Crawling adalah salah satu istilah yang wajib Anda ketahui ketika berkecimpung dalam bidang Search Engine Optimization atau SEO.
Istilah tersebut mengacu pada proses pengumpulan data yang dilakukan oleh mesin pencari seperti Google agar dapat menampilkan hasil pencarian yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Nah, seperti apa penjelasan lengkapnya? Simak ulasan berikut ini!
Apa itu Web Crawling?
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, crawling atau web crawling adalah suatu proses perayapan уаng memungkinkan sebuah halaman pada wеbѕіtе untuk munсul di hasil pencarian.
Proses tersebut dilakukan oleh web crawler, yaitu perangkat lunak yang bertugas untuk mengumpulkan data informasi dari berbagai website di internet. Perangkat ini dapat memahami isi konten suatu halaman website, sebelum masuk ke tahapan selanjutnya yang disebut dengan indexing.
Mengutip laman Moz, isi konten yang terayapi dapat bervariasi, bisa berupa halaman website, gambar, video, PDF, dan lain sebagainya. Tetapi apapun formatnya, konten tersebut dapat ditemukan jika terdapat tautan (link) di dalamnya.
Web crawler memulai dengan mengambil beberapa halaman website, kemudian mengikuti tautan pada halaman website tersebut. Dengan menelusuri tautan, web crawler dapat menemukan konten baru dan menambahkannya ke database mereka yang berisi Uniform Resource Locator (URL).
Jadi, ketika Anda mеnсаrі sebuah kоntеn di mesin pencari dеngаn kata kunci tеrtеntu, web crawler akan mencarinya di іndеkѕ database dаn menentukan konten mana уаng paling relevan untuk реnggunа tеrѕеbut.
Adapun penyebutan web crawler sendiri pada setiap mesin pencari berbeda-beda. Pada Google, web crawler-nya disebut Googlebot. Sementara pada mesin pencari lain penamaannya bermacam-macam seperti Bingbot (Bing), Slurp (Yahoo), Baidu Spider (Baidu), dan Yandex Bot (Yandex).
Cara Kerja Web Crawling
Perayap web atau web crawler bekerja dengan memulai dari daftar URL yang telah diperiksa sebelumnya dari peta situs (sitemap) suatu website. Sebelum diperiksa, biasanya web crawler mengecek file robots.txt dari website itu terlebih dahulu.
Perlu Anda ketahui bahwa setiap website memiliki file robots.txt yang berfungsi untuk menentukan halaman mana yang boleh dirayapi dan mana yang tidak. Dengan begitu, web crawler akan melihat ini sebagai sinyal dalam hal meninjau suatu halaman website.
Kemudian, web crawler menemukan dan mengikuti tautan yang muncul, namun tetap bergantung pada kebijakan tertentu yang membuatnya lebih selektif terkait urutan apa yang harus diikuti oleh perangkat lunak tersebut.
Misalnya, kebijakan yang ditetapkan dapat mencakup hal-hal berikut ini:
- Seberapa banyak halaman yang tertaut ke halaman lainnya;
- Jumlah penayangan halaman; dan
- Otoritas merek.
Faktor-faktor ini menandakan bahwa sebuah halaman mungkin memiliki informasi yang lebih penting untuk diindeks.
Ketika berada di halaman website, web crawler menyimpan salinan dan data deskriptif yang disebut dengan meta tag, kemudian mengindeksnya agar mesin pencari dapat meninjau kata kunci.
Proses inilah yang pada akhirnya memutuskan apakah halaman website Anda akan muncul di hasil pencarian untuk sebuah kata kunci tertentu.
Meski begitu, kadang kala pemilik situs juga harus memprioritaskan mana saja halaman yang ingin diindeks. Sebab, hal ini tentu akan berpengaruh pada crawl budget dalam mengoptimalkan performa website mereka.
Perbedaan Web Crawling dan Web Scraping
Meski terdengar serupa, nyatanya web scraping maupun web crawling adalah dua hal yang memiliki makna yang sangat berbeda, yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengertian
Web crawling adalah proses penggunaan bot (atau spider) untuk membaca dan menyimpan semua konten di situs web untuk tujuan pengarsipan atau pengindeksan.
Sementara web scraping mengacu pada ekstraksi data dari situs web atau halaman web. Biasanya, data diekstrak ke dalam format file baru. Contoh, data dari situs web dapat diekstrak ke dalam spreadsheet Excel.
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup web crawling adalah setiap halaman di situs website, dan bukan hanya sebagian halaman. Sementara web scraping hanya terbatas pada kumpulan data spesifik dari sebuah website.
3. Tujuan
Tujuan dari web crawling adalah untuk menemukan informasi sebanyak-banyaknya melalui URL yang dilakukan secara otomatis oleh program sehingga datanya lebih umum.
Sementara tujuan web scraping lebih terukur dalam menghasilkan data yang lebih spesifik dari sebuah website untuk dianalisis lebih jauh.
Tips Supaya Website Anda Mudah Dicrawl Google
Halaman website Anda tidak kunjung muncul di Google? Tidak usah khawatir, kali ini akan ada memberikan tips supaya website Anda cepat dirayapi atau crawling oleh Googlebot, yaitu:
1. Buatlah Situs Web yang Responsif
Desain web yang responsif, melayani semua perangkat dengan kode yang sama dan menyesuaikan ukuran layar, harus dipertimbangkan untuk situs web karena dengan cara ini perayap seperti Googlebot bisa merayapi halaman web hanya sekali sehingga meningkatkan efisiensi perayapan situs web.
2. Sertakan Peta Situs
Peta situs atau sitemap adalah file dengan tautan langsung ke semua halaman website yang tergolong aktif sehingga perlu dirayapi dan diindeks. File sitemap ini berekstensi XML dan berada di folder root domain dengan nama /sitemap.xml atau /sitemap-index.xml.
Supaya Google tahu ada halaman yang perlu diindeks, maka file sitemap ini harus segera di-submit ke mesin pencari dengan menggunakan alat bernama Google Search Console demi memudahkan perayapan.
3. Navigasi Situs Web yang Baik
Membuat struktur navigasi situs web yang jelas dari halaman beranda ke halaman paling internal dapat membantu Googlebot dan pengguna (user) saat mereka bernavigasi di dalam situs web Anda.
Jadi, pertahankan navigasi situs yang baik di semua lini, termasuk halaman beranda, yang menautkan ke semua bagian dan halaman penting di situs website untuk perayapan yang lebih baik.
4. Manfaatkan Tautan Internal
Menambahkan tautan internal yang relevan di dalam konten situs website ke berbagai halaman internal akan sangat membantu navigasi Googlebot dan user. Teruntuk Googlebot, mereka meninjau dengan mengikuti tautan saat merayapi halaman situs website sehingga dapat membuka halaman internal dengan mudah.
5. Tautkan ke Orphan Page
Orphan page adalah halaman yang tidak terhubung dengan keseluruhan halaman internal lainnya pada suatu website. Jika Anda menemukan beberapa orphan page, maka hal tersebut harus ditambahkan ke dalam file sitemap demi perayapan yang lebih baik.
6. Gunakan Tag HTML yang Tepat
Google merekomendasikan penggunaan atribut href dan menambahkan URL yang dapat diselesaikan di dalam tag href HTML ‘a’ untuk menambahkan anchor text di dalam halaman web. Dengan cara ini, Googlebot dapat merayapi dan mengikuti tautan pada anchor text dengan mudah.
7. Memantau Kesalahan Perayapan
Secara berkala. pantau kesalahan perayapan tingkatan situs dalam Coverage Report di Google Search Console yang dapat membantu Anda menyelesaikan masalah dalam perayapan dan pengindeksan.
8. Batasi Rantai Pengalihan
Sangat umum ketika halaman web Anda membutuhkan pengalihan (redirection) karena perubahan nama produk atau penggantian konten lama. Tetapi, menambahkan terlalu banyak pengalihan justru dapat memengaruhi perayapan dalam situs website Anda.
Oleh sebab itu, Anda perlu membatasi rantai pengalihan (redirection chain) agar tidak menghambat proses perayapan.
Misal, halaman ‘A’ dapat dialihkan ke halaman ‘B’ secara langsung jika diperlukan. Tetapi, redirection chain seperti halaman ‘A’ yang dialihkan ke halaman ‘X’ dan kemudian dialihkan lagi ke halaman ‘B’ (‘A’ > ‘X’ > ‘B’) harus dihindari untuk perayapan yang lebih cepat dan pengalaman pengguna yang lebih baik.
9. Optimasi Kecepatan Website
Gunakan teknik untuk meningkatkan kecepatan website (lazy load) dengan cara menunda loading gambar dan video di halaman yang diakses sehingga Googlebot dapat merayapi konten yang dimuat secara efektif.
10. Mobile Friendly
Pastikan situs website Anda responsif pada tampilan seluler. Untuk mengujinya, gunakan alat Google yang bernama “Mobile Friendly Test” untuk mengetahui apakah Googlebot telah merayapi halaman website Anda dengan sukses atau tidak.
Sudah Paham Apa Itu Crawling?
Pada intinya, crawling adalah suatu proses pengoptimasian agar halaman website cepat terindeks. Dengan memanfaatkan tautan dalam sitemap, web crawler mesin pencari dapat mengidentifikasi konten apa yang sedang ditinjau dan tentunya mengikuti aturan dari file robot.txt yang ditetapkan oleh website tersebut.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development