Bounce rate adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan persentase pengunjung website. Persentase ini ditunjukkan dari seberapa lama para pengunjung membuka website Anda tersebut. Untuk lebih memahami mengenai apa itu bounce rate, silahkan Anda simak ulasannya berikut ini.
Apa Itu Bounce Rate?
Bounce rate adalah alat ukur yang akan membantu Anda untuk mengetahui seberapa menarik dan besar engagement visitor terhadap website Anda.
Persentase dari kunjungan ke single page ini akan menunjukkan jumlah pengunjung yang masuk ke halaman website Anda.
Selain itu, persentase ini juga bisa Anda gunakan untuk menunjukkan jumlah pengunjung yang langsung keluar tanpa melakukan tindakan lebih lanjut.
Jadi, dengan kata lain nilai bounce ini bisa terjadi ketika visitor website tidak menemukan apa yang sedang mereka inginkan dari halaman website Anda.
Dengan kata lain, website yang memiliki rasio bounce tinggi tidak akan bisa menarik minat visitor. Selain itu, website dengan bounce tinggi akan memiliki conversion rate yang rendah.
Perhitungan nilai bounce sendiri menggunakan pembagian dari pengguna yang melakukan kunjungan terhadap semua trafik yang masuk dalam website tersebut.
Bounce rate merupakan salah satu statistik yang tergolong sebagai faktor krusial dan bisa mempengaruhi SEO untuk menghasilkan traffic organik terhadap mesin pencari.
Fungsi Bounce Rate
Bounce rate adalah alat ukur yang paling penting untuk menilai kelayakan sebuah website. Terlebih lagi dalam sebuah mesin pencarian Google.
Dengan begitu, tinggi atau rendahnya nilai bounce ini akan berdampak pada perkembangan website Anda.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari bounce rate yang perlu Anda ketahui.
1. Meningkatkan Kepercayaan Google Terhadap Website Anda
Jika website Anda dinilai baik oleh Google, maka website tersebut akan muncul pada halaman atas mesin pencarian.
Hal tersebut tentunya akan sangat menguntungkan bagi Anda. Khususnya bagi pemasaran sebuah produk.
2. Sebagai Indikator untuk Melakukan Evaluasi
Pada umumnya, faktor utama pengunjung memilih untuk meninggalkan website Anda adalah waktu loadingnya yang cukup lama.
Adanya fitur Pop-Up, promo, maupun survei menjadi salah satu faktor penyebab melambatnya loading tersebut.
Maka dari itu, Anda perlu melakukan evaluasi berdasarkan dengan temuan dari bounce rate. Tujuannya adalah agar website Anda kembali dipercaya oleh pengguna.
3. Mempengaruhi Peningkatan Kualitas Website
Ada dua strategi yang bisa diterapkan agar para pengunjung bisa betah berlama-lama di website Anda.
- Pertama, dengan membuat konten terbaik. Mulai dari artikel, foto, maupun tulisan yang baik, sehingga bisa meningkatkan awareness.
- Kedua, dengan memasukkan internal link. Dengan cara ini, maka Anda akan menghubungkan satu konten dengan konten lainnya. Dengan begitu, maka para pengunjung bisa klik konten selanjutnya, sehingga dapat mengurangi nilai bouncenya.
Cara Kerja Bounce Rate
Cara kerja dari bounce rate adalah dengan membagi berapa banyak jumlah pengunjung yang masuk ke website dengan total pengunjung keseluruhan.
Untuk rumus dalam menghitung besaran atau persentase dari bounce ini adalah:
Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja : dengan jumlah total pengunjung website x 100 persen.
Dalam sistem kerja dari bounce rate sendiri tidak hanya berdasarkan waktu kunjungannya yang sebentar saja. Melainkan juga dari perhitungan dan hal lainnya. Waktu yang sebentar ini biasanya akan terhitung kurang dari 10 detik.
Misalnya:
Sebuah blog berhasil mendapatkan pengunjung sekitar 1 juta setiap bulannya. Sementara visitor yang hanya mengunjungi satu halaman saja sebanyak 500 ribu.
Jadi, bounce ratenya adalah:
500.000 : 1.000.000 x 100% = 50%
Bounce rate yang muncul dari website atau blog tersebut adalah 50%. Padahal, untuk persentase yang ideal adalah 15 sampai 45 persen.
Kasus atas website atau blog tersebut sebenarnya sedikit melebihi dari apa yang sudah direkomendasikan.
Jadi, kesimpulannya adalah perlu adanya sedikit perbaikan. Baik perbaikan yang dilakukan dari segi konten website maupun tampilan websitenya.
Tujuannya adalah agar persentase dari bounce rate tersebut bisa semakin menurun.
Mengapa Bounce Rate Penting?
Bounce rate adalah indikator utama Google untuk menentukan popularitas atas keseluruhan situs. Apabila bounce rate atas situs Anda terlalu tinggi, maka Google akan menganggap situs Anda tidak bisa memberikan apa yang pengguna sedang cari.
Dengan begitu, maka Anda pun akan kehilangan popularitas. Bounce rate yang tinggi memiliki implikasi yang buruk bagi para pebisnis online.
Bounce rate yang tinggi ini bisa berarti bahwa konten yang ada dalam website Anda kurang menarik. Hal tersebutlah yang kemudian membuat pengunjung lebih tertarik untuk mengunjungi website lainnya.
Kunci sukses atas persentase bounce rate yang rendah adalah dengan memberikan konten yang memang banyak manfaatnya untuk para pengunjung.
Dengan memberikan konten yang bermanfaat, maka pengunjung pun akan tertarik untuk melihat dan mengklik situs Anda tersebut.
Cara Menghitung Bounce Rate
Bounce rate sendiri memiliki fungsi sebagai indikator yang membantu Anda dalam mengukur seberapa baik kualitas dari konten yang ada dalam sebuah website.
Apakah konten tersebut sudah cukup baik dan disukai oleh pengunjung, atau justru malah masih kurang.
Dengan data yang berasal dari bounce rate ini, maka Anda bisa melakukan evaluasi terkait dengan permasalahan yang ada pada website Anda tersebut.
Mulai dari kecepatan akses loading, kualitas dari konten website, hingga menentukan seberapa efektif keyword yang Anda gunakan.
Untuk cara menghitung bounce rate tidaklah sulit. Anda bisa menggunakan rumus berikut ini untuk menghitung berapa bounce rate atas website Anda.
Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja : jumlah total kunjungan pengguna x 100%
Contohnya:
Dalam satu bulan, blog yang Anda kelola menghasilkan pengunjung situs sebanyak 10 ribu pengunjung. Sementara untuk jumlah total pengguna yang hanya membuka satu halaman website saja ada sebanyak 5 ribu pengunjung.
Maka, perhitungan bounce rate atas website Anda adalah:
5.000 : 10.000 x 100% = 50%
Cara Menurunkan Bounce Rate Pada Website
Bounce rate adalah angka persentase kunjungan ke single-page yang tidak memiliki tindakan lebih lanjut dari pengunjung situs.
Oleh karena itu, Anda harus bisa menerapkan solusi yang tepat untuk mengelola website Anda agar bounce ratenya bisa turun.
Berikut ini adalah beberapa cara menurunkan bounce rate pada website yang bisa Anda lakukan.
1. Tingkatkan Kualitas Konten
Salah satu tips yang paling efektif untuk menurunkan bounce rate website adalah dengan meningkatkan kualitas konten yang ada dalam website Anda.
Dalam hal ini, Anda bisa mengatasinya dengan cara menambahkan visual yang lebih baik. Selain itu, anda juga bisa memecah paragraf menjadi lebih singkat, atau menambahkan heading maupun subheading dalam artikel.
2. Hindari Topik yang Tidak Relevan
Mendatangkan trafik organik memanglah tidak mudah. Terlebih jika bidang yang Anda kerjakan memiliki persaingan yang cukup tinggi.
Alhasil, terkadang par pembuat website lebih memilih membidik dengan kata kunci turunan yang memiliki persaingan lebih rendah.
Tujuannya adalah untuk bisa tampil di halaman pertama mesin pencarian Google.
Namun, jika website Anda terlalu banyak mendapatkan trafik dari keyword yang tidak relevan Anda. Maka kemungkinan besar hal ini justru akan meningkatkan bounce rate menjadi lebih tinggi.
Jadi, sebaiknya ketika Anda sedang melakukan riset keyword, jangan sampai memasukkan pembahasan yang terlalu melenceng dari yang Anda cari.
[button]jasa riset keyword[/button]
Website atau blog anda mungkin memang bisa mendapatkan banyak trafik dengan cara ini. Namun, efeknya justru akan menurunkan kualitas dari website Anda bagi para pengguna dan mesin pencari Google.
3. Tingkatkan Kecepatan Akses Website
Tahukah Anda bahwa sudah ada 53 persen pengguna internet yang memutuskan untuk menutup halaman website miliknya yang memiliki waktu loading lebih dari tiga detik?
Selain itu, sudah ada 79 persen orang yang pernah mengakses website dengan akses lambat yang merasa kecewa dan tidak ingin kembali lagi mengunjungi website tersebut.
Fakta ini membuka mata bagi para webmaster untuk memahami bahwa sebagus apapun kualitas dari konten yang ada akan percuma jika akses kecepatannya masih lebih dari 3 detik.
4. Gunakan Fitur Open Link In New Tab
Cara selanjutnya dalam menurunkan bounce rate adalah dengan menggunakan fitur open link in new tab. Perlu Anda ketahui, bahwa secara default, WordPress mengatur setiap tautan atau link agar bisa Anda buka pada tab yang sama.
Nah, Anda bisa mengatur agar link tersebut bisa terbuka pada tab baru secara otomatis setiap kali link ada yang klik.
Dengan begitu, maka para pembaca pun tidak harus menekan tombol back jika ingin kembali ke halaman utama. Selain itu, Anda pun diuntungkan dengan meningkatnya jumlah halaman yang dibuka.
5. Jangan Gunakan Pop-Up Berlebihan
Pop-Up merupakan elemen website yang biasanya muncul secara tiba-tiba pada layar. Fitur ini terlihat ketika Anda sedang mengakses sebuah website.
Fitur pop up sendiri memiliki fungsi untuk meningkatkan leads dengan cara menawarkan promo diskon maupun mengajak para penggunanya untuk berlangganan. Caranya adalah dengan memasukkan alamat email.
Meski memang kehadiran Pop-Up ini memberikan fungsi yang cukup menguntungkan, namun belakangan menuai perdebatan. Hal ini dikarenakan menjadi perdebatan oleh mayoritas pelanggan yang tidak menyukainya.
Namun sebenarnya, Anda masih boleh untuk menambahkan fitur Pop-Up yang berisikan ajakan untuk berlangganan newsletter asalkan masih dalam batas wajar.
6. Buatlah Konten Sesuai Search Intent
Ada empat jenis search intent yang banyak digunakan oleh pengguna saat ini.
- Information keyword yang bisa digunakan untuk mencari informasi lengkap tentang suatu topik pembahasan.
- Navigational keywords merupakan kata kunci yang dimaksud untuk mengarahkan pencari informasi menuju halaman website terkait.
- Commercial Investigation keyword merupakan kata kunci yang banyak digunakan oleh perusahaan e-commerce untuk meningkatkan penjualan.
- Transactional keyword merupakan suatu kegiatan dari pengguna yang mengetikkan kata kunci untuk mencari penjual dan melakukan pembelian.
7. Gunakan Desain yang Layak
Desain dengan User Experience (UX) yang baik tentunya akan mengurangi persentase dari bounce rate Anda. Salah satu alasan pengguna meninggalkan situs Anda adalah karena desain dari website yang buruk.
Ada cukup banyak poin penting yang harus Anda perhatikan dalam pembuatan website terbaik. Mulai dari layout website, skema warna yang akan Anda gunakan, hingga format kontennya.
Nah, jika memang Anda memiliki budget yang cukup, maka Anda bisa menggunakan jasa web designer untuk bisa mendapatkan hasil desain yang lebih maksimal.
Namun, jika Anda memang ingin membuat desain sendiri, maka gunakanlah template SEO-friendly yang ada pada kebanyakan platform CMS.
Selain itu, perhatikan juga beberapa tips berikut ini ketika akan membuat desain website sendiri.
- Pastikan bahwa text website bisa lebih mudah dipahami. Gunakanlah font dan warna yang bisa dengan mudah terbaca melalui layar handphone atau laptop pembaca.
- Gunakanlah subheading dan bullet points pada text untuk bisa membuatnya lebih terlihat terstruktur.
- Masukkan visual dalam format gambar, maupun quotes yang menarik para pembaca.
- Pastikan juga bahwa website Anda tidak memiliki terlalu banyak konten.
Jadi, bounce rate adalah sebuah istilah untuk menggambarkan persentase dari para pengguna internet yang mengunjungi website Anda.
Turunkan Bounce Rate Website Anda Sekarang Juga!
Itulah penjelasan mengenai apa itu bounce rate hingga cara menurunkannya. Bounce merupakan salah satu parameter yang menandakan suatu website bisa memuaskan pengguna atau tidak. Maka dari itu, pentingnya bagi kita sebagai pemilik website untuk bisa menurunkan bounce rate. Semoga artikel ini membantu!Makinrajin merupakan layanan agency digital marketing yang dapat membantu Anda memasarkan produk Anda melalui internet, seperti melalui media sosial maupun website.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development