Melansir data dari Hootsuite, Indonesia memiliki 170 juta pengguna aktif sosial media atau setara dengan 61,8% dari total populasi. Rata-rata waktu yang mereka habiskan sekitar 3 jam lebih 41 menit. Bagi para pelaku bisnis, sosial media menjadi tempat untuk beriklan. Hal tersebut menjadi awal mula munculnya social media marketing.
Terlebih dengan munculnya pandemi, masyarakat menjadi lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah dan menggunakan internet. Dengan begitu, kegiatan pemasaran melalui sosial media lebih efisien daripada pemasaran secara konvensional. Banyak perusahaan dan bisnis yang mempromosikan produknya melalui sosial media.
Apa itu Social Media Marketing?
Social media marketing adalah jenis pemasaran untuk menciptakan dan meningkatkan kesadaran suatu merek atau mempromosikan produk secara langsung maupun tidak langsung melalui sosial media. Para pelaku usaha dapat berinteraksi dengan pelanggan melalui sosial media secara online.
Dalam Bahasa Indonesia istilah lainnya adalah pemasaran sosial media. Pemasaran tersebut berfokus pada pembuatan konten yang kelak menarik perhatian calon pelanggan atau masyarakat. Ketika mereka merasa terikat atau terpikat dengan konten yang telah kita buat, maka konten akan menyebar luas. Peluang menjangkau konsumen juga ikut meluas.
Kegiatan pemasaran melalui sosial media termasuk dalam digital marketing. Digital marketing berfokus dalam memasarkan produk atau bisnis secara digital. Baik melalui sosial media, website, dan sebagainya. Sosial media memberikan informasi secara praktis dan up-to-date.
Perusahaan atau sebuah bisnis dapat menggunakan media sosial untuk membangun komunitas secara daring. Dalam komunitas tersebut akan membangun loyalitas konsumen, diskusi, informasi yang cukup berpengaruh pada perkembangan dan kemajuan bisnis. Media sosial juga dapat menjadi sarana word-of-mouth yang cukup efektif untuk meningkatkan penjualan.
Mengapa Bisnis Membutuhkan Social Media Marketing?
Seperti yang kita tahu bahwa pemasaran sosial media ini sangatlah besar efeknya mengingat di Indonesia terdapat sekitar 170 juta pengguna aktif sosial media. Oleh karena itu, proses pemasaran melalui sosial media akan jauh lebih efektif.
1. Biaya Hemat Terjangkau dan Efektif
Ketika melakukan kegiatan pemasaran di sosial media, kita tak perlu mengeluarkan banyak biaya seperti ketika membuat baliho. Terlebih, kita bahkan bisa sepenuhnya promosi tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun atau gratis. Biaya yang kita butuhkan untuk pemasaran sosial media ini jauh lebih terjangkau juga efektif.
Untuk membuat akun sosial media, mengunggah konten berupa gambar dan video, membuat grup, hingga menggunakan fitur pesan yang terdapat di dalamnya tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Biasanya, pengeluaran ini kita gunakan apabila membeli tools atau melakukan iklan yang berbayar.
Berbeda dengan membuat pemasaran konvensional yang harus membuat baliho dan spanduk, kita bahkan bisa mengatur sendiri target iklan kita lebih spesifik. Kita bisa mengatur demografi konsumen mulai dari gender, umur, hingga tempat tinggal. Dengan begitu target konsumen dapat terjangkau lebih mudah dan efisien.
2. Dapat Mengukur Tingkat Keberhasilan Iklan
Seperti yang sudah kita bahas pada poin pertama, bahwa kita bisa mengatur demografi target konsumen kita. Sosial media menawarkan fitur yang dapat mengukur keberhasilan konten atau iklan kita di sosial media. Pada umumnya fitur ini memiliki istilah analytics maupun insight.
Fitur tersebut dapat melihat jumlah interaksi pada setiap postingan yang sudah terunggah. Dengan bantuan fitur tersebut, para pelaku bisnis menjadi lebih mudah dalam mengevaluasi keberhasilan konten atau iklan yang sudah terunggah. Hasil evaluasi tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk ke depannya.
3. Meningkatkan Kesadaran Merek
Hampir setiap hari, masyarakat mengkonsumsi sosial media. Ketika kita mengunggah konten secara konsisten, secara perlahan masyarakat akan menaruh perhatian pada produk kita. Terlebih, apabila konten tersebut banyak yang membagikannya secara luas.
Dalam sosial media ketertarikan pengguna berbentuk like, share, tag, dan komen. Semakin banyak jumlahnya artinya semakin meningkat juga tingkat kesadaran merek. Kita juga bisa mengarahkan mereka pada website yang kita miliki melalui social media marketing dengan membagikan tautan website tersebut.
4. Komunikasi Mudah dan Cepat Dengan Konsumen
Dalam menggunakan sosial media, pelaku bisnis dengan konsumen atau pelanggan memiliki kemungkinan besar untuk saling berinteraksi. Pelaku bisnis dapat membantu keperluan atau hanya berinteraksi dengan konsumen secara mudah. Biasanya, komunikasi ini terjadi pada kolom komentar suatu postingan maupun fitur perpesanan.
Para pelaku bisnis dapat meminta para pelanggan mengulas produk yang mereka tawarkan. Dengan begitu, komunikasi terjalin secara cepat dan mudah. Lalu, kepercayaan konsumen akan meningkat karena mendapatkan timbal balik yang positif dari pelaku bisnis.
5. Mempelajari Para Kompetitor
Melalui sosial media, pelaku bisnis dapat mempelajari kompetitor sebagai acuan untuk pengembangan bisnis ke depannya. Kita bisa melihat strategi pemasaran yang sedang kompetitor gunakan dalam memperkenalkan bisnis mereka pada masyarakat.
Berbeda dengan iklan konvensional, kita akan jauh lebih sulit dalam meraup semua informasi strategi yang kompetitor gunakan.
Dengan mempelajari kompetitor, kita bisa mendapatkan ide konten yang cukup up-to-date. Selain itu, kita bisa melihat referensi budaya populer yang sedang tren di kalangan pengguna untuk mengoptimalkan unggahan konten.
Mengingat saat ini banyak sekali orang yang cukup aktif dalam sosial media untuk mengikuti budaya populer maupun informasi terkini.
Jenis Social Media Terbaik
Setelah membahas manfaat social media marketing, sekarang saatnya kita membahas apa saja jenis sosial media terbaik yang bisa kita gunakan. Mengingat Indonesia memiliki sekitar 170 juta pengguna aktif sosial media. Simak daftarnya di bawah ini!
1. Facebook
Jumlah pengguna aktif Facebook di Indonesia terdapat sekitar 130 juta pengguna dengan laki-laki 55,6% sedangkan perempuan 44,4%. Demografi terbesar di Facebook adalah pengguna yang berumur sekitar 25 hingga 34 tahun. Kita bisa menggunakan Facebook untuk tujuan pemasaran melalui konten maupun memasang iklan.
Sebagai sosial media dengan pengguna terbanyak di dunia, Facebook berpotensi tinggi untuk kita gunakan sebagai tempat untuk berpromosi. Terdapat 65 juta bisnis yang memanfaatkan Facebook Page untuk berpromosi. Facebook menjadi tempat terbaik untuk berpromosi pada target konsumen yang berumur 25 tahun ke atas.
Industri yang cocok menggunakan media sosial Facebook adalah bisnis ritel, e-commerce, busana, keuangan dan asuransi, Fast-Moving Consumer Goods (FMCG), hiburan, real-estate, olahraga, kesehatan, hingga berita.
Baca Juga: Facebook Marketing – Pengertian, Kelebihan, dan Tips Memulainya (Lengkap)
2. YouTube
Menurut Hootsuite, 88% pengguna sosial media di Indonesia aktif menggunakan YouTube. Bahkan, YouTube berada pada peringkat pertama daripada sosial media lainnya.YouTube merupakan platform sosial media dengan konten video. Hal tersebut menunjukkan bahwa banyak orang Indonesia menyukai konten video.
Melalui YouTube, kita dapat membuat iklan berbentuk video. Konten promosi atau iklan tersebut dapat kita kemas sekreatif mungkin, baik dalam bentuk drama pendek atau vlog. Bila kita konsisten dalam mengunggah video pada YouTube, maka semakin tinggi tingkat kesadaran merek. Demografi terbesarnya adalah mereka yang berumur 15 hingga 25 tahun, sehingga cocok bagi bisnis dengan target konsumen yang sama.
3. Instagram
Selanjutnya, Instagram memiliki sekitar 63 juta pengguna aktif di Indonesia dengan 50,8% perempuan dan 49,2% laki-laki. Banyak generasi muda seperti generasi milenial yang menggunakan media sosial Instagram. Terlebih, Instagram memiliki beragam fitur yang cukup menarik kita gunakan.
Untuk social media marketing, Instagram sangat cocok kita gunakan sebagai tempat katalog produk maupun konten promosi. Fitur lainnya yang bisa kita gunakan untuk keperluan bisnis adalah Stories, Live, IGTV, Polling, Question, Branded Tag, hingga Instagram Shopping.
Industri yang cocok menggunakan sosial media Instagram adalah business-to-consumer (B2C) seperti e-commerce, busana, kuliner baik makanan maupun minuman, kecantikan, fotografi, real estate, hingga hiburan.
Baca Juga: 13 Instagram Tools Terbaik yang Cocok untuk Pebisnis Pemula
4. TikTok
Saat ini, pengguna TikTok di Indonesia semakin bertambah hingga mencapai 92,2 juta pengguna aktif. Pengguna terbanyak adalah mereka yang berumur 18 – 24 tahun dengan 41% laki-laki dan 59% perempuan. TikTok sendiri memiliki rata-rate penggunaan yang lebih lama pengguna gunakan daripada sosial media lainnya yaitu 310 detik.
TikTok sendiri merupakan media sosial khusus konten video pendek. Generasi muda terutama generasi z senang mengkonsumsi konten tersebut. Dalam sudut pandang social media marketing, bila memiliki target konsumen generasi z maka gunakanlah TikTok sebagai tempat promosi. Hampir semua industri cocok menggunakan TikTok.
5. Twitter
Selanjutnya, Twitter memiliki sekitar 10,65 juta pengguna aktif di Indonesia dengan 31,7% laki-laki dan 68,3% perempuan. Bila kelebihan sosial media lainnya adalah untuk berfokus pada tujuan bisnis, Twitter lebih berfokus pada interaksi atau customer service dalam sudut pandang social media marketing.
Twitter memang mengedepankan interaksi yang terjadi melalui mention. Meskipun demikian, kita tetap bisa menggunakan Twitter sebagai tempat mempublikasikan konten real-time. Konten tersebut cocok bagi industri yang memang memproduksi konten informasi. Industri yang cocok menggunakan sosial media twitter adalah e-commerce, bisnis ritel, berita, olahraga, telekomunikasi, kesehatan, dan layanan keuangan atau asuransi.
Baca Juga: Apa itu Brand Awareness? Pengertian dan Tips Meningkatkannya (Lengkap)
Tips Menerapkan Social Media Marketing
Untuk mencapai hasil yang maksimal, kita harus memahami beberapa strategi atau tips dalam melakukan pemasaran melalui sosial media. Selain mencapai hasil maksimal, kita juga akan memiliki target dan bayangan bagaimana menjalankannya.
1. Tentukan Buyer Persona
Secara garis besar, buyer persona adalah detail karakteristik orang yang akan menjadi target konsumen. Karakteristik tersebut mulai dari umur, kelamin, pendidikan, lokasi tempat tinggal, tingkah laku, hingga kebiasaannya berbelanja. Setelah karakteristik tersebut terkumpul maka muncul buyer persona. Berikut adalah elemen penting dalam membentuk buyer persona:
- Usia
- Lokasi tempat tinggal
- Jenis kelamin
- Tingkat pendidikan
- Pekerjaan
- Rentang penghasilan atau pendapatan per bulan
- Status hubungan (menikah, lajang, atau lainnya)
- Ketertarikan (musik, olahraga, film, dan lainnya)
- Motivasi pembelian
- Pertimbangan saat membeli produk
- Jenis transaksi yang akan digunakan
Dengan menentukan buyer persona maka pelaku bisnis dapat mengidentifikasi apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang mereka tawarkan. Hasilnya akan menentukan bagaimana produk dipromosikan, cara meningkatkan kesadaran merek, hingga bagaimana cara produk dijual agar menjadi lebih efisien ke depannya.
2. Gunakan Teknik Copywriting
Ketika membuat konten, pastikan Anda menggunakan teknik copywriting yang akan menarik perhatian calon konsumen. Salah satu formula yang cukup terkenal dalam copywriting adalah AIDA. Formula tersebut berfokus pada Attention, Interest, Desire, dan Action.
Formula tersebut merangkum bagaimana dalam sebuah copywriting dapat menarik perhatian, menjadi tertarik pada produk yang sedang kita tawarkan, memberikan informasi terkait manfaat produk, dan membuat konsumen melakukan pembelian. Teknik copywriting cukup membantu dalam menjangkau ketertarikan konsumen.
Copywriting ini bisa kita implementasikan pada tulisan caption, tulisan pada poster promosi, skrip video, hingga pada konten promosi yang berupa foto atau gambar. Selain menarik perhatian pengguna, hal utama yang perlu ditonjolkan adalah bagaimana produk yang kita tawarkan memiliki sejumlah keunggulan.
3. Gunakan Foto Berkualitas
Sebuah ungkapan “A picture is worth of thousand words” mengutarakan bahwa sebuah foto dapat berpengaruh. Ketika kita menggunakan foto yang berkualitas, maka akan meningkatkan nilai produk maupun kredibilitas merek yang kita miliki. Sebaiknya menggunakan jasa fotografer yang berpengalaman.
Bahkan hampir 75% konsumen akan memperhatikan kualitas fotografi produk terlebih dahulu sebagai pertimbangan untuk membelinya. Oleh karena itu, foto yang berkualitas merupakan aset yang cukup berpengaruh pada conversion rate. Bila tidak ingin menggunakan jasa fotografer, Anda bisa melakukannya sendiri dengan menggunakan tips fotografi produk yang apik.
4. Analisis Prime Time
Prime time dalam sosial media adalah waktu ketika banyak pengguna sedang menggunakan sosial media. Setiap sosial media memiliki prime time yang berbeda-beda. Misalnya prime time Instagram adalah Rabu pada pukul 11 siang sedangkan YouTube pada Sabtu dan Minggu pada jam 9 pagi hingga 11 siang.
Hasil analisis prime time tersebut kemudian bisa menjadi acuan waktu atau menjadi jadwal mengunggah konten pada sosial media. Dengan begitu, kita akan memiliki potensi yang jauh lebih besar dalam menjangkau konsumen dan meningkatkan interaksi. Intinya sangat penting untuk mengetahui prime time setiap sosial media untuk mendapatkan keuntungan bisnis.
5. Jangan Ragu Gunakan Ads
Selain secara organik, kita juga bisa menggunakan fitur Ads atau berbayar. Dengan menggunakan fitur berbayar yang tersedia pada setiap sosial media, pelaku bisnis dapat menemukan pelanggan baru yang potensial menyesuaikan karakteristik target konsumen dengan informasi pengguna. Tentunya dengan tetap memperhatikan ROAS agar pelaku bisnis bisa mengetahui seberapa efektif iklan yang sudah dipasang.
Selain itu, iklan yang kita tawarkan lebih tertarget secara spesifik daripada menyebar secara bebas. Semakin spesifik target konsumen yang mendapat iklan kita dalam sosial media maka semakin tinggi pula tingkat konversi. Sebab itu, tak perlu ragu untuk menggunakan strategi iklan berbayar.
Baca Juga: Apa itu Endorse? Pengertian dan Kelebihan Endorse Bagi Pebisnis
6. Analisis Performa
Setelah menerapkan beragam tips sebelumnya, jangan lupa untuk menganalisis performa setiap konten yang sudah terunggah. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi bagaimana konten meraih atau menarik pengguna. Dengan begitu, kita jadi memiliki gambaran bagaimana cara mengoptimalkan dan target ke depannya.
Banyak tools yang bisa kita gunakan untuk menganalisis performa atau kinerja akun sosial media kita contohnya fitur Insight dalam Instagram. Kita dapat melihat seberapa banyak pengikut bertambah, kegiatan interaksi, hingga jangkauan atau tayangan konten.
Sudah Siap Menerapkan Social Media Marketing?
Jangan lupa untuk menerapkan tips dan strategi agar bisnismu dapat berkembang baik melalui sosial media. Selain itu, pastikan terlebih dahulu target konsumen secara detail dan mendalam. Mengingat hal tersebut adalah titik awal mulanya keberhasilan dalam kegiatan pemasaran.
Anda bisa memanfaatkan jasa digital marketing agency untuk mengatur social media marketing bisnis Anda. Dalam praktiknya, Anda juga bisa membuat user-generated content untuk meningkatkan perkembangan bisnis Anda. Konten tersebut akan mendorong konsumen mengunggah produk Anda secara sukarela dan meningkatkan kepercayaan calon konsumen lainnya.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development