Dalam penerapan proses pembuatan serta pengembangan website, SASS adalah sebuah tool yang cukup bermanfaat bagi programmer khususnya untuk tingkat pemula. Hal ini karena pada tahapan implementasinya, bahasa program ini cenderung lebih sederhana dan mudah untuk diterapkan dalam program.
Kemudian, Apa itu SASS? Lalu, bagaimana fungsi, cara kerja, serta fitur dari bahasa program ini dalam proses pembuatan program web? Serta, apa saja perbedaan SASS dan CSS? Untuk menjawab semua pertanyaan berikut, simak artikel ini sampai habis, ya!
Apa Itu SASS?
Syntactically Awesome StyleSheets atau SASS adalah sebuah bahasa pemrograman preprocessor yang merupakan bagian dari bahasa Cascading Style Sheets atau CSS
Singkatnya, CSS adalah bahasa program komputer yang berfungsi untuk membuat layout dan juga struktur dalam sebuah halaman HTML. Fungsi dari bahasa pemrograman ini biasanya mengacu pada desain dan bentuk dari website itu sendiri.
Namun, Perbedaan SASS dan CSS sangat terlihat pada fungsi utamanya. SASS bukan lah sebuah bahasa pemrograman utama. Akan tetapi, Syntactically Awesome StyleSheets merupakan bahasa program yang mempermudah pembentukan CSS dalam proses pembuatan program.
Selain itu, fungsi utama dari Syntactically Awesome Stylesheets adalah untuk mempermudah para pengembang website dalam menciptakan bahasa CSS agar lebih terstruktur dan sesuai implementasinya.
Cara Kerja SASS
Pada dasarnya, cara kerja komponen ini adalah sebagai bahasa pemrograman pengganti dan menerjemahkannya ke dalam bentuk CSS. Namun, untuk lebih jelasnya berikut penjelasan tentang cara kerja Syntactically Awesome StyleSheets:
1. Menerjemahkan Bahasa Coding
Cara kerja yang pertama dari Syntactically Awesome StyleSheets adalah menerjemahkan bahasa pemrograman. Artinya, komponen ini akan menjadi penghubung dan menerjemahkan bahasanya dalam bentuk file yang tidak dapat terbaca oleh browser.
2. Mengkonversi Diri Menjadi CSS
Setelah SASS menerjemahkan atau memecah dirinya ke dalam bentuk file, kemudian Syntactically Awesome StyleSheets ini akan melakukan konversi dari syntax yang berformat file ke dalam bahasa pemrograman CSS.
Kemudian bahasa program inilah yang nantinya terbaca oleh browser dan menjadi sebuah struktur atau layout desain dalam sebuah website.
Fitur-Fitur dalam SASS
Setelah mengetahui pengertian dan cara kerja serta sedikit perbedaannya dengan CSS, berikut ini adalah fitur-fitur utama dalam Syntactically Awesome StyleSheets, antara lain:
1. Nesting
Penggunaan fitur nesting dalam SASS adalah untuk meminimalisir jumlah koding yang perlu Anda ketik. Pada dasarnya, nesting ini berguna untuk menyimpan file CSS selector supaya dapat meniru hierarki ke dalam HTML.
Namun, perlu Anda garis bawahi bahwa apabila menggunakan fitur nesting dengan sembarang dan tidak terstruktur akan membuat file CSS menjadi overqualified atau tidak terbaca.
2. Syntax
Terdapat dua opsi syntax dalam komponen ini yaitu SCSS dan SASS. Perbedaan dari syntax SCSS yaitu terletak di penggunaan tanda kurung dan fungsi tab. Selain itu, SCSS umumnya menggunakan ekstensi format .scss, sehingga sangat kompatibel dan mudah terbaca oleh bahasa CSS.
Sedangkan Syntactically Awesome StyleSheets, menggunakan ekstensi format sederhana serta tidak ada penggunaan tanda kurung kurawal dan juga titik koma untuk mendefinisikan dokumennya. Jadi, tidak sesuai dengan format dasar CSS.
Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena kedua syntax tersebut dapat terkonversi ke dalam format lain menggunakan sebuah tool bernama command sass-convert.
3. Variables
Syntactically Awesome StyleSheets ini memungkinkan Anda untuk dapat menyimpan variabel dalam bahasa pemrograman lain. Kegunaan variabel dalam SASS adalah berfungsi untuk menyimpan informasi serta nilai atau value yang bisa Anda pergunakan dalam sebuah style sheet.
Selain itu, value tersebut dapat berupa sebuah nilai properti, teks, angka, ukuran elemen, dan lain sebagainya.
Contohnya saat Anda akan mengubah warna tampilan pada teks di sebuah website. Dengan menggunakan Syntactically Awesome StyleSheets, Anda dapat menyimpan sebuah variabel warna di atas sebuah dokumen serta menggunakan variabel tersebut guna mengelola warna elemennya.
4. Extend
Salah satu fitur utama Syntactically Awesome StyleSheets yaitu perintah Extend. Hal ini karena dalam fitur ini akan membuat Anda tidak perlu menginput berbagai koding dalam sebuah elemen HTML.
Selain itu, selector yang Anda miliki juga dapat mengkonversi gaya selector lain serta dapat memodifikasinya sesuai dengan keinginan Anda.
5. Patials
Partials adalah sebuah file kecil dengan format Syntactically Awesome StyleSheets yang bisa dikombinasikan dalam file lainnya. Singkatnya, Partials ini berfungsi seperti sebuah code snippet.
Selain itu, dengan partials ini, CSS akan lebih mudah pengelolaan dan proteksinya. Bahkan, partials juga akan memberikan sebuah nama dengan format underscore.
6. Import
Import biasanya penggunaannya bersamaan dengan fitur partials. Fungsi perintah import ini adalah untuk membuat Anda memasukkan file partial ke dalam file yang sedang terproses dan terkonversi oleh CSS.
Fungsi SASS dalam Pembuatan Sebuah Website
Pada dasarnya fungsi SASS adalah sebagai bahasa pemrograman tambahan yang mampu menjembatani CSS agar menjadi lebih sederhana tapi tetap optimal. Selain itu, untuk lebih jelasnya berikut penjelasan tentang manfaat utama dari komponen ini:
1. Memproses CSS dengan Lebih Mudah
Seperti yang telah Anda ketahui, perbedaan SASS dan CSS terletak pada fungsi dan cara kerja bahasa programnya dalam membaca perintah kode. Dengan menggunakan Syntactically Awesome StyleSheets ini, nantinya akan mengkonversi sebuah source file menjadi format bahasa CSS.
Kemudian, setelah source file tersebut terkonversi, CSS akan membacanya menjadi sebuah bahasa pemrograman dan menerjemahkannya dalam bentuk layout desain dan struktur web dalam sebuah browser.
2. Memproteksi dan Maintenance CSS dalam Sebuah Website
Selain berfungsi sebagai penerjemah bahasa program dan menjadi jembatan antara bahasa pemrograman, komponen ini juga dapat memproteksi CSS agar tidak terjadi error.
Hal ini karena penggunaan komponen tersebut cenderung dapat mengkonversi berbagai bahasa kode sehingga mampu memproteksi CSS dalam sebuah website.
Selain itu, karena bahasa pembuatan Syntactically Awesome StyleSheets ini sangat simpel, hal ini akan membantu Anda untuk melakukan perawatan atau maintenance dalam sebuah website.
3. Melakukan Desain dan Layout Website dengan Mudah
Fungsi terakhir dari Syntactically Awesome StyleSheets ini adalah untuk mempermudah proses desain layout dan juga struktur tampilan dalam sebuah website. Dengan cara meminimalisir bahasa program, Syntactically Awesome StyleSheets ini akan menghasilkan layout dengan lebih mudah dan cepat.
SASS vs SCSS
Pada dasarnya, SCSS dan SASS adalah komponen bahasa program yang termasuk dalam bentuk format CSS. Namun ada sebuah perbandingan khusus antara keduanya. Berikut penjelasannya:
1. Syntax
Dalam SCSS, syntax yang digunakan adalah tambahan kurung kurawal dan juga semikolon. Sedangkan, untuk SASS, tidak menggunakan tambahan kurung kurawal dan semikolon sama sekali.
2. Penggunaan
Antara kedua komponen ini, SCCS tidak memerlukan syntax dasar dalam proses pengembangan bahasanya. Sedangkan, SASS membutuhkan pengembangan syntax dasar dalam proses pengembangan bahasa.
3. Integrasi
Perbandingan yang terakhir antara SCSS dan SASS adalah pada proses integrasinya. SASS, membutuhkan bahasa pemrograman agar dapat terintegrasi dengan CSS. Sedangkan SCSS, tidak memerlukan bahasa dan hanya perlu penambahan kode fitur agar dapat terintegrasi dengan CSS.
Sudah Tahu Apa Itu SASS?
Sekian pembahasan tentang Syntactically Awesome StyleSheets. Pada intinya, SASS adalah sebuah komponen yang berfungsi sebagai jembatan penghubung antara website dengan bahasa pemrograman. Sedangkan, perbedaan SASS dan CSS terletak pada fungsional antar keduanya.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development