Saat menggunakan SEO untuk optimasi website, pasti Anda sering bertanya-tanya apakah strategi yang digunakan sudah tepat dan membuahkan hasil pada website atau belum. Nah bagi Anda yang sedang mempraktikkan atau belajar SEO, ada baiknya untuk mengetahui maksud dan fungsi KPI SEO untuk optimasi website.
KPI adalah suatu alat yang nantinya berguna untuk mengukur kinerja SEO yang sudah Anda terapkan. Dengan mengetahui teknik ini, Anda dengan mudah menganalisis capaian dan efektivitas pemasaran konten pada website. Penasaran apa itu KPI SEO serta komponen metriknya? Simak berikut ini!
Pengertian KPI pada SEO
Key Performance Indicator (KPI) SEO atau indikator kerja utama adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur performa SEO website dalam waktu tertentu agar kinerjanya lebih terencana dan terarah.
Hadirnya KPI SEO ini sangat berguna untuk para tim dalam mengukur kemajuan, membuat keputusan, dan mengetahui tepat tidaknya strategi SEO yang sudah dilakukan. Jadi KPI ini sangat membantu mengevaluasi kinerja dan fungsi optimasi SEO secara objektif menggunakan metrik SEO.
KPI ini penting dimiliki oleh setiap praktisi SEO karena juga bisa dibuat sebagai acuan ketika menyusun action plan SEO. Selain itu, menggunakan KPI juga bisa membantu mengelola ekspektasi dari bos, manager, atau klien Anda, sebab bukan rahasia lagi bahwa hasil SEO membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan lamanya.
Dari sini, KPI SEO sudah harus menjadi strategi untuk mengoptimalkan website, mengukur kesuksesan, dan melacak kemajuan bisnis. Ini semua bisa didapatkan tergantung bagaimana Anda menetapkan tujuan dari teknik SEO. Apakah untuk brand awareness, customer retention, brand reputation, atau conversion.
13 Metrik KPI SEO untuk Evaluasi Fungsi Optimasi Website
Nah agar fungsi KPI SEO pada proses optimasi website bisa memberi hasil terbaik, maka ada beberapa metrik yang wajib Anda ketahui, antara lain:
1. Peringkat atau Keyword Ranking
Menelusuri keyword ranking bisa berguna untuk melihat adanya perkembangan pada bisnis. Jika website mendapatkan rangking teratas pada mesin pencari, maka situs Anda bisa dikatakan sudah menyediakan konten lebih baik daripada situs kompetitor.
Dampaknya, semakin tinggi peringkat kata kunci, semakin tinggi juga traffic organic, brand awareness, dan konversi web. Namun perlu Anda ketahui bahwa lalu lintas SEO ini sensitif terhadap perubahan kecil yang terjadi. Oleh karenanya, Anda harus memantau peringkat website dan melakukan tindakan cepat jika ingin ada perubahan.
Sekitar tahun 2015, peringkat kata kunci merupakan satu-satunya KPI untuk menilai kinerja SEO. Namun saat ini, karena adanya perubahan algoritma Google dan pencarian semantik, maka ini bukanlah satu-satunya hal penting pada KPI.
Peringkat atau ranking konten tidak ada apa-apanya jika tidak ada gabungan dari beberapa metrik lainnya. Oleh karenanya, Anda harus dengan tepat dan cermat memahami KPI agar mendapatkan hasil maksimal.
2. Organic Traffic
Organic traffic termasuk metrik KPI terpenting dalam fungsi optimasi SEO karena merupakan tujuan akhir dari penerapan strategi SEO. Dari traffic organic ini, Anda bisa mengetahui banyaknya audience yang mengunjungi website melalui hasil pencarian organik. Apabila ada peningkatan, maka strategi SEO berhasil.
Cara mengecek trafik organik ini adalah dengan masuk Google Analytics, kemudian klik “Audience”, klik “Overview”, pilih “Add Segment”, terakhir pilih “Organic Traffic”.
Supaya jumlah audiens semakin banyak, Anda juga perlu membuat judul dan meta deskripsi menarik agar SEO optimasi bisa membuahkan hasil yang optimal pada website Anda.
Ini merupakan elemen dasar pada SEO yang sering dilupakan dan diabaikan. Oleh karenanya, penting untuk terus memeriksa dan melakukan perubahan agar SEO website lebih optimal.
3. Average Session Duration
Average session duration merupakan sesi durasi rata-rata audience menghabiskan waktu di website. Ini juga merupakan metrik penting yang harus Anda perhatikan. Pasalnya, dari sini Anda bisa menilai kualitas konten website dan mengetahui apakah perlu ada perubahan struktur pada website atau tidak.
Jika rata-rata waktu kunjung audience-nya lama, maka itu menandakan bahwa konten website-nya relevan, menarik, dan sesuai dengan target yang Anda tuju. Namun jika tidak, maka Anda bisa melakukan perubahan agar durasi kunjungan audience lebih lama.
4. Organic CTR
CTR atau Click Through Rate merupakan persentase jumlah klik pada website. Maksudnya, CTR ini akan menunjukkan jumlah audience yang melakukan klik pada website daripada jumlah penayangan website dari pencarian Google.
Semakin besar persentase audience yang melakukan klik, maka itu semakin baik. CTR juga bisa untuk mengidentifikasi kaitan meta deskripsi serta judul dengan mesin pencari. Caranya, gunakan Google Search Console lalu klik “Performance” dan pilih halaman yang ingin Anda ukur.
5. Audience Retention
Audience retention merupakan jumlah pengunjung yang kembali ke website Anda. Ini termasuk KPI penting yang harus Anda lacak untuk pengoptimalan kinerja fungsi SEO optimasi. Dari sana, Anda bisa mengetahui apakah pengunjung menyukai dan menganggap konten di website tersebut dapat memberi manfaat atau tidak.
6. Backlink
Backlink atau tautan balik juga merupakan metrik yang bisa memengaruhi performa website. Karena itulah Anda perlu mengetahui kualitas tautan balik dengan cara mengukur jumlah domain yang menempatkannya sebagai rujukan dan total backlink.
7. Bounce Rate
Bounce rate atau rasio pentalan adalah metrik KPI SEO yang menghitung jumlah sesi ketika pengguna memuat halaman kemudian langsung keluar tanpa melakukan tindakan. Ini merupakan salah satu metrik penting karena bisa menjadi faktor peringkat website.
Umumnya, besar rasio pentalan antara 40%-60% bergantung pada jenis industri. Namun biasanya jika persentasenya lebih tinggi, maka bisa jadi halaman website tidak relevan dengan permintaan pencarian.
8. Conversion Rate
Dalam bisnis, pasti Anda berharap audience website bisa menjadi customer. Oleh karena itu, Anda perlu menentukan target konversi untuk mengetahui berapa banyak pembelian dan leads yang sudah tercapai.
Nah, untuk bisa mengukur conversion, Anda harus menentukan jenis konversi dulu lalu gunakan Google Analytics untuk mengukur lead conversion yang sesuai.
9. Tautan Eksternal dan Internal
Penilaian atas kinerja fungsi KPI SEO optimasi juga bisa Anda tentukan dari kualitas dan kuantitas tautan eksternal dan internal. Anda bisa menggunakan tautan eksternal yang bagus dan kompeten untuk mendapatkan hasil memuaskan pada SEO.
Kuncinya, jangan menggunakan tautan eksternal yang tidak jelas dan tidak berkualitas karena akan menurunkan kualitas website Anda.
10. Page Per Session
Hal lain yang juga perlu dievaluasi adalah jumlah halaman yang dikunjungi oleh audience. Oleh karena itu, sebaiknya tidak hanya memperhitungkan seberapa lama audience berkunjung ke website, tapi perhatikan juga apakah audience terus membuka halaman-halaman lain pada website milik Anda.
Jika audience semakin banyak membuka halaman website, maka semakin baik pula kinerja situs Anda. Hal tersebut juga akan menjadikan website Anda naik ranking.
11. Returning User
Dalam dunia bisnis, returning user sama artinya dengan repeat order, di mana audience mengunjungi halaman website berulang kali.
Ketika audience terus melakukan hal ini, tentunya akan berdampak baik pada situs karena bisa meningkatkan user engagement dan petanda konten website sesuai dengan keinginan audience.
Returning order bisa Anda lihat pada Google Analytics, kemudian pilih “Audience Overview”. Temukan “Pie Chart New Vs Returning User” pada bawah grafik sebelah kanan. Lihat persentase returning usernya dan pastikan metriknya di atas 20%.
12. ROI SEO
ROI SEO merupakan tujuan akhir pada setiap target bisnis karena berguna untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Namun untuk bisa melihat ROI pada SEO ini biasanya membutuhkan waktu enam hingga dua belas bulan, bahkan bisa lebih. Ini tergantung kompetisi dan nichenya.
Baca juga: Tips Mudah SEO UMKM untuk Menunjang Perkembangan Bisnis
13. Core Web Vitals
Core web vitals merupakan salah satu metrik yang tak kalah penting dari average session duration. Untuk bisa membuat audience betah berlama-lama berkunjung ke website Anda, perlu adanya kenyamanan saat membuka halaman website.
Kenyamanan audience ini sangat berguna agar website dinilai baik oleh Google. Nah Anda bisa mengukur tingkat kenyamanan website ini dengan menggunakan metrik core web vitals. Caranya, silakan login ke Google Search Console, kemudian klik “Enhancements”, dan pilih “Core Web Vitals”.
Perhatikan baik-baik apakah ada kesalahan atau ada core web vitals yang buruk. Jika ada, segera perbaiki dengan melihat aspek berikut:
- Largest contentful paint (LCP)
- First input delay (FID)
- Cumulative layout shift (CLS)
Siap Mengevaluasi Fungsi KPI SEO Optimasi untuk Website?
KPI merupakan alat untuk memantau kinerja fungsi SEO optimasi pada website agar sesuai harapan. Untuk penerapannya tidak perlu menggunakan semua metrik, cukup gunakan yang sesuai dengan tujuan marketing. Jika kesulitan untuk menerapkannya, gunakan layanan KPI SEO specialist.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development