Terhitung dari tanggal 28 Mei 2020 lalu, Google telah menyatakan bahwa user experience menjadi salah satu faktor dalam perangkingan SERP nya. Google sendiri menjelaskan bahwa penilaian user experience ini akan didasarkan pada metrik bernama Core Web Vitals. Namun, apa sebenarnya metrik ini?
Apa Itu Core Web Vitals?
Melansir penjelasan dari laman web. dev, Core Web Vitals adalah suatu metrik atau aspek yang membantu para webmaster (pemilik website) untuk mengukur seberapa mudah dan nyaman halaman di website mereka digunakan oleh pengunjung.
Maka, semakin baik nilai dari metrik ini, maka hal tersebut mencerminkan semakin baik user experience dari website terkait.
Apakah Core Web Vitals Penting?
Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, Google telah menjadikan user experience sebagai salah satu ranking factor nya.
Google sendiri menjelaskan bahwa akan memprioritaskan website (untuk mendapatkan peringkat tinggi di SERP) yang menyajikan informasi terbaik dan sekaligus memaksimalkan aspek user experience nya. Hal tersebut juga sempat Google singgung dalam update algoritma Google search Oktober 2023.
Selain itu, data mengungkap bahwa suatu website yang memenuhi standar Core Web Vitals memiliki nilai bounce rate 24% lebih rendah.
Jadi, jika suatu website memiliki nilai Core Web Vitals yang baik, alias menawarkan user experience baik, maka semakin tinggi potensi halaman website tersebut mendapatkan peringkat tinggi di SERP (Search Engine Result Pages).
Fakta tersebutlah yang mempertegas pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO. Jadi, jika mempertanyakan tentang apakah Core Web Vitals penting? Maka, jawaban gamblangnya adalah “sangat penting”.
Baca Juga: Apa Pentingnya User Experience dalam Faktor Peringkat SEO?
Hal yang Perlu Dicek Dalam Core Web Vitals
Pada dasarnya, poin mendasar dari Core Web Vitals adalah keterkaitannya dengan kecepatan halaman website merespon interaksi pengguna. Semakin cepat respon yang dapat suatu website berikan atas interaksi pengguna, maka semakin tinggi nilai Core Web Vitals dari website tersebut.
Di dalam hal ini, Google membagi hasil penilaian metrik ini ke dalam 3 hasil penilaian, yang meliputi:
- Good (Baik);
- Needs Improvement (Butuh perbaikan); dan
- Fail (Gagal).
Jika website Anda mendapatkan penilaian Fail atau Needs Improvement dalam proses pengecekan metrik page experience ini. Terdapat 3 hal yang perlu dicek dalam Core Web Vitals website Anda, yang meliputi.
1. LCP (Largest Contentful Paint)
Largest Contentful Paint (LCP) adalah interval waktu antara waktu loading halaman hingga gambar serta teks di halaman website dapat di render dengan sempurna.
Di dalam bahasa sederhananya, LCP ini adalah waktu yang sebuah halaman butuhkan untuk menampilkan semua konten, setelah pengunjung mengklik atau mengunjungi URL halaman tersebut.
2. CLS (Cumulative Layout Shift)
Metrik kedua yang harus Anda tinjau adalah Cumulative Layout Shift (CLS). Cumulative Layout Shift adalah metrik yang berhubungan dengan kestabilan elemen dari sebuah halaman website. Di kalangan para penggiat SEO, CLS ini juga dikenal dengan istilah visual stability.
Jika sebuah halaman website memiliki elemen yang berpindah sendiri saat proses loading halaman, maka halaman tersebut besar kemungkinan memiliki isu CLS, alias nilai CLS nya buruk atau membutuhkan perbaikan.
Kestabilan elemen suatu website saat proses loading sendiri termasuk salah satu variabel yang dapat memberikan bad user experience kepada pengunjung. Semakin tinggi nilai CLS ini, maka semakin buruk user experience dari website tersebut.
3. FID (First Input Delay)
Yang terakhir adalah First Input Delay (FID). First Input Delay adalah metrik yang terkait dengan seberapa cepat pengunjung suatu halaman website berinteraksi dengan sejumlah elemen yang tersedia di halaman tersebut. Di dalam penilaian First Input Delay ini, terdapat beberapa interaksi yang Google pertimbangkan, yaitu meliputi:
- Pemilihan menu yang diakses;
- Klik link yang terdapat di navigasi halaman; dan
- Input informasi halaman email.
Nilai FID ini termasuk metrik yang harus sangat Anda perhatikan, jika website Anda menargetkan konversi tinggi.
Bagaimana Cara Cek Core Web Vitals ?
Terdapat beberapa tool online yang dapat Anda manfaatkan untuk mengecek nilai Core Web Vitals dari website Anda. Adapun ketiga tool yang kami maksud tersebut adalah sebagai berikut.
1. Google PageSpeed Insight
Salah satu tool online yang dapat Anda gunakan untuk melakukan pengukuran user experience dari sebuah website adalah Google Pagespeed Insight.
Tool ini adalah salah satu layanan besutan Google, yang memungkinkan Anda untuk mengetahui kecepatan loading website Anda untuk akses melalui desktop dan juga mobile. Selain itu, tool ini juga dapat menganalisa nilai metrik Core Web Vitals suatu website.
Jika ingin menggunakan tool ini, Anda hanya perlu mengunjungi laman resmi Google Pagespeed Insight dan memasukkan URL website Anda di kolom analisis yang tersedia. Selanjutnya, tool ini akan langsung memberikan informasi lengkap terkait user experience website Anda.
2. Google Search Console
Cara cek Core Web Vitals lainnya yang juga dapat Anda gunakan adalah dengan memanfaatkan Google Search Console (GSC).
Tool ini memungkinkan Anda untuk memantau dan mendapatkan laporan performa website Anda di SERP, termasuk laporan nilai metrik user experience. Bila ingin menggunakan GSC sendiri, Anda harus terlebih dahulu mengintegrasikan website Anda dengan tool Google ini.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Add New Sitemap di Google Search Console?
3. Chrome UX Reports (CrUX)
Chrome UX Reports (CrUX) pada dasarnya adalah sebuah laporan hasil pengukuran dari aktivitas pengguna Chrome berdasarkan metrik user experience. Data yang tersaji di Chrome UX Reports (CrUX) sendiri dikumpulkan dari sejumlah pengguna yang telah memenuhi syarat tertentu.
Chrome UX Reports (CrUX) juga terintegrasi dengan Google Pagespeed Insight, sehingga Anda dapat mengaksesnya dari tool tersebut.
Cara Mengoptimasi Core Web Vitals dengan Benar
Pada dasarnya, terdapat beberapa tips dasar yang dapat Anda aplikasikan untuk dapat mengoptimasi nilai metrik ini di website Anda. Adapun beberapa tips dasar tersebut meliputi
- Memilih layanan hosting berkualitas: Hal ini demi menjamin performa website Anda saat menangani trafik kunjungan.
- Gunakan Tema yang Fast Load: Pertimbangkan menggunakan tema website yang tidak memiliki banyak elemen, sehingga loading time halaman menjadi lebih cepat.
- Optimasi code di website Anda: Eliminasi kode di website Anda yang sekiranya tidak terlalu dibutuhkan.
- Pastikan website Anda menggunakan plugin web cache: Gunakan plugin web cache ternama seperti Litespeed Cache, W3 Total Cache, atau lainnya.
- Optimasi viewport halaman website Anda: Kurangi aset atau konten yang muncul di awal pemuatan halaman.
- Optimasi ukuran file gambar: Kompres ukuran file gambar yang Anda gunakan di website Anda. Hal ini akan meringankan loading time halaman website Anda.
Telah Lebih Paham tentang Apa Itu Core Web Vitals?
Jadi, pada dasarnya Web Core Vitals adalah suatu metrik yang dapat webmaster gunakan untuk mengetahui seberapa baik user experience yang ditawarkan oleh website mereka. Semakin baik nilai dari metrik ini, berarti semakin baik pula user experience yang website tersebut berikan kepada para pengunjungnya.
Nilai metrik ini juga secara tidak langsung merupakan variabel yang mempengaruhi peringkat suatu website di SERP Google. Pasalnya. Google sendiri menjelaskan bahwa user experience termasuk salah satu faktor ranking yang mereka gunakan untuk pemeringkatan website di SERP.
Selain memahami perihal merik page experience ini, sebaiknya Anda juga mempelajari tentang core update November 2023 yang belum lama ini rilis. Hal ini demi menyesuaikan website Anda dengan kinerja terbaru algoritma Google. Jadi, posisi website Anda di SERP tetap kokoh.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development