Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa suatu website bisa lambat saat diakses? Jika pernah, ketahuilah bahwa ternyata kecepatan website sangat memengaruhi pengalaman pengunjung dan berdampak langsung pada bisnis Anda.
Ketika sebuah website membutuhkan waktu lama untuk memuat, pengunjung akan meninggalkan halaman dan mencari alternatif yang lebih cepat. Maka dari itu, penting untuk memahami berbagai faktor penyebab website lambat, sehingga Anda dapat menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya. Simak selengkapnya di bawah ini!
7 Penyebab Website Pelan dan Susah Diakses
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan website Anda jadi lambat.
1. Terlalu Banyak Iklan
Salah satu penyebab utama website jadi lemot adalah terlalu banyak iklan. Berbagai format iklan, seperti gambar dan video, dapat memakan banyak ruang dan memperlambat waktu loading. Apalagi jika Anda mengizinkan iklan dari pihak ketiga, kecepatan website bisa semakin menurun.
Selain memperlambat website, iklan yang berlebihan juga bisa membuat pengunjung merasa tidak nyaman, bahkan meninggalkan website sebelum menikmati konten utama. Jika iklan adalah sumber pendapatan utama bisnis Anda, hal ini bisa berdampak buruk pada jumlah konversi, karena waktu loading yang lambat cenderung membuat pengunjung frustrasi dan memilih meninggalkan website Anda.
Baca Juga: 6 Pengaruh Kecepatan Website Terhadap SEO
2. Gambar Belum Dioptimasi
Gambar yang belum dioptimasi kerap menjadi penyebab website menjadi lama ketika diakses. Pasalnya, saat gambar memiliki ukuran besar atau resolusi tinggi, hal ini bisa menyedot banyak bandwidth, membuat waktu loading semakin lambat.
Selain ukuran, format gambar juga memengaruhi kecepatan website. Misalnya, format JPEG/JPG memiliki ukuran yang lebih kecil daripada format PNG atau GIF. Jadi, pastikan gambar di website Anda sudah teroptimasi, baik dari segi ukuran maupun formatnya, agar pengunjung bisa menikmati akses website yang cepat dan nyaman.
3. Terlalu Banyak Plugin
Plugin memang bisa meningkatkan kualitas website dengan menambah berbagai fitur. Namun, semakin banyak plugin yang Anda pasang, semakin besar pula beban server saat memuat halaman. Hal ini akan semakin parah jika plugin tersebut menambahkan elemen-elemen yang langsung terlihat oleh pengunjung.
Akibatnya, server harus bekerja lebih keras setiap kali ada pengunjung yang membuka halaman website. Bahkan, beberapa plugin tetap menggunakan daya server meskipun tidak sedang digunakan. Plugin media sosial juga sering menjadi sumber masalah, karena setiap tombol yang menampilkan jumlah klik atau hit perlu terus memperbarui datanya secara real-time.
Baca Juga: Pilihan Plugin WordPress Terbaik yang Bisa Anda Pasang
4. Server Hosting
Memilih layanan hosting yang tepat dan berkualitas sama pentingnya dengan tips-tips yang kami bagikan sebelumnya. Sebab, server hosting yang kurang optimal bisa menjadi alasan penyebab website menjadi lemot.
Server adalah tempat penyimpanan data website yang kemudian dikirimkan ke pengunjung. Jadi, jika performa server rendah, waktu akses dan pengiriman data ke pengunjung akan menjadi lebih lama.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan masalah ini adalah kapasitas server yang penuh, lokasi server yang jauh, atau fitur hosting yang kurang mendukung. Jadi, jika Anda sudah melakukan berbagai perbaikan namun situs tetap lambat, bisa jadi masalahnya ada pada penyedia hosting yang belum memberikan performa optimal.
5. Tingginya Jumlah Pengunjung
Setiap server memiliki batas jumlah pengunjung yang dapat dilayani dalam satu waktu. Jika batas ini terlampaui, maka kecepatan website Anda bisa menurun. Misalnya, website e-commerce dengan jumlah pengunjung yang tinggi biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk memuat halaman.
Jika jumlah pengunjung terus meningkat, maka penyedia layanan mungkin perlu melakukan upgrade. Hal ini juga berlaku untuk website yang sering diakses dalam waktu bersamaan oleh banyak pengunjung.
Trafik tinggi yang tinggi bisa memperlambat performa website atau bahkan membuat server tidak merespon, terutama jika tidak dioptimalkan untuk menangani lonjakan pengunjung. Dengan kata lain, trafik tinggi adalah tujuan yang diinginkan, tetapi jika hosting dan optimasi website belum siap, hasilnya justru bisa membuat website lambat.
6. Tidak Menggunakan CDN (Content Delivery Network)
CDN (Content Delivery Network) adalah jaringan server yang tersebar di berbagai lokasi dunia. CDN sangat bermanfaat untuk mempercepat pemuatan halaman website. Namun, banyak yang masih belum memanfaatkan layanan ini.
Padahal, dengan CDN, setiap kali pengunjung meminta data, server terdekat dari lokasi mereka akan menanggapinya, sehingga waktu loading menjadi lebih singkat. CDN memastikan server terdekatlah yang menangani permintaan dari pengunjung, membuat waktu pengiriman data jadi lebih efisien dan website lebih responsif.
7. Caching Browser
Salah satu penyebab website lemot yang harus Anda ketahui adalah karena tidak adanya caching di browser. Secara sederhana, caching memungkinkan browser menyimpan salinan halaman atau file website, seperti HTML, gambar, dan JavaScript di perangkat Anda.
Jadi, pengunjung kembali membuka website tersebut, file dapat langsung diambil dari penyimpanan lokal, tanpa harus diunduh ulang dari server. Tanpa caching, browser harus mengunduh file yang sama setiap kali pengunjung membuka halaman. Hal tersebut jelas memperlambat waktu muat dan menghabiskan lebih banyak data.
Cara Agar Website Tidak Lemot
Setelah mengetahui penyebabnya, penting bagi Anda untuk memahami cara-cara mengatasinya agar website tidak lemot. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan!
1. Hapus Plugin yang Tidak Dibutuhkan
Plugin yang tidak terpakai bisa menumpuk seiring ada pembaruan, sehingga penting bagi Anda untuk rutin membersihkan plugin di website. Coba nonaktifkan plugin yang jarang terpakai. Jika ternyata website jadi terganggu, maka Anda bisa mengaktifkan kembali plugin tersebut.
Selain itu, carilah alternatif plugin yang lebih ringan namun memiliki fungsi yang serupa. Dengan plugin yang lebih kecil, beban website bisa berkurang. Namun, selalu uji coba terlebih dahulu karena tidak semua plugin berukuran kecil otomatis membuat website lebih cepat.
Anda juga bisa mengurangi jumlah tombol media sosial yang terhubung ke sumber eksternal untuk update data. Pilih tombol yang sederhana dan langsung mengarah ke akun media sosial Anda saja.
2. Aktifkan Browser Caching
Salah satu cara untuk mempercepat website adalah dengan “menyimpan” sebagian beban loading di perangkat pengunjung. Dengan browser caching, beberapa elemen website Anda akan tersimpan dalam cache pengunjung.
Jadi, ketika mereka kembali mengunjungi website Anda, proses loading akan lebih cepat karena data sudah tersimpan di memori cache. Anda bisa menyimpan cache elemen-elemen seperti gambar, query database, dan HTTP.
Berdasarkan pengujian, mengaktifkan browser caching dapat mengurangi waktu pemuatan halaman hingga hampir dua detik. Hasilnya mungkin bervariasi, tetapi browser caching adalah langkah terbaik jika Anda ingin pengunjung yang kembali merasakan pengalaman yang lebih cepat setiap kali membuka website Anda.
3. Optimasi Gambar
Gambar sering menjadi salah satu penyebab website susah diakses. Namun, Anda bisa mempercepat waktu loading gambar dengan mengoptimalkan ukuran dan resolusinya, serta mengompres file terlebih dahulu.
Beberapa alat dan plugin tersedia untuk membantu Anda melakukan optimasi ini secara otomatis. Misalnya, menggunakan format gambar modern seperti WebP dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam hal kualitas dan ukuran file ketimbang format tradisional.
Pastikan untuk memeriksa ukuran file gambar sebelum mengunggahnya ke website. Selain itu, hapus gambar-gambar yang tidak teroptimasi. Gunakan format JPEG untuk gambar berukuran besar, sementara PNG lebih cocok untuk ikon kecil.
Anda juga bisa menggunakan tes waterfall untuk memeriksa ukuran gambar. Sebaiknya, pastikan ukuran gambar yang Anda gunakan tidak melebihi 1 MB.
4. Aktifkan Gzip Compression
Gzip dapat membantu mempercepat loading website dengan mengompres ukuran file, mencakup semua jenis file seperti gambar, CSS, dan JavaScript. Anda dapat mengaktifkan Gzip tanpa perlu menggunakan plugin, meskipun perlu menambahkan beberapa baris kode.
Dengan mengaktifkan Gzip, server akan mengemas semua elemen website dalam satu paket yang lebih kecil sebelum mengirimnya ke browser pengunjung. Proses pengompresan ini akan mengurangi waktu respons dengan memperkecil ukuran data yang ditransfer antara server dan browser, sehingga konten bisa muncul lebih cepat.
Yuk, Tingkatkan Kecepatan Website Anda Sekarang!
Kesimpulannya, memahami penyebab website lemot sangat penting untuk meningkatkan performa website. Anda bisa mempraktikkan solusi-solusi yang kami berikan agar dapat menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik dan meningkatkan tingkat retensi pengunjung.
Jangan ragu untuk melakukan audit berkala pada website Anda agar selalu dalam performa terbaik. Dengan melakukan perbaikan yang tepat, website Anda tidak hanya akan lebih cepat, tetapi juga lebih efisien dan menarik bagi pengunjung.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development