Eksistensi website semakin meningkat di era digital. Kondisi ini juga menimbulkan persaingan di antara para pemilik website untuk membuat konten yang menjadikan posisi website miliknya lebih baik. Ada banyak cara untuk bisa mewujudkannya, dan anchor text adalah salah satu cara untuk memaksimalkan performa website Anda.
Apa Itu Anchor Text?
Secara sederhana, anchor text adalah potongan kata yang berisi link URL dan biasanya dapat berupa backlink atau internal link. Ketika pengunjung mengklik link tersebut, otomatis mereka akan diarahkan ke laman lainnya. Bentuk dari teks anchor ini juga berbeda dari teks biasanya yaitu warna biru serta terdapat garis bawah.
Mengapa Perlu Menggunakan Teks Anchor?
Sebelum 2012, Google cenderung mengandalkan algoritma penentuan peringkat website berdasarkan teks anchor. Itu artinya, semakin banyak pengunjung yang mampir ke laman yang tersemat dalam teks anchor, semakin relevan dan bagus konten yang ada pada laman tersebut.
Jadi, teks anchor ini mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan peringkat sebuah website pada SERP Google. Akan tetapi algoritma seperti ini cenderung rawan akan kecurangan. Mengapa?
Karena pemilik website dapat menambahkan anchor text sebanyak-banyaknya untuk membuat kontennya berada di posisi teratas.
Kemudian pada 24 April 2012, Google menghadirkan algoritma baru bernama Google Penguin. Algoritma ini memungkinkan Google agar lebih melihat konten yang relevan untuk menaikkan posisinya di SERP.
Selain itu, ketika pengunjung banyak yang mengklik teks anchor yang ada di halaman konten Anda, maka peringkat situs di search engine akan lebih bagus.
Google menganggap teks anchor tersebut dapat menggambarkan isi dari seluruh konten. Maka dari itu, semakin banyak yang mengkliknya, menandakan teks anchor yang deskriptif, relevan, dan berguna.
Jenis-Jenis Anchor Text
Apa saja jenis-jenis teks anchor yang sering digunakan? Berikut ini penjelasannya.
1. Branded
Branded adalah sebuah anchor text yang umumnya menggunakan nama brand atau merek tertentu. Jenis yang pertama ini cukup aman Anda gunakan jika ingin menunjukkan sebuah brand.
Maksudnya, hyperlink akan otomatis mengarah ke website resmi dari brand tersebut. Adapun jika ada teks anchor tersebut mengarah pada sebuah situs dengan domain sama, maka disebut internal link anchor text.
2. Naked URL
Naked URL merupakan jenis teks anchor yang penulisannya sama persis dengan tautan dari website tersebut. Akan tetapi, untuk penulisan teks anchor jenis ini masih kurang user-friendly jika Anda bandingkan dengan jenis anchor yang lainnya.
3. Generic
Jenis ketiga teks anchor adalah Generic yang isinya tentang ajakan untuk melakukan sebuah tindakan. Jenis ini biasanya hadir dalam bentuk Call to Action atau CTA yang nanti akan menyesuaikan kebutuhan serta kegunaannya. Salah satu contoh anchor text jenis ini adalah “Klik di sini”.
4. Partial-match
Merupakan jenis teks anchor yang akan memodifikasi keyword link. Misalnya, jika Anda memakai kata kunci “Instalasi Windows 10”. Teks anchor yang dapat Anda buat juga sama yaitu “Cara instalasi Windows 10”.
5. Exact-match
Kebalikan dari partial-match yang memakai teks berdasarkan bagian kata kunci yang terkait saja, untuk exact-match ini teksnya benar-benar mirip dengan kata kunci yang Anda gunakan.
Misalnya, Anda ingin menggunakan kata kunci “Cara Instalasi Microsoft Office 2019”, makai teks anchor pada artikel Anda yaitu “Cara Instalasi Microsoft Office 2019”.
Misalnya, suatu URL yang akan mengarah pada artikel yang berjudul “Anchor Text: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Cara Membuatnya”. Maka nanti teks anchor-nya sama dengan judul artikel tersebut.
6. Images
Merupakan sebuah teks anchor yang dapat Anda gunakan untuk menambahkan tautan pada sebuah gambar. Ketika Anda menerapkan jenis anchor teks ini, maka Anda dapat mengosongkan bagian teks anchor-nya.
Cara Membuat Anchor Text yang SEO Friendly
Sebenarnya cara membuat anchor text adalah hal mudah. Akan tetapi, Anda tetap memerlukan beberapa tips penting agar dapat memaksimalkannya. Ketika teks anchor tepat sasaran, maka potensi peringkat website di mesin pencari akan lebih baik.
1. Memperhatikan Relevansi Konten yang Anda Tautkan
Relevansi dari sebuah konten lewat teks anchor juga berpengaruh terhadap penilaian yang Google lakukan pada website. Jika Anda sekadar memakai anchor secara sembarangan tanpa melihat kesesuaian dengan link kontennya, kemungkinan besar Google akan memberikan nilai buruk pada website.
Bahkan algoritma Google bisa tidak merekomendasikan website tersebut sehingga tidak muncul di halaman pertama pada mesin pencari. Ketidaksesuaian anchor dan link tautan juga berpotensi membuat website mempunyai bounce rate tinggi.
Ini karena para pengunjung akan langsung menutup konten hanya beberapa detik setelah mereka menyadari informasi yang tersaji tidak relevan. Untuk itu, pastikan Anda menghadirkan konten yang relevan sehingga membuat pengunjung mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.
3. Terapkan Variasi Anchor
Cara yang ketiga dalam membuat anchor text adalah jangan sampai menerapkan teks anchor secara berulang-ulang. Sebaiknya terapkan beberapa jenis anchor text pada konten yang Anda buat.
Berikut ini rasio dalam menggunakan teks anchor yang dapat Anda terapkan:
- Exact match: 5%
- Brand name: 10%
- Phrase match: 20%
- Keyword branded: 15%
- Branded: 25%
- Other terms: 15%
- Root, page URL, subdomain, atau subdirectory: 10%
4. Kurangi Pemakaian Teks Anchor Generic
Berikutnya, jangan terlalu sering menggunakan teks anchor generic. Hal ini karena jenis teks anchor tersebut masih kurang mencerminkan terkait apa yang coba Anda sampaikan kepada para pembaca. Google juga akan kesulitan memahami link sesuai topik yang sedang Anda bahas.
5. Maksimalkan Halaman dengan Membahas Topik Secara Mendalam
Cara membuat teks anchor berikutnya adalah usahakan memaksimalkan halaman dengan membahas topik secara detail. Kurangi teks anchor yang malah membawa para pembaca menuju halaman utama.
6. Manfaatkan LSI atau Latent Semantic Indexing
LSI merupakan tools yang bisa Anda gunakan untuk menemukan kata kunci lainnya yang berkaitan dengan kata kunci utama. Anda memerlukan LSI sehingga teks anchor dapat Anda tampilkan ke konten bukan hanya berisi keyword utama secara berulang.
7. Gunakan Kata Kunci
Fungsi dari sebuah teks anchor yaitu memberikan informasi serta menggambarkan isi dari seluruh konten kepada para pengunjung serta mesin pencari. Untuk itu, Anda harus menghadirkan sebuah teks anchor secara efisien serta sesuai kebutuhan.
Anda dapat menggunakan keyword pada anchor yang memang menggambarkan isi dari konten yang akan dirujuk. Perhatikan juga jumlah kata kunci dan pastikan tidak terlalu panjang. Pastikan Anda menggunakan anchor ke keyword yang relevan, menarik, dan sesingkat mungkin.
Anchor Text Adalah Aspek Penting dari SEO!
Anchor text adalah salah bagian penting dari SEO yang membantu mengoptimasi website sehingga berada di posisi teratas SERP. Ini karena semakin banyak pengunjung yang mengklik anchor text, maka posisi website di mesin pencari juga akan semakin bagus.
Terdapat beberapa jenis teks anchor, dan yang paling aman untuk Anda gunakan yaitu branded. Selain itu, sebelum membuat anchor text, perlu Anda perhatikan beberapa tips penting sehingga konten atau teks anchor bisa berpengaruh terhadap penilaian website oleh Google.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development