Bagi seorang programmer Anda mungkin pernah bertanya-tanya, apa perbedaan Java dan Javascript? Faktanya walau terlihat serupa, namun keduanya adalah bahasa pemrograman yang berbeda. Walaupun begitu masih banyak para junior programmer yang tak tahu apa perbedaan dari kedua bahasa pemrograman tersebut!
Memang benar untuk tahap pemula, kedua bahasa pemrograman ini pasti yang paling sering terlihat menjadi bahan ajar maupun praktik. Namun, ada beberapa aspek perbedaan JavaScript dan Java yang bisa membantu Anda memilih bahasa pemrograman yang tepat! Cari tahu di sini!
5 Perbedaan Java dan JavaScript dalam Dunia Programming
Sebagai seorang programmer, sudah semestinya untuk memahami berbagai pemrograman. Seperti bahasa pemrograman JavaScript dan juga Java yang menjadi bahasa pemrograman terlaris untuk pemula. Lalu, apa beda dari dua bahasa pemrograman tersebut? Berikut rangkumannya:
1. Informasi Umum
Secara umum JavaScript adalah sebuah bahasa pemrograman yang berfokus pada pengembangan website dan bisa Anda kombinasikan dengan HTML dan juga CSS. Bahasa pemrograman ini menjadi salah satu perantara terciptanya berbagai website besar dengan banyak fitur menarik.
Sebut saja fitur berbagi file, gambar video, editing gambar dan video, slideshow, dan berbagai template interface yang menarik. Semua hal itu bisa Anda kembangkan dengan bahasa pemrograman ini.
Sedangkan untuk Java sendiri sebenarnya juga termasuk sebagai salah satu bahasa pemrograman tertua di dunia programming. Karena telah dikembangkan sejak tahun 1996. Fokusnya jauh lebih luas daripada JavaScript, karena bahasa ini bisa Anda gunakan untuk mengembangkan berbagai aplikasi, android, back-end, dan lain-lain.
Jadi, bukan bualan jika bahasa pemrograman Java termasuk dalam salah satu bahasa kelas tertinggi dalam dunia pemrograman. Pasalnya Anda butuh mengasimilasikan syntax Java Anda dengan JVM (Java Virtual Machine), untuk bisa menjalankan aplikasi yang Anda buat.
2. Bukan dari Pengembang yang Sama
Perbedaan Java dan JavaScript berikutnya sangat terlihat dari siapa pengembang masing-masing bahasa pemrograman. Karena untuk bahasa Java sebenarnya diprakarsai oleh James Gosling yang pernah berkiprah di perusahaan Sun Microsystem.
Sedangkan yang paling berjasa untuk bahasa pemrograman JavaScript sendiri adalah Brendan Eich dan kala itu bekerja di Netscape. Namun, bahasa ini awalnya tidak menggunakan nama Java melainkan Mocha. Lalu, berubah menjadi LiveScript sebelum Netscape berkolaborasi dengan Sun Microsystem.
3. Output yang Dihasilkan
Seperti yang sudah Anda pelajari sebelumnya bahwa, kedua bahasa tersebut memiliki fokus pengembangan yang berbeda. Maka, tak heran jika keduanya mempunyai output yang juga berbeda. Sebagai bahasa pemrograman dengan jangkauan lebih luas, output yang bisa Java hasilkan jauh lebih beragam.
Anda bisa mengembangkan berbagai sistem komputer, terutama untuk enterprise software, sistem AI (kecerdasan buatan), big data analysis, serta berbagai aplikasi lainnya. Bahkan beberapa produk keluaran JavaScript, sebenarnya juga bisa Anda eksekusi dengan bahasa pemrograman Java.
Sedangkan untuk output dari JavaScript sebenarnya lebih mengarah pada produk digital yang memiliki basis data internet atau produk web. Mulai dari sosial media, situs berbagi, forum, game online berbasis web, serta berbagai output dunia maya lainnya.
3. Perangkat dan atau Aplikasi Pendukung
Secara teknis dan proses pembuatannya, kedua bahasa pemrograman ini juga memiliki perbedaan dari perangkat dan juga aplikasi pendukung yang digunakan. Baik dalam proses pembuatan, pengembangan, maupun testing source code yang Anda kembangkan.
Pasalnya perbedaan JavaScript dan Java yang sangat mencolok muncul karena bahasa pemrograman Java membutuhkan sistem JVM untuk menjalankan, mengembangkan, dan melakukan testing aplikasi. Sistem ini akan melakukan proses compile pada script dengan bantuan JDK dan juga JRE untuk menjalankan Java.
Sedangkan untuk JavaScript Anda bisa langsung menjalankan source code melalui browser. Namun, jika aplikasi membutuhkan database, maka Anda perlu memasang aplikasi Xampp untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi pendukung yang Anda butuhkan.
4. Concurrency (Proses Pengerjaan Task)
Walaupun merupakan bahasa pemrograman yang memiliki tipe bahasa statis, namun Java sangat mendukung terjadinya pengerjaan task yang kompleks secara bersamaan. Hal tersebut sangat mungkin terjadi, karena bahasa pemrograman ini mendukung multithreading yang membuat Anda dapat mengerjakan banyak tugas sekaligus.
Berbeda dengan JavaScript yang memiliki tipe bahasa yang dinamis, bahasa ini hanya mendukung singlethread. Sehingga membuat pengembangannya hanya bisa Anda lakukan dengan menjalankan perintah secara bergantian dalam sebuah antrian (event loop).
5. Tingkat Kesulitan
Perbedaan Java dan JavaScript selanjutnya terlihat pada tingkat kesulitannya. Kebanyakan pemula akan lebih proper untuk menggunakan bahasa pemrograman JavaScript daripada Java, karena memiliki tingkat kesulitan yang lebih rendah.
Pada dasarnya JavaScript tidak perlu bantuan aplikasi untuk eksekusi syntax, bahkan Anda bisa mengembangkan aplikasi web simple dalam waktu singkat. Berbeda dengan bahasa Java yang harus menanamkan Library dan menyesuaikan script dengan algoritma yang cukup kompleks.
Tak heran Java menjadi salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi, karena punya kompleksitas dan tingkat kesulitan yang juga tinggi. Walaupun begitu bahasa ini cukup populer, mengingat banyak aplikasi ternama yang menggunakannya.
Sudah Tahu Apa Perbedaan Java dan JavaScript?
Nah, itulah 5 perbedaan dari bahasa pemrograman JavaScript dan Java. Dari penjelasan tersebut, dapat Anda simpulkan bahwa kedua bahasa ini sangatlah berbeda. Dari berbagai aspek yang ada, para pemula cenderung memulai dengan mempelajari JavaScript untuk bahasa pemrograman pertamanya!
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development