google Core Update Maret 2024: Apa Saja Perubahannya?

2 min read

Google Core Update Maret 2024 Apa Saja Perubahannya

Update algoritma Google memang selalu menjadi kabar was was bagi para webmaster. Pasalnya, pembaruan algoritma biasanya akan menyebabkan fluktuasi peringkat di SERP. Nah, belum lama ini, Google mengumumkan adanya Google core update Maret 2024, dengan misi meningkatkan kualitas SERP mereka. 

Namun, apa saja pembaruan di Google core update kali ini? Simak ulasannya di artikel ini!

Tentang Google Core Update Maret 2024

Google mengumumkan update core 2024 ini di laman resminya pada tanggal 5 Maret 2024 lalu. Dalam penjelasannya, Google menjelaskan bahwa update core kali ini adalah bentuk evolusi dari sistem penilaian konten sebelumnya.

Melansir dari Elizabeth Tucker, Director of Product for Search di Blog Google. Update core bulan Maret ini bertujuan untuk membuat SERP Google menampilkan informasi yang paling bermanfaat dan mengurangi konten tidak original.

“We’re making algorithmic enhancements to our core ranking systems to ensure we surface the most helpful information on the web and reduce unoriginal content in search results,” – Elizabeth Tucker

Tentunya, seiring dengan update ini, Anda yang merupakan praktisi SEO atau webmaster harus bersiap. Pasalnya, seperti yang kami sebutkan, perubahan algoritma biasanya akan menyebabkan fluktuasi peringkat hebat di SERP.

Melansir dari laman Search Engine Journal, Google berharap dengan update core ini, akan dapat mengurangi konten berkualitas rendah di SERP hingga 40%.

Terkait berapa lama Google Core Update Maret 2024 ini akan berlangsung, belum terdapat statement pasti yang menjawab hal ini. Namun, sejumlah kabar menyebutkan bahwa update core ini akan berlangsung dan selesai dalam satu bulan ini (di bulan Maret).

(Extra Damage): Kebijakan Spam Terbaru

Selain Google Core Update Maret 2024, Google juga diketahui melakukan penyesuaian terhadap spam policies mereka. Update atau perubahan kebijakan ini juga Google lakukan dengan tujuan penyesuaian peringkat dan sekaligus mengeliminasi konten berkualitas rendah di SERP.

Secara garis besar, kebijakan spam baru Google ini menyasar 3 aspek utama, yang kerap menjadi celah praktik spam, sebagai berikut.

1. Expired Domain Abuse

Expired Domain Abuse adalah salah satu aspek yang menjadi sasaran kebijakan spam baru Google. Istilah expired domain sendiri adalah istilah untuk domain yang masa registrasinya telah habis. Hingga hari ini, jenis domain ini sangat sering diperjualbelikan di sejumlah forum blogging dan pasar domain.

Tujuan paling umum dari jual beli domain ini biasanya adalah untuk praktik link farming atau PBN. Salah satu contoh dari Expired Domain Abuse ini adalah membeli domain dengan niche bisnis tertentu dan kemudian membuat konten berbau perjudian atau pornografi, dengan harapan mendapatkan peringkat tinggi di SERP.

Google melawan praktik semacam ini, karena menyalahgunakan reputasi dari suatu domain untuk mendapatkan peringkat di SERP untuk kata kunci yang tidak relevan.

2. Scaled Content Abuse

Scaled Content Abuse adalah aspek lainnya yang menjadi sasaran dari kebijakan spam baru Google. Istilah Scaled Content Abuse ini sendiri merujuk pada penambahan halaman, yang bertujuan memanipulasi SERP dan tidak memberikan nilai kepada pengguna.

Adapun contohnya adalah memproduksi banyak konten tidak orisinil (hasil plagiat) yang tidak memiliki manfaat pengguna. Aturan Scaled Content Abuse ini sendiri didasarkan pada aturan lama Google mengenai konten AGC (Auto-Generated Content).

Selain itu, apabila Anda membuat konten yang di generate oleh AI, namun tanpa kreativitas hasil pemikiran Anda sendiri yang memadupadankan hasil riset, nantinya peringkat halaman web Anda juga dapat menurun.

3. Site Reputation Abuse

Yang terakhir adalah Site Reputation Abuse. Aspek celah spam yang satu ini termasuk yang cukup banyak terjadi di SERP Indonesia. Site Reputation Abuse sendiri merujuk pada penyalahgunaan reputasi website untuk mendapatkan peringkat tinggi di SERP.

Praktiknya sebenarnya mirip dengan Expired Domain Abuse sebelumnya, yang menjadi pembeda adalah praktik ini dilakukan tanpa pengawasan pihak pertama (pemilik website).

Adapun contoh dari praktek ini adalah praktik webshell (meretas website tertentu untuk memposting suatu konten) yang banyak website judi lakukan. Misalnya, website judi A melakukan peretasan ke website pemerintah dan memposting halaman promosi permainan judi online tertentu.

Fokuslah Pada Kualitas dan Relevasi Konten

Jadi, intinya tujuan Google core update Maret 2024 kali ini sama dengan riwayat update core sebelumnya, yaitu untuk mengurangi praktik spam dan mengeliminasi konten berkualitas rendah dari SERP mereka.

Selain update core, Google juga melakukan update pada kebijakan spamnya. Kebijakan spam ini mencakup upaya memerangi penyalahgunaan expired domain, konten AGC, dan penyalahgunaan reputasi website.

Jika dilihat secara keseluruhan, update algoritma Google itu berfokus pada user experience dan Google ingin memberikan hasil pencarian yang relevan. Apabila Anda sudah menyediakan konten yang berkualitas tinggi dan relevan dengan kata kunci, Anda tidak perlu takut jika ada perubahan algoritma pada Google.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development