Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa Itu Keyword Stuffing? Ini Pengertian, Contoh, dan Tipsnya

3 min read

Apa Itu Keyword Stuffing? Ini Pengertian, Contoh, dan Tipsnya

Keyword stuffing adalah salah satu praktik penulisan artikel yang punya banyak kelemahan, namun masih banyak yang menggunakannya. Karena beberapa contoh keyword stuffing cukup berhasil dan efektif untuk untuk meningkatkan awareness dari bisnis.

Pada dasarnya, setiap penulisan membutuhkan keyword yang menarik dan menjual, karena itulah tak sedikit yang mengartikan keyword adalah nyawa dari sebuah artikel. Oleh karena itu, pemilihan kata kunci bisa mempengaruhi minat baca dan ranking website yang Anda kelola.

Apa itu Keyword Stuffing?

Keyword stuffing adalah teknik penggunaan kata kunci yang banyak pada artikel. Cara ini memungkinkan sistem penyaranan Google bisa mengarahkan pada artikel Anda. Namun, artikel sedikit sulit dipahami, karena terkesan terlalu memaksakan.

Bahaya Menerapkan Keyword Stuffing

Secara praktik, penggunaan teknik penulisan keyword ini memang cukup menjenuhkan, bahkan jika salah langkah, bisa berisiko untuk bisnis yang Anda jalankan. Bahkan, jika Anda terpaksa harus menjalankannya, pastinya ada beberapa hal yang dapat mengancam perkembangan website bisnis yang Anda kelola, seperti berikut ini:

1. Terlalu Spoiler Pada Inti Artikel

Pada dasarnya, pembaca akan lebih mudah untuk Anda konversi menjadi pelanggan, jika pesan pada artikel tersampaikan dengan benar. Oleh karena itu, content writer wajib membuat pembaca tertarik membaca keseluruhan artikel. 

Hal inilah yang membuat keyword stuffing jadi berisiko, karena mengandung spoiler dari inti artikel. Sehingga, minat baca pengunjung bisa saja menurun, karena sudah tahu klimaks dari artikel melalui kata kunci panjang yang Anda buat.

2. Artikel Jadi Kurang Natural

Keyword stuffing adalah teknik yang mengharuskan Anda membuat artikel dari kata kunci yang cukup panjang. Hal tersebut pastinya akan mempersulit tim penulis, karena tingkat penyebaran yang cukup sulit. 

Bahkan, sekalipun bisa, artikel akan cenderung tidak natural, apalagi Anda butuh long tail keyword yang bisa jadi lebih panjang dari kata kunci utama.

Hal ini membuat banyak content writer sebuah perusahaan menghindari cara ini, karena salah satu cara yang cukup menjenuhkan. Baik dari sisi penulis bahkan untuk para pembaca, karena akan sangat sulit untuk membuat artikel yang natural dan mudah untuk Anda pahami.

3. Terdeteksi SPAM oleh Google

Dengan kata kunci panjang yang Anda paksakan, mesin Google akan mencurigai artikel yang Anda buat adalah konten SPAM. Karena ada teknik manipulasi yang bisa terdeteksi sebagai buatan robot. 

Hal ini pastinya sangat berisiko, karena dapat membuat artikel hilang dari pencarian, gagal indexing Google, bahkan terjadinya banned akun website yang Anda gunakan. Sehingga, sangat beresiko akan keberlangsungan website Anda kedepannya.

4. Penilaian SERP akan Menurun

Dengan penilaian artikel yang buruk dari SERP (Search Engine Result Page), ranking dari website bisnis yang Anda kelola bisa anjlok. Dengan menurunnya popularitas dari web bisnis, bukan tidak mungkin jika dapat mengancam bisnis yang Anda kelola.

5. Teknik Penulisan yang Tidak SEO Friendly

Sudah menjadi rahasia umum, jika syarat mudah indexing Google adalah membuat artikel SEO Friendly. Sayangnya, resiko jika Anda memaksakan diri untuk menggunakan keyword stuffing adalah artikel akan berpeluang mendapatkan penilaian SEO yang buruk. 

Ciri-ciri Keyword Stuffing

Untuk menghindari menggunakan teknik penulisan ini, pastinya Anda harus mengenali ciri dan karakter dari teknik ini. Anda dapat mengenalinya dengan memperhatikan beberapa ciri khusus ini:

  • Jika Anda menjumpai pada artikel banyak kata yang memiliki patahan yang tidak natural, bisa jadi penulis menggunakan keyword stuffing.
  • Teknik ini juga memiliki ciri kepadatan kata kunci yang tidak merata dan pengulangan kata yang cukup sering.
  • Muncul diksi yang kurag relevan untuk memasukkan kata kunci yang panjang.
  • Butuh waktu untuk memahami inti artikel, bahkan cenderung membosankan.
  • Tidak memiliki kejelasan market atau tujuan pembaca yang ingin tercapai.

Contoh Keyword Stuffing

Sebenarnya banyak contoh penggunaan teknik ini. Namun, agar tidak menjatuhkan pihak lain, Anda bisa mencoba memahami melalui contoh ini. Dengan kata kunci “mainan hewan dari bahan karet premium” sebagai contoh kasusnya:

“Dapatkan mainan hewan dari bahan karet premium ini, yang aman untuk buah hati. Apalagi mainan hewan dari bahan karet empuk ini aman untuk anak, jadi Anda tidak perlu ragu untuk berikan anak mainan yang bisa mengedukasi.

Apalagi mainan hewan dari bahan premium ini, sudah terjual dengan harga yang sangat bersahabat. Jadi tunggu apalagi? Sayang anak, beli saja mainan hewan dari bahan aman dengan material karet premium ini.”

Dari contoh tersebut, Anda bisa mempelajari banyak hal, karena walaupun punya peluang muncul pada mesin saran Google, namun artikel terlihat dipaksakan. Bahkan, walaupun Anda bisa tahu apa tujuan pembuatan artikel, namun pastinya Anda akan sedikit aneh saat membaca contoh tersebut.

Tips Menghindari Keyword stuffing

Keyword stuffing adalah teknik yang cukup riskan untuk Anda lakukan. Namun, jika Anda terpaksa menggunakan teknik ini, beberapa tips ini bisa sedikit membantu penulisan artikel yang ingin Anda buat:

1. Pahami dan Gunakan Keyword Density

Pada dasarnya, keyword destiny adalah komponen penting dalam pembuatan artikel. Komponen ini adalah sebuah persentase kepadatan kata kunci atau lebih mudahnya penyebaran kata kunci. Dengan penempatan yang tepat dan sesuai dengan aturan SEO, pastinya dapat sedikit menyelamatkan artikel yang Anda buat  

2. Memilih Diksi yang Seirama dengan Kata Kunci Utama

Walaupun cukup sulit menggunakan teknik ini, namun Anda harus mencari diksi yang tepat, agar artikel tidak terlalu patah. Pemilihan kata hubung serta tujuan artikel juga harus tersampaikan dengan jelas.

3. Hindari Typo Pada Keseluruhan Artikel

Hindari typo atau salah ketik! Selain mengganggu proses membaca, salah ketik bisa berakibat fatal, bahkan bisa jadi inti artikel tidak bisa tersampaikan dengan baik.

4. Gunakan Jasa Penulisan Artikel yang Ahli dan Berkredibilitas  

Untuk mendapatkan hasil maksimal, ada baiknya Anda menyerahkan tugas sulit ini pada ahlinya. Contohnya, dengan menggunakan jasa penulis artikel handal seperti Makinrajin. Dengan memilih jasa terpercaya dan berkredibilitas, pastinya akan meningkatkan rank website yang Anda kelola.

Tertarik Menggunakan Keyword Stuffing?

Dari artikel tersebut dapat Anda simpulkan bawa keyword stuffing adalah salah satu teknik penulisan yang riskan untuk Anda lakukan. Walaupun memiliki potensi besar untuk meningkatkan traffic, namun hal ini berbanding lurus dengan risiko dan bahaya yang harus Anda dan perusahaan pikul.

Mulai dari turunnya view dan pengunjung website, tidak tersampaikan inti dari artikel, bahkan dapat mengancam perkembangan website dan bisnis yang Anda kelola. Oleh karena itu, jika harus menggunakan cara ini, pastikan Anda menggunakan tenaga ahli, seperti Makinrajin.

Makinrajin sendiri adalah jasa penulis artikel yang menghindari penulisan menggunakan keyword stuffing, demi kebaikan perkembangan bisnis dari klien.

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development