Content curation adalah salah satu strategi yang dapat membantu mendorong perkembangan suatu bisnis. Strategi ini sendiri telah menjadi favorit di kalangan para digital marketer hari ini. Namun, apa sebenarnya content curation ini?
Pada ulasan kali ini, kami akan membahas lebih mendalam mengenai content curation, mulai dari definisi, jenis, hingga cara melakukannya. Lebih lengkapnya, simak pembahasan yang telah kami sajikan di bawah ini!
Apa Itu Content Curation?
Content curation adalah proses menemukan dan pengumpulan konten online terbaik, yang nantinya akan disajikan secara terstruktur di berbagai platform. Konten online yang masuk proses kurasi ini sendiri biasanya disebut curated content. Arti curated di sini merujuk pada makna “pilihan”.
Berbeda dengan content marketing yang lebih mengarah kepada pembuatan konten sendiri, content curation lebih merujuk kepada aktivitas untuk mengumpulkan konten berkualitas, yang nantinya diolah dan dibagikan ke audiens.
Sebagai contoh, misalnya Anda melihat konten menarik di newsletter, yang mana konten tersebut belum pernah dibahas dan dibagikan di sumber lain. Anda dapat mengumpulkan sejumlah konten tersebut untuk Anda olah dan bagikan secara terstruktur ke audiens Anda. Inilah yang dinamakan content curation.
Pada dasarnya, tujuan content curation adalah untuk menambahkan nilai pada suatu brand serta menjalin hubungan dengan audiens melalui konten berkualitas dan bermanfaat. Di dunia marketing, content curation ini juga akrab dengan sebutan kurasi konten.
Pengertian Content Curation Menurut Para Ahli
Selain pengertian di atas, sebenarnya terdapat banyak penjabaran mengenai apa itu kurasi konten, termasuk dari para ahli dan website ternama, yakni sebagai berikut:
1. Rohit Bhargava
Penjabaran pengertian content curation yang pertama datang dari Rohit Bhargava. Rohit Bhargava adalah seorang marketing expert dan juga penulis buku tentang bisnis.
Dalam salah satu tulisan pribadinya, Rohit Bhargava mendefinisikannya sebagai proses yang dilakukan secara terus menerus untuk mendapatkan, mengelompokan, mengatur, dan membagikan konten terbaik di bidang atau niche tertentu melalui media online.
2. Wikipedia
Sedangkan berdasarkan Wikipedia, kurasi konten dijabarkan sebagai sebuah proses pengumpulan semua informasi yang relevan dengan topik atau bidang tertentu. Konten ini sendiri dapat dilakukan secara personal maupun sebagai tim.
Apakah Content Curation adalah Bentuk Plagiat?
Hingga hari ini, masih banyak orang awam yang menganggap bahwa content curation adalah bentuk dari plagiat. Namun, hal ini sebenarnya kurang tepat.
Karena melansir penjelasan dari laman Business Know-How, konten ini bukanlah bentuk pelanggaran hak cipta atau plagiat. Pasalnya, proses ini memang mencakup konten dan kemudian membagikannya kepada audiens dengan melampirkan source (sumber) .
Sehingga, konten ini bukan sekedar menyalin konten dan kemudian membagikannya ke sejumlah platform tertentu, seperti media sosial atau website. Melainkan terdapat proses pengolahan dan pencantuman sumber yang jelas.
Apa Itu Content Curator?
Setelah memahami apa itu kurasi konten, mari bahas mengenai poin selanjutnya, yaitu mengenai content curator. Content curator adalah sebutan untuk orang atau tim yang melakukan kurasi terhadap konten yang relevan dengan brand atau bisnis mereka (target pasar).
Content curator di sini memiliki peran dalam menemukan, mengelola, dan membagikan konten digital yang paling relevan dengan niche bisnis website mereka.
Misalnya, jika niche bisnisnya adalah jasa backlink, maka kurator konten memiliki tugas untuk mencari konten dengan topik yang relevan dengan “jasa backlink” tersebut.
Manfaat Content Curation
Seperti yang kami sebutkan di awal, content curation adalah strategi yang potensial mendukung pengembangan suatu bisnis atau brand. Karena kurasi konten menawarkan banyak manfaat bagi bisnis yang menerapkannya, sebagai berikut:
1. Pengembangan Bisnis
Salah satu manfaat dari konten ini adalah membantu pengembangan bisnis kedepannya. Pasalnya, dengan menghasilkan dan mendistribusikan lebih banyak konten ber-value tinggi, maka hal tersebut akan semakin menarik perhatian audiens untuk lebih mengenal brand atau bisnis tersebut.
Selain itu, konten ini juga akan dapat membangun citra, bahwa bisnis Anda adalah expert di bidang atau topik yang Anda bahas.
2. Meningkatkan Kredibilitas
Content curation juga adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kredibilitas sebuah brand atau bisnis. Sebab, semakin akurat informasi yang Anda bagikan melalui konten ini, maka semakin baik perkembangan kredibilitas bisnis Anda kedepannya.
Namun, dalam hal ini, Anda juga harus extra berhati-hati dalam melakukan kurasi ini. Pastikan untuk memilih konten terbaik dan terpercaya untuk Anda olah dan distribusikan. Selain itu, selalu cantumkan sumber pada setiap konten kurasi yang Anda bagikan.
3. Pilihan yang Mudah Ketimbang Membuat Konten Sendiri
Jika membandingkan dengan memproduksi konten sendiri, content curation terbilang sebagai pilihan yang jauh lebih sederhana. Dalam hal ini, Anda hanya perlu mengumpulkan konten berkualitas dan mengolahnya, untuk nantinya Anda bagikan ke platform lain, seperti website atau media sosial.
4. Menjalin Hubungan dengan Pelanggan
Konten ini bukan sekedar mengolah dan mendistribusikan konten. Pasalnya, konten kurasi ini dapat menjadi alat yang membuat bisnis Anda tetap terhubung dengan pelanggan.
Saat Anda menyajikan lebih banyak konten berkualitas untuk bisnis Anda, maka hal tersebut akan dapat mendatangkan banyak pelanggan. Mereka pun dapat memilih jenis konten yang paling cocok dengan kebutuhan atau minat mereka.
Dalam jangka panjang, hal tersebut berpotensi besar mendatangkan interaksi dan hubungan jangka panjang.
Jenis Model Content Curation
Berdasarkan penjelaskan dari Rohit Bhargava, terdapat 5 jenis dari model kurasi ini, yang meliputi:
- Aggregation – Aggregation content curation adalah jenis konten yang mencakup pengumpulan informasi yang paling relevan dengan suatu topik atau bidang ke satu tempat.
- Distillation – Distillation adalah model kurasi berupa pengumpulan informasi ke dalam format yang lebih sederhana. Dalam model ini, hanya gagaasan penting dan juga yang akan dibagikan.
- Elevation – Elevation adalah model kurasi konten yang memiliki tujuan untuk identifikasi tren lebih luas, guna dibagikan secara online.
- Mashup – Mashup adalah model kurasi berupa penggabungan konten, guna membuat sudut pandang baru.
- Chronology – Chronology adalah model konten yang menggabungkan informasi historis berdasarkan rentang waktu. Model ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang perkembangan pemahaman atau wawasan ilmu dari suatu topik, dari waktu ke waktu.
Cara Melakukan Content Curation yang Benar
Jika Anda ingin mulai menerapkan konten kurasi dalam pengembangan bisnis online, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
1. Fokus pada Satu Niche
Salah satu langkah untuk melakukan kurasi konten adalah fokus pada 1 niche atau topik. Untuk membangun kredibilitas di suatu bidang bukanlah perkara gampang dan membutuhkan fokus lebih. Untuk itu, Anda sebaiknya menentukan niche utama bisnis Anda dan menjadikannya dasar dalam proses kurasi.
2. Bagikan Informasi Terbaik
Konten yang bermanfaat atau memiliki value adalah aset dari sebuah bisnis online. Untuk itu, pastikan Anda mengumpulkan dan mengelola konten-konten terbaik saja untuk Anda bagikan nantinya. Selain itu, jangan lupa pastikan konten yang Anda kumpulkan relevan dengan niche bisnis Anda.
3. Konsistensi
Saat mulai melakukan content curation, pastikan Anda untuk melakukannya secara konsisten. Pasalnya, audiens umumnya menginginkan informasi yang sifatnya real-time. Jika Anda terbilang tidak teratur dalam membagikan konten kurasi di platform Anda, maka kemungkinan besar audiens Anda akan meninggalkan bisnis Anda.
Tips Melakukan Kurasi Konten
Selain menerapkan beberapa cara di atas, terdapat juga beberapa tips mengkurasi konten ala marketing expert yang sebaiknya Anda juga terapkan, sebagai berikut:
1. Mengenali Audiens Anda
Tips pertama dalam content curation adalah mengenali audiens Anda terlebih dahulu. Dalam hal ini, Anda sebaiknya mencari tahu terlebih dahulu apa minat dan jenis informasi yang audiens Anda ingin ketahui.
Ringkasnya, jangan membagikan konten yang Anda sukai, namun konten yang ingin audiens ketahui atau cari. Buatlah konten kurasi yang dapat membantu menjawab pertanyaan yang audiens anda cari.
2. Bagikan Konten Ber-Value
Tips selanjutnya adalah membagikan konten yang memiliki value tinggi. Jika Anda menemukan konten relevan yang sekiranya sangat bermanfaat, serta masih jarang dibahas atau dibagikan, maka Anda harus segera mengkurasi konten tersebut.
Dengan melakukan hal ini, maka bisnis Anda akan terlihat profesional dan selalu memberikan informasi yang up to date.
3. Telusuri Konten dari Berbagai Sumber
Ketika mencari bahan konten untuk Anda kurasi, jangan hanya terbatas pada website atau blog. Namun, Anda juga harus menelusuri berbagai sumber atau platform untuk menemukan konten berkualitas.
4. Gunakan Tool yang Tepat
Untuk mempermudah Anda dalam melakukan kurasi, Anda dapat menggunakan berbagai tool online yang banyak platform besar sediakan.
Dalam hal ini, terdapat banyak pilihan tool yang dapat Anda manfaatkan, mulai dari yang gratisan hingga yang berbayar. Sebut saja beberapa antaranya adalah Google Trends, Twitter List, Buzzsumo dan Stumbleupon.
Content Curation vs Roundtable
Dalam dunia digital marketing, terdapat istilah yang terbilang mirip dengan content curation. Adapun istilah tersebut adalah roundtable. Untuk Anda yang belum familiar dengan istilah ini, roundtable adalah sebuah istilah yang merujuk pada konten yang mengutip informasi dari konten tertentu.
Pada roundtable, pembuat juga biasanya harus mencantumkan sumber yang menjadi rujukannya atau ia kutip. Meskipun terbilang sama dengan content curation, namun roundtable ini sebenarnya cukup berbeda dengan konten kurasi.
Perbedaannya terdapat pada proses pengelolaan kontennya. Pada roundtable, konten tidak melalui proses pengelolaan. Sehingga, informasi memang benar-benar disalin dari sumber.
Biasanya, roundtable sendiri adalah gabungan dari berbagai kutipan konten. Misalnya, Anda membuat roundtable berjudul 10 cara mendapatkan backlink menurut para Expert Marketer.
Dalam roundtable tersebut, Anda dapat mengutip cara membuat backlink dari 10 orang marketer (10 sumber) dan langsung mencantumkannya di artikel roundtable Anda.
Baca Juga: Apa Itu Content Plan? Contoh serta Cara Membuatnya
Telah Paham tentang Apa Itu Content Curation?
Jadi, content curation adalah sebuah proses menemukan dan mengumpulkan konten online terbaik dan memiliki value tinggi untuk dibagikan ke berbagai platform secara terstruktur.
Proses ini sendiri adalah salah satu bagian dari strategi marketing yang banyak bisnis online aplikasikan, guna membangun brand awareness akan bisnis mereka.
Ketimbang content marketing sendiri, mengkurasi konten terbilang jauh lebih sederhana. Pasalnya, Anda hanya mengumpulkan konten dan kemudian mengolahnya agar terstruktur untuk Anda bagikan ke audiens Anda.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development