Keyword density adalah satu di antara beberapa komponen penting dalam pembuatan artikel SEO. Bagi Anda yang sudah lama berkecimpung di dunia SEO sudah pasti tidak asing dengan istilah tersebut.
Keyword density sangat berperan untuk mengoptimalkan sebuah blog sehingga muncul pada halaman penelusuran di mesin pencari. Tanpa melakukan optimasi terhadap keyword, kemungkinan besar peluang munculnya blog yang Anda miliki hanya beberapa persen. Bagi yang belum tahu, keyword adalah kata kunci.
Perlu Anda ketahui, keyword density ini menjadi sebuah teknik yang efektif untuk optimasi SEO. Setiap orang yang ingin membuat artikel SEO harus memahami serta memperhatikan penggunaan teknik tersebut.
Apa Itu Keyword Density?
Apa itu keyword density (kw density)? Merupakan sebuah persentase dari kepadatan kata kunci yang terdapat di sebuah artikel. Keyword tersebut mencakup kata kunci utama dan variant keyword.
Sebuah keyword density adalah hasil pengulangan kata kunci. Salah satu aspek dalam SEO ini dapat berpengaruh terhadap seberapa SEO friendly artikel yang Anda buat.
Apakah Keyword Density itu Penting?
Seberapa penting kepadatan kata kunci terhadap SEO? Perlu Anda tahu bahwa peran keyword density adalah mampu memengaruhi posisi dari sebuah blog. Adanya keyword tersebut memberikan informasi pada Google bahwa konten yang Anda miliki bukan konten spam.
Jadi ketika mesin pencari menemukan artikel Anda, search engine tersebut akan menganggap artikel tersebut memang original dan SEO friendly. Jadi, sangat baik untuk memperhatikan kata kunci yang Anda gunakan. Jangan sampai berlebihan atau terlalu kurang.
Ketika membuat artikel di WordPress, biasanya Anda akan mendapatkan notifikasi tentang kepadatan kata kunci pada artikel Anda. Jika memperoleh indikator hijau, menandakan bahwa kata kuncinya sudah pas (tidak berlebihan atau kurang).
Indikator merah biasanya menandakan bahwa kata kunci density yang dimiliki artikel Anda masih kurang atau berlebihan. Dengan memperhatikan indikator tersebut, Anda bisa memperkirakan seberapa kualitas artikel yang Anda buat terkait dengan penggunaan kata kunci.
Berapa Keyword Density yang SEO Friendly?
Misalnya Anda ingin membuat artikel berjumlah 300 kata. Artikel tersebut pastinya memiliki kata kunci. Jumlah kata kunci yang ada pada artikel tersebut sebanyak 12 kali. Sementara keyword density artikelnya yaitu 4%.
Berkaitan dengan berapa persen kw density muncul pada artikel masih menjadi perbedaan pendapat. Idealnya, Google akan menyarankan sekitar 1,5% sampai 3,5 persen. Sementara untuk search engine lain seperti Yahoo, Bing, biasanya mereka menyarankan kw density yang baik yaitu 5%.
Hal yang harus benar-benar Anda pahami yaitu keyword density bukan sekadar berpengaruh terhadap posisi blog. Artikel Anda juga tidak akan dianggap spam sehingga tetap bisa ditemukan pengguna.
Menghitung Kepadatan Kata Kunci
Sebenarnya cara menghitung kepadatan kata kunci atau keyword density adalah sangat mudah. Anda cukup tahu berapa banyak kata kunci tersebut muncul dalam satu artikel. Untuk rumus perhitungan yang Anda gunakan adalah:
Keyword Density = (total keyword yang muncul / jumlah kata artikel) x 100%.
Contohnya, Anda membuat artikel dengan kata kunci “keyword stuffing”. Kata kunci ini ternyata muncul 30 artikel dari total 2000 kata. Menggunakan rumus di atas, maka kepadatan kata kuncinya yaitu:
(30 / 2000) x 100% = 1,5%.
Cara lain untuk memastikan kadar dari kepadatan kata kunci tersebut adalah Anda dapat memanfaatkan aplikasi. Salah satunya yaitu Keyword Density Checker. Aplikasi ini yang akan mengukur kepadatan kata kunci pada artikel Anda. Anda juga bisa memanfaatkan aplikasi lainnya jika memang diperlukan.
Tips Menerapkan Keyword Density
Terdapat beberapa tips yang membantu Anda memaksimalkan kepadatan kata kunci pada sebuah artikel, antara lain:
1. Utamakan Kenyamanan Pembaca
Pastikan Anda memperhatikan penulisan kata kunci dengan baik. Artikel yang readable serta mengandung informasi yang relevan membuat para pengunjung website merasa nyaman. Bahkan mereka akan menjadikan website Anda sebagai rujukan utama untuk memperoleh informasi yang mereka butuhkan.
2. Manfaatkan Keyword Stemming
Melalui keyword stemming, search engine akan lebih mudah untuk menemukan keyword yang ingin Anda targetkan. Caranya adalah dengan menambahkan imbuhan pada kata kunci tersebut.
3. Gunakan Kata yang Berkaitan dengan Kata Kunci
Untuk kata yang dimaksud bisa berupa persamaan kata (sinonim), variasi, maupun kata yang memiliki kaitan dari segi konteksnya terhadap keyword yang Anda targetkan.
Para penulis artikel harus sering membaca blog maupun website yang berkaitan dengan websitenya. Tujuannya untuk menambah pengetahuan serta kosa kata sehingga frekuensi dari kata kunci yang dihasilkan tetap sesuai dengan ketentuan atau aturan SEO.
4. Hindari Kesalahan dalam Penulisan
Jangan sampai artikel yang Anda buat memiliki banyak kesalahan dalam penulisannya alias typo. Mesin pencari sudah mempunyai sistem yang mampu mendeteksi kesalahan kata yang berpotensi membuat website Anda tidak dapat terbaca mesin pencari.
Maka dari itu, perhatikan artikel Anda apakah ada huruf yang Anda ketik dobel, terbalik posisinya, huruf yang keliru, dan lain-lain. Selalu lakukan pengecekan sebelum memposting atau mempublish artikel Anda.
Apa Itu Keyword Stuffing?
Salah satu permasalahan ketika seseorang menerapkan SEO yaitu banyaknya keyword yang tidak beraturan. Hal seperti ini mungkin tidak masalah untuk beberapa tahun yang lalu. Namun algoritma Google sudah semakin cerdas sehingga mudah mendeteksi jika ada artikel yang ternyata memiliki keyword stuffing.
Bagi yang belum tahu, keyword stuffing adalah memasukkan kata kunci secara berlebihan pada sebuah artikel. Ketika mengecek artikel tersebut, akan terlihat banyak kata kunci yang memang diselipkan secara sengaja.
Tujuannya agar artikel tersebut terindeks mesin pencari. Memang Google akan melakukan indexing melalui pencarian keyword yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Akan tetapi seperti yang artikel ini jelaskan, Google sudah semakin cerdas.
Mudah bagi algoritma Google mengetahui artikel yang tidak berkualitas. Akibatnya artikel tersebut akan kesulitan untuk berada di halaman pertama dari Google. Jika Anda memiliki konten yang terindikasi keyword stuffing, artinya artikel tersebut kualitasnya rendah serta tidak bermanfaat untuk pengguna.
Apakah Keyword Stuffing Berbahaya?
Lalu apakah keyword stuffing berbahaya? Jawabannya tentu saja. Namun berbahaya di sini maksudnya adalah berbahaya pada peringkat website yang Anda miliki. Dampaknya, website Anda akan kesulitan berada di posisi teratas di mesin pencari.
Apalagi ketika website Anda memuat banyak artikel dengan keyword stuffing, sudah pasti artikel atau website Anda tersebut semakin terpuruk.
Google tidak akan merekomendasikannya untuk dibaca pengguna. Maka dari itu, jangan sampai membuat artikel yang hanya sekadar menyisipkan kata kunci tanpa memperhatikan kepadatannya.
Selain itu, beberapa alasan lainnya kenapa keyword stuffing berbahaya bagi SEO yaitu:
- Google akan menganggap website sebagai spam.
- Peringkat website otomatis turun dari Search Engine Result Page atau SERP sehingga pengguna internet akan susah menemukannya.
- Angka bounce rate yang meningkat.
- Membuat pengalaman pengguna atau user experience buruk. Pengunjung tidak akan mau lagi mengakses website tersebut.
- Untuk kasus yang parah, website yang Anda miliki akan hilang dari pencarian Google
Jadi, Apa itu Keyword Density?
Kesimpulannya, keyword density adalah bagian yang sangat penting untuk membantu memperbaiki peringkat website di mesin pencari. Perhatikan persentase kepadatan kata kunci agar Google tidak memandang artikel Anda sebagai spam.
Jika Anda memerlukan jasa artikel SEO, Makinrajin adalah solusinya. Makinrajin akan membantu Anda membuat artikel yang berkualitas yang pastinya SEO friendly dan harganya bersahabat. Anda juga akan memperoleh gratis revisi sepuasnya.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development