SEO semakin hari terus berkembang. Terdapat banyak teori baru bermunculan tentang cara mendapatkan rangking tinggi di Google Search. Salah satunya adalah terkait dengan fresh content, yang disebut berpotensi mendapatkan rangking tinggi di SERP. Namun, sebenarnya apakah fresh content mempengaruhi ranking di Google Search?
Berkaitan dengan teori SEO yang dipercaya oleh cukup banyak blogger ini. Pada ulasan kali ini, kami akan membahas lebih dalam mengenai teori atau klaim SEO berdasarkan beberapa sumber terpercaya. Penasaran? Langsung saja, simak uraian lengkap yang telah kami siapkan di bawah ini!
Apa Itu Fresh Content?
Fresh content yang dimaksud di sini bukan dilihat dari tanggal publish dari konten terkait. Namun, dilihat dari kesegaran (freshness) informasi yang tersaji di dalamnya. Singkatnya, fresh content adalah konten yang menawarkan informasi yang baru di SERP.
Sebagai contoh, misalnya untuk kata kunci “cara membuat backlink”. Jika Anda menelusuri di SERP, Anda akan menemukan sebagian besar halaman menjelaskan cara tradisional membangun backlink, seperti guest posting dan mengandalkan platform web 2.0.
Selanjutnya, Anda membuat halaman website yang menginformasikan beberapa update cara membuat backlink terbaru, seperti melalui metode broken link building, roundup, unlinked mentions, dan lainnya.
Berhubung informasi yang Anda tawarkan di halaman website Anda tersebut terbilang baru, maka konten Anda dapat dikategorikan sebagai fresh content.
Apakah Fresh Content Mempengaruhi Ranking di Google Search?
Terkait dengan apakah fresh content mempengaruhi ranking di Google Search, Google sebenarnya telah menjelaskan hal ini di tahun 2011 lalu, bersamaan dengan selesainya update Caffeine Web Indexing System,
Google menyatakan bahwa algoritma ranking saat ini akan memberikan peringkat kepada halaman berdasarkan tingkat kesegaran (freshness) dari informasi yang tersaji. Di dalam proses ini, Google sendiri menggunakan Query Deserves Freshness untuk menentukan kapan sebuah informasi baru harus disajikan kepada pengguna.
Di tahun 2011 juga Google sempat mengkategorikan konten baru ke dalam 3 kategori berbeda, yaitu::
- Recent events or hot topics (Peristiwa terbaru atau topik hangat);
- Regularly recurring events (Acara atau event rutin); dan
- Frequent updates (Diperbarui secara berkala/sering diperbarui).
Sebagai tambahan, di tahun 2020, Google juga merilis Google Search Quality Rating Guidelines yang menjelaskan perihal jenis query yang dapat termasuk ke dalam kategori informasi fresh. Adapun jenis query tersebut, meliputi:
- Breaking news queries (query berita terkini),
- Recurring event queries (query acara atau event yang rutin dilakukan, seperti piala dunia, pemilu acara TV, dan lainnya),
- Current information queries (query informasi terkini), dan
- Product queries (query terkait sebuah produk, seperti model smartphone dan versi terbaru dari sebuah software).
Baca Juga: 7 Alasan Pentingnya Konten Terbaru dalam SEO Website Anda
Apakah Memperbarui Konten Dapat Meningkatkan Peringkat di Google Search?
Masih terkait dengan pembahasan apakah fresh content mempengaruhi ranking di Google Search. Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa melakukan pembaruan informasi di sebuah konten memang dapat mempengaruhi peringkat di SERP dan performa halaman dalam mendatangkan trafik.
Hal tersebut bukan asumsi semata. Danny Goodwin, Executive Editor dari Search Engine Journal telah membuktikan hal ini. Di dalam pembuktiannya, ia pernah mencoba melakukan pembaruan konten lama di searchenginejournal.com yang rilis di tahun 2017 lalu.
Hasil dari proses tersebut, halaman yang informasinya ia update tersebut menunjukkan peningkatan performa di SERP dan menghasilkan pageviews hingga 2 kali lipat lebih banyak dalam setahun.
Konten Baru Seperti Apa yang Dapat Menaikkan Ranking?
Terkait dengan pertanyaan sebelumnya, pembaruan yang perlu Anda lakukan adalah pembaruan konteks atau informasi di dalamnya. Di dalam hal ini, jika yang Anda lakukan hanya mengubah meta title atau meta description, tanpa memperbarui isinya, maka pembaharuan tersebut akan sia-sia.
Selain itu, Anda juga harus melakukan pembaharuan secara rutin. Google sendiri pernah menyebutkan, bahwa:
“Sebuah konten yang rutin mendapatkan update dalam jumlah besar, kemungkinan akan mendapatkan penilaian berbeda, ketimbang konten yang hanya mendapatkan update dalam jumlah sedikit”.
Jadi intinya, halaman konten yang mendapatkan pembaruan dalam porsi besar secara rutin akan memiliki frekuensi crawling lebih tinggi. Meningkatnya jumlah frekuensi crawling ini juga adalah alasan konten baru dapat menaikkan rangking.
Tips Membuat Fresh Content untuk Optimalkan Visibilitas Website di SERP
Demi membantu Anda menyajikan fresh content di website Anda, kami juga menyediakan beberapa tips pembuatan konten baru yang dapat Anda aplikasikan. Ini 5 tips membuat fresh content yang bisa Anda lakukan!
1. Lakuan Riset Kata Kunci atau Topik
Riset kata kunci tentunya menjadi langkah pertama dalam proses produksi konten untuk keperluan website. Di dalam hal ini, Anda harus mencari kata kunci potensial yang relevan dengan niche Anda.
Maka dari itu, Anda dapat menggunakan sejumlah tool riset kata kunci populer, seperti Ahrefs, Semrush, Google Trends, dan lainnya. Selanjutnya, Anda dapat membuat list kata kunci apa saja yang ingin Anda garap sebagai konten.
2. Cek Halaman Kompetitor untuk Kata Kunci yang Anda Pilih
Setelah menentukan kata kunci yang Anda garap sebagai konten, hal lain yang harus Anda lakukan adalah melakukan cek terhadap halaman website kompetitor di halaman page one Google. Hal ini perlu Anda lakukan demi mengetahui materi apa saja yang telah kompetitor Anda jelaskan.
Dengan melakukan hal ini, Anda juga akan mendapatkan celah untuk membawa kesegaran informasi pada konten yang Anda akan buat.
Misalnya, kata kunci yang Anda bidik adalah strategi link building. Maka, Anda dapat melakukan riset pada halaman kompetitor Anda untuk mengetahui strategi apa saja yang telah mereka jelaskan.
Selanjutnya, Anda dapat mencari celah untuk membawa kesegaran informasi dengan memberikan strategi link building lainnya yang tidak kompetitor Anda jelaskan.
3. Membuat Content Curation
Jika Anda termasuk blogger yang memiliki keterbatasan waktu a.k.a sibuk, content curation dapat menjadi opsi bagi Anda dalam pembuatan fresh content. Content curation sendiri merujuk pada kegiatan listing konten terbaik, terkait dengan suatu kata kunci dan kemudian mengumpulkannya menjadi 1 artikel.
Misalnya, Anda ingin membuat artikel tentang strategi link building. Anda dapat membuat list link dari 10 konten terbaik yang membahas mengenai hal tersebut.
Selanjutnya, Anda hanya perlu membuat brief intro artikel dan memasukkan link tersebut ke dalam artikel Anda, dengan sedikit pemaparan yang mengarahkan pembaca ke masing-masing link.
Metode ini masih sangat jarang digunakan oleh praktisi SEO dan blogger di Indonesia. Namun, terdapat banyak blogger dan praktisi luar negeri yang membuat jenis konten baru ini dan termasuk aman untuk SEO.
4. Membuat Expert Roundup
Expert roundup adalah salah satu cara membuat konten website yang masih jarang blogger Indonesia explore. Padahal, metode ini terbilang aman dan dapat menghasilkan fresh content dalam waktu singkat.
Expert Roundup sendiri merujuk pada kegiatan merangkum pendapat atau penjelasan expert di niche atau bidang tertentu untuk dijadikan artikel.
Misalnya, Anda ingin membuat artikel mengenai “cara membuat backlink gratis”. Di dalam hal ini, Anda dapat menghubungi para expert di bidang jasa backlink atau SEO dan meminta penjelasan mereka mengenai hal yang menjadi topik Anda.
Selanjutnya, Anda dapat merangkum semua opini atau penjelasan mereka menjadi materi artikel Anda.
Jika hendak menghubungi para expert di niche artikel yang Anda garap, Anda dapat mencoba menghubungi mereka via email. Di bagian ini, kami menyarankan agar Anda juga memberikan benefit kepada mereka atas penjelasan yang mereka berikan.
Benefit yang kami maksud di sini dapat berupa backlink ke website mereka atau soft selling produk digital yang mereka tawarkan.
5. Memperbarui Konten Secara Teratur
Tips membuat fresh content yang terakhir adalah memperbarui konteks halaman website Anda secara teratur. Seiring berjalannya waktu, sering kali informasi yang sebuah halaman berikan menjadi tidak lagi relevan atau outdate.
Ketika halaman telah tidak relevan, Google pun tidak segan untuk menurunkan peringkat dari halaman tersebut di SERP nya. Misalnya. Anda pernah membuat artikel mengenai Rekomendasi Game Horror 2023.
Namun, ternyata beberapa rekomendasi game yang Anda sebutkan di artikel tersebut telah tidak tersedia (henti layanan). Hal tersebut membuat artikel tersebut menjadi tidak lagi relevan.
Nah, demi membuat artikel atau halaman website tetap relevan ini, Anda perlu mengupdate informasi di konten Anda secara berkala. Update di sini mencakup penambahan informasi dan juga penggantian informasi yang tidak lagi relevan.
Seandainya Fresh Content Tidak Mempengaruhi Ranking di Google Search
Meskipun seandainya kesegaran informasi di dalam konten bukanlah salah satu variabel yang mempengaruhi peringkat di SERP. Di dalam hal ini, kami akan tetap menyarankan Anda untuk tetap melakukan pembaruan konten secara berkala, khususnya pada konten lama.
Pasalnya, pembaruan informasi di dalam konten secara berkala adalah salah satu best practice untuk membuat konten Anda tetap relevant, valuable, dan dapat dipercaya. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan Google terhadap website Anda.
Selain itu, kami juga mengingatkan bahwa fresh content bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi peringkat halaman di Google Search.
Pasalnya, selain kesegaran informasi di konten Anda, Anda juga harus memperhatikan dan mengoptimasi elemen lainnya di website Anda, mulai dari core web vitals, on page SEO, off page SEO, hingga technical SEO.
Baca Juga: Mengupas Update Algoritma Google Search Oktober 2023
Update Konten Anda Menjadi Konten Baru dengan Content Writer Makinrajin!
Jadi, jawaban untuk pertanyaan apakah fresh content mempengaruhi ranking di Google Search adalah ya. Di dalam hal ini, fresh content yang dimaksud adalah konten yang memiliki kesegaran informasi di dalamnya.
Bahkan Google menetapkan beberapa query khusus yang mengharuskan kesegaran informasi, agar dapat ditaklukan, yaitu breaking news queries, recurring event queries, current information queries, dan product queries.
Namun, apabila Anda memiliki keterbatasan waktu dalam riset maupun pengolalahan fresh konten di laman situs Anda, maka Anda bisa memanfaatkan layanan jasa Content Writer Makinrajin. Pasalnya, penulis-penulis konten di Makinrajin telah berpengalaman di bidangnya.
Maka dari itu, kami mampu menyediakan fresh content dengan pembahasan mendalam, bebas dari isu plagiasi, fasilitas gratis revisi sepuasnya, dan kata kunci yang teroptimasi. Selain itu, penulisan artikel di Makinrajin juga bebas dari penggunaan tools AI serta Anda bisa berdiskusi perihal SEO bersama tim Makinrajin.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development