Sebagai pebisnis atau marketer, Anda akan sering mengandalkan teknik persuasi untuk mempengaruhi keputusan pembeli dan melibatkan pelanggan. Pasalnya, teknik ini akan membantu Anda dalam menerapkan metode periklanan dan membuat konsumen memiliki sudut pandang yang sama terhadap suatu produk atau layanan.
Itulah sebabnya dalam artikel ini, kami menjelaskan apa itu teknik persuasi, mengapa teknik itu penting, dan beberapa tips untuk improve metode persuasif yang bisa Anda gunakan.
Apa Itu Teknik Persuasi?
Teknik persuasi adalah suatu teknik psikologis yang digunakan untuk mempengaruhi pendapat dan tindakan orang lain. Pebisnis dan marketer biasanya menggunakan teknik ini untuk meyakinkan konsumen agar berinvestasi dalam produk dan layanan mereka.
Mengapa Perlu Menggunakan Teknik Persuasi?
Penting untuk menggunakan teknik persuasi, lantaran orang sering membutuhkannya untuk mempengaruhi satu sama lain. Dengan mempelajari teknik ini, Anda dapat meningkatkan kemampuannya untuk membuat orang lain melihat suatu hal menjadi sama dengan sudut pandang Anda.
Misalnya saja bagi pengusaha, teknik ini ini akan sangat berguna untuk banyak hal. Di antaranya meyakinkan mitra yang hendak bergabung, membujuk pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk, hingga menarik investor agar bersedia mendanai.
Tidak hanya dalam dunia bisnis, teknik ini juga kerap Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, iklan televisi, iklan majalah, postingan copywriting di media sosial, kampanye, tempat kerja, maupun percakapan dengan keluarga dan teman banyak yang menggunakan teknik persuasi.
Tips Melakukan Teknik Persuasi
Kebanyakan pebisnis atau marketer biasanya mengalami kesulitan untuk mencapai kesepakatan atau meyakinkan konsumen, mitra, atau investor tentang kelayakan brand beserta produk atau layanan yang ditawarkan. Dalam bisnis, menguasai teknik persuasi merupakan kunci sukses untuk mencapai tujuan. Berikut 7 tipsnya:
1. Fokuskan Pemahaman yang Sama dengan Audiens
Menemukan kesamaan dengan audiens penting untuk menciptakan lingkungan pemahaman dan keyakinan yang sama. Hal ini dapat membuat audiens akan lebih bisa menerima ide atau gagasan yang Anda utarakan.
Meskipun mulanya Anda tidak setuju dengan pendapat atau persepsi audiens target, cobalah untuk fokus pada poin kesepakatan. Pasalnya, hal tersebut akan membantu Anda untuk menjalin hubungan baik dengan mereka dan “lebih nyambung” untuk masuk ke pembahasan selanjutnya.
2. Kuasai Produk atau Layanan yang Anda Tawarkan
Ketika Anda sedang mengenalkan suatu produk atau layanan kepada audiens, pastikan Anda sepenuhnya yakin dan menguasai produk yang Anda jual. Jika Anda tidak merasa yakin akan produk yang Anda tawarkan, bagaimana audiens yang Anda ajak bicara merasa yakin?
Maka dari itu, penting untuk meyakinkan diri sendiri dan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang produk sebelum memasarkannya kepada audiens. Mulai dari fitur, keunggulan, cara menggunakan, dan sebagainya. Apabila Anda merasa tidak percaya diri atau kurang menguasai, cobala minta salah satu rekan senior untuk memberi demo.
3. Atasi Keberatan Lebih Awal
Saat Anda sedang mengenalkan atau memasarkan produk, pasti Anda sering menjumpai audiens target yang lebih awal menolak dengan berbagai macam alasan, sebelum Anda menjelaskannya lebih jauh. Untuk mengatasi ini, ada salah satu strategi persuasif yang bisa Anda coba, yakni teknik “bahkan jika”.
Melalui metode ini, Anda harus mengidentifikasi kemungkinan keberatan audiens terhadap ide Anda dan menanganinya segera. Misalnya, audiens merasa keberatan terhadap software akuntansi berlangganan dengan alasan gaptek dan kurang mengerti persoalan akuntansi.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat membingkai kalimat promosi tentang efektivitas produk. Misalnya, tekankan bahwa software akuntansi Anda user friendly dan terdapat otomatisasi perhitungan pajak.
Sehingga, membantu untuk mengurangi kesalahan dalam pengelolaan keuangan, bahkan jika audiens gaptek dan tidak ahli dalam akuntansi.
Intinya, Anda dapat segera memberikan saran untuk mengatasi keberatan audiens di awal. Cara kerjanya seperti Anda bisa membaca pikiran audiens dan segera menekankan bahwa produk Anda bisa solusi untuk memecahkan masalah mereka. Sehingga, keraguan mereka pun akan berubah menjadi suatu keputusan pembelian.
4. Ciptakan Rasa ‘Butuh’
Menciptakan rasa perlu atau mengusulkan solusi untuk kebutuhan yang ada dapat memberi kekuatan pada pemasaran Anda. Promosikan gagasan produk Anda dengan mengatakan bahwa dengan memilikinya, audiens akan memperoleh berbagai manfaat atas permasalahan yang sedang dialaminya.
Misalnya, produk Anda mensponsori klub lari anak-anak. Nah, Anda dapat memasarkan perlengkapan lari reflektif kepada orang tua klub, seperti rompi lari, strap lengan gelang lari, dan lain-lain. Lalu, ingatkan mereka akan pentingnya keselamatan anak-anak dan selama menjalani latihan dan meminimalisir cedera dengan produk Anda.
5. Gunakan Teknik Persuasi dengan Menciptakan Persepsi Popularitas
Sebagian besar audiens mungkin akan lebih mudah menerima suatu produk atau ide, jika orang lain yang berpengaruh atau yang mereka percaya juga menggunakannya. Dalam teknik ini, Anda harus mampu menarik keinginan audiens untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk Anda.
Tunjukkan bahwa kepopuleran produk Anda dengan ulasan bintang lima, memiliki banyak testimoni positif, atau bekerja sama dengan bisnis ternama lainnya. Hal tersebut dapat mendorong kepercayaan dan penerimaan audiens terhadap produk tersebut.
Maka dari itu, Anda bisa menggunakan jasa influencer media sosial, juru bicara televisi, dan menampilkan testimoni pelanggan yang memiliki permasalahan serupa. Tujuannya adalah untuk menciptakan rasa penerimaan dan menghasilkan gagasan bahwa produk Anda termasuk populer.
6. Perhatikan Pemilihan Diksi
Kata-kata yang Anda lontarkan saat memasarkan produk bisa berdampak besar pada persepsi. Sebaiknya, gunakan citra deskriptif atau konotasi yang menguntungkan serta dapat menghasilkan reaksi positif dan mempengaruhi perilaku.
Misalnya, dengan menambahkan frasa yang mudah dipahami seperti “alami”, “terjamin”, “praktis”, “baru dan lebih unggul”, dan lain-lain untuk menghubungkan nilai-nilai yang bermanfaat dan mendorong rasa senang atau penasaran.
7. Siratkan Kelangkaan
Tahukah Anda bahwa ketersediaan yang terbatas (meskipun hanya dirasakan) bisa mempengaruhi kecepatan seseorang untuk bertindak. Kelangkaan dapat menghasilkan rasa urgensi dan merupakan teknik persuasi yang umum digunakan oleh pebisnis maupun pemasar.
Misalnya, Anda bisa menggunakan kata-kata seperti “masa promo hanya berlaku 3 hari”, “stok terbatas”, “limited edition”, “eksklusif dan terbatas”, “selama persediaan masih ada”, dan sebagainya.
Frasa tersebut dapat menyiratkan langkanya produk dan mendorong orang untuk bereaksi secara impulsif daripada menghabiskan waktu untuk memutuskan.
Sudah Paham Apa Itu Teknik Persuasi?
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa teknik persuasi adalah suatu seni yang harus penting bagi pebisnis dan perlu diasah sejak pertama kali merumuskan gagasan atau produk baru. Menguasai teknik ini memang tidak mudah, tapi sangat layak untuk Anda pelajari sebagai bagian dari keberhasilan strategi promosi Anda.
Mengingat pentingnya menerapkan persuasi ke dalam strategi pemasaran, baik itu konvensional maupun digital melalui copywriting, Anda bisa menghubungi Makinrajin untuk membantu Anda. Jasa copywriting dari Makinrajin menggunakan teknik persuasif yang efektif untuk mempermudah Anda closing penjualan.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development