Ada pemilik blog, katakanlah Amir yang sudah membuat artikel dan kemudian artikelnya muncul di halaman satu untuk kata kunci yang diincarnya. Tapi, walaupun dia mendapatkan peringkat satu, tidak ada pengunjung yang datang untuk membaca artikelnya. Padahal, pada perangkat lain, artikel milik Amir juga mendapatkan peringkat satu. Kira-kira kenapa?
Pentingnya Riset Keyword
Jawabannya adalah dia belum melakukan riset keyword sebelum membuat artikel. Dengan kata lain, artikel yang Amir buat bisa saja tidak ada yang mencari. Wajar Amir mendapatkan peringkat satu karena tidak ada orang yang mencari dengan kata kunci tersebut. Apabila tidak ada yang mencari, tentunya tidak ada yang membuat artikel dengan kata kunci tersebut, dong?
Nah, itulah alasannya mengapa Amir tidak mendapatkan pengunjung walaupun artikelnya sudah page one pada mesin pencari. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya riset kata kunci dan panduan lengkap cara riset keyword dari awal sampai akhir secara gratis.
Dengan begitu, artikel yang Anda buat akan lebih tertarget dan mendapatkan pengunjung yang tepat sasaran. Sebelum kita lebih lanjut membahas cara riset keyword, saya jelaskan dulu apa yang dimaksud dengan pengunjung yang tepat sasaran.
Apa tujuan Anda membuat website? Biasanya, tujuan para pemilik website belajar SEO yaitu ini:
- Mendapatkan pengunjung
- Meningkatkan jumlah klik iklan
- Mendapatkan pembeli
Coba bayangkan, riset keyword bukan hanya untuk mendapatkan pengunjung saja. Namun, riset keyword bertujuan untuk mendapatkan pengunjung yang tertarget. Tertarget di sini maksudnya mereka benar-benar mengunjungi website/blog Anda karena butuh.
Misalnya: Anda melakukan riset untuk kata kunci “jual laptop”. Tentunya, orang yang Anda targetkan pastinya orang yang sedang ingin membeli laptop. Dengan begitu, apabila Anda mendapatkan peringkat tinggi untuk kata kunci tersebut, maka yang diharapkan adalah banyak orang yang membeli laptop Anda. Sampai sini masuk akal kan?
Riset keyword memang merupakan hal yang sangat penting bagi website Anda. Dengan melakukan riset keyword yang tepat, maka bukan hal yang mustahil website Anda dapat mendatangkan banyak pengunjung tertarget dan akhirnya pengunjung tersebut klik iklan atau bahkan membeli produk Anda.
Tapi, dalam memilih kata kunci itu jangan asal. Bayangkan, sekarang ada contoh kata kunci seperti di bawah :
- kamera DSLR
- tips memilih kamera DSLR
- kamera DSLR murah
- jual kamera DSLR
Berdasarkan kata kunci di atas, apa yang sedang dicari oleh user? (Nomor sesuai urutan keyword)
- Jenis kamera DSLR
- Bagaimana cara memilih kamera DSLR yang baik
- Kamera DSLR dengan harga murah
- Tempat yang menjual kamera DSLR
Jenis Keyword (Search Intent)
Sebelum melakukan riset keyword, Anda perlu tahu beberapa jenis keyword atau biasanya dikenal dengan Search Intent. Tujuannya adalah supaya Anda menargetkan kata kunci yang memang berpotensi. Apa saja jenis kata kunci yang ada?
1. Informational
Kata kunci jenis ini merupakan kata kunci yang paling umum. Artikel dengan kata kunci ini pasti memiliki informasi yang dicari oleh user. Selain itu, user juga sering mengetikkan kata kunci jenis ini untuk mendapatkan informasi atau panduan. Berikut karakteristik dari kata kunci ini:
- Jumlah pencari: Sangat banyak
- Jumlah persaingan: Banyak dan cukup mudah
- Contoh kata kunci: “apa itu html”, “cara membuat website”, “hari kemerdekaan Indonesia”
- Kurang berpotensi mendapatkan pembeli
- Isi konten: Informasi, panduan
Apabila Anda ingin mendapatkan pengunjung yang cukup banyak, sering-sering membuat artikel dengan kata kunci jenis ini. Namun, perlu diingat bahwa jenis kata kunci ini kurang bisa mendapatkan pembeli. Dengan kata lain, apabila blog Anda hanya menargetkan kata kunci jenis ini, mungkin saja jumlah penjualan produk Anda sedikit walaupun pengunjung banyak.
Itu karena pengunjung membuka website Anda hanya untuk mendapatkan informasi ataupun panduan dan biasanya mereka belum siap untuk melakukan pembelian suatu produk.
Baca Juga: 6 Kriteria Keyword yang Perlu Diperhatikan Saat Akan Riset Keyword
2. Navigational
Kata kunci jenis ini memiliki jumlah pencarian yang sangat besar. Tapi, Anda jangan membuat artikel dengan kata kunci ini. Mengapa begitu? Karena orang-orang tidak akan membuka artikel Anda. Selain itu, artikel Anda juga akan sudah mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari.
Biasanya, orang yang mencari kata kunci jenis ini hanya ingin menggunakan mesin pencari untuk sekedar ‘numpang lewat’ menuju website resmi yang dicari. Contoh kata kunci:
- “facebook”
- “youtube”
Coba bayangkan, apabila Anda pernah mengetikkan kata kunci “facebook” pada mesin pencari, pasti tujuan Anda hanyalah untuk mengunjungi web resmi Facebook.
3. Commercial Investigation
Kata kunci jenis ini sudah memiliki persaingan yang cukup tinggi. Untuk jumlah pencariannya juga lumayan tapi tidak sebanyak kata kunci Informational. Biasanya, orang yang mengetikkan jenis kata kunci ini sudah siap membeli tapi masih ingin mencari tahu tentang produk yang akan dibeli. Contoh keyword:
- web hosting terbaik
- laptop gaming 5 jutaan
Hasil yang muncul ketika orang mengetikkan jenis kata kunci ini yaitu artikel berupa review suatu produk ataupun list produk yang relevan dengan yang Anda cari.
Ketika Anda sudah menargetkan kata kunci ini, itu berarti Anda sudah siap untuk mendapatkan penjualan karena orang yang mencari artikel ini sudah siap untuk mengeluarkan uang untuk membeli suatu produk. Mungkin mereka tidak langsung membeli, tapi setidaknya mereka sudah tahu tentang produk yang Anda tawarkan dan bisa saja mereka kembali mengunjungi website dan membeli produk Anda.
4. Transactional
Kata kunci jenis ini memiliki tingkat persaingan yang paling tinggi dan jumlah pencarian yang sedikit jika dibandingkan dengan jenis kata kunci lain. Itu karena kata kunci ini berfungsi untuk menjual produk. Dengan kata lain, orang yang melakukan pencarian dengan kata kunci ini sudah sangat siap untuk membeli. Contoh kata kunci:
- jual laptop murah
- beli baju gamis
Karena kata kunci jenis ini berfungsi untuk menjual produk, maka konten yang muncul bukanlah artikel, tapi halaman tentang produk yang sesuai dengan kata kunci. Dan yang muncul juga biasanya e-commerce raksasa, seperti Bukalapak, Tokopedia, Lazada, Bhinneka, dll. Berikut hasilnya:
Tentunya sangat sulit untuk bersaing dengan website besar seperti mereka. Apalagi kalau website Anda masih sangat kecil. Anda harus berani melakukan pemasaran yang gila seperti yang website besar lakukan. Dan itu bukan strategi yang tepat apabila dana yang Anda miliki terbatas.
Lantas, bagaimana caranya supaya website/blog Anda bisa mendapatkan pengunjung banyak dan dapat meningkatkan penjualan? Strategi yang bagus adalah dengan cara melakukan kombinasi antara jenis keyword ini:
- Informational keyword
- Commercial investigation
- Transactional
Anda tidak bisa hanya menggunakan kata kunci transactional hanya karena ingin mendapatkan pembeli. Justru hal seperti itu akan mengakibatkan beberapa hal seperti ini:
- Website/blog sepi karena kata kunci yang kita targetkan kalah bersaing dengan website besar.
- Website terlihat minim informasi sehingga terkesan kurang kredibel.
- Pengunjung merasa risih karena website Anda hanya berisi konten jualan.
- Penjualan minim pengunjung ragu terhadap website Anda.
Dengan begitu, Anda butuh bantuan dari kata kunci jenis informational dan commercial investigation. Berikut alasannya:
- Supaya mendapatkan pengunjung karena banyak konten informatif
- Mendapatkan reputasi di mesin pencari sehingga dapat bersaing untuk kata kunci transactional.
- Mendapatkan pengunjung setia yang berpotensi melakukan pembelian produk Anda.
Tapi, ada syaratnya. Untuk dapat menerapkan strategi kombinasi kata kunci dengan baik, Anda perlu paham beberapa hal ini:
- Walaupun jenis kata kunci informational, namun harus relevan dengan produk yang Anda tawarkan.
- Kualitas konten dengan kata kunci transactional harus yang terbaik
- Kuantitias konten dengan kata kunci informational harus yang terbanyak.
Ingat, untuk kualitas dan kuantitas kata kunci yang akan diterapkan jangan sampai terbalik.
Cara Riset Keyword
Sekarang, kita masuk ke tahap riset keyword yang selanjutnya. Pada bagian ini kita akan mencari kata kunci yang akan digunakan untuk membuat sebuah artikel atau konten. Tapi, sebelum itu, Anda perlu tahu jenis keyword berdasarkan waktu dan jumlah kata-nya.
Berdasarkan waktu:
- Keyword musiman (Contoh: berita terbaru hari ini, dll)
- Keyword abadi (Contoh: cara mencuci baju, belajar memasak, dll)
Bisa dilihat bahwa keyword abadi yaitu memiliki masa yang panjang dan tidak mudah tergantikan oleh waktu. Beda halnya dengan keyword musiman. Sementara berdasarkan jumlah kata-nya, ada 2 jenis kata kunci, yaitu:
- Long-tail keyword (lebih dari dua kata, contoh: cara membuat website dari nol)
- Short-tail keyword (satu atau dua kata, contoh: membuat website)
Bagi yang tidak asing dengan dunia blogging, pasti langsung menyarankan untuk menggunakan Google Keyword Planner untuk melakukan riset keyword. Hal itu cukup fatal akibatnya jika langsung digunakan untuk melakukan riset keyword. Perlu tools riset keyword lain untuk mendapatkan long-tail keyword dan LSI.
Oh iya, bagi yang belum tahu apa itu LSI, LSI (Latent Semantic Index) adalah kata kunci yang relevan dengan kata kunci utama. Lantas, bagaimana cara melakukan riset keyword yang tepat?
1. Bayangkan Ide Kata Kunci yang Relevan dengan Produk yang Anda Jual
Tadi kita sudah mengenal beberapa search intent, yaitu informational, navigational, commercial investigation, hingga commercial. Untuk navigational, kita tidak perlu menggunakannya. Langkah-langkah untuk mendapatkan bibit kata kunci yaitu:
- Tentukan produk atau layanan yang akan Anda jual
- Bayangkan apa saja aspek yang berhubungan dengan produk yang Anda tawarkan.
- Buatlah pemetaan kata kunci sesuai dengan jenis search intent.
Dengan begitu, maka hasilnya akan seperti di bawah:
Pada tahap ini, kata kunci yang didapatkan itu hasil dari brainstorming. Kata kunci yang Anda dapatkan bisa lebih banyak dari ini. Saya hanya buat sedikit saja hanya untuk contoh. Oh iya, pada artikel dengan kata kunci informational, jangan menawarkan produk Anda terlebih dahulu.
Itu karena orang-orang yang membaca artikel informational pasti tujuannya untuk mendapatkan informasi, bukan membeli produk. Jadi, mereka belum siap untuk melakukan pembelian dan apabila Anda nekat menawarkan produk, akibatnya penjualan Anda minim dari artikel tersebut, karena:
- Pembeli belum paham dengan produk Anda
- Pembeli belum siap untuk membeli
- Pembeli memang tidak membutuhkan produk Anda
Sangat disarankan untuk mulai memperkenalkan produk pada artikel commercial investigation dan transactional. Sampai sini, Anda sudah mendapatkan bibit kata kunci utama yang bisa dikembangkan dan digali lebih dalam LSI dan long-tail keywordnya.
2. Temukan Long-tail Keyword dan LSI
Anda sudah mendapatkan keyword utama pada langkah sebelumnya, sekarang saatnya menemukan pengembangan dari kata kunci tersebut. Misalnya, Anda ingin menggali kata kunci cara membuat website atau membuat website. Langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Gunakan keywordtool.io
Setelah itu, masukkan kata kunci yang Anda dapatkan. Jangan lupa pilih bahasa sesuai dengan bahasa yang ingin Anda dapatkan.
Setelah melakukan pencarian terhadap kata kunci membuat website, maka Anda akan mendapatkan long-tail keyword yang bisa Anda gunakan. Apabila Anda menggunakan keywordtool.io versi berbayar, maka akan mendapatkan data yang lebih banyak. Tapi, keywordtool.io versi gratis juga sudah sangat cukup.
Selanjutnya, klik tombol Copy/Export All untuk mendapatkan seluruh data kata kunci tersebut. Sebenarnya, Anda bisa menggunakan beberapa tools untuk riset keyword selain keywordtools.io.
Jika sudah, sekarang waktunya untuk menggunakan Google Keyword Planner .untuk mencari volume pencarian dari tiap kata kunci.
Setelah berhasil masuk GKP, sekarang pilih menu Dapatkan volume penelusuran dan perkiraan lalu masukkan seluruh kata kunci yang sudah di-export atau di-copy pada langkah sebelumnya.
Setelah berhasil sampai langkah sini, klik tombol Mulai untuk mendapatkan hasil pencarian dari tiap kata kunci.
Di sini Anda sudah mendapatkan volume pencarian untuk setiap keyword. Misalnya untuk keyword membuat website gratis memiliki jumlah pencarian sekitar 1-10 ribu perbulannya. Untuk kolom persaingan tidak perlu diperhatikan karena itu untuk para pengiklan, bukan untuk blogger yang ingin riset kata kunci untuk membuat artikel.
Sampai sini, Anda sudah berhasil mendapatkan kata kunci beserta long-tailnya. Di sini banyak orang yang terjebak. Banyak para blogger yang membuat artikel untuk setiap kata kunci. Dengan kata lain, mereka membuat artikel untuk kata kunci cara membuat website. Kemudian, mereka membuat artikel lagi untuk kata kunci cara membuat website sendiri hingga seluruh kata kunci.
Ingat, hal tersebut sangat fatal jika dilakukan. Mengapa?
- Isi artikel jadi hampir sama sehingga yang dibaca oleh Google hanya satu artikel
- Pembahasan menjadi lebih singkat sehingga kualitas konten buruk.
Apabila Anda sudah terlanjur seperti itu, saran saya gabungkan saja seluruh artikel tersebut menjadi satu artikel yang lengkap, dengan catatan tetap natural dan nyaman dibaca. Apabila tidak segera diperbaiki, bukan tidak mungkin artikel Anda terkena penalty oleh Google.
Sampai sini, kita sudah mendapatkan berbagai long-tail keyword beserta volume pencariannya. Tapi, kita belum tahu tingkat persaingan untuk setiap kata kunci. Bagi website baru, sangat penting untuk mengetahui tingkat persaingan kata kunci karena kita belum punya reputasi di mata mesin pencari.
Beda halnya dengan website besar, mereka sudah punya otoritas sehingga berani untuk menggunakan kata kunci dengan persaingan tinggi. Nah, langkah selanjutnya adalah kita mencari tingkat persaingan dari setiap keyword supaya dapat menentukan keyword mana saja yang akan digunakan.
Baca Juga: 5 Alasan Kuat Mengapa Anda Perlu Riset Kata Kunci
3. Mencari Persaingan Kata Kunci
Tujuan mencari persaingan kata kunci yaitu supaya kita dapat menghindari kompetitor yang berat bagi kita. Berat di sini relatif tergantung website dan konten Anda. Kompetitor yang dikatakan berat tentunya memiliki kriteria seperti di bawah:
- Pembahasan kontennya lengkap dan relevan
- Page Authority (PA) dan Domain Authority (DA) cukup tinggi
Sekarang kita coba bahas poin 1, yaitu pembahasan konten yang lengkap dan relevan. Logikanya begini, relevansi dan kualitas konten itu yang utama. Tujuan orang mencari sesuatu di mesin pencari seperti Google yaitu untuk mendapatkan informasi sesuai dengan kata kunci.
Supaya pengunjung puas, pastinya mesin pencari akan menampilkan konten yang paling berkualitas dan relevan pada peringkat tertinggi.
Untuk poin kedua, sebenarnya tidak terlalu berpengaruh apabila Anda dapat menciptakan konten yang jauh lebih berkualitas dari kompetitor. Selain itu, angka DA dan PA yang tinggi juga bisa dimanipulasi dengan teknik Black-hat SEO. Maka dari itu, Anda jangan terlalu terpengauh dengan PA dan DA.
Cara melihat persaingan kata kunci yaitu ada 2 cara. Sebenarnya, ada berbagai tools, namun yang dijelaskan di sini hanya 2 cara atau 2 tools.
3a. Lihat Kualitas Artikel Secara Langsung
Ini adalah cara termudah untuk melihat kualitas kompetitor. Caranya adalah dengan mengetikkan kata kunci utama pada mesin pencari.
Setelah itu, Anda coba kunjungi beberapa website tersebut dan lihatlah kontennya. Semakin banyak konten yang dilihat, maka akan semakin baik. Mengapa cara ini termasuk cara yang cukup efektif?
Karena selain melihat kualitas konten mereka, Anda juga bisa mendapatkan ide apa saja yang akan diisi pada konten Anda. Dengan begitu, Anda dapat membuat artikel yang berkualitas.
Sambil membuka konten pada website lain, sangat disarankan Anda untuk mencatat kelebihan dan kekurangan konten milik kompetitor. Kurang lebih seperti ini:
Untuk tingkat kesulitannya, Anda bisa isikan sesuai dengan penilaian Anda sendiri. Jadi, setiap orang bisa berbeda-beda penilaiannya.
3b. Gunakan SEOQuake atau MozBar
Apabila tidak suka cara manual, Anda bisa gunakan tools bantuan untuk mendapatkan data-data seperti PA dan DA dari kompetitor. Anda hanya perlu memilih salah satu tools saja. Jangan install keduanya.
Apabila Anda menggunakan SEOQuake, pasti akan menjumpai seperti ini:
Anda hanya perlu memerhatikan 2 hal saja, yaitu L dan LD. Apa itu?
- L : Jumlah backlink (link yang mengarah) ke halaman tersebut
- LD : Jumlah backlink yang mengarah ke domain tersebut.
Tau perbedaannya kan? Apabila L itu hanya berlaku untuk halaman tersebut. Jika LD itu berlaku untuk seluruh halaman pada domain tersebut. Sampai sini, yang sudah Anda dapatkan adalah:
- Kata kunci beserta long-tail keyword
- Volume pencarian setiap kata kunci dan long-tail keyword
- Tingkat persaingan kata kunci
Selamat, tahap riset keyword yang Anda lakukan sudah selesai. Anda sudah belajar cara riset keyword dan mendapatkan keyword sesuai dengan target. Makinrajin menyediakan jasa riset keyword yang dapat membantu Anda untuk mendapatkan keyword yang sesuai dengan industri bisnis Anda.
I’m an experienced SEO Specialist who can grow a website through organic channel. I’m also passionate about digital marketing and web development