Content marketing adalah salah satu jenis strategi marketing yang semakin diminati oleh bisnis B2B. Melansir data dari Content Marketing Institute, disebutkan bahwa 89% B2B marketer menggunakan strategi marketing ini. Namun, apa sebenarnya strategi pemasaran content marketing bisnis B2B ini dan bagaimana penerapannya?
Pada ulasan kal ini, kami akan menjelaskan secara terperinci mengenai strategi marketing ini, mulai dari definisi hingga contoh strategi marketing B2B. Langsung, saja simak pembahasan mendalam yang telah kami siapkan di bawah ini!
Baca Juga: Content Marketing: Pengertian dan Pentingnya Bagi Sebuah Bisnis
Apa Itu B2B?
B2B adalah singkatan dari business to business, yang merujuk pada model bisnis di mana suatu perusahaan menjual produk/layanan ke perusahaan lainnya.
Sebagai contoh, misalnya terdapat suatu perusahaan yang menawarkan jasa pembuatan konten media sosial. Alih-alih menawarkan jasa langsung ke konsumen, perusahaan terkait justru menawarkan jasa mereka pada perusahaan lainnya.
Jadi, sebuah perusahaan atau bisnis dapat disebut perusahaan B2B saat target audiens mereka bukan lagi konsumen (end user), melainkan bisnis atau perusahaan lainnya.
B2B dan B2C Apa Bedanya?
Perbedaan mendasar dari B2B dan B2C terdapat pada target audiensnya. Pada B2B, target audiensnya adalah perusahaan lain. Sedangkan pada B2C, target audiens nya adalah konsumen (end user). Namun, selain dari sisi target audiens, perbedaan B2B dan B2C juga dapat Anda temukan dari beberapa aspek, yang meliputi
1. Hubungan dengan Konsumen
Salah satu perbedaan mendasar lain dari B2B dan B2C terdapat pada hubungan masing-masing model bisnis dengan konsumen mereka. Di dalam model bisnis B2B, jenis hubungan yang harus Anda bangun adalah hubungan yang sifatnya personal.
Pasalnya, konsumen dari model bisnis B2B ini adalah bisnis, yang pastinya diwakili oleh pihak penting tertentu. Jadi, pelaku bisnis B2B harus melakukan maintenance hubungan dengan pihak penting yang menjadi representatif partner bisnis.
Singkatnya, pelaku bisnis B2B harus memikirkan strategi untuk membina hubungan yang baik dengan perusahaan klien mereka. Jadi, klien atau partner bisnis akan tertarik untuk berbisnis kembali atau menjalin kontrak jangka panjang dengan perusahaan B2B terkait.
Di lain sisi, hubungan konsumen pada model B2C lebih fokus pada hubungan yang sifatnya transactional. Di dalam hal ini, tujuan prioritas dari perusahaan dengan model bisnis B2C adalah mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya (jumlah pembelian).
2. Strategi Branding
Model bisnis B2B dan B2C juga memiliki perbedaan dari segi strategi branding nya. Perusahaan B2B biasanya lebih berfokus untuk melakukan positioning. Sedangkan perusahaan B2C berfokus pada messaging.
Di dalam hal ini, perusahaan B2B harus secara konsisten menunjukkan hal spesial, yang produk atau jasa mereka tawarkan melalui pembangunan hubungan.
Di lain sisi, perusahaan B2C biasanya berfokus pada memberikan pesan yang kuat untuk konsumen. Pasalnya, interaksi brand dan konsumen pada model bisnis ini sangatlah minim. Hal ini juga yang menuntut bisnis B2C menerapkan copywriting yang sangat kuat.
3. Target Audiens
Target audiens juga menjadi aspek pembeda lainnya antara model bisnis B2B dan B2C. Jadi, target audiens dari model bisnis B2B biasanya sangat spesifik dan niche. Sedangkan model bisnis B2C memiliki target audiens pada pasar yang lebih luas.
Karena perbedaan target audiens inilah, terdapat perbedaan dalam pemahaman demografi dan kebutuhan target audiens untuk masing-masing model bisnis ini.
Khusus bagian ini, strategi marketing B2B memiliki tujuan utamanya adalah lead generation. Jadi, strategi marketer B2B biasanya terkait dengan Google Analytics dan keyword research.
Sedangkan model bisnis B2C biasanya fokus pada memaksimalkan strategi marketing di semua market funneling, mulai dari tahap membangun brand awareness hingga konversi.
4. Copywriting
Perbedaan terakhir antara model bisnis B2B dan B2C adalah terdapat pada aspek copywriting iklannya. Target audiens dari model bisnis B2B umumnya adalah perusahaan yang mengerti mengenai istilah, proses, dan juga kebutuhan bisnis yang perlu diambil, terkait dengan produk/layanan yang ditawarkan.
Demi mencapai tujuan tersebut, copywriting iklan bisnis B2B harus terdengar sangat profesional. Di lain sisi, copywriting iklan untuk bisnis B2C biasanya harus terdengar trendy dan emosional, serta menyesuaikan dengan demografi target audiens nya.
Baca Juga: 7 Tips Membuat Copywriting Persuasif yang Memikat!
Apa Itu B2B Content Marketing?
B2B content marketing adalah strategi marketing yang memanfaat konten seperti gambar, video, audio, dan lainnya untuk mempromosikan suatu produk ke berbagai perusahaan/bisnis.
Di dalam strategi marketing ini, peran konten adalah sebagai media untuk mengedukasi perusahaan yang menjadi target audiens tentang suatu produk/layanan Anda dan bagaimana produk/jasa tersebut dapat membantu bisnis mereka.
Umumnya, tujuan strategi pemasaran content marketing bisnis B2B sendiri adalah untuk meningkatkan brand awareness, trafik kunjungan website, dan juga prospek lead (konversi) dari perusahaan yang menjadi kliennya.
Demi memenuhi tujuan tersebut, perusahaan B2B harus memproduksi dan juga mendistribusikan konten ke sejumlah platform potensial.
Perbedaan Content Marketing Bisnis B2B dan B2C
Dari penjelasan mengenai perbedaan B2B dan B2C, Anda tentunya mengetahui perbedaan target audiens antara kedua jenis model bisnis ini.
Ketimbang model bisnis B2C, target dari strategi pemasaran content marketing bisnis B2B terbilang lebih rumit dan dapat memakan waktu cukup lama untuk dapat mengarah pada penjualan. Inilah juga yang membuat proses pembuatan konten B2B menjadi sedikit berbeda.
Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, fokus utama adalah lead generation. Maka dari itu, konten B2B harus dapat menunjukkan hal spesial dari produk/jasa yang ia highlight dalam membantu kebutuhan perusahaan yang menjadi target bisnisnya.
Sedangkan untuk bisnis B2C, sesuai dengan fokus utama strategi marketingnya, yaitu membangun brand awareness. Maka dari itu, konten B2C biasanya harus memiliki potensi untuk membuat target audiens tetap terlibat.
Dengan kata lain, konten B2C harus bersifat dapat membangun emosional. Supaya, target akan tertarik mengikuti brand atau perusahaan tersebut.
Singkatnya, konten B2B memiliki fokus utama untuk langsung menghasilkan lead, yaitu dengan menunjukkan bagaimana jasa/produk yang ditawarkan membantu kebutuhan atau memecahkan masalah perusahaan target.
Sementara konten B2C memiliki fokus utama untuk membangun brand awareness terlebih dahulu, sebelum ke tujuan konversi. Hal inilah mengapa konsep dari konten B2C adalah emosional dan memancing keterlibatan target audiens.
Cara Membuat Strategi Pemasaran Content Marketing Bisnis B2B
Setelah membahas mengenai apa itu konten B2B, sekarang waktunya untuk membahas bagaimana cara membuat strategi pemasaran content marketing bisnis B2B. Demi membuat strategi B2B content marketing yang solid, terdapat beberapa langkah utama yang harus Anda lakukan, sebagai berikut.
1. Kenali Target Audiens Anda
Salah satu langkah penting dalam membuat strategi pemasaran content marketing bisnis B2B adalah mengenali pelanggan Anda.
Di dalam hal ini, Anda harus membuat gambaran tentang profil target audiens yang nantinya akan membantu Anda mendapatkan gambaran konten apa yang dibutuhkan untuk memberikan prospek pemenuhan kebutuhan mereka.
Maka dari itu, Anda harus mempelajari lebih lanjut perihal preferensi pembelian dari target audiens Anda hingga jenis komunikasi yang harus Anda bangun.
2. Tentukan Brand Positioning Anda
Sebelum menjual suatu jasa/produk, maka Anda harus menentukan terlebih dahulu mengenai apa yang target audiens Anda pikirkan tentang produk/jasa Anda. Di dalam hal ini, Anda harus mencari tahu masalah dari target audiens Anda, yang dapat Anda pecahkan melalui produk/jasa Anda.
Brand positioning dalam penerapan strategi pemasaran content marketing bisnis B2B berperan sebagai penawaran unik yang men-trigger target Anda, agar tertarik dan membeli produk/jasa Anda.
3. Berfokus pada Nilai Target Audiens Anda
Di dalam menerapkan strategi content marketing B2B, menjadi hal penting untuk membantu target audiens Anda menyenangi produk/jasa yang Anda tawarkan. Maka dari itu, Anda harus fokus melayani audiens Anda dengan baik.
Dengan memberikan fokus pada melayani audiens dengan baik, maka Anda akan dapat mengeksplorasi lebih banyak ide konten untuk memasarkan produk/jasa Anda kedepannya.
4. Bereksperimen dengan Konten yang Berbeda
Demi mendapatkan formula content marketing yang tepat, Anda perlu melakukan riset ide konten B2B secara mendalam. Terkait dengan hal ini, Anda dapat melakukannya dengan mengamati kompetitor Anda. Cari tahu kata kunci dan juga format konten yang paling sukses mendongkrak bisnis mereka.
Selain itu, Anda juga perlu melakukan riset tren di industri atau niche bisnis B2B Anda. Hal ini akan membantu Anda menemukan ide baru dalam produksi konten.
Contoh Strategi Content Marketing B2B yang Efektif
Bicara mengenai penerapan strategi pemasaran content marketing bisnis B2B. Pada dasarnya terdapat banyak contoh penerapan content marketing B2B ini. Adapun beberapa yang paling banyak perusahaan B2B aplikasikan adalah sebagai berikut.
1. Penerapan SEO
Penerapan SEO pada website bisnis adalah salah satu contoh strategi marketing B2B yang efektif. SEO sendiri adalah metode untuk mengoptimasi sebuah website agar dapat mendapatkan peringkat tinggi di halaman mesin pencari.
Ketika website bisnis Anda mendapatkan peringkat tinggi di halaman mesin pencari, maka Anda akan dapat menjangkau target audiens Anda dengan lebih efektif dan luas.
Meskipun demikian, penerapan strategi ini sendiri tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Pasalnya, terdapat banyak task yang harus Anda lakukan untuk menerapkan SEO ini, mulai dari analisa kompetitor, riset kata kunci, technical SEO, link building, dan lainnya.
Terkait dengan bagian ini, untuk progress yang lebih cepat, Anda dapat mempertimbangkan untuk menggunakan Jasa SEO untuk membantu Anda.
2. Menggunakan Email Marketing
Selain mengoptimasi SEO website, penggunaan email marketing juga adalah contoh lain penerapan strategi pemasaran content marketing bisnis B2B yang efektif. Strategi ini memungkinkan Anda untuk melakukan pendekatan pribadi ke target audiens Anda melalui konten email.
Jika Anda menggunakan email marketing sebagai bagian dari strategi content marketing bisnis B2B Anda, task utama yang harus Anda lakukan adalah membangun database target audiens yang akan Anda jangkau.
Selanjutnya, Anda dapat menggunakan email marketing tool untuk otomatisasi pengiriman email ke target audiens Anda.
Baca Juga: Email Marketing: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menerapkannya
3. Menggunakan Newsletter
Newsletter hingga hari ini masih menjadi salah satu media promosi terbaik untuk menjangkau audiens secara efektif. Newsletter sendiri pada dasarnya merujuk pada media yang memuat informasi penting untuk target audiens Anda.
Di dalam hal ini, Anda dapat menjadikan isu terkini yang berkaitan dengan bisnis Anda untuk menjadi headline dan konten newsletter. Tujuan utama dari newsletter ini sendiri bukan untuk konversi, melainkan untuk maintenance hubungan Anda dengan audiens bisnis B2B Anda.
4. Menggunakan Iklan Berbayar
Jika bicara mengenai strategi content marketing, kebanyakan orang berpikir bahwa strategi ini hanya sebatas pemasaran organik. Namun, content marketing sendiri juga terkait dengan iklan berbayar.
Di dalam hal ini, Anda dapat menjangkau lebih banyak audiens, selain secara organik, yaitu dengan mengiklankan konten B2B Anda di sejumlah platform potensial. Linkedin adalah salah satu platform yang kerap menjadi media untuk memasarkan konten B2B ini. Khususnya jika produk/jasa nya berhubungan dengan dunia bisnis skala besar.
Telah Lebih Paham tentang Strategi Pemasaran Content Marketing Bisnis B2B?
Strategi pemasaran content marketing bisnis B2B pada dasarnya sedikit berbeda dengan bisnis B2C. Pasalnya, fokus dari kedua model bisnis ini sendiri berbeda. Pada strategi content marketing B2B, pelaku B2B lebih fokus ke arah lead generation. Hal tersebut yang membuat copywriting untuk model bisnis ini harus sangat profesional.
Di lain sisi, fokus dari model bisnis B2C lebih cenderung ke brand awareness, sebelum ke arah konversi. Hal tersebut menjadi alasan mengapa copywriting untuk B2C cenderung harus emosional dan dapat mengundang keterlibatan audiens.
Demi membuat strategi pemasaran content marketing bisnis B2B, Anda harus berfokus pada langkah utama, yang meliputi mengenal target audiens, menentukan brand positioning, hingga bereksperimen dengan konten. Semoga ulasan ini bermanfaat.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development