Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa itu Bug? Pengertian, Jenis, dan Cara Menghindarinya

5 min read

Bug Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghindarinya!

Sebagai manusia yang sudah terbiasa dengan majunya teknologi, Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah bug. Bug adalah sebuah istilah yang sering muncul saat mendapati perangkat teknologi mereka mengalami sedikit macet yang tidak normal. Kesulitan karena mendapati perangkat yang ngebug ini ada 2, Anda mendapat bug yang menyulitkan atau Anda mendapati bug yang tidak akan mengganggu jalannya program.

Sebagai seorang programmer, Anda harus bisa membuat sebuah program komputer yang lancar dan bebas dari gangguan-gangguan seperti bug. Namun, untuk mengetahuinya, Anda perlu tahu terlebih dahulu apa itu bug dan bagaimana cara menghindarinya.

Apa Itu Bug?

Bug dalam bahasa Inggris artinya serangga kecil yang bisa mengganggu ataupun tidak mengganggu. Nah, dari artian itu, terbuatlah istilah bug dalam program. Dalam bahasa program dan teknologi, bug adalah sebuah masalah-masalah kecil yang seringkali mengganggu jalannya suatu program. Baik itu sangat mengganggu sampai program tersebut mengalami gangguan, atau masalah minor.

Bug sendiri adalah hal yang normal terjadi pada suatu aplikasi dan sangat sulit menciptakan suatu program yang sempurna. Memiliki bug pada program yang Anda kerjakan bukan berarti Anda adalah seorang programmer yang tidak baik. Biasanya, bug bisa terjadi kapan saja bahkan setelah program milik Anda sudah Anda lolos dalam tahap testing.

Pencipta istilah bug adalah seorang teknisi yang bernama Grace Hopper. Grace inilah orang pertama yang mempelopori istilah ini karena ia menemukan sedikit masalah atau kerusakan teknis pada komputernya. 

Masalah ini ia sangkut pautkan dengan penamaan serangga atau “ngegat” yang seperti terjebak dalam komputer miliknya hingga mengakibatkan program tidak berjalan semestinya.

Sekarang ini, istilah bug sering terucap jika ada masalah pada software atau aplikasi saja. Salah satu contoh dari bug yang sering terjadi adalah dalam Game. Pernahkah Anda melihat ada yang aneh dengan game yang Anda mainkan? 

Misalnya Anda melihat karakter game yang tiba-tiba mengalami glitch saat sedang berada di suatu tempat. Padahal saat Anda memasuki tempat sebelumnya, karakter game ini tidak apa-apa. Nah, itulah yang namanya bug.

Hal ini tentu saja normal. Hal itu sering disebabkan karena banyaknya code yang terancang untuk membuat game tersebut. Dari ribuan code tersebut, memiliki kesalahan kecil dalam pemrograman game adalah sesuatu yang wajar. 

Maka dari itu, biasanya jika ada pengaduan tentang bug ini, para developer suatu software akan memperbaikinya dengan proses pembersihan. Proses pembersihan bug adalah proses debugging.

Biasanya, saat proses pembersihan bug ini, Anda tidak akan bisa menjalankan aplikasi. Namun ada juga proses debugging yang bisa Anda download setelah selesai. Jadi Anda tidak perlu menunggu prosesnya selesai baru bisa memainkan game atau aplikasi tersebut.

Baca Juga: Apa itu Cyber Security? Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Ancamannya

Jenis-jenis Bug

Setelah mengetahui pengertian bug, berikutnya Anda harus tahu apa-apa saja jenis bug yang ada dan mungkin terjadi pada aplikasimu.

1.  Functional Error

Jenis pertama dari bug adalah Functional Error. Functional error atau error yang terjadi terhadap program atau fungsi-fungsi aplikasi. Misalnya, ada tombol yang tidak bisa Anda tekan, atau bisa jadi aplikasinya yang tidak bisa berjalan tiba-tiba. Nah, hal tersebut termasuk ke dalam functional error.

Karena functional error menyerang cara penggunaan suatu aplikasi, maka seringkali bug mayor ini memiliki waktu yang sedikit lebih lama daripada bug lain untuk bisa bersih. Biasanya, para developer harus mematikan aplikasi tersebut terlebih dahulu (jika aplikasinya adalah aplikasi online).

2.  Usability Defect

Nah, karena bug adalah sebuah kesalahan yang terjadi saat programming, maka usability defect termasuk juga ke dalam suatu bug. Biasanya, bug yang satu ini menyerang sistem performa yang ada pada aplikasi tersebut sehingga para pemakainya jadi kebingungan bagaimana cara menggunakan aplikasinya.

Salah satu contoh dari usability defect adalah aplikasi yang tidak nyaman untuk Anda gunakan. Bisa jadi akibat dari beberapa hal seperti desain UI dan UX yang kurang efektif sehingga sulit untuk Anda gunakan.

3.  Performance Defect

Berikutnya, ada performance defect. Bug yang satu ini mempengaruhi bagaimana performance yang terjadi pada suatu aplikasi. Contoh dari performance defect adalah sistem atau aplikasi yang ingin Anda buka memiliki waktu loading yang terlalu lama. Selain itu, bagaimana aplikasi tersebut merespon aktivitas-aktivitas penggunanya juga terhitung sebagai performance. Jadi jika Anda mendapati sebuah aplikasi yang macet saat ingin Anda scroll, artinya ada yang salah dengan performancenya.

4.  Compability Error

Jenis keempat dari bug adalah compatibility error. Masalah ini merujuk kepada suatu masalah yang tidak berjalan semestinya dalam waktu tertentu. Contohnya, saat Anda sedang memainkan game, pasti Anda pernah males untuk meng-update game milikmu, bukan? Nah, karena Anda tidak mengunduh versi yang terbaru dari game tersebut, game yang Anda mainkan mengalami beberapa masalah seperti susah untuk Anda mainkan.

Itulah yang namanya compatibility error. Maka dari itu, teruslah mengunduh versi terbaru yang tersedia pada play store atau app store milikmu.

5.  Syntax Error

Jenis selanjutnya adalah syntax error. Jenis bug ini adalah masalah yang terjadi pada source code yang ada pada program tersebut. Biasanya, karena syntax yang ada pada program tersebut bermasalah, maka para pengguna akan merasakan akibatnya seperti program tersebut tiba-tiba tidak bisa ter-loading dengan baik.

6.  Security Error

Jenis selanjutnya dari bug adalah Security Error. Jenis yang satu ini adalah masalah yang terjadi akibat dari external. Security error adalah sebuah bug yang berbahaya karena dapat membocorkan data-data pemakai aplikasi kepada orang yang tidak bertanggung jawab. Biasanya security error ini disebabkan oleh hacker yang dapat menemukan celah dalam sistem keamanan sebuah aplikasi.

7.  Logic Error

Jenis terakhir dari bug adalah logic error. Jenis ini adalah akibat dari source code yang tidak terprogram dengan benar. Biasanya, ada fungsi-fungsi yang salah dan tidak tepat dalam code sehingga program akhir tidak sesuai dengan harapan.

Penyebab Terjadinya Bug

Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya bug. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menjadi asal-muasal bug yang terjadi pada aplikasimu.

1.  Software yang Rumit

Human error menjadi sebuah penyebab alami yang bisa saja menjadi penyebab dari bug. Seperti yang kita ketahui, bug adalah suatu masalah yang terjadi pada software yang Anda gunakan. Nah, semua program yang ada pastilah memiliki tingkat kerumitan yang berbeda-beda. Semakin banyak fungsi atau menu yang ada pada software itu, maka akan semakin rumit pula code yang harus programmer buat.

Satu software yang rumit bisa saja memiliki ribuan code pada programnya. Dari beribu-ribu hal tersebut, bisa saja programmer tersebut salah memasukkan atau menyusun code sehingga menimbulkan bug terhadap aplikasi akhir.

2.  Komunikasi Tim Kurang

Ketika membuat suatu aplikasi sehingga aplikasi tersebut berjalan dengan sempurna, para programmer membutuhkan banyak orang pada timnya. Akibat dari banyaknya orang yang mengerjakan hal berbeda dalam satu projek tersebut, pastinya ada beberapa komunikasi yang kurang terjalin dengan sempurna.

Jika salah satu pihak yang ada dari team tersebut tidak sengaja melewatkan suatu kesalahan, maka akan berdampak dengan keseluruhan aplikasi.

3.  Tidak Adanya Riwayat Perubahan

Masalah atau bug adalah sebuah hal yang wajar terjadi dalam suatu aplikasi. Hal ini karena dalam proses pembuatan aplikasi ini, pasti para developer akan memasukkan dan mengubah code-code seiring dengan permintaan client agar menghasilkan aplikasi yang baik. 

Nah, satu code yang ada pada program biasanya akan berdampak dengan code yang lain. Maka dari itu, jika tidak ada riwayat perubahan yang terjadi pada suatu aplikasi, maka dapat kita pastikan ada satu atau dua code yang tidak berfungsi dengan baik.

4.  Deadline Terlalu Singkat

Selanjutnya, penyebab bug adalah deadline yang terlalu singkat. Biasanya karena hal yang satu ini, para programmer tidak sempat untuk double cross check program yang mereka buat sehingga menimbulkan susunan code yang salah.

5.  Aplikasi Third Party

Third party adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan menggunakan API. Biasanya hal ini terjadi agar menghemat waktu pengerjaan. Namun, dampak negatif dengan memakai third party ini adalah kemungkinan terjadinya bug semakin meningkat. 

Hal ini karena aplikasi third party sering kali mempunyai code yang tidak sesuai dengan kode yang sudah programmer kembangkan.

Cara Menghindari Bug

Untuk dapat menghindari bug yang dapat terjadi pada software Anda, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan. Cara menghindari bug adalah seperti berikut ini :

1.  Membangun Komunikasi Antar Tim

Sebagai suatu tim, Anda dan rekan Anda haruslah bisa berkomunikasi dengan baik akan apa yang ingin kalian buat untuk menjalankan aplikasi yang akan Anda buat. Pembagian tugas dan kepercayaan yang tinggi akan membuat pekerjaan yang akan kalian lakukan menjadi lebih gampang.

2.  Testing Program Sebelum Launching

Sebelum mengirim program untuk dapat terpakai pada khalayak umum, tentunya Anda harus menjalankan tes yang baik. Test itu haruslah mencakup dari awal penggunaan program sampai akhir penggunaan. Jangan lewatkan fungsi program apapun yang ada pada aplikasi kalian.

3.  Jalankan Bug Bounty

Ketika seluruh tim Anda sudah menjalankan program dari awal sampai akhir, bukan berarti program yang kalian buat sudah terbebas dari bug. Maka dari itu untuk memastikan program tersebut siap pakai, jalankanlah program dengan perangkat lain dan daftarlah sebagai user. Hal ini untuk memastikan kemungkinan yang ada untuk bug adalah nol.

4.  Agile Methodology

Cara selanjutnya untuk menghindari bug adalah dengan menjalankan teknik agile methodology. Agile methodology adalah sebuah teknik yang mengutamakan pengembangan terus menerus. 

Dengan teknik ini, setiap perubahan yang Anda dan tim lakukan adalah perubahan yang memang harus dan disetujui oleh semua tim. Maka dari itu, Anda akan mengurangi kuantitas perubahan yang terjadi pada program Anda dan juga mengurangi kemungkinan bug terjadi dalam program.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang apa itu bug dan bagaimana cara menghindarinya. Ingatlah bahwa Anda tidak dapat menghindar sepenuhnya dari kemungkinan bug terjadi pada program Anda, maka teruslah memperhatikan review dari pengguna tentang aplikasi yang Anda buat. Semoga artikel ini dapat membantu!

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development