Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa Itu Wireframe? Pengertian, Manfaat, dan Contohnya (Lengkap)

4 min read

Apa Itu Wireframe Pengertian, Manfaat, dan Contohnya (Lengkap)

Wireframe adalah bagian yang tidak bisa Anda pisahkan dari website. Dalam website, bagian yang sangat penting adalah desain. Tidak heran ketika proses pembuatan desain memerlukan waktu yang lama karena sifatnya kompleks.

Akan tetapi, ketika Anda memanfaatkan wireframe maka proses desain website tersebut menjadi lebih mudah. Pada artikel ini kami akan mengulas secara detail seputar wireframe.

Apa Itu Wireframe?

Wireframe adalah sebuah kerangka dasar di dalam membuat website. Pada wireframe, Anda akan menemukan beberapa komponen misalnya header, banner, footer, content, link, form, dan masih banyak yang lainnya.

Sementara itu, wireframing merupakan proses di dalam membuat wireframe sebuah website. Di sini Anda akan mengatur seluruh komponen yang telah kami sebutkan di atas sesuai dengan tata letak atau posisi yang Anda inginkan. Seseorang yang melakukan wireframing biasanya merupakan UI/UX Designer.

Dia merupakan orang yang memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan sebuah website yang menarik. Website yang mampu membuat banyak pengunjung tertarik membuka website tersebut dan menemukan informasi yang mereka butuhkan. Biasanya UI/UX Designer akan berdiskusi mengenai wireframe website ini ke tim pengembang website.

Dia juga biasanya akan berdiskusi dengan klien sehingga memperoleh banyak masukan. Dengan begitu, website yang nantinya selesai dikerjakan akan sesuai dengan keinginan klien. Ketika semuanya sudah sepakat, maka UI/UX Designer akan mulai mewujudkan kerangka dasar hingga menjadi sebuah desain visual yang menarik dan lebih rapi.

Jika melihatnya secara visual, memang tampilan dari wireframe ini hanya berupa kotak serta garis yang tanpa warna. Bahkan tulisannya pun hanya berbentuk coretan maupun teks sederhana. Mengapa? Alasannya karena sebenarnya yang paling utama merupakan rancangan dari halaman website tersebut.

Mengapa Perlu Membuat Wireframe?

Beberapa alasan mengapa perlu membuat wireframe yaitu:

1. Menghemat Waktu

Alasan pertama kenapa Anda harus membuat wireframe adalah karena mampu menghemat waktu. Maksdunya, adanya wireframe ini membuat proses pembuatan website menjadi lebih efisien. Hal ini karena perubahan yang ada pada desain website akan jauh lebih cepat serta mudah ketika masih dalam bentuk konsep.

Bayangkan ketika seorang programmer mulai melakukan coding. Ternyata ketika sudah selesai malah desainnya harus diganti. Dengan kata lain, tahapan coding dan desain dapat Anda mulai ketika konsep desain sudah selesai Anda tentukan.

2. Memberikan Gambaran Seputar Website Sejak Awal

Tidak perlu harus menunggu website sampai jadi untuk bisa mengetahui konsep desainnya. Dengan memanfaatkan wireframe, maka semua piha yang terlibat di dalam pengembangan website tersebut bisa mengetahui seperti gambaran awal dari website tersebut. Setidaknya ini akan menjadi referensi ketika nanti website sudah selesai 100%.

3. Pengembangan Menjadi Lebih Terstruktur

Mengembangkan sebuah website akan lebih terstruktur dengan adanya wireframe. Bukan hanya karena Anda telah mengetahui konsep dasarnya. Ini juga karena setiap elemen sudah Anda tata secara baik. Bahkan untuk navigasi website pun masuk menjadi bagian dari kerangka dasar tersebut.

Maka dari itu, risiko melakukan perbaikan ketika website sudah akan lebih kecil. Setiap tahapan sudah selesai Anda kerjakan menggunakan konsep yang jelas.

4. Memudahkan Koordinasi

Manfaat berikutnya dari adanya wireframe adalah memudahkan ketika ingin melakukan koordinasi terkait pengembangan website. Baik pada saat Anda mengerjakan website untu diri Anda sendiri maupun untuk klien.

Semua proses dalam mengerjakan website tersebut dapat mengacu sesuai dengan kerangka dasarnya yang sebelumnya telah Anda sepakati. Jadi, pada saat berdiskusi dalam melakukan perbaikan website, Anda dapat mengeceknya melalui wireframe.

Elemen Elemen Wireframe

Beberapa komponen atau elemen wireframe adalah seperti berikut:

1. Layout Utama

Elemen utama dari sebuah wireframe yaitu layout utama. Komponen tersebut berupa kotak-kota yang sebelumnya telah diatur sesuai posisi dari halaman website. Pada layout utama Anda akan menemukan beberapa bagian seperti menu navigasi, header, body, serta letak sidebar.

2. Interface

Pada elemen interface, elemen tersebut berkaitan dengan media interaksi antara pengunjung dengan tampilan dari sebuah website. Interface berfungsi untuk menunjang berbagai informasi yang biasanya memiliki link, button, font size, judul, logo, dan lain sebagainya.

3. Navigasi

Elemen yang ketiga dari wireframe adalah navigasi. Elemen yang satu ini bermanfaat untuk mengarahkan para pengunjung ketika mereka ingin menjelajahi sebuah website. Navigasi membuat keperluan pengunjung menjadi lebih mudah. Beberapa desain yang terkait navigasi seperti tanda panah, menu, maupun ikon lainnya yang sesuai keinginan.

4. Informasi

Sesuai dengan namanya, pada elemen wireframe ini merupakan isi utama sesuai yang ingin Anda sampaikan pada pengunjung. Misalnya thumbnail, input, paragraf, link, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sangat penting untuk bisa menempatkan elemen infomrasi di bagian yang paling mudah untuk pengunjung yang ingin melihatnya.

5. Elemen Tambahan

Pada elemen tambahan Anda juga bisa memasukkan wireframe sesuai dengan jenis serta kebutuhan dari website yang Anda buat. Misalnya Anda ingin membuat website yang berkaitan dengan toko online. Maka elemen tambahan yang dapat Anda masukkan seperti cek resi, layanan chat, form pemesanan, bantuan, dan beberapa fitur lainnya. Anda tinggal menyesuaikan mana elemen tambahan yang akan Anda masukkan.

Perbedaan Wireframe, Mockup, dan Prototype

Sebenarnya UI/UX Designer memungkinkan Anda untuk membuat beragam contoh konsep desain selain memanfaatkan wireframe. Selain itu, terdapat juga istilah mockup serta prototype yang memiliki bentuk UI lebih terlihat. Ketiganya memiliki perbedaan melalui fungsi utama dari masing-masing konsep tersebut.

Seperti yang telah kami jelaskan bahwa wireframe adalah blueprint sebuah arsitektur. Konsep wireframe ini hanya memiliki manfaat untuk menyampaikan layout, susunan, struktur, navigasi, serta organisasi konten. Biasanya wireframe hanya akan memiliki gambar hitam putih karena lebih berfokus pada konten yang nantinya akan Anda buat.

Sementara itu, mockup merupakan konsep yang secara mendalam untuk menyampaikan beragam aspek terkait desain visual. Beberapa contohnya seperti warna, gambar, serta tipografi. Untuk waktu pengerjaannya tidak jauh berbeda dengan wireframe yaitu ketika sebelum membuat produk.

Akan tetapi gambar diberikan oleh mockup cenderung lebih terperinci. Lalu bagaimana dengan prototype? Ini adalah sebuah konsep yang sifatnya clickable dan mempunyai kemampuan untuk merespons berbagai macam perintah. Prototype bekerja dengan lebih melakukan simulasi bagaimana pengguna bisa berinteraksi secaara nyaman dengan UI.

Adanya konsep tersebut juga memungkinkan para desainer untuk bisa menguji seperti apa user journey lalu menemukan masalah yang terdapat di dalam produk. Adapun tentang kelebihan dari mockup, prototype, dan wireframe adalah seperti tabel berikut:

WireframeMockupPrototype
Membangun kepercayaan ke user serta stakeholderImplementasi desainMenentukan masalah pada tahap awal
Memberikan gambaran layoutt secara umum dari aplikasi atau websiteMenemukan errorDapat Anda klik serta merespons
Menghemat biaya sera waktu pengerjaanMenyampaikan ide pada anggota tim desainerKomunikasi menjadi lebih efektif
 Perspektif pada user 

Contoh Wireframe

Informasi selanjutnya yaitu seputar contoh dari sebuah kerangka dasar pada website.

wireframe adalah

Tools untuk Membuat Wireframe

Dalam membuat sebuah kerangka website, akan lebih baik ketika Anda mengenal serta memahami beberapa tools yang dapat Anda manfaatkan. Di sini Anda bisa memakai dua cara. Pertama melalaui sebuah aplikasi/sotware dana yang kedua bisa menggambar secara manual atau hand sketching. Media yang bisa Anda gunakan cukup kertas putih yang kosong.

Menggambar pada kertas putih yang kosong membuat desainer bisa mengerjakan wireframe dengan lebih mudah. Waktu pengerjaannya pun juga cenderung lebih cepat. Apalagi ketika Anda mempunyai kemampuan menggambar yang baik. Nanti proses di akhir wireframe bisa Anda lakukan sekaligus.

Bagi yang tertarik untuk membuat kerangka dari sebuah website, maka Anda bisa memanfaatkan aplikasi. Sementara untuk tools yang bisa Anda gunakan yaitu Figma, Cacoo, Zeppelin, Adobe Illustrator, Gliffy, Jumpchart, sertaa Mockflow Whimsical. Di antara semua tools tersebut, ada toolset maupun fitur tambahan yang akan sangat membantu di dalam mengerjakan konsep desain.

Untuk harganya bervariasi. Ada yang bisa Anda peroleh secara gratis namun memiliki fitur seadanya. Namun Anda juga bisa mendapatkan dengan membayar biaya berlangganan dan fiturnya lengkap.

Kesimpulan

Itulah pembahasan yang dapat kami berikan. Anda juga telah memahami tentang apa saja elemen ketika membuat kerangka dasar website. Sekarang apakah Anda tertarik dan siap untuk membuatnya dan menghadirkan website yang menarik? Selamat mencoba!

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development