Portofolio desain grafis pemula adalah salah satu strategi personal branding desainer. Jika Anda menekuni bidang ini, maka Anda wajib memamerkan hasil pekerjaan dalam bentuk portofolio. Faktanya, portofolio dalam bentuk website akan meningkatkan peluang untuk memperluas karir dan mendapatkan project.
12 Contoh Portofolio Desain Grafis
Tidak semua desainer mampu menjual keahliannya dengan baik. Karena itu, salah satu strategi untuk memenangkan persaingan di antara sesama pekerja desain grafis adalah dengan memasang portofolio. Beberapa contoh website portofolio desain grafis di bawah ini bisa Anda jadikan sebagai referensi:
1. Luky Primadani

Portofolio yang pertama adalah Luky Primadani. Sebagai seorang desainer grafis yang berfokus pada UX design, Luky berhasil mengemas hasil pekerjaannya dengan mengagumkan. Di halaman utama, Luky memperkenalkan diri sebagai UX designer dan Researcher dengan font yang lugas.
Di halaman portofolio, Luky menyusun karya-karyanya dalam bentuk headline dengan ulasan singkat. Sebagai seorang desainer, Luky tentunya menampilkan semua bagian dengan estetika desain yang mempesona. Jika Anda klik pada headline project, maka Anda akan diarahkan ke halaman detail portofolio.
2. Ben Mingo

Contoh portofolio desain grafis kedua adalah Ben Mingo. Desainer yang satu ini mengemas portofolio ke dalam format yang cukup unik. Ketika Anda mengunjungi website Ben Mingo, Anda akan melihat angka yang bertambah dari nol hingga sekian. Angka ini sebenarnya merupakan jumlah project yang sudah Ben kerjakan.
Setelah itu, Anda akan menemukan koleksi hasil karya Ben yang ditampilkan dalam bentuk gambar berukuran kecil. Sekilas memang tidak beraturan, namun justru estetik. Jika Anda klik pada salah satu gambar, maka Anda akan melihat versi penuhnya. Tidak ada teks di halaman ini selain nama file. Sangat khas desainer!
3. Lenny Wen

Portofolio ketiga adalah Lenny Wen. Desainer ini banyak mengerjakan project ilustrasi dan sketsa buku. Sebagian besar karya Lenny menggunakan konsep hand drawing alias gambar tangan. Karena Lenny adalah spesialis gambar anak-anak, portofolio miliknya pun bernuansa fantasional.
Baik di halaman Illustrations maupun Sketchbook, Anda bisa melihat pajangan hasil karya Lenny berjajar rapi. Jika Anda klik pada sebuah gambar, maka Anda bisa melihat gambar tersebut dalam ukuran penuh. Tidak hanya gaya menggambar, font yang Lenny pakai dalam gambar juga bertema handwriting alias tulisan tangan.
4. Aries Moross

Contoh portofolio desain grafis pemula yang keempat adalah Aries Moross. Di website ini, Aries memamerkan semua hasil karyanya sejak tahun 2006 hingga sekarang. Di sini, Anda akan melihat sebuah website layaknya pameran seni. Aries akan membawa Anda berkeliling dari desain poster, botol, tas, hingga sampul buku.
Jika Anda klik pada salah satu gambar, Anda akan melihat ukuran penuhnya lengkap dengan gambar terkait dari kategori terdekat. Sehingga, Anda bisa melihat bagaimana Aries menuangkan ide-idenya ke dalam berbagai media desain. Selain itu, Aries nyatanya telah menghasilkan banyak sekali karya mengagumkan!
5. Kesato

Contoh portofolio desain kelima adalah Kesato. Website ini merupakan situs digital agency yang menawarkan banyak jenis layanan, termasuk Creative Design. Kesato menawarkan layanannya ke dalam susunan simetris yang rapi. Kemudian, mereka juga menampilkan hasil kerjanya dengan model tiles terstruktur.
Hal menarik dari website satu ini adalah perpaduan font dan warnanya yang cerdas. Kesato terlihat berusaha menampilkan kesan modern dan dinamis, khas digital agency di bidang kreatif. Jika Anda klik pada menu Creative Design, Anda akan disuguhi dengan opsi layanan yang berfokus pada branding.
6. Kuon Yagi

Portofolio desain grafis pemula yang keenam adalah Kuon Yagi. Portofolio ini sangat modern, futuristik, dan tentu saja keren. Kuon menggunakan konsep UI dinamis dan interaktif dengan animasi di banyak bagian. Tidak hanya untuk menimbulkan kesan ‘wah’, pilihan konsep ini rupanya juga mendukung Kuon dalam memamerkan karya.
Jika Anda mengakses menu Works, Anda bisa melihat project yang sudah Kuon selesaikan. Seperti pada halaman utama, di bagian ini Kuon juga sangat memperhatikan layout. Semuanya tampak direncanakan dengan sangat matang. Bahkan bagi non desainer sekalipun, portofolio Kuon jelas sangat memikat mata.
7. Melissa Sunjaya

Contoh portofolio desain ketujuh adalah Melissa Sunjaya. Ketika mengunjungi halaman utama, Anda akan langsung disuguhi sebuah narasi menarik tentang perempuan. Di sini, terlihat jelas bagaimana Melissa sangat concern terhadap pemberdayaan perempuan yang sebagian ia tuangkan dalam karya desain grafis.
Scroll ke bawah, Anda bisa melihat daftar karya Melissa di berbagai jenis media. Mulai dari kaos, tas, sampul buku, poster, hingga ilustrasi. Karena menggunakan medium yang berbeda, maka ukuran setiap gambar pastinya juga berbeda. Hebatnya, Melissa bisa menyusun perbedaan itu dalam susunan yang tetap rapi.
8. Maria Marie

Contoh portofolio desain grafis kedelapan adalah Maria Marie. Portofolio ini menonjolkan kesan kalem dan feminim yang menenangkan. Melalui jargon ‘Finding beauty in the unexpected’, Maria menampilkan kebolehannya dalam berbagai pekerjaan grafis meliputi seni kreatif, branding, fotografi, dan masih banyak lagi.
Selain menawarkan jasa, Maria yang bernama asli Marioly ini juga menyediakan kursus dan mentoring di bidang desain grafis. Saat artikel ini ditulis, tersedia satu kelas berjudul Visual Storytelling for Instagram. Kemudian di menu Portfolio, Anda bisa melihat hasil karya Maria yang sudah dipakai oleh brand ternama di dunia.
9. Sean Halpin

Portofolio desain pemula yang kesembilan adalah Sean Halpin. Website portofolio ini menggunakan warna dengan tema hitam dan font putih untuk readability yang maksimal. Akan tetapi, bagian heading informasi dikemas dengan gradasi warna cerah. Sehingga secara keseluruhan, website ini tidak tampak membosankan.
Di menu Works, Sean membagi portofolio ke dalam beberapa kategori project. Pada setiap menu project, Sean sudah menyiapkan narasi dan gambar tambahan untuk menjelaskan rinciannya, lengkap dengan penjelasan teknis singkat. Menu Contact juga keren dengan chatbot alih-alih hanya menampilkan email dan akun Instagram.
10. Marco Marino

Portofolio desain grafis kesepuluh adalah Marco Marino. Perpaduan warna dan font portofolio ini menonjolkan kesan bersih dan profesional. Di bagian paling atas, Marco menunjukkan foto diri dan biodata singkat sebagai upaya personal branding. Di bawahnya, barulah Marco menampilkan karya-karyanya dari project terdahulu.
Marco juga menyusun hasil karyanya dengan susunan yang rapi dan proporsional. Setiap project ditampilkan dengan gambar di sisi kiri dan teks di sisi kanan. Teks pun terbagi menjadi 3 bagian, yaitu waktu project, judul, dan deskripsi satu paragraf. Lalu, bagian CTA, Marco menyediakan link untuk menyapa via email dan LinkedIn.
11. Enspire Studio

Contoh portofolio desain kesebelas adalah Enspire Studio. Perusahaan ini bergerak di bidang studio animasi 3D yang berlokasi di Jakarta. Niche studio animasi 3D di Indonesia memang belum terlalu ramai. Sehingga kehadiran Enspire Studio cukup menjadi angin segar bagi ekosistem bisnis desain tanah air.
Enspire Studio sudah menyelesaikan banyak project besar, baik untuk kebutuhan animasi film maupun promosi produk. Teh Javana dan Teh Gelas adalah contoh brand swasta yang pernah bekerja dengan Enspire Studio. Dari kalangan pemerintahan, Enspire Studio tercatat mengerjakan project MRT Jakarta dan BNPB.
12. Lauren Hom

Portofolio desain grafis pemula selanjutnya adalah Lauren Hom. Lauren adalah seorang desainer hand lettering yang berfokus pada pemasaran menggunakan tipografi. Keahliannya ini terlihat jelas dari contoh karya yang ia pakai sendiri di website Hom Sweet Hom. Seperti biasa, headline pastinya berisi biodata desainer.
Scroll agak ke bawah, Anda bisa melihat deretan perusahaan berskala global yang pernah menggunakan jasa Lauren. Tidak tanggung-tanggung, logo perusahaan raksasa seperti Google, YouTube, dan Adobe pun terpampang nyata di sana. Agar dapat melihat lebih detail, Anda bisa klik menu Work di menu bar bagian atas.
Sudah Siap Membuat Portofolio Desain Grafis Profesional?
Semua desainer memerlukan portofolio, begitu juga Anda. Desainer profesional pastinya perlu menunjukkan hasil karya, pengalaman, dan reputasinya di media online. Oleh karena itu, keberadaan portofolio sangatlah penting bagi karir seorang desainer. Apakah Anda siap level up dengan portofolio desain grafis Anda sendiri?

I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development