Perkembangan dunia digital membuat berbagai sektor bisnis mulai bersaing mendapatkan hati konsumen lewat website atau platform lain. Landing page sendiri berperan penting dalam hal ini karena berfungsi memperkenalkan perusahaan. Struktur landing page yang baik akan meningkatkan nama brand hingga penjualan.
Sebagai ‘wajah’ perusahaan, landing page jadi titik penentu bagi konsumen untuk terus menyelami website perusahaan atau tidak. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak segan mengeluarkan dana lebih demi membuat landing page yang menarik. Pahami susunan landing page yang baik lewat artikel ini, yuk!
10 Struktur Landing Page untuk Mengoptimalkan Conversion Rate
Conversion rate merupakan parameter yang berguna untuk menilai efektivitas strategi pemasaran atau campaign yang diterapkan perusahaan. 10 struktur dan komponen landing page yang sudah kami ringkas ini akan membantu Anda dalam memaksimalkan conversion rate di website perusahaan.
1. Headline yang Berdampak
Headline atau judul adalah hal pertama yang akan pengunjung lihat saat memasuki website perusahaan Anda. Jadi, pastikan headline yang muncul di landing page memberikan dampak emosional ke pengunjung. Caranya bisa dengan memainkan kata yang mengandung power words atau memanfaatkan psikologis pengunjung.
Selain itu, headline harus singkat, jelas, dan mampu memunculkan rasa penasaran. Headline yang terlalu panjang dan memuat banyak informasi akan membuat pengunjung mudah bosan dan enggan untuk membaca keseluruhan isi website. Akibatnya, conversion rate malah akan menurun.
Baca Juga: Apa itu Landing Page? Pengertian, Jenis, dan Tips Membuatnya
2. Subheadline yang Menarik
Jika headline harus dibuat pendek dan jelas, subheadline bisa lebih panjang karena berfungsi sebagai penjelas. Subheadline dapat berisi informasi pelengkap yang dapat meyakinkan pengunjung untuk melanjutkan aktivitas seluncurnya pada website Anda.
Subheadline bisa dua hingga tiga kali lipat lebih panjang dari headline. Meski demikian, upayakan untuk tidak memberi informasi berlebih pada subheadline karena fungsinya hanyalah penjelas dari headline, bukan mendeskripsikan produk atau layanan.
Di sisi lain, Anda bisa menambahkan Unique Selling Proposition (USP) atau Call To Action (CTA) pada bagian subheadline.
3. Penempatan Unique Selling Proposition (USP)
Unique Selling Proposition (USP) adalah keunikan yang ada pada produk atau layanan yang perusahaan Anda miliki. USP berfungsi sebagai pembeda bisnis Anda dengan para kompetitor.
Nah, struktur landing page yang baik harus mampu menunjukkan USP dengan jelas. Umumnya, USP muncul di bagian keunggulan produk atau layanan yang ditawarkan.
Pada bagian ini, usahakan landing page mampu menjawab pertanyaan seperti, alasan bisnis Anda lebih unggul dari kompetitor serta apa keuntungan yang akan konsumen dapatkan dengan memilih produk atau layanan Anda. Gunakan copywriting yang menarik dan pastikan USP terlihat menonjol.
4. Tunjukkan Kendala yang Dihadapi Konsumen
Demi meningkatkan daya minat konsumen, Anda perlu membantu mereka mengenali masalah yang selama ini kerap kali mereka abaikan. Tunjukkan kendala yang mungkin mereka hadapi hingga membuatnya merasa, “Oh, iya saya sering merasa seperti ini dan saya butuh ini”.
Susun masalah yang ada dengan gaya storytelling, agar lebih mudah dipahami dan lebih relevan bagi pembaca. Akhiri cerita tentang masalah tersebut dengan memperkenalkan produk atau layanan Anda sebagai solusi.
5. Deskripsi Singkat Perusahaan
Tak kalah penting dari yang lain, landing page juga perlu memberikan penjelasan singkat tentang perusahaan Anda. Cukup jelaskan nama perusahaan, tahun berdirinya untuk membangun kepercayaan konsumen, dan di sektor apa perusahaan Anda bergerak.
Deskripsi perusahaan tujuannya hanya sebagai perkenalan, jadi hindari penulisan yang bertele-tele dan terlalu rumit. Jika bagian ini terlalu panjang, dikhawatirkan pengunjung akan keluar dari landing page yang dapat membuat conversion rate turun.
6. Informasi Layanan atau Produk
Tujuan utama pembuatan landing page adalah sebagai media promosi atau kampanye untuk meningkatkan penjualan. Sehingga, poin utama dari landing page adalah menginformasikan layanan atau produk yang akan dijual ke publik.
Sebagai komponen paling fundamental, informasi layanan atau produk wajib memuat deskripsi yang jelas, seperti fungsi, harga, dan kelebihannya. Pastikan informasi yang tersedia lengkap, sehingga pengunjung tidak lagi kebingungan dengan layanan atau produk yang Anda tawarkan.
7. Social Proof
Konsumen seringkali ragu untuk membeli suatu produk atau layanan jika tidak disertai dengan ulasan dari pembeli lain. Untuk meyakinkan para konsumen yang mengunjungi landing page Anda, maka dibutuhkan social proof berupa testimoni dari pembeli sebelumnya.
Semakin banyak testimoni, kredibilitas perusahaan Anda pun akan semakin baik. Namun, Anda hanya perlu menampilkan tiga hingga lima testimoni di landing page. Pilihlah testimoni yang menunjukkan kepuasan pelanggan, sehingga dapat meyakinkan konsumen baru untuk membelinya.
8. Penggunaan Gambar
Orang akan mudah bosan jika hanya melihat tulisan, bukan? Untuk mendapatkan perhatian pengunjung, Anda tak hanya membutuhkan copywriting, melainkan juga visual yang menarik. Dengan adanya gambar, pengunjung akan semakin tergugah untuk melihat keseluruhan landing page.
Namun, perlu Anda perhatikan penggunaan gambar untuk landing page. Pilihlah gambar yang relevan dengan bisnis Anda agar pesan yang ada di headline tersampaikan dengan lebih jelas kepada pengunjung.
Selain gambar, Anda bisa menggunakan video sebagai visualisasi yang memikat pengunjung untuk berinteraksi lebih lanjut.
9. Pemilihan Warna
Penggunaan warna pada landing page mungkin terkesan sepele, tapi sebenarnya warna merupakan elemen visual yang penting. Karena warna berperan untuk memberikan kesan pertama hingga dapat memengaruhi psikologi dan emosi.
Pilih skema warna yang merepresentasikan brand perusahaan Anda. Akan lebih baik jika warna yang digunakan di landing page selaras dengan logo perusahaan.
10. Call to Action (CTA)
Komponen landing page terakhir yang sekaligus jadi penentu bagi pengunjung untuk melanjutkan ke tahap pembelian atau tidak adalah Call To Action yang sering dikenal dengan CTA. CTA merupakan ajakan atau instruksi yang bertujuan mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu.
Dalam landing page, CTA bertujuan untuk mendorong calon konsumen membeli produk atau layanan yang ditawarkan. Umumnya, CTA berupa gambar atau tombol berisi kata-kata yang menunjukkan urgensi, seperti “Beli Sekarang”, “Hubungi Kami Segera”, atau “Dapatkan Stok Terakhir”.
Tombol CTA harus terlihat menonjol dan mencolok agar lebih mudah dibedakan dan ditemukan oleh pengunjung. Buatlah CTA yang efektif untuk meningkatkan conversion rate di landing page Anda.
Baca Juga: Copywriting Landing Page: Pengertian, Anatomi, dan Strateginya
Tingkatkan Penjualan dengan Struktur Landing Page yang Baik!
Struktur landing page yang baik dapat meningkatkan conversion rate dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi. Dengan meningkatnya conversion rate, maka nama perusahaan akan semakin dikenal dan penjualan semakin melesat.
Untuk menghasilkan landing page yang efektif, tak hanya membutuhkan skill copywriting. Anda juga perlu memastikan landing page terstruktur dan memiliki alur penceritaan yang nyaman dibaca.
Nah, mengimplementasikan 10 komponen landing page di atas akan membantu mengoptimalkan conversion rate pada website Anda. Karena telah memenuhi unsur-unsur penting untuk membuat landing page terlihat lebih menarik yang mampu meningkatkan daya tarik pembeli. Yuk, ambil langkah dari sekarang!
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development