Pengelolaan database tidak hanya bisa Anda lakukan dengan sistem manajemen relasional DBMS saja. Berbeda dengan SQL, NoSQL adalah salah satu sistem yang bisa Anda manfaatkan untuk mengelola database dengan struktur yang lebih praktis dan fleksibel. Artikel ini akan menjelaskan lebih spesifik tentang NoSQL dan cara kerjanya.
Apa itu NoSQL?
NoSQL merupakan singkatan dari Not Only SQL yang bersifat tanpa relasi. Artinya, NoSQL bisa Anda gunakan untuk mengelola database tanpa query yang kompleks dan lebih fleksibel. NoSQL memiliki skalabilitas lebih tinggi untuk berkembang menyesuaikan kebutuhan data.
Sistem manajemen database ini paling cocok untuk mengolah data dalam jumlah besar atau big data yang datanya bisa berubah-ubah. Berbagai perusahaan besar seperti Google dan Facebook adalah contoh perusahaan yang memanfaatkan NoSQL dalam bisnis. Hal itu terjadi karena kemampuannya yang mendukung fitur real time pada aplikasi web.
Cara Kerja NoSQL
Setelah mengetahui pengertiannya, memahami cara kerja NoSQL database adalah hal wajib bagi Anda sebelum memanfaatkannya. Berikut ini contoh pemodelan skema yang bisa Anda pelajari :
- Jika dalam database relasional, terdapat tabel Buku sering terpisah dengan tabel lain sehingga memiliki primary key dan foreign key. Beberapa contoh kolom pada tabel Buku yaitu ISBN, Judul Buku, Nomor Edisi. Kemudian tabel Penulis yang memiliki kolom ID dan Nama Penulis.
Model relasional memang di desain dengan tujuan untuk mengaktifkan database melalui tabel yang saling berintegrasi. Tujuannya untuk mengurangi redudansi dan sebagai penyimpanan.
- Lalu untuk database NoSQL adalah berupa penyimpanan data dalam bentuk JSON. Setiap tabel dan kolomnya seperti Buku, Judul Buku, ID Penulis, Nama Penulis, ISBN, Nomor Edisi disimpan sebagai atribut dalam satu dokumen. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan pengembangan intuitif dan skalabilitas horizontal.
Kelebihan NoSQL
Berikut ini beberapa kelebihan dari NoSQL dibandingkan dengan database relasional atau SQL :
1. Skalabilitas Lebih Mudah dan Murah
Database non relasional mempermudah scale out dan menggunakan metode skalabilitas sehingga Anda bisa menambahkan server cloud. Kemudian server tersebut menyambung ke cluster database dengan lebih mudah.
Hal ini bermanfaat untuk menangani lonjakan data sehingga Anda tidak perlu membeli perangkat baru dan tentunya lebih hemat.
2. Menyimpan Banyak Data Tanpa Menurunkan Performa
Selanjutnya, kelebihan NoSQL adalah dapat menyimpan data dalam jumlah besar dengan performa yang tetap bagus. Hal ini terjadi karena adanya kemudahan untuk scale out seperti pada penjelasan sebelumnya.
Saat terjadi lonjakan data yang tinggi, Anda bebas untuk menambahkan server yang berfungsi sebagai penampung beban secara merata. Hal inilah yang menjadi alasan penggunaan database non relasional pada perusahaan besar di dunia.
3. Fleksibilitas Tinggi Mendukung Beberapa Jenis Database
NoSQL merupakan jenis manajemen database yang bersifat fleksibel karena dapat mendukung empat jenis database, menyimpan data unstructured, semi structured, dan structured. Hal ini sangat memudahkan Anda untuk lebih leluasa saat mengelola database ssuai keebutuhan dan data yang Anda miliki.
Jika data masih bervariasi dan akan terus berkembang, maka Anda tidak perlu merancang banyak skema tabel seperti manajemen database relasional atau SQL.
4. Lebih Ramah untuk Developer
Salah satu skill wajib bagi seorang developer adalah mampu mengelola database. Pekerjaan tersebut memang tidak mudah, tetapi dengan bantuan NoSQL maka proses yang perlu Anda lakukan lebih praktis. Mengapa demikian? Berikut ini alasannya :
- Anda tidak perlu menulis format query yang lebih kompleks sesuai data seperti SQL.
- Data pada NoSQL bisa berbentuk format yang familiar dengan developer yaitu XML dan JSON.
- Anda dapat menampilkan data dengan lebih cepat tanpa harus membuat skema terlebih dahulu.
- Database dalam NoSQL bersifat gratis dan open source sehingga Anda lebih menghemat uang jika ingin menguji coba kecocokan terlebih dahulu.
Perbedaan NoSQL dan SQL
Sekarang saatnya Anda mengetahui perbedaan antara manajemen database relasional dan non relasional :
1. SQL
Berikut ini ciri-ciri yang dimiliki SQL sebagai database relasional :
- Berfungsi untuk mengolah data secara online pada OLAP atau Online Analytical Processing.
- Menggunakan bahasa query SQL.
- Struktur database terdiri dari kumpulan tabel.
- Perlu menentukan skema terlebih dahulu sebelum mengelola data.
- Skalabilitas vertikal sehingga perlu membeli perangkat keras baru.
- Contoh database yaitu MySQL, MS-SQL, Postgres.
2. NoSQL
Sedangkan ciri-ciri database NoSQL adalah sebagai berikut :
- Berfungsi untuk mengolah data yang berkaitan dengan aplikasi dan website dengan struktur lebih kompleks.
- Tidak perlu menuliskan bahasa query yang terlalu kompleks.
- Struktur database berbentuk kolom, key value, dokumen, atau graph.
- Skema lebih dinamis yang mendukung data unstructured.
- Skalabilitas horizontal sehingga Anda cukup menambah server dan tidak perlu membeli perangkat keras yang baru.
- Contoh database NoSQL yaitu Redis, MongoDB, dan Neo4j.
Jenis Database NoSQL
Secara umum, manajemen database non relasional ini terdiri dari empat jenis, antara lain :
1. Key Value
Jenis database yang pertama ini menyimpan data dalam pasangan key atau value yang berbentuk tabel hash dengan struktur simpel. Key value cocok untuk Anda yang ingin menyimpan data dalam jumlah besar tanpa menuliskan syntax query yang ribet.
Dalam key value, setiap key atau kuncinya bersifat unik, sedangkan value berupa format JSON, BLOB, String, atau format lain yang sesuai. Beberapa contoh database key value yaitu Riak, DynamoDB, dan Redis.
2. Column Based
Jenis database ini juga dikenal dengan nama wide column yang artinya untuk menyimpan data dalam bentuk kolom. Sehingga column based ini cocok untuk query seperti SUM, COUNT, MIN, MAX, AVG, dan sejenisnya.
Kelebihan column based sebagai NoSQL adalah fleksibilitas dalam setiap kolom. Artinya setiap kolom tidak terikat dengan kolom lain, sehingga Anda bebas mengubah tanpa mempengaruhi kolom lain. Beberapa contoh database column based antara lain HBase, Cassandra, dan Hypertable.
3. Document Oriented
Jenis database ini menggunakan data yang isinya sepasang key dan value dalam dokumen format JSON atau XML. Value bisa berupa banyak tipe data seperti angka, string, boolean, arrays, atau object.
Bagi Anda yang sudah sering menggunakan JSON, pasti Anda cukup populer dengan format dari jenis database document oriented. Strukturnya hanya terdiri dari kolom, berbeda dengan jenis database SQL yang terdiri dari baris dan kolom.
Melalui jenis database ini, Anda tidak perlu mengetahui kolomnya terlebih dahulu seperti pada database SQL. Sangat fleksibel bukan? Oleh sebab itu, tak heran jika banyak perusahaan yang mengembangkan web CMS, platform blogging, analisis real time, atau aplikasi e-commerce menggunakan jenis database document ini.
Beberapa contoh database document yang telah populer di kalangan developer antara lain Amazon SimpleDB, MongoDB, dan CouchDB. Anda dapat memilih salah satunya sesuai dengan kebutuhan data maupun aplikasi Anda.
4. Graph Based
Jenis database NoSQL ini fokus pada fungsinya untuk menyimpan hubungan yang terjadi antara suatu entitas dengan entitas lain. Entitas tersebut tersimpan dalam bentuk node, sedangkan hubungan antar keduanya dikenal dengan sebutan edge.
Graph based cocok Anda gunakan untuk menemukan pola-pola antar data yang saling berhubungan. Oleh karena itu, jenis database ini sangat cocok untuk Anda gunakan pada platform media sosial, data spasial, hingga mendeteksi penipuan.
Beberapa contoh database graph based yang sudah banyak di gunakan antara lain JanusGraph, Neo4J, dan Infinite Graph.
Yuk Gunakan Manajemen Database NoSQL!
Database SQL dan NoSQL memang memiliki kesamaan sebagai manajemen data atau untuk mengelola data. Namun dalam proses pengelolaannya keduanya memiliki perbedaan. Database NoSQL memiliki empat jenis yaitu keey value, column based, document oriented, dan graph based.
NoSQL adalah manajemen relasional yang memiliki kelebihan antara lain :
- Pengguna tidak perlu membeli server mahal dengan adanya kemudahan untuk scale out.
- Memiliki kemampuan untuk menyimpan data dalam jumlah yang besar dengan performa yang tetap baik.
- Bersifat fleksibel dalam menangani kebutuhan dan berbagai data.
- Lebih ramah dan menguntungkan para developer dalam pengembangan aplikasi.
Oleh sebab itu, bagi Anda yang belum pernah mencoba memanfaatkan NoSQL, sekarang saatnya mencoba untuk mempermudah pekerjaan saat mengembangkan aplikasi dan mengelola banyak data.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development