Sistem perangkat lunak dalam gawai Anda, baik itu komputer, laptop, maupun smartphone, dapat terkena gangguan (error). Dalam istilah programming perangkat lunak, gangguan tersebut disebut juga sebagai bug. Oleh karena itu, debugging adalah cara menghilangkan error itu sebagaimana yang akan artikel ini jelaskan.
Apa Itu Debugging?
Secara sederhana, debugging adalah suatu proses membersihkan perangkat lunak pada gawai Anda dari beragam kerusakan. Baik itu kesalahan saat memasukkan data, gagal login ke sebuah sistem, atau layar gawai yang menghilang.
Mengapa Perlu Melakukan Debugging?
Setelah Anda membaca tentang pengertian dari proses pembersihan bug tersebut, Anda mungkin bertanya, mengapa harus ada debugging? Mengapa tidak menyetel ulang sistem dalam gawai itu dari awal saja? Ada beberapa fungsi utama pembersihan bug yang harus Anda ketahui, yaitu:
- Pertama, fungsi dari debugging adalah untuk mendeteksi error pada perangkat lunak sesegera mungkin, sekecil apapun error tersebut.
- Membantu Anda agar terhindar dari kesalahan saat menyusun kode pada perangkat lunak di kemudian hari.
- Mengurangi data-data yang tidak berguna (junk data), supaya tak menimbun dalam sistem gawai dan melambatkan performa sistem.
- Melindungi gawai Anda dan seluruh informasi di dalamnya dari serangan hacker yang bisa menyusup lewat celah pada sistem.
- Membantu Anda memperbaiki gangguan pada sistem secepat mungkin dan mengembalikan performa sistem.
- Menghemat waktu, tenaga, dan sumber daya ketika Anda menyusun kode baru demi melewati fase testing yang cenderung rumit.
Perbedaan Debugging dan Testing
Sekilas, kedua istilah tersebut mungkin tampak sama, karena mereka berkaitan dengan perangkat lunak, tetapi mereka sebetulnya cukup berbeda. Oleh karena itu, pada bagian ini, Anda perlu mengetahui contoh perbedaan antara proses testing dan debugging pada perangkat lunak, seperti berikut ini:
1. Pelaksanaan Aktivitas
Dalam testing perangkat lunak, Anda diharapkan untuk mengikuti alur kegiatan yang terstruktur dan rinci. Mulai dari pengujian unit, integrasi sistem, meminta akses kepada sistem, menerima pengguna sistem, hingga pemeriksaan kinerja. Seluruh proses dalam testing dapat Anda rencanakan, desain, dan lakukan dalam satu alur.
Sementara itu, pelaksanaan debugging adalah sebuah aktivitas yang tidak mempunyai struktur yang ketat. Proses pembersihan bug tersebut tidak dapat Anda rencanakan dari jauh-jauh hari, sebab dia bekerja secara acak. Artinya, proses tersebut belum tentu dapat melenyapkan semua gangguan pada perangkat lunak.
2. Target Aktivitas
Tujuan akhir yang proses testing perangkat lunak dapatkan, yaitu mendeteksi gangguan serta kegagalan pada kode dalam sistem. Dia belum tentu mampu memberikan solusi untuk menyelesaikan kegagalan kode tersebut. Jika ini terjadi, maka si programmer yang berhak untuk mencari solusi demi membetulkan error itu.
Di lain sisi, proses pembersihan bug perangkat lunak sanggup memberikan beberapa solusi yang si programmer dapat kerjakan. Masalahnya adalah proses ini tidak berjalan secara otomatis, seperti pada proses testing. Dia hanya bisa menjalankan pembersihan bug secara acak hingga semua gangguan terdeteksi.
3. Ilmu yang Dibutuhkan
Karena proses testing mempunyai sifat pengerjaan yang otomatis, dia dapat Anda laksanakan tanpa harus memiliki ilmu programming. Bahkan jika perlu, Anda boleh saja menyerahkan proses testing ini kepada tim dari luar lingkup kerja Anda. Yang penting ialah semua kesalahan pada kode sistem tersebut dapat segera ditangani.
Debugging adalah proses yang sangat rumit dan sensitif, apabila Anda hendak membetulkan suatu gangguan pada sistem. Anda wajib mempunyai pengetahuan programming bila ingin melaksanakannya dengan benar. Belum lagi pengerjaan prosesnya yang hanya boleh ditangani oleh tim pengembang sistem itu sendiri.
Cara Kerja Debugging
Anda telah membaca tentang pengertian, tujuan, dan perbedaan proses pembersihan sistem ini dengan proses testing. Sekarang adalah waktunya Anda mengetahui bagaimana cara kerja debugging perangkat lunak seperti di bawah ini:
- Pertama, Anda harus mencatat apa saja isu-isu yang terjadi pada gawai Anda akibat adanya bug tersebut. Caranya, yaitu mereproduksi bug pada sistem, agar Anda tahu dimana letak gangguannya.
- Kedua, kumpulkan semua laporan error pada sistem yang telah tercatat pada script programming. Pengumpulan daftar kesalahan ini penting, supaya nantinya setiap bug yang ada pada sistem bisa terhapus sepenuhnya.
- Ketiga, tentukan lokasi data tempat terjadinya error pada perangkat lunak Anda. Biasanya, Anda akan langsung mengetahui letak gangguan pada sistem begitu proses pencatatan isu bug selesai.
- Selanjutnya, lakukan analisis kesalahan sistem mulai dari kode paling sederhana pada lokasi error tersebut. Apabila kode-kode lain rusak pada sistem, Anda juga perlu menganalisis sebanyak apa kode yang rusak dan terganggu.
- Jika seluruh bug telah terdeteksi, buatlah tes framework otomatis di lokasi kesalahan itu untuk membuktikan jika mereka sudah terlacak semuanya.
- Begitu Anda sudah mengumpulkan dan mendata bug yang ada dalam sistem gawai, sekarang waktunya Anda menjalankan proses debugging. Silakan gunakan fitur seperti CMS WordPress, PHP Coding, atau HTML Coding sesuai kebutuhan Anda..
- Langkah terakhir, yaitu memasukkan kode-kode yang telah lulus pemeriksaan dan uji coba ke framework sistem. Usahakan untuk memeriksa ulang setiap kode demi memastikan agar bug benar-benar sudah hilang.
Sudah Paham Mengenai Debugging?
Dan itulah artikel singkat yang menjelaskan tentang pengertian, tujuan, dan metode melakukan proses penghilangan bug pada gawai serta perbedaannya dengan testing. Debugging adalah ilmu yang wajib semua programmer miliki, sehingga mereka harus tahu cara kerja ilmu tersebut secara lengkap dan jelas. Agar dapat memberikan kinerja yang maksimal kepada klien.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development