Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development

Apa Pentingnya User Experience dalam Faktor Peringkat SEO?

6 min read

Apa Pentingnya User Experience dalam Faktor Peringkat SEO?

Pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO bukan lagi sebuah rahasia di kalangan para blogger dan praktis SEO. Pasalnya, secara de facto, Google sendiri memang menjadikannya sebagai salah satu faktor peringkat dalam perangkingannya Pertanyaannya, bagaimana cara memaksimal poin user experience di website ini?

Berkaitan dengan hal tersebut, kami telah menyiapkan pembahasan lengkap tentang pengaruh user experience terhadap peringkat di mesin pencari Google dan juga cara untuk memaksimalkannya. Penasaran? Langsung saja, cek pembahasan kami di bawah ini!

Apa Itu User Experience?

User experience adalah proses bagaimana pengguna berinteraksi dengan suatu produk digital (dalam hal ini adalah website). User experience dinilai dari kemudahan yang pengguna rasakan saat berinteraksi atau mendapatkan sesuatu dari produk Anda (website).

Jadi, user experience pada suatu website terbilang dalam kategori baik, saat pengguna mendapatkan kemudahan ketika berinteraksi di dalamnya. Kemudahan yang dimaksud di sini terkait dengan akses ke produk, desain User Interface (UI), dan keberadaan navigasi serta menu di website.

Baca Juga: User Experience: Pengertian dan Tips Membuatnya (Lengkap)

Memahami Pentingnya User Experience dalam Faktor Peringkat SEO

Jika bicara mengenai pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO, maka hal tersebut akan terkait dengan core web vitals. Core web vitals sendiri adalah kumpulan metrik yang menjadi faktor bagi Google untuk menilai user experience dari sebuah website. 

Pada tahun 2020 lalu, Google mengumumkan bahwa core web vitals ini terdiri dari 3 metrik utama yang menjadi sinyal untuk page experience bagi Google. Di bawah ini ulasan lengkapnya!

1. Largest Contentful Paint (LCP) – Waktu Loading Halaman

Largest Contentful Paint (LCP) adalah indikator untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan sebuah halaman untuk merender konten utama hingga dapat dilihat oleh pengguna. Konten utama yang dimaksud di sini sendiri meliputi blok gambar atau teks yang ukurannya paling besar di viewport.

2. First Input Delay (FID) – Interaktivitas Halaman

First Input Delay (FID) adalah indikator yang digunakan untuk mengukur waktu yang sebuah halaman website butuhkan untuk merespons input dari pengguna. 

Input pengguna di sini meliputi interaksi pada tombol, link, video, atau audio yang tersedia di halaman terkait. Singkatnya, FID ini lebih cenderung berfokus pada aspek respon dalam model performa RAIL.

3. Cumulative Layout Shift – Pengalaman Visual Halaman

Cumulative Layout Shift adalah indikator yang Google gunakan untuk menilai stabilitas visual dan pengecekan pergeseran layout tidak terduga dari sebuah halaman website

Gerakan tidak terduga yang kami maksud di poin ini sendiri merujuk pada pergerakan elemen halaman, seperti tombol, gambar, dan teks saat halaman masih dalam proses loading. Gerakan ini dapat memberikan pengalaman yang kurang baik bagi pengguna yang mengunjungi halaman terkait. 

Singkatnya, pengaruh user experience terhadap SEO pada dasarnya berkaitan dengan ketiga metrik di atas. Di dalam hal ini, Google menggunakan ketiga metrik di atas untuk menilai user experience yang sebuah halaman website tawarkan dan menjadikannya acuan untuk perangkingan di SERP. 

Semakin baik nilai indikator dari ketiga metrik di atas, maka semakin baik impact nya terhadap peringkat halaman di SERP Google.

Cara Memaksimalkan User Experience Website

Setelah memahami tentang pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO. Pertanyaan selanjutnya adala bagaimana cara mengoptimalkan user experience dari sebuah website. Adapun sejumlah cara optimasi yang kami maksud tersebut adalah sebagai berikut. 

1. Memperhatikan Mobile Friendly

Perlu Anda ketahui, bahwa 50% dari pengguna Google saat ini adalah pengguna mobile. Maka dari itu, aspek mobile friendliness dari website menjadi hal yang sangat penting untuk Anda perhatikan. Jadi, Anda harus memperhatikan tata letak, tampilan, gambar, text, dan elemen website Anda ketika diakses melalui perangkat mobile.

Semakin baik aspek mobile friendliness ini, maka semakin baik user experience yang pengguna Anda dapatkan. Tidak hanya itu, hal ini juga akan memberikan dampak pada SEO website Anda, yang mana Google berpotensi memberikan peringkat lebih tinggi pada website Anda di SERP.

2. Mengoptimalkan Kecepatan Website

Mengoptimalkan kecepatan website juga menjadi langkah lainnya yang dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan user experience website Anda. Pasalnya, semakin cepat waktu muat halaman yang website Anda tawarkan, maka semakin baik pula pengalaman pengguna dari pengunjung website Anda.

Demi memaksimalkan kecepatan muat halaman website sendiri, terdapat banyak langkah optimasi yang dapat Anda lakukan, mulai dari

  • Mengkompres ukuran file gambar atau mengubahnya ke format webp.
  • Menggunakan web host atau layanan hosting berkualitas.
  • Penerapan clean code.
  • Menggunakan tema website yang tidak memuat banyak elemen.
  • Melakukan caching.
  • Pembaharuan versi CMS.

Baca Juga: 6 Pengaruh Kecepatan Website Terhadap SEO

3. Menyediakan Navigasi yang Mudah Pengguna Pahami

Salah satu kesalahan fatal saat mengoptimasi website adalah tidak menyediakan navigasi yang mudah untuk pengguna pahami. Pasalnya, keberadaan navigasi ini dapat memberikan kemudahan kepada pengguna atau pengunjung dalam mengeksplorasi produk maupun halaman di website Anda.

Navigasi website di sini meliputi menu utama, drop menu, search bar, label, dan elemen lainnya yang dapat mempermudah pengguna melakukan penelusuran di website Anda.

4. Penggunaan Heading

User experience dan SEO juga terkait dengan penggunaan heading di dalam halaman website. Heading sendiri mempermudah Google untuk memahami konteks dari halaman website Anda. 

Selain itu, heading juga dapat menjadi navigasi yang mempermudah pengguna atau pengunjung untuk menemukan informasi yang mereka butuhkan, tanpa harus membaca dari awal. 

Di dalam penerapannya, setia halaman website sebaiknya memiliki struktur hirarki heading, mulai dari H1, H2, dan seterusnya (sesuai kebutuhan, namun umumnya hanya maksimal sampai H4).

5. Clear Logo

Dalam praktik SEO, logo, atau site ID bukan hanya sebatas elemen desain atau identitas dari website, namun juga menjadi navigasi bagi pengunjung website

Ketika mengunjungi sebuah halaman website, logo adalah elemen yang masuk ke dalam viewport dari pengunjung. Maka, tidak jarang pengunjung juga menggunakan logo ini sebagai navigasi cepat untuk mengunjungi halaman beranda dari website terkait.

Fungsional logo sebagai navigasi inilah yang membuat penyediaan clear logo dengan tautan yang mengarah ke halaman beranda website menjadi hal yang cukup penting.

6. Memperhatikan Penempatan Iklan

Google menyebutkan dengan gamblang bahwa ketidaksukaannya terhadap halaman website yang memuat terlalu banyak iklan. Terkait dengan hal ini. Anda harus mulai memperhatikan penempatan iklan pada halaman website Anda. 

Penempatan iklan yang berantakan dan cenderung mengganggu pengunjung saat membaca konten akan memberikan user experience buruk.

7. Hindari Menggunakan Judul Clickbait

Bicara mengenai user experience, maka bounce rate adalah salah satu pembahasan yang tentunya akan bersangkutan. Karena user experience dari suatu website mempengaruhi bounce rate nya.

Jika sebuah website memiliki user experience yang buruk, maka dapat dipastikan bounce rate pun akan tinggi. Salah satu isu user experience yang memicu bounce rate ini adalah penggunaan judul atau headline halaman yang clickbait.

Judul clickbait memang dapat meningkatkan CTR dari halaman website. Namun, di lain sisi, jika konten tersebut tidak memenuhi ekspektasi dari pengunjung atau tidak sesuai dengan judulnya, maka pengunjung berpotensi langsung meninggalkan halaman tanpa melakukan aksi tertentu.

Inilah yang membuat penerapan judul clickbait menjadi pro kontra di kalangan para blogger hingga hari ini. Namun, kami sendiri menyarankan agar Anda membuat judul halaman website yang sesuai dengan konten atau informasi yang halaman Anda sajikan. 

8. Mobile Usability

Mobile Usability adalah salah satu faktor penting terkait user experience pada sebuah website. Istilah Mobile usability sendiri merujuk pada kemudahan pengguna melakukan interaksi dengan website untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan.

Semakin baik mobile usability yang website Anda tawarkan, maka semakin baik user experience yang pengunjung dapatkan. Maka dari itu, Anda sebaiknya mulai memperbaiki sejumlah isu yang berkaitan dengan poin ini, seperti:

  • Desain website yang tidak responsive,
  • Pop-ups yang tidak mobile friendly,
  • Auto playing media,
  • Navigasi yang tidak jelas.

9. Buat Copy Website Anda Jelas

Perlu Anda garis bawahi, bahwa pengguna tidak ingin menebak apa yang ingin Anda sampaikan melalui konten Anda. Itulah yang menjadi landasan mengapa Anda harus membuat konten atau copy website Anda jelas dan dapat pengguna pahami dengan baik.

Hindari menggunakan bahasa yang bertele-tele untuk konten atau copy website Anda. Karena hal tersebut dapat menyulitkan pengunjung memahami maksud utama Anda.

Selain itu, Anda juga harus memilih Call Action yang tepat untuk halaman website Anda. Sebagai contoh, misalnya pada pemilihan Call Action untuk halaman produk. 

Jika Anda ingin mengarahkan pengunjung untuk akses membeli produk di suatu website, maka Anda harus menggunakan Call Action yang jelas seperti Shop Now atau Beli Sekarang, bukannya More Detail atau Call Us.

10. Gunakan Alat untuk Mengukur User Experience

Demi mengetahui apakah website Anda telah termasuk menawarkan user experience yang baik, maka Anda perlu melakukan pengujian tertentu. Pengujian tersebut meliputi kecepatan website, bounce rate, dan mobile friendliness.

Dalam hal ini, terdapat alat untuk mengukur user experience yang dapat Anda manfaatkan, sebagai berikut.

  • Google Search Console: Tool ini menyajikan data performa website secara lengkap, mulai dari trafik, CTR, dan lainnya. Selain itu, halaman ini juga akan memberikan info jika website Anda mengalami masalah teknis tertentu.
  • Pagespeed Insight: Tool ini dapat mengukur kecepatan website dan mengkategorikannya dalam skor tertentu.
  • Lighthouse: Sebuah ekstensi Chrome yang menampilkan metrik performa website, mulai dari aksesibilitas, penerapan SEO, dan kecepatan website.

Tips Membuat Website dengan User Experience Baik

Sebagai informasi tambahan dari pembahasan mengenai pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO ini. Kami juga akan akan memberikan Anda beberapa tips membuat website dengan user experience baik, sebagai berikut.

1. Membuat Desain Website yang Sederhana dan Responsive

Salah satu tips membangun website dengan user experience baik adalah dengan membuat atau menggunakan desain website yang sederhana, namun responsive. Pasalnya, desain website yang rumit justru akan dapat memberikan pengalaman buruk kepada pengguna, yang berujung pengguna meninggalkan website Anda.

Di dalam hal ini, kami menyarankan agar Anda mendesain halaman website Anda dengan tujuan yang jelas. Contohnya, ketika Anda mendesain halaman produk, maka Anda harus membuat desain halaman produk Anda memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengeksplor informasi produk dan juga melakukan transaksi.

Selain itu, yang juga tidak kalah penting adalah terkait konsistensi desain. Pastikan Anda menerapkan desain yang konsisten pada setiap halaman website Anda, mulai dari icon, font, layout dan lainnya.

Terakhir, pastikan semua halaman di website Anda responsive saat diakses melalui desktop maupun perangkat mobile.

2. Riset Keinginan dan Kebutuhan Pengguna

Hal penting lainnya dalam membangun website dengan user experience baik adalah menyesuaikan halaman website sesuai kebutuhan pengguna. Di dalam hal ini, Anda dapat melakukan riset mendalam terkait apa yang para pengguna inginkan dari jenis website Anda. 

Misalnya, website Anda adalah website e-commerce, maka Anda harus melakukan riset mendalam demi mengetahui apa saja yang pengguna inginkan muncul pada website e-commerce. Khusus bagian ini, Anda dapat melakukan survei secara manual atau menggunakan jasa survey atau riset pasar untuk data yang lebih akurat.

3. Menonjolkan Hal-Hal yang Ingin Anda Tonjolkan

Hal-hal yang ingin ditonjolkan di sini adalah produk apa saja di website Anda yang ingin Anda buat stand out (terlihat) oleh pengunjung dengan cepat. Anda dapat menonjolkan produk tersebut dengan meletakkannya di bagian atas halaman website Anda dan memberikan penambahan informasi terkait produk tersebut.

Sebagai contoh sederhana, pada halaman beranda website e-commerce, Anda dapat menonjolkan sejumlah produk unggulan dari website e-commerce tersebut pada bagian banner atau slide show website.

Baca Juga: Perbedaan UI dan UX Beserta Tips Membuatnya (Lengkap)

Telah Paham Tentang Pentingnya User Experience dalam Faktor Peringkat SEO?

Jadi, menyadari dan memahami pentingnya user experience dalam faktor peringkat SEO adalah salah satu dasar SEO yang penting. Pasalnya, sejak awal, user experience ini adalah de facto ranking factor yang Google gunakan untuk perangkingan halaman website di SERP nya.

Dengan menyajikan user experience yang baik untuk pengunjung website Anda, maka secara tidak langsung Anda telah membuat website Anda berpotensi mendapatkan peringkat tinggi di SERP.

Demi mengoptimasi user experience website ini, Anda dapat mengikuti poin yang kami sarankan, yaitu memperhatikan mobile friendliness website, mengoptimalkan kecepatan website, memberikan navigasi yang mudah dipahami, hingga penggunaan heading

Alexandromeo Lawrence I'm an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I'm also passionate about digital marketing and web development