Pernahkah Anda menemukan fenomena di mana konsumen tidak membeli produk Anda lagi? Jika Anda sering menemui fenomena ini, ada baiknya Anda mulai menerapkan strategi remarketing. Remarketing adalah aspek penting dalam marketing (pemasaran) karena bisa menarik perhatian konsumen maupun mantan konsumen meskipun mereka tidak sedang mengunjungi website atau menggunakan aplikasi bisnis Anda.
Apa Itu Remarketing?
Remarketing adalah strategi pemasaran online supaya audiens potensial tetap terkoneksi dengan bisnis Anda. Audiens potensial yang dimaksud di sini adalah mereka yang sebelumnya sudah pernah mengunjungi website, e-commerce, atau menggunakan aplikasi bisnis Anda.
Audiens potensial bisa juga mereka yang tengah menjadi konsumen maupun mantan konsumen produk Anda. Artinya mereka pernah berinteraksi dengan bisnis Anda.
Misalnya ada calon konsumen yang tertarik dengan produk A di website Anda. Namun, audiens potensial tersebut tidak menyelesaikan aksinya dan hanya memasukkan produk A ke keranjang saja.
Apabila ingin menggunakan strategi remarketing, Anda harus membuat email tentang produk A yang nantinya akan Anda kirimkan kepada calon konsumen tersebut. Barangkali Anda mau mengingatkannya bahwa masih ada produk yang masih tertinggal di keranjang.
Keberadaan email yang Anda kirimkan bisa membuat calon konsumen mempertimbangkan produk A dan menghilangkan keraguan mereka untuk membeli produk Anda. Anda juga bisa mengirimkan email tentang produk A di kemudian hari supaya mantan konsumen membeli produk Anda kembali.
Di sisi lain, Anda pun bisa menjaga hubungan dengan konsumen melalui email yang Anda kirimkan. Misalnya dengan memberikan informasi ter-update tentang produk atau memberikan promo khusus.
Manfaat Remarketing
Pada intinya, manfaat remarketing adalah meningkatkan penjualan bisnis Anda. Namun, apabila dirinci lebih lanjut, maka beberapa manfaat remarketing adalah sebagai berikut:
1. Menghasilkan Iklan yang Relevan dengan Audiens
Audiens tidak jarang memblokir iklan yang ditampilkan untuknya. Alasannya bisa jadi karena iklan tersebut tidak relevan dengan kebutuhan atau keinginan mereka. Dengan menggunakan remarketing, Anda bisa mengirimkan iklan melalui email yang relevan dengan audiens karena sebelumnya mereka sudah pernah berinteraksi dengan bisnis Anda. Oleh karena iklan tersebut relevan dengan audiens, maka audiens akan semakin mempertimbangkan untuk menggunakan produk atas jasa yang bisnis Anda tawarkan.
2. Menjangkau Audiens yang Sesuai
Selanjutnya, manfaat remarketing adalah menjangkau audiens yang sesuai dengan produk atau jasa bisnis Anda. Berdasarkan Lyfe Marketing, 70-96% audiens yang mengunjungi suatu website tidak tertarik membeli produk atau jasa. Sebagian besar dari mereka tidak melakukan aksi apa pun di website tersebut.
Namun, Anda dapat memasukkan data pengunjung website bisnis Anda ke dalam daftar remarketing. Dengan memiliki data alamat email audiens pengunjung website Anda, Anda dapat menargetkan iklan khusus untuk mereka. Iklan yang Anda tampilkan sesuai dengan yang audiens cari.
3. Menjaga Hubungan Baik dengan Pelanggan
Selain dua manfaat di atas, manfaat remarketing adalah menjaga customer relationship. Bagaimana bisa? Saat audiens mengunjungi website Anda lalu mereka keluar dari website tersebut, audiens tersebut sering lupa dengan website dan brand Anda.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Brand Awareness untuk Bisnis Anda
Ketika Anda menggunakan remarketing dengan menampilkan iklan relevan untuk mereka, mereka akan mengingat brand Anda. Anda bisa dengan mudah membuat audiens mengingat bisnis Anda dalam benak mereka.
Dengan cara tersebut audiens akan mempertimbangkan dan berpotensi membeli produk atau jasa bisnis Anda. Hal ini dikarenakan mereka ingat bahwa brand Anda menawarkan sesuatu yang mereka butuhkan. Anda pun bisa menjaga hubungan baik dengan pelanggan dengan cara memberikan potongan harga atau promo menarik karena mereka pernah menggunakan produk Anda.
Perbedaan Remarketing dan Retargeting
Untuk meningkatkan penjualan, ada strategi lain yang tidak kalah penting dalam digital marketing. Strategi tersebut adalah retargeting. Retargeting sebenarnya mirip dengan remarketing. Namun, retargeting menggunakan iklan online untuk menarik kembali audiens potensial. Anda bisa menampilkan iklan tersebut melalui website lain, media sosial, atau platform lainnya.
Anda pun bisa menampilkan iklan tersebut pada audiens yang belum pernah mengunjungi website Anda. Dengan cara demikian, bisnis Anda lebih mudah mendapatkan perhatian audiens. Audiens yang belum pernah mendengar tentang produk dari bisnis Anda pun bisa terjangkau menggunakan retargeting ini.
Perbedaan yang paling mudah teramati antara retargeting dan remarketing adalah platform yang digunakan. Remarketing umumnya menggunakan email marketing sedangkan retargeting menggunakan iklan bertarget untuk ditampilkan pada berbagai platform.
Namun, apabila melansir dari Neil Patel, pada dasarnya retargeting merupakan bagian dari remarketing. Artinya, remarketing menaungi semua strategi marketing baik online maupun offline, bisa melalui media sosial, email, atau phone, termasuk retargeting. Retargeting dan remarketing adalah dua strategi yang mirip. Keduanya memiliki tujuan yang sama yakni meningkatkan penjualan dan brand awareness audiens.
Tips Memaksimalkan Remarketing
Berikut adalah beberapa tips untuk dapat memaksimalkan remarketing:
1. Mengatur Frekuensi Iklan
Jika Anda menampilkan iklan kepada audiens terlalu sering, mereka bisa menganggapnya sebagai spam. Supaya audiens tertarik dengan informasi atau produk yang Anda tawarkan, batasi frekuensi munculnya iklan pada audiens.
2. Membuat Iklan yang Menarik
Tips kedua memaksimalkan remarketing adalah dengan membuat iklan yang clickable. Buatlah iklan yang menarik perhatian audiens. Biasanya Anda hanya memiliki space kecil untuk menampilkan iklan di website, media sosial, atau email. Salah satu tantangan yang harus Anda atasi adalah membuat iklan menarik dengan space yang kecil tersebut.
Anda dapat membuat iklan dengan desain minimalis tetapi dengan kalimat yang tajam dan mudah diingat audiens. Sebisa mungkin gunakan kalimat singkat namun menjual. Ingat lagi bahwa Anda hanya mempunya space kecil untuk mengiklankan bisnis Anda.
Anda juga perlu memperhatikan pemilihan warna untuk iklan. Jangan sampai warna yang Anda pilih menyulitkan audiens membaca pesan yang ingin Anda sampaikan. Pilih warna mencolok supaya mudah terlihat oleh audiens. Namun, jangan sampai menggunakan warna mencolok yang berlebihan.
Satu hal lagi yang harus Anda perhatikan adalah ketersediaan tombol klik. Dalam iklan biasanya ada ajakan untuk melakukan aksi tertentu. Sediakan tombol klik yang mudah diklik dan mudah dilihat supaya audiens kembali mengunjungi website Anda.
3. Menargetkan Audiens yang Mirip
Anda juga bisa menargetkan iklan kepada audiens yang mirip dengan konsumen Anda. Misalnya audiens yang memiliki riwayat pencarian kata kunci di internet. Sebagai contoh, Anda bisa menambahkan kata kunci “produk perawatan kulit”. Produk perawatan kulit biasanya dibutuhkan perempuan pada berbagai usia. Bahkan laki-laki pun membutuhkan perawatan kulit. Dengan cara ini, akan semakin banyak audiens yang mengenal produk Anda.
4. Mengelompokkan Audiens
Pengunjung website Anda tidak sama. Bisa saja mereka berbeda dalam hal jenis kelamin, usia, minat, pekerjaan, gaji, domisi, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak memperlihatkan iklan yang sama untuk semua pengunjung. Kelompokkan audiens berdasarkan minat dan kebutuhan mereka. Kemudian, tampilkan iklan yang relevan dengan kondisi mereka.
5. Menganalisis Performa Website
Anda perlu mengukur performa website Anda dan pengalaman audiens saat menggunakannya. Saat ini ada banyak instrumen untuk menganalisis pengalaman audiens. Salah satu tool populer yang bisa Anda gunakan mengukur remarketing adalah Google Analytics. Dengan begitu, Anda memiliki data kuantitatif dan dan bisa mengukur seberapa baik pengalaman audiens saat mengunjungi website Anda.
Selain itu, dengan menggunakan instrumen analisis Anda bisa mendapatkan insight dan informasi penting yang bisa Anda gunakan untuk mengembangkan website. Anda tentu ingin audiens Anda nyaman dan suka mengunjungi website Anda kemudian tertarik menggunakan produk Anda, bukan?
Saatnya Mengembangkan Bisnis Anda dengan Remarketing!
Setelah membaca uraian di atas, masihkah Anda ragu menggunakan remarketing untuk meningkatkan penjualan produk Anda? Ingat-ingat lagi bahwa remarketing adalah strategi yang sangat berguna bagi perkembangan usaha Anda.
Namun, Anda harus mengolah dan menganalisis data audiens. Pastikan Anda memahami audiens. Anda bisa menggunakan tools untuk mengolah data audiens secara akurat jika kesulitan mengolahnya sendiri.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan anggaran iklan yang Anda miliki. Remarketing cocok Anda terapkan apabila Anda ingin mempertahankan konsumen dan mantan konsumen tetapi memiliki anggaran terbatas. Jika anggaran Anda terbatas, maka Anda harus menciptakan iklan yang benar-benar relevan sehingga tidak dianggap spam oleh konsumen. Maka, pastikan Anda memiliki daftar email para konsumen.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development